Kekaisaran Brunei

Kekaisaran Brunei

Kesultanan Brunei
1368–1888
Bendera
Bendera
Kekaisaran Brunei pada masa kejayaannya
Kekaisaran Brunei pada masa kejayaannya
StatusVasal Kerajaan Majapahit (1368-1425)
Negara berdaulat dan Kekaisaran (1425-1888)
Ibu kotaKota Batu
Kampong Ayer
Seri Begawan[1]
Bahasa yang umum digunakanMelayu Brunei, Melayu Kuno, Tagalog Kuno dan Arab
Agama
Islam Sunni
PemerintahanMonarki absolut Islam
Sultan 
• 1368–1402
Sultan Muhammad Shah
• 1425–1432
Sharif Ali
• 1485–1524
Bolkiah
• 1582–1598
Muhammad Hassan
• 1828–1852
Omar Ali Saifuddin II
• 1885–1906[2]
Hashim Jalilul Alam Aqamaddin
Sejarah 
• Kesultanan didirikan
1368
• Menjadi bagian dari protektorat Britania Raya
1888
Mata uangBarter, Cowrie, Piloncitos dan kemudian Brunei pitis
Didahului oleh
Digantikan oleh
Majapahit
kslKesultanan
Sulu
Hindia Timur Spanyol
Hindia Belanda
krjKerajaan
Sarawak
Koloni Mahkota Labuan
Borneo Utara Britania
Protektorat Brunei
Sekarang bagian dari Brunei
 Indonesia
 Malaysia
 Filipina
Sunting kotak info
Sunting kotak info • Lihat • Bicara
Info templat
Bantuan penggunaan templat ini
Bagian dari seri mengenai
Sejarah Brunei
Pra-Kesultanan
Kekaisaran Brunei
1368
sampai 1888
Wangsa Bolkiah
(abad ke 15–sekarang)
Kesultanan Sulu
1405
sampai 1578
Kerajaan Manila
1500s
sampai 1571
Kerajaan Tondo
1500s
sampai 1571
Perang Kastila 1578
Perang Saudara 1660–1673
Sarawak
Abad ke-15
sampai 1841
Labuan
Abad ke-15
sampai 1846
Sabah (Borneo Utara)
Abad ke-15
sampai 1865
Protektorat Inggris 1888–1984
Pendudukan Jepang 1942–1945
Kampanye Borneo 1945
Pemerintahan Militer Inggris
1945–1946
Revolusi Brunei 1962
  • l
  • b
  • s
Bagian dari seri mengenai
Sejarah Indonesia
Manusia Jawa 1.000.000 BP
Manusia Flores 94.000–12.000 BP
Bencana alam Toba 75.000 BP
Kebudayaan Buni 400 SM
Kerajaan Kutai 400–1635
Kerajaan Tarumanagara 450–900
Kerajaan Kalingga 594–782
Kerajaan Melayu 671–1347
Kerajaan Sriwijaya 671–1028
Kerajaan Sunda 662–1579
Kerajaan Galuh 669–1482
Kerajaan Mataram 716–1016
Kerajaan Bali 914–1908
Kerajaan Kahuripan 1019–1045
Kerajaan Janggala 1045–1136
Kerajaan Kadiri 1045–1221
Kerajaan Singasari 1222–1292
Kerajaan Majapahit 1293–1478
Penyebaran Islam 800–1600
Kesultanan Peureulak 840–1292
Kerajaan Haru 1225–1613
Kesultanan Ternate 1257–1914
Kesultanan Samudera Pasai 1267–1521
Kerajaan Kaimana 1309–1963
Kesultanan Gowa 1320–1905
Kesultanan Limboto 1330–1863
Kerajaan Pagaruyung 1347–1833
Kesultanan Brunei 1368–1888
Kesultanan Gorontalo 1385–1878
Kesultanan Melaka 1405–1511
Kesultanan Sulu 1405–1851
Kesultanan Cirebon 1445–1677
Kesultanan Demak 1475–1554
Kesultanan Bolango 1482–1862
Kesultanan Aceh 1496–1903
Kesultanan Banten 1526–1813
Kesultanan Banjar 1526–1860
Kerajaan Kalinyamat 1527–1599
Kesultanan Johor 1528–1877
Kesultanan Pajang 1568–1586
Kesultanan Mataram 1586–1755
Kerajaan Fatagar 1600–1963
Kesultanan Bima 1620–1958
Kesultanan Sumbawa 1674–1958
Kesultanan Kasepuhan 1679–1815
Kesultanan Kanoman 1679–1815
Kesultanan Siak 1723–1945
Kesunanan Surakarta 1745–1946
Kesultanan Yogyakarta 1755–1945
Kesultanan Kacirebonan 1808–1815
Kesultanan Deli 1814–1946
Kesultanan Lingga 1824–1911
Kolonialisme Eropa
Portugis 1512–1850
VOC 1602–1800
Jeda kekuasaan Prancis dan Britania 1806–1815
Hindia Belanda 1800–1949
Kemunculan Indonesia
Kebangkitan Nasional 1908–1942
Pendudukan Jepang 1942–1945
Revolusi Nasional 1945–1949
Kemerdekaan
Hari Patriotik 23 Januari 1942 1942
Revolusi Nasional Indonesia 1945–1949
Masa Kemerdekaan 1945–1949
Republik Indonesia Serikat 1949–1950
Demokrasi Liberal 1950–1959
Demokrasi Terpimpin 1959–1965
Transisi 1965–1966
Orde Baru 1966–1998
Reformasi 1998–sekarang
Garis waktu
 Portal Indonesia
  • l
  • b
  • s

Kekaisaran Brunei Atau Kesultanan Brunei merupakan Kerajaan Melayu yang berdiri pada pada awal abad ke-7 terletak dibagian utara pesisir pulau Kalimantan (Borneo), Asia Tenggara. Kekaisaran ini dikuasai oleh raja Yang beragama Hindu dan Buddha yang kemudian berpindah keyakinan menjadi Islam (Muslim). Karena tidak ada sumber lokal mengenai bukti keberadaan Kerajaan Brunei, catatan dari Tionghoa telah digunakan untuk melihat sejarah awal Brunei.[3] Boni dalam naskah Tionghoa kemungkinan merujuk pada seluruh Borneo, dan diklaim oleh pemerintah lokal sebagai Brunei. Hubungan diplomatik awal antara Borneo (Boni - 渤泥) dan Tionghoa dicatat dalam Taiping huanyuji (太平環宇記 - 978). Selama kekuasaan Sultan Brunei ke-5, Sultan Bolkiah, Brunei menjadi kerajaan yang kuat dan meliputi seluruh Borneo dan sebagian Filipina, terutama pulau Mindanao.

Catatan awal mengenai Brunei oleh barat dibuat oleh seorang Bologna, Italia yang bernama Ludovico di Varthema pada tahun 1550.

Sejarah Penamaan

Memahami sejarah Kekaisaran Brunei cukup sulit karena hampir tidak disebutkan dalam sumber-sumber kontemporer pada masanya, serta kurangnya bukti tentang sifatnya. Tidak ada sumber lokal atau asli yang memberikan bukti untuk semua ini. Alhasil, teks Mandarin telah diandalkan untuk membangun sejarah awal Kekaisaraan Brunei.[4] Boni dalam sumber Bahasa Mandarin kemungkinan besar mengacu pada Kalimantan bagian barat, sementara Poli (婆利), mungkin terletak di Sumatera, diklaim oleh otoritas lokal untuk menyebut Brunei juga.

Sejarah

Sejarah pra-kekaisaran

Pada abad ke-14, Brunei tampaknya tunduk pada Pulau Jawa. Naskah Jawa Nagarakretagama, yang ditulis oleh Prapanca pada tahun 1365, menyebutkan Barune sebagai negara bawahan Majapahit,[5] yang harus memberikan upeti tahunan sebanyak 40 kati kamper.

Kebangkitan Kekaisaran Brunei

Menyusul kehadiran Portugis setelah jatuhnya Malaka, para pedagang Portugis berdagang secara teratur dengan Brunei dari tahun 1530 dan menggambarkan ibu kota Brunei dikelilingi oleh tembok batu.[6][7]

Selama pemerintahan Bolkiah, Sultan kelima, kekaisaran memegang kendali atas wilayah pesisir barat laut Kalimantan (sekarang Brunei, Sarawak dan Sabah) dan mencapai Seludong (sekarang Manila), Kepulauan Sulu termasuk bagian dari pulau Mindanao.[8][9][10][11][12][13][14]Pada abad ke-16, pengaruh Kekaisaran Brunei meluas sampai ke delta Sungai Kapuas di Kalimantan Barat.

Kesultanan Sambas di Kalimantan Barat dan Kesultanan Sulu di Filipina Selatan secara khusus mengembangkan hubungan dinasti dengan keluarga Kekaisaran Brunei. Sultan Melayu lainnya dari Pontianak, Samarinda sampai Banjarmasin, memperlakukan Sultan Brunei sebagai pemimpin mereka. Sifat asli hubungan Brunei dengan Kesultanan Melayu lainnya di pesisir Kalimantan dan kepulauan Sulu masih menjadi bahan kajian, apakah itu negara bawahan, aliansi, atau hanya hubungan seremonial. Pemerintahan daerah lain juga menjalankan pengaruhnya atas kesultanan ini. Kesultanan Banjar (sekarang Banjarmasin) misalnya, juga berada di bawah pengaruh Kesultanan Demak di Jawa.

Kemunduran Kekaisaran Brunei

Pada akhir abad ke-17, Brunei memasuki masa kemunduran yang disebabkan oleh perselisihan internal atas suksesi kerajaan, ekspansi kolonial kekuatan Eropa, dan pembajakan.[15]Kekaisaran Brunei kehilangan sebagian besar wilayahnya karena kedatangan kekuatan barat seperti Spanyol di Filipina, Belanda di Kalimantan Selatan dan Inggris di Labuan, Sarawak, dan Kalimantan Utara. Hingga pada tahun 1725, banyak jalur perdagangan Brunei telah diambil alih oleh Kesultanan Sulu.[16]

Pada tahun 1888, Sultan Hashim Jalilul Alam Aqamaddin kemudian meminta Britania untuk menghentikan perambahan lebih lanjut.[17] Pada tahun yang sama Britania menandatangani "Perjanjian Perlindungan" dan menjadikan Kekaisaran Brunei sebagai protektorat Britania.[15] Hingga pada tahun 1984, waktu dimana Kekaisaran Brunei mendapatkan kemerdekaan.[18][19]

Pemerintahan

Kekaisaran dibagi menjadi tiga sistem tanah tradisional yang dikenal sebagai Kerajaan (Properti Mahkota), Kurina (properti resmi) dan Tulin (properti pribadi turun-temurun).[20]

Referensi

Catatan kaki

  1. ^ Hussainmiya 2010, hlm. 67.
  2. ^ Yunos 2008.
  3. ^ Jamil Al-Sufri, Tarsilah Brunei: The Early History of Brunei up to 1432 AD (Bandar Seri Begawan: Brunei History Centre, 2000)
  4. ^ Mohd. Jamil Al-Sufri, Pehin Orang Kaya Amar Diraja Dato Seri Utama Haji Awang (2000). Tarsilah Brunei : the early history of Brunei up to 1432 AD. Mohd. Amin Hassan, Belia dan Sukan Brunei. Kementerian Kebudayaan (edisi ke-English ed). Brunei Darussalam: Brunei History Centre, Ministry of Culture, Youth and Sports. ISBN 99917-34-03-1. OCLC 61282373. Pemeliharaan CS1: Teks tambahan (link)
  5. ^ Suyatno 2008.
  6. ^ The Cambridge history of Islam. P. M. Holt, Ann K. S. Lambton, Bernard Lewis. Cambridge [England]. 1970. ISBN 0-521-07567-X. OCLC 107078. 
  7. ^ Lach, Donald F. ([1965]-<c1993>). Asia in the making of Europe. Edwin J. Van Kley. Chicago. ISBN 0-226-46733-3. OCLC 295911.  Periksa nilai tanggal di: |date= (bantuan)
  8. ^ Saunders, Graham E. (2002). A history of Brunei (edisi ke-Second edition). London. ISBN 978-1-315-02957-3. OCLC 868979177. Pemeliharaan CS1: Teks tambahan (link)
  9. ^ South-East Asia : languages and literatures : a select guide. Patricia M. Herbert, Anthony Crothers Milner. Honolulu: University of Hawaii Press. 1989. ISBN 0-8248-1267-0. OCLC 19512831. 
  10. ^ [editors, David lea, Colette Milward ; assistant editor, Annamarie Rowe (2001). A political chronology of South-East Asia and Oceania (edisi ke-1st ed). London: Europa Publications. ISBN 1-85743-117-0. OCLC 47727290. Pemeliharaan CS1: Teks tambahan: authors list (link) Pemeliharaan CS1: Teks tambahan (link)
  11. ^ Hicks, Nigel (2007). The Philippines (edisi ke-3rd ed). London: New Holland. ISBN 978-1-84537-662-8. OCLC 877701714. Pemeliharaan CS1: Teks tambahan (link)
  12. ^ A short history of South-East Asia. Peter Church (edisi ke-5th ed). Singapore: John Wiley & Sons (Asia). 2009. ISBN 978-1-118-35040-9. OCLC 779166468. Pemeliharaan CS1: Teks tambahan (link)
  13. ^ The Far East and Australasia 2003 (edisi ke-34th ed). London: Europa. 2002. ISBN 1-85743-133-2. OCLC 59468141. Pemeliharaan CS1: Teks tambahan (link)
  14. ^ Harun Abdul Majid (2007). Rebellion in Brunei : the 1962 revolt, imperialism, confrontation and oil. London: I.B. Tauris. ISBN 978-1-4356-1589-2. OCLC 184753002. 
  15. ^ a b "World Factbook, 1989". ICPSR Data Holdings. 1990-10-16. Diakses tanggal 2021-04-07. 
  16. ^ Vienne, Marie-Sybille de (2015). Brunei : from the age of commerce to the 21st century. Aemilia Lanyer. Singapore: NUS Press in association with IRASEC. ISBN 978-9971-69-869-0. OCLC 963624121. 
  17. ^ World Atlas 2017.
  18. ^ Harun Abdul Majid (2007). Rebellion in Brunei : the 1962 revolt, imperialism, confrontation and oil. London: I.B. Tauris. ISBN 978-1-4356-1589-2. OCLC 184753002. 
  19. ^ Sidhu, Jatswan S. (2010). Historical dictionary of Brunei Darussalam. Ranjit Singh (edisi ke-2nd ed). Lanham: Scarecrow Press. ISBN 978-0-8108-5980-7. OCLC 237880032. Pemeliharaan CS1: Teks tambahan (link)
  20. ^ McArthur, M. S. H. (1987). Report on Brunei in 1904. A. V. M. Horton. Athens, Ohio: Ohio University Center for International Studies, Center for Southeast Asian Studies. ISBN 0-89680-135-7. OCLC 15629773. 

Daftar pustaka

  • Holt, P. M.; Lambton, Ann K. S.; Lewis, Bernard (1977). The Cambridge History of Islam: Volume 2A, The Indian Sub-Continent, South-East Asia, Africa and the Muslim West. Cambridge University Press. ISBN 978-0-521-29137-8. 
  • Brunei Museum Journal (1986). The Brunei Museum Journal. The Museum of Brunei Darussalam. 
  • McArthur, M.S.H.; Horton, A.V.M. (1987). Report on Brunei in 1904. Athens, Ohio: Ohio University Center for International Studies, Center for Southeast Asian Studies. ISBN 0-896-80135-7. 
  • Herbert, Patricia; Milner, Anthony Crothers (1989). South-East Asia: Languages and Literatures : a Select Guide. University of Hawaii Press. ISBN 978-0-8248-1267-6. 
  • Jamil Al-Sufri, Awang Mohd. Zain (1990). Tarsilah Brunei: sejarah awal dan perkembangan Islam (dalam bahasa Malay). Department of Historical Centre of Ministry of Culture, Youth and Sports of Brunei Darussalam. Pemeliharaan CS1: Bahasa yang tidak diketahui (link)
  • Awang Abdul Aziz bin Awang Juned (1992). Islam di Brunei: zaman pemerintahan Kebawah Duli Yang Maha Mulia Paduka Seri Baginda Sultan Haji Hassanal Bolkiah Mu'izzuddin Waddaulah, Sultan dan Yang Di-Pertuan Negara Brunei Darussalam (dalam bahasa Malay). Department of History of Brunei Darussalam. Pemeliharaan CS1: Bahasa yang tidak diketahui (link)
  • Lach, Donald F. (1994). Asia in the Making of Europe, Volume I: The Century of Discovery. University of Chicago Press. ISBN 978-0-226-46732-0. 
  • Jamil Al-Sufri, Awang Mohd. Zain (2000). Tarsilah Brunei: The Early History of Brunei Up to 1432 AD. Department of Historical Centre of Ministry of Culture, Youth and Sports of Brunei Darussalam. ISBN 978-99917-34-03-3. 
  • Lea, David; Milward, Colette (2001). A Political Chronology of South-East Asia and Oceania. Psychology Press. ISBN 978-1-85743-117-9. 
  • Eur (2002). The Far East and Australasia 2003. Psychology Press. ISBN 978-1-85743-133-9. 
  • Bala, Bilcher (2005). Thalassocracy: a history of the medieval Sultanate of Brunei Darussalam. School of Social Sciences, Universiti Malaysia Sabah. ISBN 978-983-2643-74-6. 
  • Hicks, Nigel (2007). The Philippines. New Holland Publishers. ISBN 978-1-84537-663-5. 
  • Abdul Majid, Harun (2007). Rebellion in Brunei: The 1962 Revolt, Imperialism, Confrontation and Oil. I.B.Tauris. ISBN 978-1-84511-423-7. 
  • Yunos, Rozan (2008). "The Sultan who thwarted Rajah Brooke". The Brunei Times. Diarsipkan dari versi asli tanggal 30 September 2015. 
  • Suyatno (2008). "Naskah Nagarakretagama" (dalam bahasa Indonesian). National Library of Indonesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 23 May 2017. Diakses tanggal 27 October 2014.  Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)Pemeliharaan CS1: Bahasa yang tidak diketahui (link)
  • History for Brunei Darussalam: Sharing our Past. Curriculum Development Department, Ministry of Education of Brunei Darussalam. 2009. ISBN 978-99917-2-372-3. 
  • Sidhu, Jatswan S. (2009). Historical Dictionary of Brunei Darussalam. Scarecrow Press. ISBN 978-0-8108-7078-9. 
  • Hussainmiya, B. A. (2010). "The Malay Identity in Brunei Darussalam and Sri Lanka" (PDF). Universiti Brunei Darussalam. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 29 October 2014. 
  • Oxford Business Group (2011). The Report: Sabah. Oxford Business Group. ISBN 978-1-907065-36-1. 
  • Church, Peter (2012). A Short History of South-East Asia. John Wiley & Sons. ISBN 978-1-118-35044-7. 
  • Saunders, Graham (2013). A History of Brunei. Taylor & Francis. ISBN 978-1-136-87401-7. 
  • Welman, Frans (2013). Borneo Trilogy Brunei: Vol 1. Booksmango. ISBN 978-616-222-235-1. 
  • Kurz, Johannes L. (2014). "Boni in Chinese Sources: Translations of Relevant Texts from the Song to the Qing Dynasties" (PDF). Universiti Brunei Darussalam. National University of Singapore. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 22 May 2014. 
  • Andaya, Barbara Watson; Andaya, Leonard Y. (2015). A History of Early Modern Southeast Asia, 1400–1830. Cambridge University Press. ISBN 978-0-521-88992-6. 
  • CIA Factbook (2017). "The World Factbook – Brunei". Central Intelligence Agency. 
  • World Atlas (2017). "Brunei Darussalam". World Atlas. 
  • l
  • b
  • s
Sejarah imperium-imperium dunia
Imperium kuno
Akkadia · Mesir · Asiria · Babilonia · Aksum · Het · Persia (Media · Akhemeniyah · Parthia · Sasaniyah· Makedonia (Ptolemaik · Seleukia· Kartago · India (Nanda · Maurya · Sunga · Satavahana · Kushan · Gupta · Harsha· Tiongkok (Qin · Han · Jin· Romawi (Romawi Barat · Romawi Timur· Nirun
Imperium abad pertengahan
Ayyubiyyah · Byzantium · Hun · Turk (Turk · Timur · Barat· Arab (Rasyidin · Umayyah · Abbasiyah · Fatimiyah · Kordoba· Maroko (Idrisiyah · Murabithun · Muwahhidun · Mariniyah· India (Pala · Chola · Delhi · Wijayanagara· Persia (Tahiriyah · Samaniyah · Buwayhiyah · Saffariyah · Ziyariyah) · Ghaznawiyah · Benin · Seljuk · Oyo · Bornu · Khwarezmia · Timuriyah · Mongol (Yuan · Jochi · Chagatai · Kekhanan Il· Kanem · Serbia · Songhai · Khmer · Bulgaria · Karoling · Romawi Suci · Angevin · Mali · Tiongkok (Sui · Tang · Song · Yuan· Tibet · Uighur · Ghana · Aztek · Inka · Sriwijaya · Majapahit · Ethiopia (Zagwe · Salomo· Aceh · Brunei · Vietnam (Dai Viet· Tonga · Melaka · Demak · Mamluk Mesir · Venesia · Georgia
Imperium modern
Afghan · India (Mughal · Maratha · Sikh · Mysore· Tiongkok (Ming · Qing · Tiongkok · Manchukuo· Ternate · Vietnam (Dai Nam · Vietnam· Utsmaniyah · Persia (Safawiyah · Afshariyah · Zand · Qajar · Pahlavi· Cirebon · Oman · Johor · Ethiopia · Uzbek (Uzbek · Bukhara· Maroko (Saadi · Alaouite· Afrika Tengah · Portugis · Spanyol · Iberia · Belanda · Britania · Banten · Mataram · Prancis (Napoleon Prancis · Kolonial Prancis· Austria · Jerman (Kolonial Jerman · Jerman Nazi· Rusia · Swedia · Austria-Hungaria · Brasil · Meksiko (Pertama · Kedua· Haiti (Pertama · Kedua· Kolonial Italia · Kolonial Belgia · Kolonial Denmark · Kolonial Norwegia · Korea · Jepang
Imperium Adidaya