Bahtera Adhiguna

  • Pengangkutan batu bara
  • Keagenan kapal
  • Manajemen dermaga
PendapatanRp 1,628 triliun (2019)[3]
Laba bersih
Rp 127,031 milyar (2019)[3]Total asetRp 1,761 triliun (2019)[3]Total ekuitasRp 619,949 milyar (2019)[3]PemilikPT PLN Energi Primer Indonesia
Karyawan
70 (2019)[3]Situs webwww.bahteradhiguna.co.id

PT Pelayaran Bahtera Adhiguna atau biasa disingkat menjadi BAg, adalah anak usaha PLN Energi Primer Indonesia yang bergerak di bidang pengangkutan batu bara. Untuk mendukung kegiatan bisnisnya, perusahaan ini memiliki satu kantor cabang yang terletak di kompleks PLTU Tanjung Jati B di Jepara. Hingga akhir tahun 2020, perusahaan ini mengoperasikan tujuh unit kapal motor dan empat unit kapal tunda beserta tongkangnya.[3][4]

Sejarah

Perusahaan ini telah eksis sejak masa pendudukan Belanda di Indonesia dengan nama NV Netherlandsch-Indische Steenkolen Handel-Maatschappij (NISHM). Pada tahun 1959, pemerintah Indonesia resmi menasionalisasi perusahaan ini,[5] dan pada tahun 1961, perusahaan ini pun ditetapkan menjadi sebuah perusahaan negara (PN) dengan nama PN Tundabara.[6] Pada tahun 1966, perusahaan ini mengubah namanya menjadi PN Bahtera Adhiguna.[7] Pada bulan Desember 1971, pemerintah mengubah status perusahaan ini menjadi persero.[8]

Pada tahun 2011, pemerintah menyerahkan mayoritas saham perusahaan ini ke Perusahaan Listrik Negara (PLN).[9][10] Pada tahun 2014, perusahaan ini mulai mengoperasikan KM Intan Baruna. Pada tahun 2015, perusahaan ini mulai mengoperasikan KM Arimbi Baruna, TB Srikandi Baruna 2001, TB Srikandi Baruna 2002, BG Baruna Power 3001, dan BG Baruna Power 3002. Pada tahun 2016, perusahaan ini meneken kontrak angkutan batubara dengan PT PLN Batubara dan PT Maritim Barito Perkasa. Pada tahun 2018, perusahaan ini membangun gedung baru untuk kantor cabang di Jepara. Pada tahun 2019, perusahaan ini mulai mengoperasikan KM Malahayati Baruna.[3][4]

Pada bulan Januari 2023, PLN menyerahkan mayoritas saham perusahaan ini ke PLN Energi Primer Indonesia sebagai bagian dari upaya untuk membentuk subholding di internal PLN yang bergerak di bidang pengadaan bahan bakar pembangkit listrik.[11]

Armada

Perusahaan ini memiliki sembilan unit kapal motor dan empat unit kapal tunda beserta tongkangnya, antara lain:

  1. KM Adhiguna Tarahan
  2. KM Kartini Baruna
  3. KM Sartika Baruna
  4. KM Arimbi Baruna
  5. KM Intan Baruna
  6. KM Malahayati Baruna
  7. KM Rasuna Baruna
  8. KM Martha Baruna
  9. KM Meutia Baruna
  10. KM Latifah Baruna
  11. TB Srikandi Baruna 2001
  12. TB Srikandi Baruna 2002
  13. TB Srikandi Baruna 2401
  14. TB Srikandi Baruna 2402

Referensi

  1. ^ "Dewan Direksi". PT Pelayaran Bahtera Adhiguna. Diakses tanggal 16 Desember 2021. 
  2. ^ "Dewan Komisaris". PT Pelayaran Bahtera Adhiguna. Diakses tanggal 16 Desember 2021. 
  3. ^ a b c d e f g "Laporan Tahunan 2019" (PDF). PT Pelayaran Bahtera Adhiguna. Diakses tanggal 16 Desember 2021. 
  4. ^ a b "Sejarah Perusahaan". PT Pelayaran Bahtera Adhiguna. Diakses tanggal 16 Desember 2021. 
  5. ^ "Peraturan Pemerintah nomor 45 tahun 1959" (PDF). Sekretariat Kabinet Republik Indonesia. Diakses tanggal 1 April 2023. 
  6. ^ "Peraturan Pemerintah nomor 110 tahun 1961" (PDF). Sekretariat Kabinet Republik Indonesia. Diakses tanggal 16 Desember 2021. 
  7. ^ "Peraturan Pemerintah nomor 15 tahun 1971" (PDF). Sekretariat Kabinet Republik Indonesia. Diakses tanggal 16 Desember 2021. 
  8. ^ "Peraturan Pemerintah nomor 35 tahun 1971" (PDF). Sekretariat Kabinet Republik Indonesia. Diakses tanggal 16 Desember 2021. 
  9. ^ "Peraturan Pemerintah nomor 20 tahun 2011" (PDF). Sekretariat Kabinet Republik Indonesia. Diakses tanggal 16 Desember 2021. 
  10. ^ "PLN Akuisisi PT Pelayaran Bahtera Adhiguna". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013-05-16. Diakses tanggal 2012-12-21. 
  11. ^ Purwanti, Teti (3 Januari 2023). "Tok! PLN Resmi Punya 4 Subholding". CNBC Indonesia. Diakses tanggal 1 April 2023. 

[1]

Pranala luar

  • Situs web resmi
  • l
  • b
  • s
Mantan badan usaha milik negara di Indonesia (daftar)
Menjadi anak usaha
BUMN lain
Digabung ke/dengan
BUMN lain
Dijual ke swasta
Diubah statusnya
Dibubarkan
  • Aneka Bhakti
  • Bahana Pakarya Industri Strategis
  • Budi Bhakti
  • Buwana Karya
  • Dayaza
  • Fajar Bhakti
  • Fajar Ternak
  • Gita Karya
  • Gula Bone
  • Iglas
  • Industri Mesin Perkakas Indonesia
  • Industri Sandang Nusantara
  • Industri Soda Indonesia
  • Istaka Karya
  • Jaya Bhakti
  • Karya Mina
  • Karya Nusantara
  • Kerta Niaga
  • Kertas Gowa
  • Kertas Kraft Aceh
  • Kertas Kraf Cilacap
  • Kertas Leces
  • Kertas Martapura
  • Kertas Pematang Siantar
  • Kumala Karya
  • Lokananta
  • Marga Bhakti
  • Metrika
  • Merpati Nusantara Airlines
  • Nabuka Karya
  • Perhotelan dan Perkantoran Indonesia
  • Perhutani
    • Aceh
    • Jawa Barat
    • Kalimantan Barat
    • Maluku
    • Riau
    • Sumatera Utara
    • Sumatera Selatan
    • Sulawesi Selatan/Tenggara
  • Perkapalan dan Dok Alirmenjaya
  • Perkebunan Kapas Indonesia
  • Perkebunan XVII
  • Perkebunan XXX
  • Permigan
  • Perusahaan Mekanisasi Pertanian Negara
    • I
    • II
    • III
    • IV
    • V
    • VI
    • VII
  • Perusahaan Peternakan Negara
  • Pusat Perkayuan Marunda
  • Sejati Bhakti
  • Sinar Bhakti
  • Tambang Batubara
  • Tri Bhakti
  • Tulus Bhakti
  • Daftar BUMN aktif
  • Kategori


Ikon rintisan

Artikel bertopik korporasi atau perusahaan Indonesia ini adalah sebuah rintisan. Anda dapat membantu Wikipedia dengan mengembangkannya.

  • l
  • b
  • s