Perusahaan Hindia Timur Belanda di Nusantara

Kolonialisme VOC di Nusantara

Perusahaan Hindia Timur Belanda
Vereenigde Oostindische Compagnie
1603–1800
Bendera VOC
Bendera VOC
Logo VOC
Lambang
Lagu kebangsaan: Wilhelmus van Nassouwe
Periodisasi ekspansi wilayah VOC :
  1600-an
  1700-an

Masa Hindia Belanda :

  1800-an
  1900–1942
Ibu kota
  • Ambon
  • Batavia
PemerintahanCompagnie
Sejarah 
• Peresmian Kantor Dagang VOC pertama di Banten
1603
  • 1595 - 1597



  • 1598 - 1600
• Perjanjian Ternate 1607 dengan Kesultanan Ternate
26 Juni 1607
• Perjanjian Bungaya dengan Kesultanan Gowa
18 November 1667
• Perjanjian Banten 1684 dengan Kesultanan Banten
17 April 1684
• Perjanjian Cirebon 1685 dengan Kesultanan Cirebon
4 Desember 1685
• Perjanjian Giyanti dengan Kesultanan Mataram
13 Februari 1755
• Seluruh Kekuasaan VOC dilanjutkan oleh Pemerintahan Hindia Belanda
1800
Mata uangGulden
Didahului oleh
Digantikan oleh
kslKesultanan
Ternate
Malaka Portugis
kslKesultanan
Gowa
kslKesultanan
Banten
kslKesultanan
Cirebon
kslKesultanan
Mataram
Republik Lanfang
Hindia Belanda
Sekarang bagian dari Indonesia
 Malaysia
Sunting kotak info
Sunting kotak info • Lihat • Bicara
Info templat
Bantuan penggunaan templat ini
Bagian dari seri mengenai
Sejarah Indonesia
Manusia Jawa 1.000.000 BP
Manusia Flores 94.000–12.000 BP
Bencana alam Toba 75.000 BP
Kebudayaan Buni 400 SM
Kerajaan Kutai 400–1635
Kerajaan Tarumanagara 450–900
Kerajaan Kalingga 594–782
Kerajaan Melayu 671–1347
Kerajaan Sriwijaya 671–1028
Kerajaan Sunda 662–1579
Kerajaan Galuh 669–1482
Kerajaan Mataram 716–1016
Kerajaan Bali 914–1908
Kerajaan Kahuripan 1019–1045
Kerajaan Janggala 1045–1136
Kerajaan Kadiri 1045–1221
Kerajaan Singasari 1222–1292
Kerajaan Majapahit 1293–1478
Penyebaran Islam 800–1600
Kesultanan Peureulak 840–1292
Kerajaan Haru 1225–1613
Kesultanan Ternate 1257–1914
Kesultanan Samudera Pasai 1267–1521
Kerajaan Kaimana 1309–1963
Kesultanan Gowa 1320–1905
Kesultanan Limboto 1330–1863
Kerajaan Pagaruyung 1347–1833
Kesultanan Brunei 1368–1888
Kesultanan Gorontalo 1385–1878
Kesultanan Melaka 1405–1511
Kesultanan Sulu 1405–1851
Kesultanan Cirebon 1445–1677
Kesultanan Demak 1475–1554
Kesultanan Bolango 1482–1862
Kesultanan Aceh 1496–1903
Kesultanan Banten 1526–1813
Kesultanan Banjar 1526–1860
Kerajaan Kalinyamat 1527–1599
Kesultanan Johor 1528–1877
Kesultanan Pajang 1568–1586
Kesultanan Mataram 1586–1755
Kerajaan Fatagar 1600–1963
Kesultanan Bima 1620–1958
Kesultanan Sumbawa 1674–1958
Kesultanan Kasepuhan 1679–1815
Kesultanan Kanoman 1679–1815
Kesultanan Siak 1723–1945
Kesunanan Surakarta 1745–1946
Kesultanan Yogyakarta 1755–1945
Kesultanan Kacirebonan 1808–1815
Kesultanan Deli 1814–1946
Kesultanan Lingga 1824–1911
Kolonialisme Eropa
Portugis 1512–1850
VOC 1602–1800
Jeda kekuasaan Prancis dan Britania 1806–1815
Hindia Belanda 1800–1949
Kemunculan Indonesia
Kebangkitan Nasional 1908–1942
Pendudukan Jepang 1942–1945
Revolusi Nasional 1945–1949
Kemerdekaan
Hari Patriotik 23 Januari 1942 1942
Revolusi Nasional Indonesia 1945–1949
Masa Kemerdekaan 1945–1949
Republik Indonesia Serikat 1949–1950
Demokrasi Liberal 1950–1959
Demokrasi Terpimpin 1959–1965
Transisi 1965–1966
Orde Baru 1966–1998
Reformasi 1998–sekarang
Garis waktu
 Portal Indonesia
  • l
  • b
  • s

Perusahaan Hindia Timur Belanda di Indonesia (VOC) mulai hadir di kepulauan Indonesia dari tahun 1603, ketika pos perdagangan pertama didirikan.

Pada awalnya Bangsa Belanda berusaha merayu bangsa indonesia dengan penawaran dan barang yang murah dan kemudian mengambil alih nahkoda kemudi perdagangan di nusantara dengan monopoli harga rempah rempah dan lainnya.

Namun, pada tahun 1800 perusahaan ini bangkrut dan dibubarkan, seluruh aset kekuasaannya dinasionalisasi ke dalam pemerintahan Hindia Belanda.

Keterangan

Perusahaan Hindia Timur Belanda, secara resmi bernama Persatuan Perusahaan Hindia Timur (Belanda: Vereenigde Oostindische Compagniecode: nl is deprecated ; disingkat VOC) didirikan pada 20 Maret 1602.[1] VOC adalah persekutuan dagang asal Belanda yang memiliki monopoli untuk aktivitas perdagangan di Asia. Disebut Hindia Timur karena ada pula Geoctroyeerde Westindische Compagnie yang merupakan persekutuan dagang untuk kawasan Hindia Barat. Perusahaan ini dianggap sebagai perusahaan multinasional pertama di dunia [2] sekaligus merupakan perusahaan pertama yang mengeluarkan sistem pembagian saham.[3] Salah satu pemegang saham VOC terbesar adalah Isaac Le Maire, seorang pengusaha dan investor keturunan Yahudi asal Walonia (sekarang Belgia).

Meskipun sebenarnya VOC merupakan sebuah persekutuan badan dagang saja, tetapi badan dagang ini istimewa karena didukung oleh negara dan diberi fasilitas serta hak-hak istimewa (octrooi).[1] Misalnya VOC boleh memiliki tentara, memiliki mata uang, bernegosiasi dengan negara lain hingga menyatakan perang.[1] Banyak pihak menyebut VOC sebagai negara di dalam negara. VOC memiliki enam bagian (Kamers) di Amsterdam, Middelburg (untuk Zeeland), Enkhuizen, Delft, Hoorn, dan Rotterdam.[4] Delegasi dari ruang ini berkumpul sebagai Heeren XVII atau 17 tuan.[5] Kamers menyumbangkan delegasi ke dalam tujuh belas sesuai dengan proporsi modal yang mereka bayarkan; delegasi Amsterdam berjumlah delapan.

Di kalangan orang Indonesia bahkan juga di Malaysia, VOC memiliki sebutan populer Kompeni atau Kumpeni.[6] Istilah ini berasal dari kesalahan orang Indonesia ketika mengucapkan compagnie dalam bahasa Belanda yang merujuk pada makna perusahaan.[6] Setelah VOC berakhir, istilah "Kompeni" kemudian mulai digunakan secara umum dalam bahasa sehari hari untuk merujuk ke pemerintah dan tentara Belanda karena penindasannya dan pemerasan kepada rakyat Indonesia.

Peristiwa

Sebuah ekspedisi pada tahun 1596 Belanda kehilangan setengah kru, menewaskan seorang pangeran Jawa dan kehilangan kapal, tetapi kembali ke Belanda dengan muatan rempah-rempah, keuntungan dari inilah yang mendorong ekspedisi lainnya.

Kutipan

  1. ^ a b c "Hari Ini VOC Berdiri". Historia - Majalah Sejarah Populer Pertama di Indonesia (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2019-08-21. 
  2. ^ http://www.kb.nl/themas/geschiedenis-en-cultuur/koloniaal-verleden/voc-1602-1799 Diarsipkan 2015-02-07 di Wayback Machine. VOC at the National Library of the Netherlands (in Dutch)
  3. ^ Mondo Visione web site: Chambers, Clem. "Who needs stock exchanges?" Exchanges Handbook. -- retrieved 21 August 2011.
  4. ^ Boxer, C.R (1983). Jan Kompeni: Sejarah VOC dalam Perang dan Damai 1602-1799. Sinar Harapan. 
  5. ^ "Riwayat di Balik Berdirinya Kompeni Dagang VOC". Historia - Majalah Sejarah Populer Pertama di Indonesia (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2019-08-21. 
  6. ^ a b "Inilah Asal Usul Kata "Kompeni"". Berdikari Online. 2018-11-21. Diakses tanggal 2019-08-21.