Muhammad Yasin Al-Fadani

Muhammad Yasin Al-Fadani Al-Hasani adalah seorang ulama pakar ilmu hadis, pendidik, dan ahli ilmu falak[1][2] keturunan Minangkabau[2]. Beliau bernama lengkap Abu Faydl ‘Alam Al-Din Muhammad Yasin bin Muhammad ‘Isa[2] bin Ja'far Ash-Shadiq Al-Fadani Al-Hasani Al-Makki Asy-Syafi’i. Ia dilahirkan pada 27 Sya’ban 1337 H/1917 M di Mekkah al-Mukarramah, sebuah kota mulia tepatnya di kawasan Misfalah. Ia dilahirkan dari orang tua Syaikh Muhammad ‘Isa Al-Fadani Al-Hasani dan Nyai Maimunah binti Abdullah Al-Fadani, keduanya keturunan Minangkabau.[3][4]

Pendidikan

Awal pendidikan Syaikh Yasin ia mendapat pengajaran langsung dari ayahnya, mulai dari ilmu membaca Al-Qur’an, tauhid, fiqh, gramatika Arab, dan lain-lain. Berkat ibunya yang juga seorang penghafal Al-Qur’an (Haafizhah), beliau mampu menghafal Al-Qur’an dengan baik dan benar pada usia 8 tahun.

Syekh Yasin Al-Fadani Al-Hasani telah berguru kepada Sayyid Muhsin Al-Musawwa, Syaikh Mukhtar Utsman Makhdum, Syaikh Abdullah Muhammad Niar, dan Syaikh Muhammad Hasan Al-Masysyath selama 6 tahun di Madrasah Shaulathiyyah.[5] Sedangkan di Madrasah Dar Al-‘Ulum, Syaikh Yasin belajar kepada Sayyid Muhsin Al-Musawwa, Syaikh Ibrahim Dawud Al-Fathani, Syaikh Muhammad Ali Al-Makki, Syaikh Zubair bin Ahmad Al-Filfulani, Syaikh Abdul Muhaimin Al-Lasemi, Syaikh Husein Ibnul Abdul Ghani Al-Falimbani, Syaikh Ahmad Al-Qishthi, dan lain-lain.[6]

Aktifitas Ilmiah

SyekhYasin Al Fadani bersama para guru di Darul Ulum Makkah

Setelah dinyatakan lulus dari Madrasah Dar Al-Ulum,[7] beliau diminta oleh masyayikh madrasah untuk mengajar dan menjadi mudir disana.[8] Di samping mengajar di Madrasah Dar al-Ulum, beliau juga aktif mengajar di Masjidil Haram. Majelis taklim beliau cukup dikenal dan diminati oleh penduduk Mekkah sehingga beliau harus membuka pelajaran tambahan di rumahnya. Di samping majelis taklim yang rutin dilakukan setiap hari, setiap bulan Ramadan beliau mengkhatamkan Kutub al-Sittah. Kajian ini senantiasa beliau tekuni hingga berjalan sampai 15 tahun lamanya. As-Sayyid Abdurrahman bin Muhammad bin Abdurrahman Al-Ahdal, menggugah Syair berisi pujian terhadap Syaikh Yasin Al-Fadani Al-Hasani;[9]

أنت في العلم والمعاني فريد # وبعقد الفخار أنت الوحيد

“Engkau tak ada taranya dalam ilmu dan hakekat, Dibangun orang kejayaan kaulah Satu-satunya yang jaya.”

Guru-guru

Beliau senantiasa tekun menimba ilmu meskipun beliau sudah menjadi seorang guru. Beliau banyak berguru kepada ulama Timur Tengah. Adapun dalam disiplin ilmu hadis dan sanad beliau berguru kepada Syaikh Umar Hamdan Al-Mahrusi, Syaikh Muhammad Ali Husein Al-Maliki, Sysikh ‘Umar Bajunaid (Mufti Syafi’iyyah Makkah), Syaikh Sa’id bin Muhammad Al-Yamani, dan Syaikh Hasan Al-Yamani. Dalam disiplin ilmu Usul al-Fiqih, gramatika Arab, Qawaid Al-Fiqhiyyah, Syaikh Yasin belajar kepada Syaikh Muhsin Ibnul ‘Ali Al-Falimbani Al-Maliki dan Sayyid ‘Alwi bin ‘Abbas Al-Maliki Al-Makki Al-Idrisi Al-Hasani. Dalam disiplin Ilmu Falak dan Miqat kepada Syaikh khalifah An-Nabhani.[10]

Syaikh Yasin sangat menghormati guru-guru beliau. Karakter akhlak mulia yang dibarengi dengan kecerdasan sekaligus sifat warak mampu menjadikan beliau semakin alim. Guru-guru beliau pun mencapai lebih dari 700 orang jumlahnya. Beliau juga mempunyai kurang lebih 500 sanad keilmuan yang terkemuka. Sebegitu pentingnya sanad di mata beliau sehingga beliau melakukan pengembaraan mencari guru sebuah ilmu yang lengkap beserta sanadnya di Thaif, makkah, Madinah, Riyadh, maupun kota lainnya. Bahkan beliau sempat keluar Arab Saudi seperti Yaman, Mesir, Kuait dan negeri-negeri lainnya.[11]

Karya-karya

Berbicara mengenai sanad keilmuan khususnya di Indonesia, tak bisa dilepaskan dari Syaikh Yasin Al-Fadani Al-Hasani. Beliau mempunyai kontribusi besar terhadap ulama nusantara meskipun beliau tidak menetap di Nusantara. Sebelum wafat pada tahun 1990, beliau mengijazahkan kitabnya, Al-‘Iqd Al-Farid Min Jawahir Al-Asanid yang berisi kumpulan sanad kepada para kiai pengasuh pondok pesantren di Indonesia seperti K.H. Mahrus Ali (Lirboyo, Kediri), K.H. Abdul Basyir Hamzah (Meranggen, Demak), K.H. Maimun Zubair (Sarang, Rembang), K.H. Syafiq Nabhan (Kudus), K.H. M. Cholil Bisri (Raudhatu al-Thalibin, Rembang), K.H. Abdullah Faqih (Langitan, Tuban), K.H. Syafi’i Hadzami (Jakarta), Abah Guru Sekumpul Syaikh Muhammad Zaini bin Abdul Ghani Al-Banjari Alaydrus ( Darussalam, Martapura) dan lain sebagainya.


Syaikh Yasin Al-Fadani Al-Hasani telah mengarang kurang lebih 102 kitab. Dimana 9 kitab tentang ilmu hadis, 25 kitab tentang ilmu dan ushul fikih, 36 buku tentang ilmu falak, dan sisanya tentang Ilmu-ilmu yang lain. Kitab-kitab karangan beliau itu telah banyak dijadikan rujukan oleh lembaga-lembaga pendidikan Islam baik di Mekkah maupun Asia Tenggara.[12]

Adapun Karya-karya Syaikh Yasin Al-Fadani Al-Hasani dalam bidang Ilmu Al-Hadis antara lain: Ad-Dur Al-Mandhud Fi Syarh Sunan Abi Dawud, Al-‘Iqd Al-Farid min Jawahir Al-Asanid, Fathu Al-‘Alam Syarah Buluugh Al-Maram, Arba’un Hadithan Min Arba’ina Kitaban ‘An Arba’ina Syaikhan, Arba’un Al-Buldaniyyah Arba’un Haditsan ‘An Arba’in Syaikhan Min Arba’ina Baladan, Arba’un Hadithan Min Riyadh Al-Jannah Min Atsari Ahli Al-Sunnah, dan lain-lain.

Kitab-kitabnya banyak dibaca para ulama dan menjadi rujukan lembaga-lembaga Islam, pondok pesantren, baik itu di Arab Saudi maupun di Asia Tenggara Kitabnya yang paling terkenal: Al-Fawaid Al-Janiyyah, menjadi materi Silabus dalam mata kuliah Ushul Fiqih di Fakultas Syariah Al-Azhar Kairo.[13]

Wafatnya

Syaikh Yasin Al-Fadani wafat pada malam Jumat di Kota Mekkah pada 20 Juli 1990 atau 28 Dzulhijjah 1410 H. Riwayat lain menyebut 21 Juli 1990 pada usia 75 tahun. Kepulangan beliau disaksikan oleh murid beliau bernama Syaikh Mukhtaruddin al-Falimbani.[14]

Referensi

  • l
  • b
  • s
Ulama-Ulama Ahli Fiqih Mazhab Syafi'i
Abad ke-3 H
Imam Asy-Syafi'i (wafat 204 H)  • Imam Ahmad (wafat 241 H)  • Imam Bukhari (wafat 256 H)  • Imam Abu Dawud (wafat 275 H)  • Imam At-Tirmidzi (wafat 279 H)  • Syeikh Juneid al-Bagdadi (wafat 298 H)
Abad ke-4 H
Imam An-Nasa'i (wafat 303 H)  • Abu Hasan al Asy'ari (wafat 324 H)  • Ibnul Haddad (wafat 345 H)  • Ar-Razi (wafat 347 H)  • Ibnul Qathan (wafat 359 H)  • Ibnul Bahran (wafat 361 H)  • Al-Qaffal al-Kabir (wafat 366 H)  • Ad-Daruquthni (wafat 385 H)  • Al-Isma'ili (wafat 392 H)  • Al-Qadhi Al-Jurjani (wafat 392 H)  • As-Susi (wafat 396 H)  • Ibnu Laal (wafat 398 H)
Abad ke-5 H
Al-Lalika'i (wafat 416 H)  • Al-Mawardi (wafat 450 H)  • Imam Al-Baihaqi (wafat 458 H)
Abad ke-6 H
Imam Al-Ghazali (wafat 505 H)  • Imam Al-Baghawi (wafat 516 H)  • Ibnu Asakir (wafat 576 H)  • Abu Syuja (wafat 593 H)
Abad ke-7 H
Al-Mundziri (wafat 656 H)  • Imam An-Nawawi (wafat 676 H)  • Imam Ar-Rafi'i (wafat 623 H)  • Ibnu Malik (wafat 672 H)  • Al-Baidhawi (wafat 691 H)  • Syaikh Ibrahim ad Dasuqi (wafat 696 H)
Abad ke-8 H
Ibnu Katsir (wafat 774 H)  • Ibnu Daqiq al-Ied (wafat 702 H)  • Quthbuddin asy-Syirazi (wafat 710 H)  • Taqiyuddin as-Subki (wafat 756 H)  • Az-Zarkasyi (wafat 794 H)
Abad ke-9 H
Ibnu Al-Mulaqqin (wafat 804 H)  • Ibnu Ruslan (wafat 844 H)  • Ibnu Hajar Al 'Asqalani (wafat 852 H)  • Jalaluddin al-Mahalli (wafat 864 H)  • Imamul Kamiliyah (wafat 874 H)
Abad ke-10 H
Jamaluddin An-Nasyiri (wafat 911 H)  • Imam As-Suyuthi (wafat 911 H)  • Jalaluddin al-Karaki (wafat 912 H)  • Ibnu Abi Syarif (wafat 923 H)  • Abul Fatah al-Mishri (wafat 963 H)  • Hasanuddin (wafat 964 H)  • Ibnu Qassim al-'Ubaidi (wafat 994 H)  • Mirza Makhdum (wafat 995 H)
Abad ke-11 H
Nuruddin al-Raniri (wafat 1068 H)  • Syamsuddin as-Syaubari (wafat 1069 H)  • Syihabuddin al-Qaliyubi (wafat 1070 H)  • Abdul Birri al-Ajhuri (wafat 1070 H)  • Al-'Urdli (wafat 1071 H)  • Ibnu Jamal al-Makki (wafat 1072 H)  • Al-Qinai (wafat 1073 H)  • Ibrahim al-Marhumi (wafat 1073 H)  • Muhammad al-Bathini (wafat 1075 H)  • Muhammad al-Kurani (wafat 1078 H)  • Ibrahim al-Maimuni (wafat 1079 H)  • Abdul Qadir as-Shafuri (wafat 1081 H)  • Ibnu Jam'an (wafat 1083 H)  • Ibrahim al-Khiyari (wafat 1083 H)  • Al Kurdi (wafat 1084 H)  • 'Al al-Ayyubi (wafat 1086 H)  • Muhammad al-Bakri (wafat 1087 H)  • Abdul Rauf al-Fanshuri (wafat 1094 H)
Abad ke-12 H
Abdullah bin Alawi al-Haddad (wafat 1123 H)  • Muhammad al-Kurani (wafat 1145 H)  • Al 'Ajaluni (wafat 1148 H)  • Hasan al-Bani (wafat 1148 H)  • As-Safar Jalani (wafat 1150 H)  • Ad-Diri (wafat 1151 H)  • As-Suwaidi (wafat 1143 H)  • Zainuddin ad-Dirbi (wafat 1155 H)  • Al-Busthami (wafat 1157 H)  • Athaulah al-Azhari (wafat 1161 H)
Abad ke-13 H
Abdus Shamad al-Falimbani (wafat 1203 H)  • Muhammad Arsyad al-Banjari (wafat 1227 H)  • Al-Yamani (wafat 1201 H)  • Ahmad al-Khalifi (wafat 1209 H)  • Al-Baithusyi (wafat 1211 H)  • At-Takriti (wafat 1211 H)  • Ibnu Jauhari (wafat 1215 H)  • Ad-Damanhuri (wafat 1221 H)
Abad ke-14 H
Abdul Karim Tebuwung (wafat 1313 H)  • Nawawi al-Bantani (wafat 1315 H)  • Ahmad Khatib al-Minangkabawi (wafat 1334 H)  • Muhammad Saad Munqa (wafat 1339 H)  • Syeikh Muhammad Saleh al-Minankabawi (wafat 1351 H)  • Syeikh Khatib 'Ali (wafat 1353 H)  • Muhammad Jamil Jaho (wafat 1360 H)  • Hasjim Asy'ari (wafat 1367 H)  • Abdul Wahid Tabek Gadang (wafat 1369 H)  • Musthafa Husein al-Mandili (wafat 1370 H)  • Dimyathi Syafi'ie (wafat 1378 H)  • Abdul Qadir bin Abdul Mutalib al-Mandili (wafat 1385 H)  • Al-Habib Ali bin Abdurrahman al-Habsyi (wafat 1388 H)  • Habib Salim bin Djindan (wafat 1389 H)  • Sulaiman ar-Rasuli (wafat 1390 H)  • Abdul Wahab Hasbullah (wafat 1391 H)  • Al-Habib Ali bin Husein al-Attas (wafat 1396 H)
Abad ke-15 H
Syeikh Muhammad Yasin al-Fadani (wafat 1410 H)  • Muhammad Zaini Abdul Ghani (wafat 1426 H)  • Al-Habib Munzir bin Fuad al-Musawa (wafat 1434 H)  • Sahal Mahfudz (wafat 1435 H)  • Wahbah al-Zuhayli (wafat 1436 H)
Cetak tebal adalah yang sangat terkemuka di zamannya, metode penentuan abad seorang ulama dengan tahun kematiannya, Lihat Panduan Penggunaan
Pengawasan otoritas Sunting ini di Wikidata
  • VIAF
    • 1
  • WorldCat
  1. ^ Hidayatullah, Nur (2022-02-16). "Syekh Yasin Al-Fadani dan Ilmu Falak (1): Kesungguhan Syekh Yasin Mempelajari Ilmu Falak". Alif.id. Diakses tanggal 2024-03-01. 
  2. ^ a b c "Biografi Syekh Yasin al-Fadani". Laduni.id. 2022-09-01. Diakses tanggal 2024-03-01. 
  3. ^ "Biografi Syaikh Yasin Al-Fadani, Ulama Asal Padang yang Dijuluki Musnid Dunia". SINDOnews Kalam. Diakses tanggal 2024-01-27. 
  4. ^ Hidayat, Rahmat (2023-01-10). "Biografi Syekh Yasin Al-Fadani, Ulama Besar Kebanggaan Umat Islam Sumatera - Bacagituloh". Biografi Syekh Yasin Al-Fadani, Ulama Besar Kebanggaan Umat Islam Sumatera - Bacagituloh. Diakses tanggal 2024-01-27. 
  5. ^ "المدرسة الصولتية". ويكيبيديا (dalam bahasa Arab). 2023-08-12. 
  6. ^ "محمد ياسين الفاداني المكي – الموسوعة الإسلامية" (dalam bahasa Arab). Diakses tanggal 2024-01-27. 
  7. ^ "دار العلوم الدينية (مكة المكرمة)". ويكيبيديا (dalam bahasa Arab). 2023-06-28. 
  8. ^ "Mengenal Syekh Yasin Al Fadani dari Muridnya, KH Ahmad Marwazie Al-Batawie | islamdigest.co.id". Republika Online. 2023-05-07. Diakses tanggal 2024-01-27. 
  9. ^ Hasan, Nur (2017-10-23). "Syekh Yasin al-Fadani, Musnid Dunia Abad 20 dari Nusantara". Islami[dot]co (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2024-01-27. 
  10. ^ "محمد ياسين الفاداني". 1000-islam-final (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2024-01-27. 
  11. ^ التاريخ, تراحم عبر. "محمد ياسين بن محمد عيسى الفاداني". tarajm.com (dalam bahasa Arab). Diakses tanggal 2024-01-27. 
  12. ^ "البوابة الالكترونية الأولى لعلماء مكة المكرمة | صفحة العالم". makkahscholars.org. Diakses tanggal 2024-01-27. 
  13. ^ "Muhammad Yasin Al-Fadani | Buku Ensiklopedia Dunia Berbahasa Indonesia, Wiki eduNitas". edunitas.com. Diakses tanggal 2024-01-28. 
  14. ^ "Nubuwat Kealiman Syekh Yasin Padang Sudah Diprediksi Sejak Masih Belia". NU Online. Diakses tanggal 2024-01-27.