Kabupaten Demak

Lambang resmi Kabupaten Demak
Lambang
Julukan: 
Daerah Wali, Belimbing, Jambu
Peta
Peta
6°53′S 110°40′E / 6.88°S 110.67°E / -6.88; 110.67Negara IndonesiaProvinsiJawa TengahDasar hukumUU Nomor 13 Tahun 1950Hari jadi28 Maret 1503Ibu kotaKota DemakJumlah satuan pemerintahan
Daftar
  • Kecamatan: 14 kecamatan
  • Kelurahan: 15 kelurahan
  • Desa: 249 desa
Pemerintahan
 • Bupatidr. Hj. Eisti'anah, S.E. • Wakil BupatiKH. Ali Makshun, M.SiLuas
 • Total897,43 km2 (346,50 sq mi)Populasi
 (2023)[1]
 • Total1.232.870 • Kepadatan1.450/km2 (3,800/sq mi)Demografi
 • Agama
  • 0,85% Kekristenan
    • 0,58% Protestan
    • 0,27% Katolik
  • 0,02% Buddha
  • 0,04% Hindu
  • 0,01% Lainnya[2][3][4]
  •  • BahasaBahasa Indonesia (resmi), Bahasa Jawa (dominan) • IPMKenaikan 72,22 (2020)
    Tinggi[5]Zona waktuUTC+07:00 (WIB)Kode posKode BPS
    3321
    Kode area telepon+62 291
    +62 24 (kecamatan Mranggen dan Sayung)Pelat kendaraanH xxxx **E/*J/*NKode Kemendagri33.21 DAURp 960.411.394.000,- (2020)[6]Semboyan daerahDemak BERAMAL (Bersih, Elok, Rapi, Anggun, Maju, Aman, dan Lestari)Flora resmiBelimbing demakFauna resmiBlekekSitus webwww.demakkab.go.id

    Kabupaten Demak (Jawa: Hanacaraka: ꦢꦼꦩꦏ꧀ Pegon: دمك, translit. Dêmak) adalah sebuah wilayah kabupaten yang terletak di provinsi Jawa Tengah, Indonesia. Ibu kotanya adalah Kecamatan Demak Kota, kabupaten ini berbatasan dengan Laut Jawa di barat, Kabupaten Jepara di utara, Kabupaten Kudus di timur, Kabupaten Grobogan di tenggara, serta Kota Semarang dan Kabupaten Semarang di sebelah barat. Kabupaten Demak memiliki luas 897,43 km² dan berpenduduk 1.158.772 jiwa (2019).[1].

    Etimologi

    "Demak" berasal dari kata Bahasa Arab, yaitu "Dhima" yang artinya rawa. Hal ini mengingat tanah di Demak adalah tanah bekas rawa alias tanah lumpur. Bahkan sampai sekarang jika musim hujan di daerah Demak sering digenangi air, dan pada musim kemarau tanahnya banyak yang retak, karena bekas rawa alias tanah lumpur. Karena tanah Demak adalah tanah labil, maka jalan raya yang dibangun mudah rusak, oleh karena itu jalan raya di Demak menggunakan beton.

    Geografi

    Pantai utara Jawa Tengah (bagian Gunung Muria) di masa Kerajaan Demak

    Kabupaten Demak adalah salah satu Kabupaten di Jawa Tengah yang terletak pada 6°43'26"–7°09'43" LS dan 110°27'58"–110°48'47" BT dan terletak sekitar 25 km di sebelah timur Kota Semarang. Demak dilalui Jalan Nasional Rute 1 (pantura) yang menghubungkan Jakarta-Semarang-Surabaya-Banyuwangi. Kabupaten Demak memiliki luas wilayah seluas ± 1.149,07 km², yang terdiri dari daratan seluas ± 897,43 km², dan lautan seluas ± 252,34 km². Kabupaten Demak mempunyai pantai sepanjang 34,1 Km, terbentang di 13 desa yaitu desa Sriwulan, Bedono, Timbulsloko dan Surodadi (Kecamatan Sayung), kemudian Desa Tambakbulusan Kecamatan Karangtengah, Desa Morodemak, Purworejo dan Desa Betahwalang (Kecamatan Bonang) selanjutnya Desa Wedung, Berahankulon, Berahanwetan, Wedung dan Babalan (Kecamatan Wedung). Sepanjang pantai Demak ditumbuhi vegetasi mangrove seluas sekitar 476 Ha.[7]

    Batas Wilayah

    Batas wilayah administrasi Kabupaten Demak meliputi:

    Utara Kabupaten Jepara
    Timur Kabupaten Kudus
    Selatan Kabupaten Grobogan dan Kabupaten Semarang
    Barat Kota Semarang dan Laut Jawa

    Geologi dan Topografi

    Berdasarkan kondisi tekstur tanahnya, wilayah Kabupaten Demak terdiri atas tekstur tanah halus (lanau) dan tekstur tanah sedang (lempung). Dilihat dari sudut kemiringan tanah, rata-rata datar. Dengan ketinggian permukaan tanah dari permukaan air laut (sudut elevasi) wilayah kabupaten Demak terletak mulai dari 0 m sampai dengan 100 m. Berdasarkan letak ketinggian dari permukaan air laut, wilayah Kabupaten Demak dibagi atas tiga wilayah meliputi:

    1. Wilayah A: Elevasi 0 – 3 meter, meliputi sebagian besar Kecamatan Bonang, Demak, Karangtengah, Mijen, Sayung dan Wedung;
    2. Wilayah B:
      • Elevasi 3 – 10 meter, meliputi sebagian besar dari tiap‐tiap kecamatan di Kabupaten Demak;
      • Elevasi 10 – 25 meter meliputi sebagian dari Kecamatan Dempet, Karangawen dan Mranggen;
      • Elevasi 25 – 100 meter meliputi sebagian kecil dari Kecamatan Mranggen dan Kecamatan Karangawen;
    3. Region C: Elevasi lebih dari 100 meter meliputi sebagian kecil dari Kecamatan Karangawen dan Mranggen.[7]

    Hidrologi

    Beberapa sungai yang mengalir di Demak antara lain: Kali Tuntang, Kali Buyaran, dan yang terbesar adalah Kali Serang yang membatasi kabupaten Demak dengan kabupaten Kudus dan Jepara. Sungai – sungai yang terdapat di Kabupaten Demak ini memiliki fungsi kompleks, yaitu digunakan sebagai jalur transportasi dan juga berguna sebagai sumber penyediaan air. Bila dikembangkan dengan teknologi yang lebih maju, sungai-sungai itu bisa menjadi sumber pengairan teknis persawahan, serta berbagai keperluan lainnya.

    Wilayah kerja pengairan di Kabupaten Demak terbagi manjadi 3 (tiga), yaitu :

    1. Pengairan Serang Hilir, Pengairan Serang Hilir yang termasuk dalam Kabupaten Demak ada 2 (dua) daerah irigasi, yaitu : D.I. Sedadi Dempet (7.671 ha) dan D.I. Klambu Kiri (21.457 ha).
    2. Pengairan Serang Hulu, Pengairan Serang Hulu yang termasuk dalam Kabupaten Demak adalah daerah irigasi Sedadi Godong. Daerah irigasi Sedadi Godong mempunyai luas 8.494 Ha, meliputi : Kabupaten Demak ( 1.440,5 Ha ) dan Kabupaten Grobogan ( 7.053,5 Ha )
    3. Pengairan Tuntang Hilir, Pengairan Tuntang Hilir yang termasuk dalam Kabupaten Demak adalah : D.I. Guntur Kanan, D.I. Guntur Kiri, D.I. Polder Batu, D.I. Gablok, D.I. Glapan Kanan, D.I. Glapan Kiri, D.I. Jragung, D.I. Pelayaran Sayung Batu, D.I. Pelayaran Buyaran, D.I. Dolok Kanan, D.I. Dolok Kiri dan D.I. Pucanggading Kanan.

    Demak memiliki potensi cekungan air tanah yang cukup tinggi yakni air tanah dangkal sebesar 166,2 juta m³/th dan air tanah dalam sebesar 4,1 juta m³/th. Namun demikian, air tanah dangkal (sumur gali), dan air tanah dalam (sumur bor) di Demak rata‐rata kualitas airnya kurang memenuhi syarat untuk dijadikan sebagai air minum. Hal ini disebabkan air tanah di Demak banyak mengandung unsur besi dan pada musim kemarau kapasitasnya tidak memenuhi kebutuhan sehari‐hari.[7]

    Iklim

    Suhu udara di wilayah Demak bervariasi antara 21°–34 °C dengan tingkat kelembapan nisbi sebesar ±80%. Wilayah Kabupaten Demak beriklim tropis dengan tipe muson tropis (Am) dengan dua musim yang dipengaruhi oleh pergerakan angin muson, yakni musim penghujan dan musim kemarau. Musim kemarau di wilayah Demak berlangsung pada periode MeiOktober yang merupakan periode bertiupnya angin muson timur–tenggara yang bersifat kering dan dingin dan bulan terkering adalah bulan Agustus. Musim penghujan di daerah Demak berlangsung pada periode NovemberApril yang merupakan saat berhembusnya angin muson barat laut–barat daya yang bersifat basah dan lembap dan bulan terbasah terjadi pada bulan Januari dengan jumlah curah hujan bulanan lebih dari 400 mm per bulan. Curah hujan tahunan untuk wilayah Demak berkisar antara 1.800–2.400 mm per tahun dengan jumlah hari hujan berkisar antara 100–140 hari hujan per tahun.

    Data iklim Demak, Jawa Tengah, Indonesia
    Bulan Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des Tahun
    Rata-rata tertinggi °C (°F) 30.8
    (87.4)
    31.2
    (88.2)
    31.7
    (89.1)
    32
    (90)
    32.5
    (90.5)
    32.7
    (90.9)
    33.1
    (91.6)
    33.8
    (92.8)
    34.2
    (93.6)
    34.6
    (94.3)
    33.2
    (91.8)
    31.9
    (89.4)
    32.64
    (90.8)
    Rata-rata harian °C (°F) 26.5
    (79.7)
    26.9
    (80.4)
    27.2
    (81)
    27.8
    (82)
    27.1
    (80.8)
    26.7
    (80.1)
    26.2
    (79.2)
    26.8
    (80.2)
    27.5
    (81.5)
    28
    (82)
    27.8
    (82)
    27
    (81)
    27.13
    (80.83)
    Rata-rata terendah °C (°F) 22
    (72)
    22.7
    (72.9)
    22.4
    (72.3)
    22.2
    (72)
    21.9
    (71.4)
    21.2
    (70.2)
    20
    (68)
    20.6
    (69.1)
    21.1
    (70)
    21.9
    (71.4)
    22.6
    (72.7)
    22.1
    (71.8)
    21.73
    (71.15)
    Presipitasi mm (inci) 471
    (18.54)
    360
    (14.17)
    276
    (10.87)
    191
    (7.52)
    120
    (4.72)
    64
    (2.52)
    45
    (1.77)
    40
    (1.57)
    54
    (2.13)
    123
    (4.84)
    216
    (8.5)
    332
    (13.07)
    2.292
    (90,22)
    Rata-rata hari hujan 18 17 16 12 9 5 3 3 4 10 14 17 128
    % kelembapan 86 85 84 82 81 79 78 74 75 76 80 84 80.3
    Rata-rata sinar matahari bulanan 167 163 198 226 246 257 298 296 274 262 227 195 2.809
    Sumber #1: Climate-Data.org[8]
    Sumber #2: Weatherbase[9]

    Sejarah

    Tanggal 28 Maret 1503 ditetapkan sebagai hari jadi kabupaten Demak. Hal ini merujuk pada peristiwa penobatan Raden Patah menjadi Sultan Demak yang jatuh pada tanggal 12 Rabiulawal atau 12 Mulud Tahun 1425 Saka (dikonversikan menjadi 28 Maret 1503).

    Demak di bagian timur Residentie Semarang tahun 1889.

    Pemerintahan

    Daftar Bupati

    No Foto Nama Mulai Jabatan Akhir Jabatan Wakil Bupati Keterangan Ref.
    Kesultanan Demak
    1 Raden Patah 1478 1518
    2 Pati Unus 1518 1521
    3 Trenggana 1521 1546
    4 Sunan Prawoto 1546 1568 1548-1568 adalah masa perebutan kekuasaan antara kerabat kerajaan setelah wafatnya penguasa terakhir Demak, Trenggana
    Kesultanan Pajang[10]
    5 Hadiwijaya 1568 1583 masa transisi dipindah ke Pajang [11][12]
    6 Hadipati Haryo Panggiri 1583 1586
    7 Pangeran Benawa 1586 1587
    Kesultanan Mataram
    8 Tumenggung Wironegoro 1587 1606
    9 Hadipati Haryo Nagoro 1606 1613
    10 Ki Ageng Batang 1613 1616
    11 Ki Ageng Gombong 1616 1617
    12 1617 1621 Situasi tidak stabil/penjajahan
    13. Ki Ageng Seda Laren 1621 1646
    14. 1646 1649 Situasi tidak stabil/penjajahan
    15. Hadipati Mangkuprojo 1649 1701
    16. Hadipati Tumenggung Padmanagara 1701 1734 Situasi tidak stabil/penjajahan
    Hindia Belanda
    17. Hadipati Wiryokusumo/ Panembahan Krapyak 1734 1757
    18. Hadipati Somodiningrat Kaloran 1757 1760
    19. Ki Ageng Bogor 1760 1763
    20. 1763 1772 kekosongan kekuasaan
    21. Ki Ageng Kaliwungu 1772 1776
    22. Haryo Nagoro / R. Brotokusumo 1776 1781
    23. Hadipati Wiryo Hadinegoro 1781 1801
    24. Pangeran Cokro Negoro 1801 1845 Membangun pendopo Kadipaten ( kabupaten ) Demak
    25. K. P. Aryo Condronegoro IV 1845 1864
    26. K. P. Aryo Poerbodiningrat 1864 1881
    27. K. P. Haryodiningrat / Suryodiningrat 1881 1901
    28. 1901 1918 kekosongan kekuasaan
    29. K. R. T. Cokro Hamijoyo 1918 1923
    30. K. R. T. Sosro Hadiwijoyo 1923 1936
    31. R. Iskandar Tirto Kusumo 1936 1942
    32. R. Soepangat 1942 1945
    Pemerintahan Republik Indonesia
    33. R. Haryo Joyo Sudarmo 1945 1948
    34. K. R. T. Rawuh Rekso Hadiprojo 1948 1949
    35. R. Soekirdjo 1949 1953
    36. R. Soekandar 1953 1957
    37. R. Sidoel Karta Atmojo 1957 1958
    38. R. Indriyo Yatmopranoto 1958 1966
    39. Doemami, SH 1966 1972
    40. Drs. Moch. Adnan Widodo 1972 1973
    41. Drs. Winarno Surya Adi Subraya 1978 1984
    42. Drs. H. Soedomo 1978 1984
    43. Kol. E. Sumartha 1984 1985
    44. Drs. Waluyo Cokrodarmanto 1985 1986
    45. Kol. H. Soekarlan 1986 1996
    46. Kol. H. Djoko Widji Suwito, SIP. 1996 2001
    47. Dra. Hj. Endang Setyaningdyah, MSi. 2001 2006 Noer Hamid Wijaya, BA
    48. Drs. H. Tafta Zaini, MM. 2006 2012 Drs. H. Dachirin Said, M.Si Meninggal dunia saat bertugas pada periode kedua
    49. Drs. H. Dachirin Said, M.Si 2012 2016 Drs. Harwanto Bertugas hingga 2016 melanjutkan pejabat sebelumnya
    50. H. M Natsir 2016 2021 Drs. Joko Sutanto
    51. dr. Hj. Eisti'anah, S.E. 2021 2026 KH. Ali Makshun, M.Si


    Dewan Perwakilan

    Berikut adalah gambaran komposisi anggota DPRD Kabupaten Demak sejak 2004 hingga 2019.

    Partai Politik Jumlah Kursi pada Periode
    2004-2009[13] 2009-2014[14] 2014-2019[15] 2019-2024[16]
    PKB 9 Kenaikan 10 Penurunan 9 Steady 9
    Gerindra (baru) 3 Kenaikan 8 Steady 8
    PDI-P 16 Penurunan 8 Steady 8 Kenaikan 11
    Golkar 4 Kenaikan 6 Kenaikan 9 Penurunan 7
    NasDem (baru) 3 Kenaikan 6
    PKS 2 Kenaikan 5 Penurunan 4 Penurunan 0
    PPP 9 Penurunan 5 Steady 5 Steady 5
    PAN 1 Kenaikan 2 Steady 2 Penurunan 1
    Hanura (baru) 1 Penurunan 0 Steady 0
    Demokrat 3 Kenaikan 6 Penurunan 2 Kenaikan 3
    PDP (baru) 2
    PKPB 0 Kenaikan 1
    PKNU (baru) 1
    PBR 1 Penurunan 0
    Jumlah Anggota 45 Kenaikan 50 Steady 50 Steady 50
    Jumlah Partai 8 Kenaikan 12 Penurunan 9 Penurunan 8


    Kecamatan

    Kabupaten Demak terdiri dari 14 kecamatan, 6 kelurahan, dan 243 desa. Pada tahun 2017, jumlah penduduknya mencapai 1.116.343 jiwa dengan luas wilayah 900,12 km² dan sebaran penduduk 1.240 jiwa/km².[17][18]

    Daftar kecamatan dan kelurahan di Kabupaten Demak, adalah sebagai berikut:

    Kode
    Kemendagri
    Kecamatan Jumlah
    Kelurahan
    Jumlah
    Desa
    Status Daftar
    Desa/Kelurahan
    33.21.12 Bonang 21 Desa
    33.21.11 Demak 6 13 Desa
    Kelurahan
    33.21.07 Dempet 16 Desa
    33.21.08 Gajah 18 Desa
    33.21.03 Guntur 20 Desa
    33.21.09 Karanganyar 17 Desa
    33.21.02 Karangawen 12 Desa
    33.21.05 Karangtengah 17 Desa
    33.21.14 Kebonagung 14 Desa
    33.21.10 Mijen 15 Desa
    33.21.01 Mranggen 19 Desa
    33.21.04 Sayung 20 Desa
    33.21.13 Wedung 20 Desa
    33.21.06 Wonosalam 21 Desa
    TOTAL 6 243

    Rencana pengembangan

    Pemkab Demak dan Bupati Demak mempunyai beberapa rencana jangka panjang dan jangka pendek untuk membangun Kabupaten Demak, diantaranya:[butuh rujukan]

    • Brown Canyon, Pemerintah Desa Kebonbatur dan Kecamatan Mranggen bekerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Demak untuk menjadikan Brown Canyon menjadi tempat wisata. (Jangka Pendek)
    • Tugu Barongan Khas Demak yaitu Membangun Taman seperti "Taman Pandanaran Semarang" tetapi menggunakan Patung BARONGAN DEMAK (Barongan Singo Karya) bukan menggunakan Patung Warak Ngendog (Barongan khas Semarang).
    • Rumah Sakit Kecamatan Mijen, Pemkab Demak bekerjasama dengan Swasta/Investor mendirikan Rumah Sakit Umum Mijen karena lebih potensial mengingat Mijen merupakan salah satu kecamatan terluar dari Kabupaten Demak, sehingga perlu diperhatikan kesehatannya dengan membangun Rumah Sakit di Kecamatan Mijen(Jangka Panjang)
    • Event "DEMAK MEAL EXPO", seharusnya Pemkab Demak mengadakan event Demak Meals Expo, (artinya: festival makanan khas Demak) supaya Kabupaten Demak tidak hanya dikenal wisata religi, tetapi juga terkenal makanan khasnya. Sehingga Demak bisa menjadi kota wisata kuliner.
    • * Taman Air Bertema Rawa, pemkab Demak berpotensi untuk mengajak investor untuk membangun wahana wisata buatan "Waterpark" dengan mengusung bertema Rawa-Rawa, karena sesuai dengan asal-usul Kabupaten Demak adalah rawa-rawa. waterpark tersebut cocok diberi nama DEMAK SWAMP PARK atau DEMAK MARSH PARK yang keduanya artinya sama yaitu Taman Rawa Demak. Meminta pihak swasta maupun pemerintah yang hendak ingin membangun wisata air waterboom di Kabupaten Demak, diharap menggunakan nama Demak Swamp Park (Taman Rawa Demak) mengingat Demak dahulunya merupakan rawa. Dan apabila masih ada yang membuat wisata air waterboom maka diharapkan menggunakan nama Demak Palace Park (Taman Istana Demak) mengingat Demak dahulunya merupakan kerajaan Demak serta memasang ornamen bendera kerajaan Demak dan arsitektur masa kerajaan Demak pada Demak Palace Park.
    • Jalur Sepeda dan Becak, Membangun Jalur sepeda & Becak yang jalan rayanya di cat hijau dan di beri semacam trotoar pemisah dengan jalan raya mobil dan motor. jalur sepedanya dari Alun-Alun Demak hinga Jepara, dari Alun-Alun Demak hinga Kudus, dari Alun-Alun Demak hinga Kota Semarang. jalur sepeda agar meningkatkan minat bersepeda dan meninggalkan kendaraan bermotor supaya Demak udaranya tidak polusi. (Jangka Pendek)
    • Sawah Organik, Menjadikan seluruh sawah di Demak menjadi sawah organik, yaitu padi organik, blewah organik, dll. (Jangka Pendek)
    • Trotoar Ramah Disabilitas, yaitu membangun trotoar yang aman dan nyaman bagi kaum disabilitas baik itu pengguna kursi roda maupun pengguna tongkat.
    • Taman Ramah Disabilitas, membangun taman yang aman dan nyaman bagi kaum disabilitas baik itu pengguna kursi roda maupun pengguna tongkat, dengan berbagai fasilitas yang dapat mempermudahkan kaum disabilitas mengunjungi alun-alun.
    • Alun-Alun Ramah Disabilitas, membangun alun-alun yang aman dan nyaman bagi kaum disabilitas baik itu pengguna kursi roda maupun pengguna tongkat, dengan berbagai fasilitas yang dapat mempermudahkan kaum disabilitas mengunjungi alun-alun.
    • Demak Barong Karnival, Mengadakan even tahunan yaitu "DEMAK BARONG CARNIVAL" yang merupakan perayaan yang digelar dengan atraksi unjuk kepiawaian memainkan Barongan Singo Karya (Barongan Khas Demak). Juga mengundang berbagai Barongan seluruh Indonesia untuk memeriahkan Demak Barong Carnival, yaitu: Barongan Dencong, Barong Loreng Gonteng, Singo Ulung, Barong Bali, Reog Ponorogo, Barongan Gembong Kamijoyo, Ondel-Ondel, Hudoq, Bebegig Sumantri, Barong Kemiren, dll.[butuh rujukan]

    Ekonomi

    Pertanian

    Jambu air merah delima merupakan buah khas yang tumbuh tersebar di Kecamatan Wonosalam, Mijen, Guntur, Wedung dan Demak Kota. Kekhasan dari jambu air ini adalah rasa manis dan buahnya tebal. Selain jambu air, buah yang tersohor adalah Belimbing Demak. Buah belimbing unggulan yaitu Belimbing Demak kapur dan Belimbing Demak Kunir yang pusatnya di daerah Betokan. Terdapat pula buah unggulan lain seperti Kelengkeng Pingpong dan Itoh yang berada di Trengguli Kecamatan Wonosalam dan Mlatiharjo Kecamatan Gajah. Selain itu, pada tahun 2009, Demak adalah pemasok beras terbesar di Jawa Tengah, dan saat itu pula pemasok beras terbesar di indonesia adalah Jawa Tengah. Pertanian padi juga termasuk pertanian unggulan daerah Demak.

    Potensi Ekonomi

    Seni Budaya

    Kabupaten Demak terdapat beberapa kesenian, yaitu:

    • Barongan Singo Karya
    • Tari Zippin Pesisiran
    • Singo Barong Kademangan
    • Rebana Hadroh Jamuro

    Pertunjukan

    Kabupaten Demak terdapat beberapa acara perayaan, yaitu:

    Pertunjukan Tradisional

    Pertunjukan Modern

    Pariwisata

    Kabupaten Demak terdapat beberapa tempat wisata, yaitu:

    Wisata Alam

    Wisata Sejarah

    Wisata keluarga

    Wisata Religi

    Wisata Belanja

    Kuliner Khas

    Masakan

    Demak memiliki beberapa masakan khas, yaitu:

    Belimbing Demak

    Minuman

    Demak memiliki beberapa minuman khas, yaitu:

    Oleh-oleh

    Demak memiliki beberapa oleh-oleh khas, yaitu:

    Kesehatan

    Konservasi Alam

    Julukan

    Kabupaten Demak menyandang beberapa julukan, yaitu:

    • Kota Wali

    Karena Demak dahulu adalah tempat rapatnya wali songo.

    • Kota Belimbing

    Karena Dahulu Demak terkenal sebagai penghasil buah belimbing.

    • Kota Jambu

    Kota ini sangat terkenal dengan hasil pertanian jambunya terutama jenis Jambu Citra Delima, bahkan Jambu Citra Delima dikenal orang luar Demak disebut Jambu Demak.

    • Kota Beramal

    Beramal singkatan dari Bersih, Elok, Rapi, Anggun, Maju, Aman dan Lestari.

    Transportasi

    Kabupaten Demak dilintasi Jalur Pantura dan Ke arah selatan (Solo) via Purwodadi (Kabupaten Grobogan)

    Angkutan kereta api

    Kabupaten Demak dilintasi rel kereta api yang dari dan ke berbagai tujuan, namun hanya di lintas utara Jawa menghubungkan Jakarta dengan Surabaya dan Malang via Semarang. Stasiun Brumbung adalah stasiun kereta api terbesar di Kabupaten Demak. Selain itu, terdapat rel kereta yang di nonaktif SJS (Semarang Joana Stoomtram Maatschappij, sekarang Juwana).

    Berikut adalah stasiun kereta api nonaktif di Kabupaten Demak:

    Olahraga

    PSD Demak dan Persidem Demak merupakan klub sepak bola yang berkompetisi di Divisi 3 Liga Indonesia. Yang bermarkas di Stadion Pancasila, Kabupaten Demak.

    Referensi

    1. ^ a b Kabupaten Demak Dalam Angka 2021 (pdf) (Laporan). Demak: Badan Pusat Statistik Kabupaten Demak. hlm. 6, 37, 97–99. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-06-16. Diakses tanggal 15 Juni 2021. 
    2. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama DUKCAPIL
    3. ^ "Penduduk Menurut Wilayah dan Agama yang Dianut di Kabupaten Demak". www.sp2010.bps.go.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-03-06. Diakses tanggal 21 September 2020. 
    4. ^ "Jumlah Penduduk Menurut Kabupaten Kota dan Agama di Provinsi Jawa Tengah, 2020". Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Tengah. 14 April 2021. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-09-13. Diakses tanggal 4 Maret 2022. 
    5. ^ "Metode Baru Indeks Pembangunan Manusia 2019-2020". www.bps.go.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-01-27. Diakses tanggal 15 Juni 2021. 
    6. ^ "Rincian Alokasi Dana Alokasi Umum Provinsi/Kabupaten Kota Dalam APBN T.A 2020" (PDF). www.djpk.kemenkeu.go.id. (2020). Diakses tanggal 15 Juni 2021.  Periksa nilai tanggal di: |date= (bantuan)
    7. ^ a b c "Profil Demak" (PDF). Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2020-10-22. Diakses tanggal 2020-09-16. 
    8. ^ "Demak, Jawa Tengah, Indonesia". Climate-Data.org. Diakses tanggal 16 September 2020. 
    9. ^ "Demak, Indonesia". Weatherbase. Diakses tanggal 16 September 2020. 
    10. ^ Ningsih, Widya Lestari (2021-05-27). Nailufar, Nibras Nada, ed. "Kerajaan Pajang: Pendiri, Raja-raja, Kemunduran, dan Peninggalan". Kompas.com. Diakses tanggal 2021-05-29. 
    11. ^ "Kerajaan Pajang". ArcGIS StoryMaps. Diakses tanggal 2021-05-29. 
    12. ^ "Sumber Sejarah Kerajaan Pajang; Raja-raja, Runtuhnya, dan Peninggalan-peninggalan". VOI - Waktunya Merevolusi Pemberitaan. Diakses tanggal 2021-05-29. 
    13. ^ "Anggota DPRD Kab. Demak 2004-2009" (PDF). KPU Kabupaten Demak. Diakses tanggal 04-08-2019.  Periksa nilai tanggal di: |access-date= (bantuan)[pranala nonaktif permanen]
    14. ^ "Anggota DPRD Kab. Demak 2009-2014" (PDF). KPU Kabupaten Demak. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2019-08-04. Diakses tanggal 04-08-2019.  Periksa nilai tanggal di: |access-date= (bantuan)
    15. ^ "Anggota DPRD Kab. Demak 2014-2019" (PDF). KPU Kabupaten Demak. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2018-11-23. Diakses tanggal 04-08-2019.  Periksa nilai tanggal di: |access-date= (bantuan)
    16. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama :DPRD
    17. ^ "Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan". Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 Desember 2018. Diakses tanggal 3 Oktober 2019. 
    18. ^ "Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 72 Tahun 2019 tentang Perubahan atas Permendagri nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan". Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 25 Oktober 2019. Diakses tanggal 15 Januari 2020. 
    19. ^ kadinjateng.com/v3/index.php/news/item/21-pameran/item/262-pameran-nusantara-demak-fair-2015

    Pranala luar

    • (Indonesia) Situs web resmi
    Pengawasan otoritas Sunting ini di Wikidata
    Umum
    • VIAF
      • 1
    • WorldCat
    Perpustakaan nasional
    • Amerika Serikat
    Lain-lain
    • MusicBrainz area