T.B. Silalahi

Ketua Dewan Pertimbangan Presiden Republik Indonesia ke-2Masa jabatan
11 Desember 2008 – 20 Oktober 2009PresidenSusilo Bambang Yudhoyono
Sebelum
Pendahulu
Ali Alatas
Pengganti
Emil Salim
Sebelum
Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Indonesia ke-6Masa jabatan
17 Maret 1993 – 14 Maret 1998PresidenSoeharto
Sebelum
Pendahulu
Sarwono Kusumaatmadja
Pengganti
Hartarto Sastrosunarto
Sebelum
Informasi pribadiLahir(1938-04-17)17 April 1938
Pematang Siantar, Simalungun, Sumatra TimurMeninggal13 November 2023(2023-11-13) (umur 85)
Jakarta, IndonesiaKebangsaanIndonesiaPartai politikDemokratAlma materAkademi Militer Nasional (1961)PekerjaanTentaraProfesiPolitisiKarier militerPihak IndonesiaDinas/cabang TNI Angkatan DaratMasa dinas1961—1993Pangkat Letnan Jenderal TNINRP18906SatuanKavaleri
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Letnan Jenderal TNI (HOR) (Purn.) Dr. (H.C.) Tiopan Bernhard Silalahi, S.H. (17 April 1938 – 13 November 2023) adalah mantan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara pada Kabinet Pembangunan VI. Lulusan Akademi Militer Nasional (AMN) tahun 1961 ini memiliki jabatan terakhir di militer adalah Asisten I Kasad dengan pangkat Mayor Jenderal, tahun 1988. Selanjutnya dikaryakan sebagai Sekjen Departemen Pertambangan dan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara (1993—1998).

Riwayat hidup

Pengabdian di bidang militer diawali sebagi Danton Yonkav 4 Siliwangi dalam operasi Kamdagri di Jawa Barat (1962), Wadanki dalam operasi Kamdagri di Sulawesi Selatan (1963—1965) bersamaan dengan operasi Dwikora. Danyonkav 8 Tank Kostrad (1972), ke Timur Tengah sebagai pasukan PBB pada perang Oktober 1973 antara Israel dan Mesir sebagai Camp Commandant UNEF Middle East di Kairo. Dosen Sesko AD (1974), Asops Kasdam XIV/Hasanuddin di Ujung Pandang (1978), Kasdam VII/Diponegoro (1982) dan Asisten Perencanaan dan Anggaran KASAD (1986) dengan pangkat Mayor Jenderal TNI.

Sejalan dengan penugasannya, TB Silalahi memanfaatkan waktunya dengan mengikuti pendidikan di Fakultas Hukum Universitas Padjajaran Bandung sampai sarjana muda (1968) dan mendapatkan S1 pada Sekolah tinggi Hukum Militer dengan predikat Cumlaude (1995). Atas prestasinya dalam bidang pemerintahan dan sosial, ia beroleh gelar Doctor Honoris Causa dari Universitas Gregorio Araneta, 8 Agustus 1996 di Manila, Filipina. Karier militernya dilanjutkan dengan tugas karya sebagai Sekretaris Jenderal Departemen Pertambangan dan Energi (1988). Pada masa Pemerintahan Presiden Soeharto (1993), Kabinet pembangunan VI, Ia mendapat kepercayaan menjabat Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan pangkatnya dinaikkan menjadi Letnan Jenderal TNI. Tahun 2004, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengangkat TB Silalahi menjadi penasehat presiden yang kemudian pada tahun 2006 menjadi Utusan Khusus Presiden untuk Timur Tengah dan pada tahun 2007 diangkat menjadi anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) dalam bidang pertahanan dan keamanan.

TB Silalahi adalah pendiri dan anggota Dewan Pembina Yayasan Soposurung yang mendirikan dan mengelola sebuah sekolah unggulan di Balige, Sumatera Utara. Menurunnya mutu pendidikan di Bonapasogit, menggerakkan hati TB Silalahi untuk turut serta bertanggungjawab, bersama teman-teman masa kecilnya (Alumni SMA Soposurung) ia mendirikan Yayasan Soposurung, berupa sebuah asrama yang menampung siswa/i lulusan SMP yang terpilih melalui seleksi yang ketat untuk melanjutkan pendidikan di jenjang SMA, setiap tahun 40 orang putra-putri terbaik bonapasogit (sejak 2008 menjadi 80 orang dan sekarang menjadi 120 orang) digembleng mental dan karakternya di samping mengikuti pendidikan formal di sekolah SMAN 2 Balige.

Daftar Riwayat Hidup

  • Militer
  1. Akademi Militer Nasional (1958—1961)
  2. Kupaltu Kav (setingkat Kursus Dan Ki), lulus terbaik (1965)
  3. Kursus Guru Perang Nuklir Biologi dan Kimia, lulus terbaik (1966)
  4. Suslapa Kav ( Kursus Dan Yon), lulus terbaik
  5. Seskoad (1971—1972)
  6. Defence Management Course, Monterey (USA) (1976)
  7. Sesko ABRI, lulus terbaik (1977)
  8. International Peace Keeping Training, Wina, Austria (1979)
  • Kepemimpinan Nasional
  1. Lemhannas KRA XVI, lulus terbaik, Bintang Seroja/Garuda (1983)
  • Umum
  1. Sarjana Muda Hukum Univ. Padjadjaran, Bandung (1966—1969)
  2. Executive Program, Stanford University USA, National University of Singapore (1992)
  3. Sarjana Hukum STHM, Jakarta, Cum Laude (1996—1997)
  4. Doctor HC, Gregorious Arenata University, Manila dalam bidang
  • Riwayat Jabatan
  1. Dan Yonkav 8/Kostrad (1972)
  2. Camp Commandant UNEF/HQ, Cairo/Mesir (1974)
  3. Dosen Seskoad (1975)
  4. Kasdam VII/Diponegoro (1982)
  5. Asrena Kasad (1986)
  6. Sekjen Departemen Pertambangan dan Energi (1988)
  7. Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara (1993—1998)
  8. Dosen Senior Lemhannas (2000—)
  9. Dosen Tamu SESKO ABRI, SESKOAD, SESKOAL, SESKOAU, SESPIM POLRI (2000—)
  10. Komisaris Utama di berbagai perusahaan Nasional dan Internasional (1990—)
  11. Ketua Dewan Pembina Yayasan Soposurung (1990—)
  12. Ketua Dewan Kehormatan Yayasan Pondok Pesantren Tradisional Indonesia dan Yayasan Pengembangan #Pondok Pesantren Tradisional Indonesia di Bandung (2004—)
  13. Penasehat Khusus Presiden RI (2004—2006)
  14. Utusan Khusus Presiden RI untuk Timur Tengah (2006—)
  15. Anggota Dewan Pertimbangan Presiden bidang Hankam (2006—2010)
  16. Ketua Dewan Pertimbangan Presiden (2008—2010)

Filmografi

Tanda Kehormatan[1]

Baris ke-1 Bintang Mahaputera Adipradana (30 Juli 1996)[2] Bintang Budaya Parama Dharma (13 Agustus 2012)[3] Bintang Dharma
Baris ke-2 Bintang Kartika Eka Paksi Utama Bintang Yudha Dharma Pratama Bintang Kartika Eka Paksi Pratama
Baris ke-3 Bintang Kartika Eka Paksi Nararya Satyalancana Kesetiaan 24 Tahun Satyalancana Kesetiaan 16 Tahun
Baris ke-4 Satyalancana G.O.M IV Satyalancana G.O.M V Satyalancana Penegak
Baris ke-5 Satyalancana Dwidya Sistha Satyalancana Santi Dharma United Nations Emergency Force in Middle East (UNEFME) Medal

Referensi

  1. ^ Lembaga Pemilihan Umum 1988, hlm. 776-777.
  2. ^ Daftar WNI yang Mendapat Tanda Kehormatan Bintang Mahaputera tahun 1959 s.d. 2003 (PDF). Diarsipkan (PDF) dari versi asli tanggal 2022-08-05. Diakses tanggal 4 Oktober 2021. 
  3. ^ "Daftar WNI yang Memperoleh Tanda Kehormatan Bintang Budaya Parama Dharma Tahun 2004–sekarang" (PDF). Kementerian Sekretariat Negara Republik Indonesia. 30 Januari 2017. Diarsipkan (PDF) dari versi asli tanggal 2021-05-13. Diakses tanggal 12 Agustus 2021. 

Bibliografi

  • Lembaga Pemilihan Umum (1988), Buku Pelengkap IX Pemilihan Umum 1987, Ringkasan Riwayat Hidup dan Riwayat Perjuangan Anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat Hasil Pemilihan Umum Tahun 1987, XVIII 

Pranala luar

  • (Indonesia) Pemberian Pangkat Jenderal Hak Presiden Diarsipkan 2007-03-11 di Wayback Machine.
  • (Indonesia) TB Silalahi Center
  • (Indonesia) Asrama Yayasan Soposurung
  • l
  • b
  • s
Menko Polkam: Soesilo Soedarman • Menko Eko-PP: Saleh Afiff • Menkoprodis: Hartarto Sastrosoenarto • Menko Kesra: Azwar Anas • Mendagri: Yogie Suardi Memet • Menlu: Ali Alatas • Menhankam/Panglima ABRI: Edi Sudradjat, Feisal Tanjung, Wiranto • Menhak: Oetojo Oesman • Menteri Penerangan: Harmoko, R. Hartono • Menkeu: Mar'ie Muhammad • Mendag (digabungkan dengan Menteri Perindustrian pada 6 Desember 1995): Satrio Budihardjo Joedono • Menperin (bernama Menteri Perindustrian dan Perdagangan sejak 6 Desember 1995): Tungki Ariwibowo • Mentan: Sjarifuddin Baharsjah • Mentamben: Ida Bagus Sudjana • Menhut: Djamaloedin Soeryohadikoesoemo • Menteri PU: Radinal Mochtar • Menhub: Haryanto Dhanutirto • Menparpostel: Joop Ave • Menkop-PPK: Subiakto Tjakrawerdaya • Menaker: Abdul Latief • Menteri Trans-PPH: Siswono Yudo Husodo • Mendikbud: Wardiman Djojonegoro • Menkes: Sujudi • Menag: Tarmizi Taher • Mensos: Endang Kusuma Inten Soeweno • Menteri PPN: Ginandjar Kartasasmita • Menristek: Bacharuddin Jusuf Habibie • Menteri Pangan: Ibrahim Hassan • Beddu Amang • Menteri Kependudukan: Haryono Suyono • Menves: Sanyoto Sastrowardoyo • Menteri Agraria: Soni Harsono • Menpera: Akbar Tanjung • Menteri LH: Sarwono Kusumaatmadja • Menperwan: Mien Sugandhi • Menpora: Hayono Isman • Menpan: T.B. Silalahi • Mensus: Harmoko • Jaksa Agung: Singgih • Gubernur Bank Indonesia: Sudrajad Djiwandono, Syahril Sabirin • Mensesneg: Moerdiono