Kesultanan Sulu

Kesultanan Sulu Darul Islam

سلطنة سولو دار الإسلام
1457–1917
Bendera Sulu
Bendera (abad ke-19)
{{{coat_alt}}}
Lambang
Kesultanan Sulu pada tahun 1822
Kesultanan Sulu pada tahun 1822
StatusVassal Brunei (1405–1578)
Negara pembayar upeti Dinasti Ming (1417–24)
Negara berdaulat (1578–1726, 1733–1851)
Negara pembayar upeti Dinasti Qing (1726–33)
Protektorat Spanyol (1851–98)
Protektorat Amerika Serikat (1903–15)
Ibu kotaBuansa (1405–1878)
Maimbung (1878–93)
Palawan (1893–1915)
Bahasa yang umum digunakanTausug, Arab, Bajau, Visayan, Banguingui, Melayu
Agama
Sunni Islam
PemerintahanMonarki
Sultan 
• 1457–80
Syariful Hasyim
• 1480–1505
Sultan Kamaluddin
• 1505–27
Sultan Amirul Umara
• 1884–99
Jamalul Kiram I
Sejarah 
• Didirikan
1457
• Pembubaran Kesultanan
1917
Didahului oleh
Digantikan oleh
ksrKekaisaran
Brunei
Pemerintahan Militer Amerika Serikat di Kepulauan Filipina
Borneo Utara
kslKesultanan
Bulungan
Provinsi Moro
Republik Tagalog
Sekarang bagian dariIndonesia Indonesia
Malaysia Malaysia
Filipina Philippines
Sunting kotak info
Sunting kotak info • Lihat • Bicara
Info templat
Bantuan penggunaan templat ini
Lokasi Sulu di sudut barat daya Filipina Selatan
Bagian dari seri mengenai
Sejarah Indonesia
Manusia Jawa 1.000.000 BP
Manusia Flores 94.000–12.000 BP
Bencana alam Toba 75.000 BP
Kebudayaan Buni 400 SM
Kerajaan Kutai 400–1635
Kerajaan Tarumanagara 450–900
Kerajaan Kalingga 594–782
Kerajaan Melayu 671–1347
Kerajaan Sriwijaya 671–1028
Kerajaan Sunda 662–1579
Kerajaan Galuh 669–1482
Kerajaan Mataram 716–1016
Kerajaan Bali 914–1908
Kerajaan Kahuripan 1019–1045
Kerajaan Janggala 1045–1136
Kerajaan Kadiri 1045–1221
Kerajaan Singasari 1222–1292
Kerajaan Majapahit 1293–1478
Penyebaran Islam 800–1600
Kesultanan Peureulak 840–1292
Kerajaan Haru 1225–1613
Kesultanan Ternate 1257–1914
Kesultanan Samudera Pasai 1267–1521
Kerajaan Kaimana 1309–1963
Kesultanan Gowa 1320–1905
Kesultanan Limboto 1330–1863
Kerajaan Pagaruyung 1347–1833
Kesultanan Brunei 1368–1888
Kesultanan Gorontalo 1385–1878
Kesultanan Melaka 1405–1511
Kesultanan Sulu 1405–1851
Kesultanan Cirebon 1445–1677
Kesultanan Demak 1475–1554
Kesultanan Bolango 1482–1862
Kesultanan Aceh 1496–1903
Kesultanan Banten 1526–1813
Kesultanan Banjar 1526–1860
Kerajaan Kalinyamat 1527–1599
Kesultanan Johor 1528–1877
Kesultanan Pajang 1568–1586
Kesultanan Mataram 1586–1755
Kerajaan Fatagar 1600–1963
Kesultanan Bima 1620–1958
Kesultanan Sumbawa 1674–1958
Kesultanan Kasepuhan 1679–1815
Kesultanan Kanoman 1679–1815
Kesultanan Siak 1723–1945
Kesunanan Surakarta 1745–1946
Kesultanan Yogyakarta 1755–1945
Kesultanan Kacirebonan 1808–1815
Kesultanan Deli 1814–1946
Kesultanan Lingga 1824–1911
Kolonialisme Eropa
Portugis 1512–1850
VOC 1602–1800
Jeda kekuasaan Prancis dan Britania 1806–1815
Hindia Belanda 1800–1949
Kemunculan Indonesia
Kebangkitan Nasional 1908–1942
Pendudukan Jepang 1942–1945
Revolusi Nasional 1945–1949
Kemerdekaan
Hari Patriotik 23 Januari 1942 1942
Revolusi Nasional Indonesia 1945–1949
Masa Kemerdekaan 1945–1949
Republik Indonesia Serikat 1949–1950
Demokrasi Liberal 1950–1959
Demokrasi Terpimpin 1959–1965
Transisi 1965–1966
Orde Baru 1966–1998
Reformasi 1998–sekarang
Garis waktu
 Portal Indonesia
  • l
  • b
  • s
Bagian dari seri artikel mengenai
Sejarah Filipina
Prasejarah (pra–900)
Periode klasik (900–1565)
Topik
Garis waktu
  • Portal Filipina
  • l
  • b
  • s

Kesultanan Sulu adalah sebuah pemerintahan Muslim yang pernah menguasai Laut Sulu di Filipina Selatan. Kesultanan ini didirikan pada tahun 1450. Pada zaman kegemilangannya, negeri ini telah memperluas perbatasannya dari Mindanao hingga bagian timur negeri Sabah (sekarang bagian dari Sabah dan Kalimantan Utara).

Kesultanan Sulu didirikan pada 17 November 1405[1] oleh seorang penjelajah kelahiran Johor dan ulama Sharif ul-Hashim. Paduka Mahasari Maulana al Sultan Sharif ul-Hashim menjadi nama lengkap pemerintahannya, Sharif-ul Hashim adalah singkatannya. Dia menetap di Buansa, Sulu. Setelah perkawinan Abu Bakar dan dayang-dayang (putri) setempat Paramisuli, ia mendirikan kesultanan. Kesultanan memperoleh kemerdekaannya dari Kekaisaran Brunei pada tahun 1578.

Dalam Kakawin Nagarakretagama, negeri Sulu disebut Solot, salah satu negeri di kepulauan Tanjungnagara (Kalimantan-Filipina) yaitu salah satu kawasan yang menjadi daerah pengaruh mandala kerajaan Majapahit di Nusantara. Negeri Sulu terletak di lepas pantai Kepulauan Nusa Utara, Sulawesi Utara.

Sejarah

Wilayah Kesultanan Sulu saat ini pernah berada di bawah pengaruh Kekaisaran Brunei sebelum memperoleh kemerdekaannya sendiri pada tahun 1578.[2] Setelah itu, permukiman paling awal yang diketahui di daerah ini segera ditempati oleh kesultanan yang berada di Maimbung, Jolo. Pada waktu itu, Sulu dipanggil dengan nama Lupah Sug [en].

Pada tahun 1380, seorang ulama keturunan Arab, Makhdum Karim memperkenalkan Islam di Kepulauan Sulu. Kemudian tahun 1390, Raja Bagindo yang berasal dari Minangkabau[3] melanjutkan penyebaran Islam di wilayah ini. Hingga akhir hayatnya Raja Bagindo telah mengislamkan masyarakat Sulu sampai ke Pulau Sibutu.[4]

Sekitar tahun 1450, seorang keturunan Arab dari Johor yaitu Syariful Hasyim Sayyid Abu Bakar tiba di Sulu. Ia kemudian menikah dengan Paramisuli, putri Raja Bagindo. Setelah kematian Raja Bagindo, Abu Bakar melanjutkan pengislaman di wilayah ini. Pada tahun 1457, ia memproklamirkan berdirinya Kesultanan Sulu dan memakai gelar "Paduka Maulana Mahasari Syarif Sultan Hasyim Abu Bakar". Gelar "Paduka" adalah gelar setempat yang berarti tuan sedangkan "Mahasari" bermaksud Yang Dipertuan.

Pada tahun 1703, Kesultanan Brunei memberikan bagian timur Sabah kepada Kesultanan Sulu atas bantuan mereka menumpas pemberontakan di Brunei. Pada tahun yang sama, Kesultanan Sulu memberikan Pulau Palawan kepada Sultan Qudarat dari Kesultanan Maguindanao sebagai hadiah perkawinan Sultan Qudarat dengan putri sultan Sulu dan juga sebagai hadiah persekutuan Maguindanao dengan Sulu. Sultan Qudarat akhirnya menyerahkan Palawan kepada Spanyol.

Lihat pula

Catatan kaki

  1. ^ Abinales, P. N. (2005). State and society in the Philippines. Donna J. Amoroso. Lanham, MD: Rowman & Littlefield Publishers. ISBN 0-7425-1023-9. OCLC 57452454. 
  2. ^ International dictionary of historic places. Trudy Ring, Robert M. Salkin, Sharon La Boda. Chicago: Fitzroy Dearborn Publishers. 1994–1996. ISBN 1-884964-05-2. OCLC 31045650. Pemeliharaan CS1: Format tanggal (link)
  3. ^ Naim, Mochtar. Merantau: Causes and Effects of Minangkabau Voluntary Migration, 1971. 
  4. ^ Cecilio D. Duka, Struggle for Freedom: A Textbook in Philippine History, 2008

Pranala luar

  • (Inggris) Laman resmi Pemerintah Provinsi Sulu yang berisi daftar resmi sultan-sultan yang memerintah Diarsipkan 2009-07-04 di Wayback Machine.
  • (Inggris) Situs terbaru Kesultanan Sulu Diarsipkan 2010-03-27 di Wayback Machine.
  • [1]
  • [2]
  • l
  • b
  • s
Kalimantan Barat
Kalimantan Tengah
Kalimantan Selatan
Kalimantan Timur
Kalimantan Utara
Malaysia Timur dan Brunei
Brunei · Sarawak · Sulu