Soeharto Sastrosoeyoso

Menteri Koordinator Urusan Perencanaan Pembangunan Nasional ke-1Masa jabatan
13 November 1963 – 21 Februari 1966PresidenSoekarno
Sebelum
Pendahulu
tidak ada, jabatan baru
Pengganti
Soemarno
Sebelum
Masa jabatan
31 Maret 1966 – 25 Juli 1966
Sebelum
Pendahulu
Soemarno
Pengganti
Sunawar Sukowati
Sebelum
Menteri Urusan Penerbitan Bank dan Modal SwastaMasa jabatan
23 November 1963 – 1 Agustus 1964PresidenSoekarno
Sebelum
Pendahulu
tidak ada, jabatan baru
Pengganti
Jan Daniel Massie
Sebelum
Menteri Perdagangan ke-15Masa jabatan
8 Maret 1962 – 13 November 1963PresidenSoekarno
Sebelum
Pendahulu
Arifin Harahap
Pengganti
Adam Malik
Sebelum
Menteri Muda/Menteri Perindustrian Rakyat ke-5Masa jabatan
13 Juli 1959 – 5 Maret 1962PresidenSoekarno
Sebelum
Pendahulu
F.J. Inkiwang
Pengganti
Abdul Azis Saleh
Sebelum
Informasi pribadiLahir(1908-12-24)24 Desember 1908
Tegalgondo, Wonosari, Klaten, Kasunanan Surakarta, Keresidenan Surakarta, Hindia BelandaMeninggal30 November 2000(2000-11-30) (umur 91)
Jakarta, IndonesiaKebangsaanIndonesiaSuami/istriR. Ay. Sinta Lente TejasukmanaHubunganMimi Mariani (menantu)Alma materSekolah Tinggi Kedokteran JakartaPekerjaanDokter, Politisi
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Mayor Jenderal TNI (Tituler) Dr. dr. H. Raden Soeharto Sastrosoeyoso[1] (24 Desember 1908 – 30 November 2000) adalah dokter Indonesia yang menjadi salah satu pendiri Ikatan Dokter Indonesia, mantan menteri yang menjabat selama Demokrasi Terpimpin sejak 1959–1966, dan dokter pribadi Presiden Republik Indonesia pertama Soekarno.[2][3]

Pendidikan

  • Europese Lagere School (ELS) Solo dan Madiun.
  • Meer Uitgebreid Lager Onderwijs (MULO) Madiun, lulus 16 Mei 1925.
  • Algemeene Middelbare School (AMS) B di Yogyakarta, lulus 16 Mei 1928.
  • Fakultas Medica Bataviensis, Sekolah Tinggi Kedokteran Jakarta (STK); gelar Arts (dokter), tanggal 25 Mei 1935.
  • Asisten STK sampai tanggal 1 Januari 1937; sore dan malamnya magang di polilinik umum dan klinik bersalin "Pasar Senen" di bawah pimpinan Dr. Tumbelaka, Insp. DVG dan para dokter senior yang menjalankan praktik kedokteran keluarga seperti dr. Latip, dr. Kayadu, dr. Tehupeiory dan dr. Sugiri.
  • Meraih gelar ilmiah Medicinae Doctorem (Doctor) dari Fakultas Medica Bataviensis; gelar itu untuk pertama kalinya diberikan kepada alumnusnya (14 April 1937).

Pekerjaan

Sebelum Kemerdekaan s.d. Masa Demokrasi Liberal

  • 1937-1942: menjalankan praktik kedokteran keluarga (huisarts), serta mendirikan dan mengelola klinik bersalin kecil di Kramat 128 pavilyun.
  • 1942-1945: tetap menjalankan praktik; menjadi dokter pribadi Bung Karno dan Bung Hatta.
    • Oleh Bung Karno diberi tugas memimpin bagian Kesehatan Pusat Tenaga Rakyat (POETERA), di bawah pimpinan Empat Serangkai, yaitu Bung Karno, Bung Hatta, Ki Hajar Dewantara, dan K.H. Mansyur.
    • Oleh Bung Hatta, selaku Kepala Kantor Penasehat Gunseikanbu, ditugaskan memberikan pelayanan kesehatan kepada para calon pegawai dan pegawai Pangreh Praja se-Jawa yang sedang dilatih di Jakarta, serta memberikan pelayanan kesehatan kepada para abang beca, yang pada waktu itu di Jakarta berjumlah 6.000-7.000 orang.
    • Dalam pengurus Fonds Kemerdekaan Indonesia (FKI) Pusat, yang dipimpin oleh Bung Hatta, didudukkan sebagai Bendahara kemudian Wakil Ketua.
    • Sebagai dokter pribadi dan pembantu Dwi Tunggal mengikuti berbagai perjalanan, antaranya ke Bali untuk mengadakan pembicaraan dengan Laksamana Shibata di Singaraja; ke Dalat (Indo China) tatkala Bung Karno dan Bung Hatta dilantik oleh Marsekal Terauchi menjadi Ketua dan Wakil Ketua Badan Persiapan Kemerdekaan Indonesia. Menyaksikan pembacaan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia; dan akhir Agustus 1945 dilantik sebagai anggota Komite Nasional Indonesia Pusat.
    • Sebagai anggota Pengurus FKI Pusat diangkat menjadi anggota Pusat Bank Indonesia (Maklumat Pemerintah, 9 Oktober 1945).
  • 1946-1948 (hijrah ke Yogyakarta).
    • Diangkat menjadi Kepala Administrasi Pusat (AMP) Kementerian Pertahanan RI di Yogyakarta, dengan pangkat Mayor Jenderal merangkap dokter pribadi Presiden (sebelumnya adalah dokter pribadi Bung Karno dan Bung Hatta).
    • Sejak pertengahan 1948 sampai akhir 1949 nonaktif karena lumpuh badan sebelah kiri dan dirawat oleh Prof. dr. Slamet Iman Santoso di RSCM.
  • 1950: kembali bertugas sebagai dokter pribadi Presiden, sampai akhir 1966.
  • 1950-1959
    • Dengan SK Menteri Petahanan Ir. Djuanda diangkat menjadi anggota Staf Front Pembebasan Irian Barat, dengan pangkat Kolonel kehormatan (16 Agustus 1958).
    • Pangkat ini kemudian dtingkatkan menjadi Brigjen TNI-AD, dengan SK Presiden No.137/M/1961, tanggal 14 Maret 1961, dan Mayjen Kehormatan TNI-AD, dengan SK Presiden No.144/AB-AD tahun 1964, tanggal 7 Agustus 1964, dan dilantik oleh Jenderal A. Yani pada tangga; 18 Agustus 1964.
    • Sebagai dokter pribadi Presiden mengikuti beliau dalam kunjungan kenegaraan ke berbagai negara, dan dalam tahun 1955 menyertai beliau menunaikan ibadah haji.

Demokrasi Terpimpin

Setelah Pensiun

  • Kembali menjalankan praktek dokter sampai tahun 1978 dan sejak pensiun dari kedokteran aktif dalam perkumpulan profesi dan organisasi sosial.
  • Anggota Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia periode 1980-1982.
  • Salah seorang pembina Kelompok Studi Dokter Keluarga.
  • Anggota Lions Club, antara lain dipilih sebagai District Governor 307 Lions Club International periode 1978-1979.
  • Penasihat OISCA (Organization of Industrial, Social, Cultural Advancement) chapter Indonesia, yang berpusat di Jepang.

Penghargaan

Penghargaan yang diterima dari berbagai instansi, di antaranya:

  1. Pengangkatan oleh Panglima Divisi Siliwangi, pangkat Kapten Kehormatan dan cincin Siliwangi.
  2. Pernyataan terima kasih dari Inspektur Keuangan Angkatan Darat dalam memelopori pembentukan dan pembinaan Djawatan KUAD sejak 1945.
  3. Satyalencana Peristiwa Perang Kemerdekaan I.
  4. Pengangkatan sebagai anggota Dewan Pleno Pusat Legiun Veteran RI pada tanggal 24 Januari 1967 (pada waktu itu belum mendaftarkan diri sebagai veteran).
  5. Surat penghargaan dari Direksi BNI 46, tanggal 5 Juli 1976.
  6. Surat pribadi dari Pak Dirman, tanggal 1 Desember 1949, yang sungguh-sungguh mengharukan hati.
  7. Berbagai bintang dari negara-negara lain, waktu menyertai Presiden dalam kunjungan kenegaraannya, di antaranya yang disenangi adalah bintang AQUILA AZTECA dari Presiden Mexico, dan diangkat menjadi warga kehormatan Aqapulco.
  8. Dengan SK BAKN tanggal 25 Agustus 1982 No.115/BPN/KNIP/5/1982 diberi tunjangan kehormatan sebagai anggota KNIP.

Kegiatan dalam organisasi

  • Anggota Jong Java mulai murid MULO, AMS B, dan duduk dalam PB Jong Java yang terakhir. (1928).
  • Anggota Jong Islamieten Bond (1926-1928).
  • Anggota Indonesia Muda (1929-1931).
  • Anggota Perhimpunan Pelajar-Pelajar Indonesia (1931-1936).
  • Setelah menjadi dokter menggabungkan diri pada Parindra dan setelah 1945 anggota PNI.
  • Waktu di Yogyakarta (1946-1948) duduk dalam Yayasan Balai Perguruan Tinggi Gajah Mada dengan susunan pengurusnya;
    • Ketua: Mr. Budiarto, Wakil Ketua: dr. Sukiman, Sekretaris: dr. Buntaran, Bendahara: dr. Soeharto, dengan anggota-anggotanya, antara lain: BPH Bintoro, H. Farid Ma'ruf, Mr. Mangunjudo, KRT Notojudo, KHP Nototaruno, Prof. Rooseno, Mr. Sunaryo, Dr. Priyono dan lain-lain.
    • Ketua Dewan Kurator adalah Sri Sultan dan Wakil Ketuanya adalah Ki Hadjar Dewantara.
  • 1950 memprakarsai berdirinya Ikatan Dokter Indonesia sebagai fusi dari Perkumpulan Thabib Indonesia (ketua Dr. Rasyid) dan Perkumpulan Dokter Indonesia (dbp. dr. Darmasetiawan), dalam IDI, semula duduk dalam PB sebagai sekretaris dan kemudian beberapa kali sebagai ketua umum.
  • Anggota Dewan Ekonomi Indonesia Pusat (DEIP).
  • Akhir 1957 memprakarsai berdirinya Perkumpulan Keluarga Berencana menjadi Ketua Pengurus pertama sampai akhirnya masuk dalam kabinet.
  • Selaku Ketua Umum PB IDI hadir pada First World Conference on Medical Education (London 1953), memasukkan IDI dalam World Medical Association, waktu menghadiri General Assembly di Den Haag tahun 1953, mengetuai tim dokter ke RRC, tahun 1956, dan berpartisipasi dalam pendirian CMAAO (Confederation of Medical Associations in Asia and Oceania) di Manila; CMAAO ini, tahun 1981 mengadakan kongresnya yang ke XII di Seoul, Korea Selatan.
  • Anggota Lions Club Jakarta Kebayoran sejak tahun 1971 sehingga sekarang, dan pernah memimpin organisasi Lions Indonesia sebagai District Governor 307 Lions Club International tahun 1978-1979. Pelantikannya berlangsung di Tokyo, Juni 1978.
  • Dalam Muktamar IDI ke-XVIII, 19-21 Desember 1982 dipilih sebagai Ketua Dewan Penyantun, masa bhakti 1982-1985 dan sejak awal tahun 1984 oleh DPP PDI diangkat menjadi anggota Badan Penelitian dan Pengembangan Partai Demokrasi Indonesia.

Referensi

Tautan
  1. ^ Bunga rampai soempah pemoeda. Yayasan Gedung-Gedung Bersejarah Jakarta (edisi ke-Cet. 2). Jakarta: Balai Pustaka. 1986. ISBN 979-407-001-7. OCLC 23565078. 
  2. ^ Rahadian, Arief. "Mengenal Dr. R Soeharto, Sang "Bapak" PKBI". Perhimpunan Keluarga Berencana Indonesia. Diakses tanggal 16 November 2019. 
  3. ^ Tauladan, Tunggul (2020-06-12). 1908: Kronik Kebangkitan Indonesia. I:BOEKOE. 
Buku
  • Soeharto, R. (1984). Saksi Sejarah. Jakarta: PT Gunung Agung. 
Jabatan politik
Jabatan baru Menteri Koordinator Urusan Perencanaan Pembangunan Nasional
1963–1966
Diteruskan oleh:
Sunawar Sukowati
Jabatan baru Menteri Urusan Penerbitan Bank dan Modal Swasta
1963–1964
Diteruskan oleh:
J.D. Massie
Didahului oleh:
Arifin Harahap
Menteri Perdagangan
1962–1963
Diteruskan oleh:
Adam Malik
Didahului oleh:
F.J. Inkiwang
Menteri Muda/Menteri Perindustrian Rakyat
1959–1962
Diteruskan oleh:
Abdul Azis Saleh
  • l
  • b
  • s
Politik
Abdul Halim Majalengka · Abdoel Kahar Moezakir · Achmad Soebardjo · Adam Malik · Adnan Kapau Gani · Alexander Andries Maramis · Alimin · Andi Sultan Daeng Radja · Arie Frederik Lasut · Arnold Mononutu · Djoeanda Kartawidjaja · Ernest Douwes Dekker · Fatmawati · Ferdinand Lumban Tobing · Frans Kaisiepo · Gatot Mangkoepradja · Hamengkubuwana IX · Herman Johannes · Idham Chalid · Ida Anak Agung Gde Agung · Ignatius Joseph Kasimo Hendrowahyono · I Gusti Ketut Pudja · Iwa Koesoemasoemantri · Izaak Huru Doko · Johannes Leimena · Johannes Abraham Dimara · Kasman Singodimedjo · Kusumah Atmaja · Lambertus Nicodemus Palar · Mahmud Syah III dari Johor · Mangkunegara I · Maskoen Soemadiredja · Mohammad Hatta · Mohammad Husni Thamrin · Moewardi · Teuku Nyak Arif · Nani Wartabone · Oto Iskandar di Nata · Radjiman Wedyodiningrat · Rasuna Said · Saharjo · Samanhudi · Soekarni · Soekarno · Sukarjo Wiryopranoto · Soepomo · Soeroso · Soerjopranoto · Sutan Mohammad Amin Nasution · Sutan Syahrir · Syafruddin Prawiranegara · Tan Malaka · Tjipto Mangoenkoesoemo · Oemar Said Tjokroaminoto · Zainul Arifin
Militer
Kemerdekaan
Revolusi
Pergerakan
Sastra
Seni
Pendidikan
Integrasi
Pers
Pembangunan
Agama
Perjuangan
Abdul Kadir · Achmad Rifa'i · Andi Depu · Andi Mappanyukki · Aji Muhammad Idris · Aria Wangsakara · Baabullah · Bataha Santiago · Cut Nyak Dhien · Cut Nyak Meutia · Depati Amir · Hamengkubuwana I · I Gusti Ketut Jelantik · I Gusti Ngurah Made Agung · Ida Dewa Agung Jambe · Himayatuddin Muhammad Saidi · Iskandar Muda dari Aceh · Kiras Bangun · La Madukelleng · Machmud Singgirei Rumagesan · Mahmud Badaruddin II dari Palembang · Malahayati · Martha Christina Tiahahu · Nuku Muhammad Amiruddin · Nyai Ageng Serang · Opu Daeng Risadju · Paku Alam VIII · Pakubuwana VI · Pakubuwana X · Pangeran Antasari · Pangeran Diponegoro · Pattimura · Pong Tiku · Raden Mattaher · Radin Inten II · Ranggong Daeng Romo · Raja Haji Fisabilillah · Ratu Kalinyamat · Salahuddin bin Talabuddin · Sisingamangaraja XII · Sultan Agung dari Mataram · Sultan Hasanuddin · Teungku Chik di Tiro · Tuanku Imam Bonjol · Tuanku Tambusai · Teuku Umar · Tirtayasa dari Banten · Thaha Syaifuddin dari Jambi · Tombolotutu · Untung Suropati · Zainal Mustafa
Diusulkan · Perempuan · Islam · Kristen · Hindu · Buddha · Kepercayaan asli · Portal Portal Indonesia