Sayur lodeh

  •   Media: Sayur lodeh
Resep bumbu lodeh

Sayur lodeh (Jawa: ꦗꦔꦤ꧀​ꦭꦺꦴꦝꦺꦃ, translit. Jangan lodhèh) adalah masakan sayur yang berkuah santan khas Indonesia, terutama di daerah Jawa Tengah dan DI Yogyakarta. Sayur lodeh mempunyai berbagai macam variasi terutama pada bumbunya, ada yang santannya berwarna putih dan ada juga yang santannya berwarna kuning kemerahan.

Bahan-bahan yang sering digunakan adalah labu jipang, kacang panjang, terung, petai, tempe, cabai, jagung kecil dan santan.

Resep masakan yang enak dan gurih ini sangat menyegarkan dan cocok jika dipadukan dengan serundeng daging, empal daging, telur asin dan ikan tongkol. Dan biasanya dihidangkan bersama dengan sambal.

Masakan ini menyerupai kari, tetapi masakan ini menggunakan sayur-sayuran daripada menggunakan daging atau boga laut.

Sejarah

Sayur lodeh diyakini telah ada pada masa peradaban Jawa Tengah sejak abad ke-10. Konon, sayur lodeh membantu melewati masa-masa sulit selama letusan dahsyat Gunung Merapi pada 1006.[1]

Sejarawan kuliner Fadly Rahman memperkirakan tradisi memasak lodeh sudah dilakukan pada abad ke-16, tepatnya setelah bangsa Spanyol dan Portugis memperkenalkan kacang panjang ke Jawa. Sementara sejarawan lain meyakini bahwa sayur lodeh mulai diperkenalkan kembali pada akhir abad-19, ketika Yogyakarta menjadi jantung Kebangkitan Nasional Indonesia, periode di mana banyak mitos daerah ditemukan dan dirayakan.[1]

Memasuki awal abad ke-20, keberadaan legenda sayur lodeh kian menguat. Contoh paling terkenal adalah pada 1931 pada masa pemerintahan Sultan Hamengkubuwono VIII. Ketika wabah pes terjadi selama lebih dari dua dekade di Jawa, sultan memerintahkan kepada warganya untuk memasak sayur lodeh dan berdiam diri di rumah selama 49 hari. Kemudian wabah pun berakhir. Catatan sejarah juga menunjukkan bahwa sayur lodeh telah dimasak untuk menanggapi krisis pada 1876, 1892, 1946, 1948, dan 1951.[1]

Referensi

  1. ^ a b c Anthony, Scott (14 Maret 2021). "Sayur lodeh, sejarah hidangan Jawa penghalau wabah". BBC Indonesia. Diakses tanggal 14 Maret 2021. 
  • l
  • b
  • s
Hidangan Indonesia
Hidangan umum
Makanan
Minuman
Jajanan
Hidangan sampingan
Minuman beralkohol
Aceh
Batak
Gayo
Lampung
Melayu
Mentawai
  • Anggau siboik-boik
  • Batra
  • Jurut
  • Kapurut
  • Sihobuk
  • Sikoira
  • Subbet
  • Toek
Minangkabau
Nias
Palembang
Rejang
  • Lema
Badui
  • Angeun kotok
  • Apem putih
  • Jojorong
  • Gipang
  • Kue balok Menes
  • Kue pasung merah
  • Lalap Badui
  • Nasi Badui
  • Otak-otak Labuan
  • Pasung putih
Betawi
Cirebon-Indramayu
Jawa
Madura
Sunda
Banjar
Dayak
  • Bangamat
  • Botok mengkudu
  • Garut tantimun
  • Juhu
  • Kalumpe
  • Kandas
  • Lemang
  • Tampik jawau
  • Terong mapui
  • Wadi
Melayu Kalimantan
Alor
  • Jagung
  • Jawada
  • Kenari kalabahi
  • Kue rambut
  • Sayur jantung pisang
Bali
Bima
Flores
Sasak
Sumba
  • Bokosawu nyale
  • Catemak jagung
  • Ka'pu pantunnu
  • Kadapet watara
  • Kaparak
  • Manggulu
  • Manu pata'u ni
  • Sup ayam Waingapu
Sumbawa
Timor
Bugis, Makassar, dan Luwu
Buton, Muna, dan Wakatobi
Gorontalo
Mandar
Minahasa
Mongondow
  • Alingkoge
  • Ayam sinorang
  • Binarundak
  • Dinangoi
  • Ilengkang
  • Ilosingan
  • Inambal
  • Kacang goyang
  • Kolombeng
  • Sinandoi
  • Yandog
Poso
Tolaki
Toraja