Gempa bumi dan tsunami Jawa Timur 1994

10°28′37″S 112°50′06″E / 10.477°S 112.835°E / -10.477; 112.835Wilayah bencanaJawa Timur
Bali
IndonesiaIntensitas maks.VII (Sangat kuat)Tsunami14 m (46 ft)Korban250 meninggal, 23 hilang

Gempa bumi dan tsunami Jawa Timur 1994 adalah bencana gempa bumi tektonik yang berpusat di Samudra Hindia yang terjadi pada tanggal 2 Juni 1994 sekira pukul 01:17 WIB, gempa dirasakan diseluruh wilayah Jawa Timur, Bali, dan sebagian Jawa Tengah.[1] tsunami datang 2 jam berselang sejak gempa bumi tersebut terjadi, gelombang tsunami kemudian menghantam pesisir pantai selatan Jawa Timur bagian timur tepatnya di wilayah kabupaten Banyuwangi pada 3 Juni 1994 dini hari[2] Bencana tsunami akibat gempa bumi tektonik ini menyebabkan kerusakan total yang melanda pemukiman penduduk di pesisir selatan Kabupaten Banyuwangi seperti Pantai Plengkung, Pantai Pancer dan Pantai Rajegwesi yang rata dengan tanah. Korban meninggal diperkiraan mencapai 250 jiwa.[2] Korban jiwa sangat banyak dikarenakan peristiwa tsunami tersebut terjadi pada dini hari sekira pukul 01.00 WIB[1] di mana banyak warga yang masih tertidur lelap.

Dampak tsunami juga terjadi pada para peselancar yang tinggal di bibir Pantai Plengkung. Seorang peselancar bernama John Philbin berada di Plengkung pada malam terjadinya tsunami. Dia menggambarkan tsunami tersebut sebagai ombak yang sangat besar.

"Saat gemuruh makin keras, saya masih duduk di dalam kamar saya, dan tiba-tiba air datang menghantam gubukku."

Peselancar lain bernama Richie Lovett menggambarkan pengalaman itu seperti "ditabrak kereta api dengan kecepatan penuh". Seorang lainnya bernama Richard Marsh awalnya mengira harimau telah menyerang mereka, tetapi kemudian ia menyadari itu adalah gelombang besar. Marsh dan Lovett tersapu ratusan meter ke dalam hutan oleh gelombang.

"Aku benar-benar panik. Aku hanya berusaha menggapai sesuatu yang terapung untuk bertahan hidup dan menghindari puing-puing jatuh di kepala saya serta berusaha untuk bisa bernapas."

Lovett akhirnya harus kembali ke Australia untuk perawatan medis.

"Pondok telah menghilang dan aku terjebak oleh kayu dan potongan bambu. Ketika air mulai mereda. Aku terjebak dan kakiku terjepit tumpukan kayu dan sampah."

Menanggapi hal ini, pemerintah mengeluarkan kebijakan untuk tidak mendirikan pemukiman di jarak 1 km di garis pantai. Hal ini dimaksudkan untuk meminimalisasi kerusakan jika bencana seperti ini terulang kembali. Selain itu di dekat Pantai Rajegwesi dibangun perumahan warga yang disebut Perumahan Tsunami.

Galeri

  • Monumen Gempa bumi dan tsunami Jawa Timur 1994
    Monumen Gempa bumi dan tsunami Jawa Timur 1994

Penyebab

Dengan memperhatikan lokasi Episenter dan Kedalaman Hiposenter nya, Gempa ini termasuk gempa Dangkal akibat Subduksi Lempeng Indo-Australia.

Lihat pula

Referensi

  1. ^ a b M 7.8 – south of Java, Indonesia Diarsipkan 2020-11-19 di Wayback Machine.. earthquake.usgs.gov. 3 Juni 1994. Diakses tanggal 24/08/2019.
  2. ^ a b Gayo, Iwan. Buku Pintar seri senior. 2004. Jakarta:Pustaka Warga Negara.
  • l
  • b
  • s
Gempa bumi besar di Indonesia
Sebelum 1900
1900-1999
2000-2009
2010-2019
2020-2029
  • l
  • b
  • s
Tsunami di Indonesia
Abad ke-17
Abad ke-19
  • Bali 1815
  • Flores 1820
  • Sumatra 1861
  • Sangihe 1871
  • Krakatau 1883
  • Banda 1899
Abad ke-20
Abad ke-21
Referensi : Katalog Tsunami Indonesia Tahun 416-2018


  • l
  • b
  • s
Topik Banyuwangi
Bupati: Hj. Ipuk Fiestiandani, S.Pd — Wakil Bupati: H. Sugirah S.Pd, M.Si
Politik & Pemerintahan
Eksekutif
Legislatif
Lambang Kabupaten Banyuwangi
Sejarah
Pra kemerdekaan
Kerajaan Blambangan  • Wong Agung Wilis  • Perang Bayu  • Pangeran Jagapati  • Tawangalun  • Pangeran Danureja  • Sayu Wiwit
Pasca kemerdekaan
Lokasi terkenal dan Wisata
Wisata Sejarah dan Religi
Wisata Kota
Pantai dan Laut
Pantai Wedi Ireng  • Pantai Muara Mbaduk  • Pantai Sukamade  • Bangsring Under Water  • Pantai Cemara  • Pantai Lampon  • Pantai Parangkursi  • Pantai Plengkung  • Pulau Merah  • Teluk Hijau  • Pantai Rajegwesi  • Pantai Boom  • Pulau Tabuhan  • Pantai Grajagan  • Pantai Watudodol  • Pantai Cacalan  • Pantai Mustika  • Pantai Muncar  • Pantai Trianggulasi  • Pulau Santen  • Pantai Blimbingsari  • Pantai Pancur  • Blok Bedul
Gunung
Air Terjun dan Pemandian
Kampung Anyar  • Lider  • Tirto Kemanten  • Kali Selogiri  • Selendang Arum  • Kalibendo  • Telunjuk Raung  • Pemandian Tamansuruh  • Desa Wisata Osing  • Umbul Pule  • Umbul Bening
Agrowisata
Agrowisata Kaliklatak  • Agrowisata Kendenglembu  • Agrowisata Malangsari  • Agrowisata Bayu Lor  • Agrowisata Kalitlepak
Transportasi
Darat
Terminal Brawijaya  • Terminal Jajag  • Terminal Muncar  • Terminal Sritanjung  • Stasiun Ketapang (Banyuwangi)  • Stasiun Argopuro  • Stasiun Banyuwangi Kota  • Stasiun Rogojampi  • Stasiun Singojuruh  • Stasiun Temuguruh  • Stasiun Kalisetail  • Stasiun Sumberwadung  • Stasiun Glenmore  • Stasiun Kalibaru  • Kereta di bawah operasional Daop 9 KAI region Banyuwangi: Mutiara Timur  • Wijaya Kusuma  • Pandanwangi  • Probowangi  • Sri Tanjung  • Tawang Alun
Laut
Pelabuhan Ketapang  • Pelabuhan Tanjung Wangi  • Pelabuhan Marina Boom  • Pelabuhan Muncar
Udara
Seni & Budaya
Bahasa dan Kesusastraan
Bahasa Osing  • Mocoan Lontar
Drama dan Tarian
Upacara Adat
Gredoan  • Puter Kayun  • Ider Bumi  • Endhog-endhogan  • Kebo-Keboan  • Mantu Kucing
Banyuwangi Festival
Kuliner
Makanan
Sego Tempong  • Sego Cawuk  • Rujak Soto  • Pecel Pithik  • Kesrut  • Pecel Rawon  • Pindang Koyong
Minuman
Kopi lanang  • Kopi duren  • Kopi uthek
Jajanan
Jenang bedhil  • Kethot  • Lanun  • Kontol kambing
  • l
  • b
  • s
Bencana alam, kecelakaan, dan kerusuhan di Indonesia tahun 1990–1999
Bencana alam
Banjir & longsor
Gempa bumi
Kecelakaan
Kereta api
Pesawat terbang
Kerusuhan
Lain-lain
◀ 1980-an 2000-an ▶