Sutan Mohammad Rasjid

Sutan Rasjid
Infobox orangSutan Mohammad Rasjid

Biografi
Kelahiran19 November 1911
Kematian30 April 2000 (88 tahun)
Data pribadi
Kelompok etnikOrang Minangkabau
PendidikanSMP Negeri 1 Padang
Rechtshoogeschool te Batavia
Kegiatan
Pekerjaandiplomat
Keluarga
AnakArwin Rasyid

Mr. Sutan Mohammad Rasjid (19 November 1911 – 30 April 2000) adalah salah seorang pejuang dan Perintis Kemerdekaan. Pada saat Agresi Militer Belanda II, Rasjid menjabat sebagai Gubernur Militer Sumatera Barat/Tengah sejak 2 Januari 1949 sampai Oktober 1949. Selain itu dalam Kabinet Darurat ia menjabat sebagai Menteri Keamanan/Sosial dan Menteri Perburuhan dan Sosial.

Rasjid menyelesaikan kuliah di Sekolah Tinggi Hukum (RHS) di Batavia. Awalnya, ia bekerja sebagai guru dan pengacara. Pada masa pendudukan Jepang di Sumatera Barat, ia menjadi anggota pimpinan Shu Sangi Kai. Puncaknya adalah sebagai Dubes RI di Italia (1954-1958).

Namanya disandangkan sebagai nama jalan di perbatasan Padang menuju Bandar Udara Internasional Minangkabau.

Latar belakang dan Pendidikan

Sutan Mohamad Rasyid pada 1954

Setelah menamatkan pendidikan MULO di Padang (sekarang SMPN 1 Padang) tahun 1929, Rasjid berangkat ke Batavia dan masuk ke sekolah menengah atas AMS B pada tahun 1930. Setamat dari AMS tahun 1933, Rasjid muda memilih melanjutkan pendidikannya ke Sekolah Tinggi Hukum dan tamat tahun 1938 dan mendapatkan gelar Meester in de Rechten.[1]

Rasjid merupakan salah satu tokoh penting dalam Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI). Pada 2 Januari 1949, Kolonel Hidayat di Rao mengeluarkan perintah resmi membagi Sumatra dalam lima daerah teritorial militer, yang masing-masingnya dikepalai oleh seorang Gubernur Militer. Dalam hal ini, Rasjid menjabat sebagai Gubernur Militer Sumatera Barat hingga Mei 1949. Setelah itu, ketika daerah militer Sumatera Barat dan Riau disatukan kembali menjadi Sumatra Tengah, Rasjid melanjutkan jabatan sebagai Gubernur Militer Sumatra Tengah.[2]

Dalam Kabinet Darurat ia menjabat sebagai Menteri Keamanan/Sosial dan Menteri Perburuhan dan Sosial yang berasal dari PSI.

Pada tahun 1954, ia diangkat sebagai Duta Besar Indonesia untuk Italia. Akan tetapi, pada tahun 1958 ia memutuskan untuk bergabung dengan PRRI dan akhirnya hidup berpindah-pindah sebagai pelarian politik.[3]

Salah satu anaknya, Arwin Rasyid kini menjabat sebagai direktur utama Bank CIMB Niaga, dan pernah menjabat sebagai direktur utama Bank Danamon dan Telkom.

Ia wafat pada di Jakarta dan dimakamkan di TPU Tanah Kusir.

Karier

Tanda Kehormatan

Dalam Negeri

Luar Negeri

  •  Vatikan :
    • Knight Grand Cross of the Order of St. Sylvester (GCSS)

Referensi

  1. ^ "Mr. Sutan Mohammad Rasjid, dari Residen Hingga Gubernur Militer dan Menteri PDRI". Langgam.id. 2019-07-20. Diakses tanggal 2021-09-30. 
  2. ^ Asnan, Gusti (2007). Memikir ulang regionalisme: Sumatera Barat tahun 1950-an. Yayasan Obor Indonesia. ISBN 978-979-461-640-6. 
  3. ^ "Irwan Rasjid, Pengalaman Anak Pelarian Politik" Diarsipkan 2005-03-06 di Wayback Machine., Kompas, 6 Februari 2003
  4. ^ Daftar WNI yang Mendapat Tanda Kehormatan Bintang Mahaputera tahun 1959 s.d. 2003 (PDF). Diarsipkan (PDF) dari versi asli tanggal 2022-08-05. Diakses tanggal 4 Oktober 2021. 

Pranala luar

  • (Indonesia) Biodata pada Kepustakaan Presiden RI[pranala nonaktif permanen]
Jabatan diplomatik
Didahului oleh:
Sukarjo Wiryopranoto
Duta Besar Indonesia untuk Italia
1954–1958
Diteruskan oleh:
Abu Hanifah


Ikon rintisan

Artikel bertopik biografi politikus Indonesia ini adalah sebuah rintisan. Anda dapat membantu Wikipedia dengan mengembangkannya.

  • l
  • b
  • s