Bendungan Bening

  • Bendungan & saluran irigasi: Proyek Brantas
  • Permesinan: Meidensha
  • Baja & besi: Marusei Heavy Industry Works dan Marushima Suimon
  • Penyedia peralatan: Sumitomo
PerancangNippon KoeiBendungan dan saluran pelimpahTipe bendunganUruganTinggi35 mPanjang660 mLebar puncak8 m[1]Volume bendungan596.800 m3Ketinggian di puncak111 mdplMembendungSungai BeningJumlah pelimpah1Tipe pelimpahPintuKapasitas pelimpah600 m3 / detikWadukNamaWaduk BeningKapasitas normal28.900.000 m3Kapasitas aktif24.800.000 m3Kapasitas nonaktif2.100.000 m3Luas tangkapan89,5 km2Luas genangan570 hektarPLTM BeningPengelolaJasa Tirta I[3]Mulai dioperasikanNovember 1984JenisKonvensionalKepala hidraulik28,6 mJumlah turbin1Kapasitas terpasang0,65 MW[2]
Peta

Bendungan Bening atau juga disebut sebagai Bendungan Widas, adalah sebuah bendungan yang terletak di Kecamatan Saradan, Kabupaten Madiun, Jawa Timur atau sekitar 40 kilometer di timur Kota Madiun.[4] Bendungan ini dibangun untuk membendung aliran Sungai Bening dan anak sungainya, yakni Sungai Petung. Sungai Bening sendiri adalah anak Sungai Widas. Luas permukaan waduk ini sekitar 570 hektar dengan volume waduk normal 33 juta meter kubik. Bendungan ini kini dikelola oleh Jasa Tirta I. Di sisi utara bendungan ini terdapat Gunung Pandan, sebuah gunung api nonaktif. Gunung tersebut merupakan perbatasan antara Kabupaten Madiun, Kabupaten Nganjuk dan Kabupaten Bojonegoro.

Akibat terjadinya sedimentasi, pada tahun 2012, total kapasitas dari waduk yang terbentuk akibat dibangunnya bendungan ini diperkirakan tinggal 27,8 juta meter kubik, dengan kapasitas aktif sebesar 25,4 juta meter kubik dan kapasitas nonaktif sebesar 2,4 juta meter kubik.[5]

Pembangunan

Bendungan ini dibangun di Desa Pajaran mulai tahun 1977 hingga 1984 oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Tenaga Listrik melalui Proyek Brantas, dengan diawasi oleh Nippon Koei asal Jepang.

Pemanfaatan

Air yang terbendung oleh bendungan ini dimanfaatkan untuk mengairi lahan pertanian seluas 9.120 hektar.[6] Selain itu, air yang terbendung juga dimanfaatkan untuk membangkitkan listrik melalui sebuah PLTM berkapasitas 0,65 MW guna memenuhi kebutuhan operasional bendungan.[3]

Bendungan ini juga menjadi salah satu objek wisata di Kabupaten Madiun. Fasilitas wisata yang ada di bendungan ini antara lain wisata pemancingan, taman bermain anak, kios, dermaga, outbond, banana boat dan speed boat. Selain itu, juga terdapat lapangan tenis, kereta wisata di dalam hutan, penginapan, dan rumah makan.

Referensi

  1. ^ Badan Penelitian dan Pengembangan Pekerjaan Umum (1995). Bendungan Besar Di Indonesia (PDF). Jakarta: Departemen Pekerjaan Umum. hlm. 208. 
  2. ^ Development of the Brantas River Basin (part 10) (PDF) (dalam bahasa Inggris). Tokyo: JICA. 1998. hlm. 200–201. 
  3. ^ a b Dewanto, Ulie (12 Juli 2021). "PLTM Serba Serbi". PT Jasa Tirta Energi. Diakses tanggal 6 November 2022. 
  4. ^ Waduk Widas di Madiun
  5. ^ "Pola Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai Brantas" (PDF). Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. 20 Maret 2020. hlm. 145. Diakses tanggal 16 Januari 2023. 
  6. ^ "Bendungan Bening". Balai Besar Wilayah Sungai Brantas. 30 September 2022. Diakses tanggal 6 November 2022. 

Pranala luar

  • Daftar Bendungan di Indonesia[pranala nonaktif permanen]
  • l
  • b
  • s
Bendungan, waduk/dam dan embung di Indonesia
1
DIY
DKI
Banten
Jawa Barat
Jawa Tengah
Jawa Timur
2
Aceh
Kepulauan Riau
Lampung
Riau
Sumatera Selatan
Sumatera Utara
3
Bali
Nusa Tenggara Barat
Nusa Tenggara Timur
4
Kalimantan Selatan
Kalimantan Timur
5
Gorontalo
Sulawesi Selatan
Sulawesi Tenggara
Sulawesi Utara
6
Maluku
7
Ikon rintisan

Artikel bertopik bendungan ini adalah sebuah rintisan. Anda dapat membantu Wikipedia dengan mengembangkannya.

  • l
  • b
  • s