Operasi Serigala

Konflik Papua Bagian Barat
Bagian dari Operasi Trikora
Berkas:Handbook-map.jpg
Peta Papua bagian barat pada tahun 1960-an
Tanggal19 Desember 1961 - 15 Agustus 1962 (7 bulan, 3 minggu dan 6 hari)
LokasiPapua bagian barat
Hasil Papua bagian barat digabungkan kepada Indonesia.
Pihak terlibat

 Indonesia

 Uni Soviet[1]

 Belanda

  •  Nugini Belanda
Tokoh dan pemimpin
Soekarno
Letnan Udara Lambertus Manuhua 
Letnan Muda Udara I Suhadi
Jan de Quay
Kekuatan
Tidak diketahui Tidak diketahui
Korban
Tidak diketahui Tidak diketahui
Bagian dari seri mengenai
Sejarah Indonesia
Prasejarah
Manusia Jawa 1.000.000 BP
Manusia Flores 94.000–12.000 BP
Bencana alam Toba 75.000 BP
Kebudayaan Buni 400 SM
Kerajaan Kutai 400–1635
Kerajaan Tarumanagara 450–900
Kerajaan Kalingga 594–782
Kerajaan Melayu 671–1347
Kerajaan Sriwijaya 671–1028
Kerajaan Sunda 662–1579
Kerajaan Galuh 669–1482
Kerajaan Mataram 716–1016
Kerajaan Bali 914–1908
Kerajaan Kahuripan 1019–1045
Kerajaan Janggala 1045–1136
Kerajaan Kadiri 1045–1221
Kerajaan Singasari 1222–1292
Kerajaan Majapahit 1293–1478
Penyebaran Islam 800–1600
Kesultanan Peureulak 840–1292
Kerajaan Haru 1225–1613
Kesultanan Ternate 1257–1914
Kesultanan Samudera Pasai 1267–1521
Kerajaan Kaimana 1309–1963
Kesultanan Gowa 1320–1905
Kesultanan Limboto 1330–1863
Kerajaan Pagaruyung 1347–1833
Kesultanan Brunei 1368–1888
Kesultanan Gorontalo 1385–1878
Kesultanan Melaka 1405–1511
Kesultanan Sulu 1405–1851
Kesultanan Cirebon 1445–1677
Kesultanan Demak 1475–1554
Kesultanan Bolango 1482–1862
Kesultanan Aceh 1496–1903
Kesultanan Banten 1526–1813
Kesultanan Banjar 1526–1860
Kerajaan Kalinyamat 1527–1599
Kesultanan Johor 1528–1877
Kesultanan Pajang 1568–1586
Kesultanan Mataram 1586–1755
Kerajaan Fatagar 1600–1963
Kesultanan Bima 1620–1958
Kesultanan Sumbawa 1674–1958
Kesultanan Kasepuhan 1679–1815
Kesultanan Kanoman 1679–1815
Kesultanan Siak 1723–1945
Kesunanan Surakarta 1745–1946
Kesultanan Yogyakarta 1755–1945
Kesultanan Kacirebonan 1808–1815
Kesultanan Deli 1814–1946
Kesultanan Lingga 1824–1911
Kolonialisme Eropa
Portugis 1512–1850
VOC 1602–1800
Jeda kekuasaan Prancis dan Britania 1806–1815
Hindia Belanda 1800–1949
Kemunculan Indonesia
Kebangkitan Nasional 1908–1942
Pendudukan Jepang 1942–1945
Revolusi Nasional 1945–1949
Kemerdekaan
Hari Patriotik 23 Januari 1942 1942
Revolusi Nasional Indonesia 1945–1949
Masa Kemerdekaan 1945–1949
Republik Indonesia Serikat 1949–1950
Demokrasi Liberal 1950–1959
Demokrasi Terpimpin 1959–1965
Transisi 1965–1966
Orde Baru 1966–1998
Reformasi 1998–sekarang
Garis waktu
 Portal Indonesia
  • l
  • b
  • s

Operasi Serigala adalah operasi penerjunan pasukan khusus yang dilaksanakan oleh PGT (Korps Pasukan Khas, sekarang) sendiri, dengan tugas menyusup ke pertahanan Belanda di Irian Barat melalui Sorong dan Teminabuan, sebagai bagian dari pembebasan Irian Barat dalam Trikora. Operasi ini merupakan bagian dari tiga tahap Trikora, khususnya tahap inflitrasi (penyusupan) dan didasarkan pada Perintah Operasi Panglima Komando Mandala No. 03/PO/SR/5/62 tanggal 13 Mei 1962.[2] Dalam operasi ini, bendera Merah Putih dikibarkan di wilayah Irian Barat oleh pasukan PGT.[3][4]

Latar belakang

Setelah Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya, satu persatu wilayah jajahan Belanda kembali ke pangkuan Indonesia, kecuali Irian Barat, yang bahkan hendak dimasukkan ke wilayahnya Belanda. Dengan pelbagai cara Indonesia berusaha mendapatkan kembali Irian Barat, melalui jalur diplomasi bilateral, melalui Perserikatan Bangsa-Bangsa bahkan dengan menggalang dukungan dari banyak negara Asia Afrika dengan diselenggarakannya Konferensi Asia–Afrika di Bandung tahun 1955.

Namun semua usaha itu mengalami kegagalan, sehingga sejak 19 Desember 1961, Presiden Soekarno mengumumkan pelaksanaan Tri Komando Rakyat (Trikora) di alun-alun Yogyakarta, dan mengeluarkan Keputusan Presiden Nomor I/1962 tentang perintah pembentukan Komando Mandala (KOLA).

Operasi Militer

Operasi militer dengan target daerah Sorong dan sekitarnya ini terbagi menjadi dua tahap. Pada tanggal 17 Mei 1962, dilakukan penerjunan pasukan berjumlah 39 orang dengan pesawat Dakota dibawah pimpinan letnan udara Manuhua di Teminabuan. Mereka mendarat diatas asrama tentara pasukan Belanda. Pertempuran terjadi beberapa hari sampai tanggal 21 Mei 1962 dimana pasukan Indonesia berhasil berkonsolidasi dan mengambil alih dan mengibarkan bendera Indonesia di barak tersebut. Pada tanggal 19 Mei 1962, dilakukan penerjunan pasukan kali ini dengan pesawat Hercules, berjumlah 81 orang dengan target asrama tentara Belanda di Sansapor, dibawah pimpinan letnan muda udara Suhadi. Pertempuran berakhir dengan singkat karena pasukan Belanda kehilangan moral untuk bertempur.[5]

Lihat juga

Referensi

Catatan kaki

  1. ^ "Indonesia and the U.S.S.R". The Sydney Morning Herald. 13 May 1965. hlm. 2. Diakses tanggal 19 February 2015. 
  2. ^ Dispenau (16 Februari 2019). "Operasi Serigala PGT Kenang 53 Tahun Operasi Trikora, Korpaskhas Gelar Napak Tilas dan Baksos". TNI Angkatan Udara. Diakses tanggal 2019-11-10. 
  3. ^ Kakisina, Ernes Broning (2019-02-17). Jauhary, Andi, ed. "Napak tilas "operasi serigala" di Sorong Selatan-Papua Barat dihadiri Kasau". ANTARA News. Diakses tanggal 2019-11-10. 
  4. ^ "Pemberangkatan Pasukan Napak Tilas Operasi Serigala - www.paskhas.mil.id". paskhas.mil.id. Diakses tanggal 2019-11-10. [pranala nonaktif permanen]
  5. ^ Patiara, John; Renwarin, Herman; Soedharto, Bondan; Palangan, M. (1983). "Sejarah Perlawanan Terhadap Imperialis dan Kolonialisme di Daerah Irian Jaya" (PDF). Kemdikbud. hlm. 91–99. Diakses tanggal 3 November 2021. 

Daftar pustaka

  • Saragih, Maylina (2019). Heroisme PGT Dalam Operasi Serigala. Subdisjarah Dispenau. 
Ikon rintisan

Artikel bertopik militer ini adalah sebuah rintisan. Anda dapat membantu Wikipedia dengan mengembangkannya.

  • l
  • b
  • s