Extra Ecclesiam nulla salus

Bagian dari seri tentang
Gereja Ortodoks Timur
Kristos Pantokrator (detail mosaik Deesis)
Mosaik Kristos Pantokrator, Hagia Sofia
Ikhtisar
  • Struktur
  • Teologi (Sejarah teologi)
  • Liturgi
  • Sejarah Gereja
  • Misteri Suci
  • Pandangan tentang keselamatan
  • Pandangan tentang Maria
  • Pandangan tentang ikon
Latar belakang
  • Agama Kristen
  • Gereja Kristen
  • Suksesi apostolik
  • Empat Ciri Gereja
  • Ortodoksi
Organisasi
Teologi
  • Sejarah teologi Ortodoks
Topik lain
  • l
  • b
  • s
Bagian dari seri tentang
Gereja Katolik
St. Peter's Basilica
Ikhtisar

Allah

  • Tritunggal
  • Kesehakikatan
  • Filioque
  • Divinum Illud Munus
  • Hukum Ilahi
    Akhirat
    Misteri Paskah
    Santa Perawan Maria
    Keselamatan
    Eklesiologi
    Lain-Lain
     Portal Katolik
    • l
    • b
    • s

    Ungkapan bahasa Latin extra Ecclesiam nulla salus (artinya "Di luar Gereja, tidak ada keselamatan"),[1][2] adalah sebuah frasa yang merujuk pada doktrin Kristen mengenai siapa yang menerima keselamatan.

    Ungkapan ini berasal dari tulisan-tulisan Bapa Gereja Siprianus dari Kartago, seorang uskup Kristen dari abad ke-3. Frasa ini adalah sebuah aksioma yang sering digunakan sebagai singkatan untuk doktrin bahwa Gereja adalah keharusan untuk keselamatan. Frasa ini adalah sebuah dogma dalam Gereja Katolik Roma dan Gereja Ortodoks Timur, merujuk pada persekutuan mereka masing-masing. Frasa ini juga dipegang oleh banyak gereja-gereja Protestan historis. Namun, Gereja Protestan, Katolik Roma, dan Ortodoks Timur masing-masing memiliki pengertian eklesiologis yang berbeda mengenai apa itu "Gereja". Bagi beberapa, gereja diartikan sebagai "semua yang akan diselamatkan", tanpa adanya penekanan pada gereja yang kelihatan.[1] Bagi lainnya, dasar teologis bagi doktrin ini ditemukan pada kepercayaan bahwa Yesus Kristus secara pribadi mendirikan satu-satunya Gereja yang sejati, dan bahwa Gereja adalah sarana di mana anugerah Kristus disalurkan kepada orang percaya.

    Frasa ini telah diimani umat Kristiani secara umum sejak zaman Gereja Kristen awal. Namun kalimat ini tidak lagi digunakan oleh Gereja Katolik setelah Konsili Vatikan II (1962-1965), dimana gereja akhirnya membuka diri (inklusif). Gereja Katolik setelah Konsili Vatikan II lebih membuka pintu dialog dengan agama atau kepercayaan lain dan lebih memperbarui diri.[3][4]

    Lihat pula

    Catatan Kaki

    1. ^ a b An Introductory Dictionary of Theology and Religious Studies, (Orlando O. Espín, James B. Nickoloff, eds.), Liturgical Press 2007, ISBN 978-0-8146-5856-7, p. 439
    2. ^ Pohle, Joseph. "Religious Toleration." The Catholic Encyclopedia Vol. 14. New York: Robert Appleton Company, 1912. 15 February 2016
    3. ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2008-03-21. Diakses tanggal 2008-03-25. 
    4. ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-11-13. Diakses tanggal 2008-03-25. 

    Pranala luar


    Ikon rintisan

    Artikel bertopik Katolik ini adalah sebuah rintisan. Anda dapat membantu Wikipedia dengan mengembangkannya.

    • l
    • b
    • s