Sejarah militer Indonesia

Kapal perang TNI-AL KRI Bung Tomo (357) dan KRI Usman Harun (359). Pemerintahan sekarang menegaskan kembali aspirasi Indonesia untuk menjadi poros maritim global.[1]
Bagian dari seri mengenai
Sejarah Indonesia
Prasejarah
Manusia Jawa 1.000.000 BP
Manusia Flores 94.000–12.000 BP
Bencana alam Toba 75.000 BP
Kebudayaan Buni 400 SM
Kerajaan Kutai 400–1635
Kerajaan Tarumanagara 450–900
Kerajaan Kalingga 594–782
Kerajaan Melayu 671–1347
Kerajaan Sriwijaya 671–1028
Kerajaan Sunda 662–1579
Kerajaan Galuh 669–1482
Kerajaan Mataram 716–1016
Kerajaan Bali 914–1908
Kerajaan Kahuripan 1019–1045
Kerajaan Janggala 1045–1136
Kerajaan Kadiri 1045–1221
Kerajaan Singasari 1222–1292
Kerajaan Majapahit 1293–1478
Penyebaran Islam 800–1600
Kesultanan Peureulak 840–1292
Kerajaan Haru 1225–1613
Kesultanan Ternate 1257–1914
Kesultanan Samudera Pasai 1267–1521
Kerajaan Kaimana 1309–1963
Kesultanan Gowa 1320–1905
Kesultanan Limboto 1330–1863
Kerajaan Pagaruyung 1347–1833
Kesultanan Brunei 1368–1888
Kesultanan Gorontalo 1385–1878
Kesultanan Melaka 1405–1511
Kesultanan Sulu 1405–1851
Kesultanan Cirebon 1445–1677
Kesultanan Demak 1475–1554
Kesultanan Bolango 1482–1862
Kesultanan Aceh 1496–1903
Kesultanan Banten 1526–1813
Kesultanan Banjar 1526–1860
Kerajaan Kalinyamat 1527–1599
Kesultanan Johor 1528–1877
Kesultanan Pajang 1568–1586
Kesultanan Mataram 1586–1755
Kerajaan Fatagar 1600–1963
Kesultanan Bima 1620–1958
Kesultanan Sumbawa 1674–1958
Kesultanan Kasepuhan 1679–1815
Kesultanan Kanoman 1679–1815
Kesultanan Siak 1723–1945
Kesunanan Surakarta 1745–1946
Kesultanan Yogyakarta 1755–1945
Kesultanan Kacirebonan 1808–1815
Kesultanan Deli 1814–1946
Kesultanan Lingga 1824–1911
Kolonialisme Eropa
Portugis 1512–1850
VOC 1602–1800
Jeda kekuasaan Prancis dan Britania 1806–1815
Hindia Belanda 1800–1949
Kemunculan Indonesia
Kebangkitan Nasional 1908–1942
Pendudukan Jepang 1942–1945
Revolusi Nasional 1945–1949
Kemerdekaan
Hari Patriotik 23 Januari 1942 1942
Revolusi Nasional Indonesia 1945–1949
Masa Kemerdekaan 1945–1949
Republik Indonesia Serikat 1949–1950
Demokrasi Liberal 1950–1959
Demokrasi Terpimpin 1959–1965
Transisi 1965–1966
Orde Baru 1966–1998
Reformasi 1998–sekarang
Menurut topik
Garis waktu
 Portal Indonesia
  • l
  • b
  • s

Sejarah militer Indonesia meliputi sejarah militer negara modern Republik Indonesia, serta sejarah militer negara-negara yang mendahului dan membentuknya. Ini mencakup kaleidoskop konflik yang melampaui lebih dari ribuan tahun. Sejarah militer zaman kuno dan abad pertengahan dimulai ketika peperangan suku dimulai di antara penduduk asli, dan meningkat ketika kerajaan-kerajaan muncul. Periode modern didefinisikan melalui pendudukan kolonial asing, pertempuran untuk kemerdekaan melalui perang gerilya selama Revolusi Nasional Indonesia, penaklukan regional, dan perselisihan dengan negara-negara tetangga, serta pertempuran antara Republik dan faksi-faksi separatis. Sejak pembentukan Republik, militer telah memainkan peran penting dalam urusan negara. Namun, di era pasca-Suharto, militer Indonesia telah mundur dari politik, tetapi masih memiliki pengaruh tertentu.[2]

Sebagai negara kepulauan, secara historis Indonesia selalu menjadi suatu kekuatan maritim sejak zaman Sriwijaya dan Majapahit.[3] Kerajaan Sriwiajaya abad ke-7 misalnya, berkembang pesat dengan memaksimalkan potensi kelautan.[4] Selama awal pembentukannya hingga zaman Orde Baru Suharto, militer Indonesia sangat berfokus pada komponen daratnya. Namun, pada abad ke-21, perhatiannya telah bergeser ke ranah maritim, seperti pada tahun 2014 Presiden Joko Widodo telah menyatakan keinginan untuk mengubah Indonesia menjadi suatu "poros maritim".[1]

Peperangan prasejarah

Patung-patung pendekar perunggu, Jawa, sekitar tahun 500 SM–300 M.

Temuan arkeologis yang berasal dari zaman prasejarah telah menemukan berbagai senjata batu dan logam, seperti kapak, panah, dan ujung tombak. Biasanya digunakan untuk berburu, mereka juga digunakan oleh suku-suku untuk saling bertempur. Beberapa benda perunggu yang lebih rumit, seperti kapak, tampaknya lebih cocok untuk keperluan upacara, tetapi menunjukkan pengaruhnya sebagai sebuah ikon. Senjata bermata pisau asli, seperti parang, kelewang, mandau, badik, pedang, kujang, golok, dan keris, ditemukan awal.[5]

Perang suku masih terjadi di antara suku-suku Papua di Papua Barat, serta daerah-daerah Nusantara yang lebih terpencil, seperti pedalaman Kalimantan dan Sumatra.[6]

Kerajaan-kerajaan kuno

Kavaleri dragoon Jawa dari Pekalongan menuju Surakarta, 1866.

Sumber-sumber Yunani dan Tiongkok menyebutkan bahwa penduduk di nusantara sudah membangun kapal-kapal besar dari setidaknya abad ke-1 M, kapal-kapal itu bisa lebih dari 50 m panjangnya dan memiliki lambung bebas minimum setinggi 5,2–7,8 m.[catatan 1] Kapal-kapal ini disebut kolandiaphonta oleh orang Yunani dan K'un-Lun po oleh orang Tionghoa.[7]:41[8]:347[9]:27-28

Indonesia modern

Lihat pula

Catatan

  1. ^ Dalam naskah aslinya, panjang kapal ditulis sebagai 20 chang atau lebih dan lambung bebasnya 2-3 chang. Di sini 1 chang (atau zhang) diambil sebagai 2,6 meter.

Referensi

  1. ^ a b Budi Kurniawan Supangat and Dimas Muhamad (21 October 2014). "Defining Jokowi's vision of a maritime axis". The Jakarta Post. Diakses tanggal 13 December 2014. 
  2. ^ Katharine E. McGregor (2007). History in Uniform: Military Ideology and the Construction of Indonesia's Past, Southeast Asia publications series. NUS Press. ISBN 9789971693602. 
  3. ^ Hall, Kenneth R. (2010-12-28). A History of Early Southeast Asia: Maritime Trade and Societal Development, 100–1500 (dalam bahasa Inggris). Rowman & Littlefield Publishers. ISBN 9780742567627. 
  4. ^ Post, The Jakarta. "Sriwijaya's trick of the trade in maintaining maritime sovereignty". The Jakarta Post (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2019-04-03. 
  5. ^ Donn F. Draeger (2012). Weapons & Fighting Arts of Indonesia. Tuttle Publishing. hlm. 68. ISBN 9781462905096. 
  6. ^ Lonely Planet, Loren Bell, Stuart Butler, Trent Holden, Anna Kaminski, Hugh McNaughtan, Adam Skolnick, Iain Stewart, Ryan Ver Berkmoes (2016). Lonely Planet Indonesia. Lonely Planet. ISBN 9781760341619. Pemeliharaan CS1: Menggunakan parameter penulis (link)
  7. ^ Dick-Read, Robert (2005). The Phantom Voyagers: Evidence of Indonesian Settlement in Africa in Ancient Times. Thurlton. 
  8. ^ Christie, Anthony (1957). "An Obscure Passage from the "Periplus: ΚΟΛΑΝΔΙΟϕΩΝΤΑ ΤΑ ΜΕΓΙΣΤΑ"". Bulletin of the School of Oriental and African Studies, University of London. 19: 345–353. 
  9. ^ Dick-Read, Robert (July 2006). "Indonesia and Africa: questioning the origins of some of Africa's most famous icons". The Journal for Transdisciplinary Research in Southern Africa. 2 (1): 23–45. doi:10.4102/td.v2i1.307 alt=Dapat diakses gratis. 

Pranala luar

Wikimedia Commons memiliki media mengenai Military history of Indonesia.
  • History of TNI In Indonesian

Bacaan lebih lanjut

  • Munoz, Paul Michel (2006). Early Kingdoms of the Indonesian Archipelago and the Malay Peninsula. Editions Didier Millet. ISBN 981-4155-67-5. 
  • Ricklefs, M. C. (1991). A History of Modern Indonesia since c.1300, Second Edition. MacMillan. ISBN 0-333-57689-6. 
  • Vaisutis, Justine (2007). Lonely Planet Indonesia: Travel Survival Kit Series. Lonely Planet. ISBN 9781741044355. 
  • l
  • b
  • s
Topik Indonesia
Sejarah Nusantara
(pra-Indonesia)
Sejarah Indonesia
Geografi
Politik dan
pemerintahan
Ekonomi
Demografi
Budaya
Simbol
Flora dan fauna
Lainnya
Outline Garis besar • Portal Portal