Soerjadi Soedirdja

Menteri Koordinator Bidang Politik, Sosial, dan Keamanan Republik Indonesia ke-7Masa jabatan
15 Februari 2000 – 23 Agustus 2000PresidenAbdurrahman Wahid
Sebelum
Pendahulu
Wiranto
Pengganti
Susilo Bambang Yudhoyono
Sebelum
Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah Indonesia ke-23Masa jabatan
29 Oktober 1999 – 23 Juli 2001PresidenAbdurrahman Wahid
Sebelum
Pendahulu
Syarwan Hamid
Pengganti
Hari Sabarno
Sebelum
Gubernur Daerah Khusus Ibukota Jakarta ke-11Masa jabatan
6 Oktober 1992 – 6 Oktober 1997
Sebelum
Pendahulu
Wiyogo Atmodarminto
Pengganti
Sutiyoso
Sebelum
Informasi pribadiLahir(1938-10-11)11 Oktober 1938
Batavia, Hindia BelandaMeninggal3 Agustus 2021(2021-08-03) (umur 82)
Jakarta, IndonesiaKebangsaanIndonesiaSuami/istriSri SoemarsihAlma materAkademi Militer Nasional (1962)Pekerjaan
  • Tentara
  • Politikus
Karier militerPihakIndonesiaDinas/cabang TNI Angkatan DaratMasa dinas1962—1993Pangkat Jenderal TNI (Kehormatan)NRP19685SatuanInfanteri
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Jenderal TNI (HOR) (Purn.) Soerjadi Soedirdja (EYD: Suryadi Sudirja; 11 Oktober 1938 – 3 Agustus 2021) adalah salah satu tokoh militer dan politikus Indonesia. Surjadi Soedirdja juga menjabat Gubernur DKI Jakarta periode 1992–1997.

Riwayat Hidup

Karier

Gubernur Jakarta

Pada masa kepemimpinannya, ia membuat proyek pembangunan rumah susun, menciptakan kawasan hijau, dan juga memperbanyak daerah resapan air. Adapun proyek kereta api bawah tanah (subway) dan jalan susun tiga (triple decker) yang sempat didengung-dengungkan pada masanya belum terwujud. Ia berhasil membebaskan jalan-jalan Jakarta dari angkutan becak, suatu program yang telah dimulai sejak gubernur sebelumnya (Bang Wi). Selain itu Peristiwa 27 Juli 1996 terjadi pada masa Jakarta di bawah kepemimpinannya.[1]

Selain itu, Soerjadi juga memberlakukan Sistem Satu Arah (SSA) pada sejumlah ruas jalan. Untuk mendukung laju mobilitas penduduk Jakarta, pemerintah pusat dan pemerintah daerah serta pihak swasta membangun sejumlah jalan tol yaitu Tol Dalam Kota, Tol Lingkar Luar, Tol Bandara, serta ruas tol Jakarta-Cikampek, Jakarta-Bogor-Ciawi, dan Jakarta-Merak, yang menghubungkan Jakarta dengan kota-kota di sekitarnya.[2]

Soerjadi juga menerapkan peningkatan disiplin dan kualitas sumber daya aparat dalam Lima Pedoman Kerja Aparat Pemerintah DKI Jakarta. Dari program tersebut, Pemerintah Provinsi Jakarta menerima Penghargaan 'Samya Krida Tata Tenteram Karta Raharja'. Penghargaan itu merupakan apresiasi atas hasil karya tertinggi dalam melaksanakan Pembangunan 5 Tahun.[3]

Riwayat pendidikan

  • Akademi Militer Nasional Jurusan Infanteri (1962) dengan predikat Garuda Yaksa (Prestasi tertinggi bidang Fisik, Mental dan Akademik)
  • Seskoad (1975)
  • Pendidikan militer di Prancis (1974)
  • Seskogab (1979)
  • Lemhannas (1991)

Riwayat pekerjaan

Penghargaan

Baris ke-1 Bintang Mahaputera Utama (7 Agustus 1995)[5]
Baris ke-1 Bintang Kartika Eka Pratama Bintang Yudha Dharma Nararya Bintang Kartika Eka Paksi Nararya
Baris ke-2 Satyalancana Kesetiaan 24 Tahun Satyalancana Kesetiaan 16 Tahun Satyalancana Kesetiaan 8 Tahun
Baris ke-3 Satyalancana Dwidya Sistha Satyalancana Penegak Grand Decoration of Honour of the Decoration of Honour for Services to the Republic of Austria - Austria (1996)[6][7]

Referensi

  1. ^ Februana, Ngarto (1 April 2004). "Profil Gubernur DKI Jakarta". Tempo Interaktif. Jakarta. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-12-21. Diakses tanggal 31 Januari 2016. 
  2. ^ "Artikel Transportasi Jakarta: Soerjadi Soedirdja (1992–1997)". Sistem Transportasi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Dinas Komunikasi, Informatika dan Kehumasan Pemprov DKI Jakarta. 2012. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-01-31. Diakses tanggal 31 Januari 2016. 
  3. ^ Sari, Henny Rachma (20 September 2012). Fadillah, Ramadhian, ed. "Jejak langkah dan karya 13 gubernur Jakarta". Merdeka.com. Diakses tanggal 31 Januari 2016. 
  4. ^ "Menteri Koordinator Bidang Politik, Sosial, dan Keamanan Soerjadi Soedirdja". Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Republik Indonesia. Diakses tanggal 31 Januari 2016. [pranala nonaktif permanen]
  5. ^ Daftar WNI yang Mendapat Tanda Kehormatan Bintang Mahaputera tahun 1959 s.d. 2003 (PDF). Diakses tanggal 3 September 2021. 
  6. ^ Paridah Abd. Samad, Indonesia (1999). General Wiranto The Man Emerging from the Midst of Indonesian Reformation : a Political Analysis. Indonesia: Affluent Master. hlm. 6.  Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
  7. ^ "Eingelangt am 23.04.2012 : Dieser Text wurde elektronisch übermittelt. Abweichungen vom Original sind möglich. Bundeskanzler Anfragebeantwortung" (PDF). Parlament.gv.at. Diakses tanggal 10 Februari 2019. 

Pranala luar

Wikimedia Commons memiliki media mengenai Soerjadi Soedirdja.
Jabatan politik
Didahului oleh:
Wiranto
Menteri Koordinator Bidang
Politik, Sosial, dan Keamanan Indonesia

2000
Diteruskan oleh:
Susilo Bambang Yudhoyono
Didahului oleh:
Syarwan Hamid
Menteri Dalam Negeri dan
Otonomi Daerah Indonesia

1999—2001
Diteruskan oleh:
Hari Sabarno
Didahului oleh:
Wiyogo Atmodarminto
Gubernur Jakarta
1992—1997
Diteruskan oleh:
Sutiyoso
Jabatan pemerintahan
Didahului oleh:
Hasan Basri Durin
Kepala Badan Pertanahan Nasional
1999—2001
Diteruskan oleh:
Hari Sabarno
Jabatan militer
Didahului oleh:
Soegito
Panglima Kodam Jaya
1988—1990
Diteruskan oleh:
Kentot Harseno
  • l
  • b
  • s
Menko Polsoskam: Wiranto, Soerjadi Soedirdja (plt.), Susilo Bambang Yudhoyono, Agum Gumelar • Menko Perekonomian: Kwik Kian Gie, Rizal Ramli, Burhanuddin Abdullah • Menko Kesra (sejak perombakan I digabung menjadi Menko Polsoskam): Hamzah Haz, Basri Hasanuddin • Mendagri: Soerjadi Soedirdja • Menlu: Alwi Shihab • Menhan: Juwono Sudarsono, Mohammad Mahfud, Agum Gumelar (plt.) • Menkumham: Yusril Ihza Mahendra, Baharuddin Lopa, Marsillam Simanjuntak, Mohammad Mahfud • Menkeu: Bambang Sudibyo, Prijadi Praptosuhardjo, Rizal Ramli • Menteri ESDM: Susilo Bambang Yudhoyono, Purnomo Yusgiantoro • Menperindag: Muhammad Jusuf Kalla, Luhut Binsar Panjaitan • Mentanhut (bernama Menteri Pertanian dan Kehutanan sejak perombakan I): Mohamad Prakosa, Bungaran Saragih • Menhut (bernama Menteri Muda Kehutanan sejak perombakan I): Nur Mahmudi Ismail, Marzuki Usman • Menhub: Agum Gumelar, Budhi Muliawan Suyitno • Meneksla (bernama Menteri Kelautan dan Perikanan sejak perombakan I): Sarwono Kusumaatmadja, Rokhmin Dahuri • Menakertrans: Bomer Pasaribu, Al Hilal Hamdi • Menkes (bernama Menteri Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial sejak perombakan I): Achmad Sujudi • Mendiknas: Yahya Muhaimin • Menag: Muhammad Tholchah Hasan • Menkimpraswil: Erna Witoelar • Menristek/Kepala BPPT: Muhammad A. S. Hikam • Menkop UKM: Zarkasih Nur • Menteri LH: Alexander Sonny Keraf • Menteri OD (digabungkan dengan Menteri Dalam Negeri sejak perombakan I): Ryaas Rasyid • Menbudpar: Hidayat Jaelani, I Gede Ardhika • Menteri PM dan BUMN (dibubarkan pada perombakan I): Laksamana Sukardi, M. Rozy Munir • Mennegpora (dibubarkan pada perombakan I): Mahadi Sinambela • Menneg PU (dibubarkan pada perombakan I): Rozik Boedioro Soetjipto • Menneg Pemwan: Khofifah Indar Parawansa • Mennegham (digabungkan dengan Menteri Hukum dan Perundang-undangan sejak perombakan I): Hasballah M. Saad,  • Menneg Transduk (digabungkan dengan Menteri Tenaga Kerja sejak perombakan I): Al Hilal Hamdi • Menneg PAN: Freddy Numberi, Ryaas Rasyid (plt.), Anwar Supriyadi • Menneg Maskem (dibubarkan pada perombakan I): Anak Agung Gde Agung • Menmud Perpemkatim (dibentuk pada perombakan I): (jabatan baru), Manuel Kaisiepo • Menmud Rekonas (dibentuk pada perombakan I dan dibubarkan pada perombakan II): (jabatan baru), Cacuk Sudarijanto • Jaksa Agung: Marzuki Darusman, Baharuddin Lopa, Suparman (plt.), Marsillam Simanjuntak • Panglima TNI : Widodo A. S. • Mensesneg: Alirahman, Bondan Gunawan, Djohan Effendi


Ikon rintisan

Artikel bertopik biografi politikus Indonesia ini adalah sebuah rintisan. Anda dapat membantu Wikipedia dengan mengembangkannya.

  • l
  • b
  • s