Kabupaten Flores Timur

Lambang resmi Kabupaten Flores Timur
Lambang
Peta
Peta
8°20′28″S 122°59′17″E / 8.3412083°S 122.98811518°E / -8.3412083; 122.98811518Negara IndonesiaProvinsiNusa Tenggara TimurTanggal berdiri20 Desember 1958; 65 tahun lalu (1958-12-20)[1]Dasar hukumUndang-undang Nomor 69 Tahun 1958Ibu kotaLarantukaJumlah satuan pemerintahan
Daftar
  • Kecamatan: 19
  • Kelurahan: 21
  • Desa: 229
Pemerintahan
 • BupatiDoris Alexander Rihi (Pj.) • Wakil BupatiLowong • Sekretaris DaerahPaulus Igo Geroda • Ketua DPRDRobertus Rebon KeretaLuas
 • Total1.812,58 km2 (699,84 sq mi)Populasi
 (30 Juni 2023)[2]
 • Total287.315 • Kepadatan160/km2 (410/sq mi)Demografi
 • Agama
  • 79,53% Kekristenan
    • 78,14% Katolik
    • 1,39% Protestan
  • 20,44% Islam
  • 0,03% Hindu[3]
  •  • BahasaIndonesia (resmi)
    Lamaholot
    Nagi • IPMKenaikan 69,24 (2023)
     sedang [4]Zona waktuUTC+08:00 (WITA)Kode pos
    86211 - 86273
    Kode BPS
    5309
    Kode area telepon(+62) 383Pelat kendaraanEBKode Kemendagri53.06 APBDRp 1.114.932.491.500,- [5]PADRp 59.346.536.200,-DAURp 663.793.435.000,00- (2020)Situs webwww.florestimurkab.go.id


    Kabupaten Flores Timur adalah sebuah kabupaten di provinsi Nusa Tenggara Timur, Indonesia. Pembentukan Kabupaten Flores Timur berdasarkan Undang-Undang Nomor 69 Tahun 1958 tanggal 9 Agustus 1958 tentang Pembentukan Daerah-daerah Tingkat II dalam Wilayah Daerah-daerah Tingkat I Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur.

    Jumlah penduduk Flores Timur pada tahun 2021 berdasarkan data registrasi Badan Pusat Statistik (BPS) berjumlah 283.626 jiwa, dengan kepadatan 156,48 jiwa/km2, dan pada pertengahan 2023 berjumlah 287.315 jiwa.[2][6] Kabupaten Flores Timur terdiri dari tiga wilayah utama yaitu daratan Pulau Flores bagian timur yang terdapat ibukota kabupaten di Larantuka, Pulau Adonara, dan Pulau Solor. Larantuka dulunya merupakan pusat Kerajaan Larantuka yang bercorak katolik dan mendapat pengaruh kuat dari Portugis.

    Geografi

    Luas wilayah Kabupaten Flores Timur mencapai 5.983,38 km² yang terdiri dari luas daratan sebesar 1.812,85 km² dan luas perairan sekitar 4.170,53 km². Wilayah kabupaten ini meliputi ujung timur Pulau Flores, Pulau Adonara, dan Pulau Solor, serta beberapa pulau kecil.[7][8]

    Titik ekstrem Kecamatan Adonara
    Barat 8°37′39″S 122°38′54″E / 8.627638399313472°S 122.64845580106679°E / -8.627638399313472; 122.64845580106679 Ojan Detun, Wulanggitang, Flores Timur
    Selatan 8°38′03″S 122°43′24″E / 8.634070207038535°S 122.72338767206422°E / -8.634070207038535; 122.72338767206422 Pantai Oa, Wulanggitang, Flores Timur
    Timur 8°15′09″S 123°20′21″E / 8.252638648313°S 123.33928159675291°E / -8.252638648313; 123.33928159675291 Pledo, Witihama, Flores Timur
    Utara 8°03′49″S 122°51′59″E / 8.063486796081197°S 122.86625352359027°E / -8.063486796081197; 122.86625352359027 Patisirawalang, Tanjung Bunga, Flores Timur

    Topografi

    Kabupaten Flores Timur terdiri atas wilayah daratan, wilayah pesisir dan laut, memiliki topografi mulai dari datar (kemiringan 0–8%), landai (kemiringan 9–15%), agak curam (kemiringan 16–25%), curam (kemiringan 26–40%), sampai sangat curam (kemiringan ≥40%). Keadaan topografi tersebut dapat digambarkan melalui kelerengan beberapa wilayah.

    1. Wilayah Flores Timur (Larantuka) mempunyai tingkat kemiringan lahan sebagai berikut 3 Ha lahan datar, 16 Ha lahan landai, 5 Ha lahan agak curam, 20 Ha lahan curam, dan 62 Ha lahan sangat curam.
    2. Wilayah Solor memiliki tingkat kemiringan lahan sebagai berikut 621 Ha lahan datar, 1 Ha lahan landai, 5 Ha lahan agak curam, 3 Ha lahan curam, dan 14 Ha lahan sangat curam.
    3. Wilayah Adonara punya tingkat kemiringan lahan sebagai berikut 4 Ha lahan datar, 3 Ha lahan landai, 718 Ha lahan agak curam, 4 Ha lahan curam, dan 40 Ha lahan sangat curam.

    Dengan demikian, total luas lahan datar di wilayah Kabupaten Flores Timur adalah 629 Ha, total luas lahan landai adalah ±19,8 Ha, total luas lahan agak curam sebesar 728 Ha, total luas lahan curam 27 Ha, dan total luas lahan sangat curam sebesar 115 Ha.[9]

    Vulkanologi

    Kabupaten Flores Timur berada dalam jalur Gunung Api yang masih aktif sebanyak 4 (empat) buah, yaitu:

    1. Gunung Lewotobi Laki – Laki dengan tinggi 1.584 meter dari permukaan laut di Pulau Flores.
    2. Gunung Lewotobi Perempuan dengan tinggi 1.703 meter dari permukaan laut di Pulau Flores.
    3. Gunung Leraboleng dengan tinggi 1.117 meter dari permukaan laut di Pulau Flores.
    4. Gunung Ileboleng dengan tinggi 1.659 meter dari permukaan laut di Pulau Adonara.[9]

    Iklim

    Letak geografis Flores Timur memiliki dampak pada iklim di wilayah ini yaitu iklim sabana tropis (Aw) yang mempunyai 2 musim, yaitu musim kemarau dan musim penghujan. Pada periode bulan Juni-September angin muson bertiup dari Australia dan tidak banyak mengandung uap air sehingga mengakibatkan musim kemarau.

    Sebaliknya, pada bulan Desember-Maret angin banyak mengandung uap air yang berasal dari Asia dan Samudera Pasifik & Hindia, sehingga terjadi musim hujan. Keadaan ini berganti setiap enam bulan setelah melewati masa peralihan pada bulan April-Mei dan Oktober-November. Oleh karena itu, wilayah Flores Timur menjadi wilayah yang tergolong kering dan selalu terancam bencana kekeringan setiap tahun, karena hanya 4 bulan (Januari-Maret dan Desember) yang keadaannya relatif basah, sedangkan 8 bulan sisanya relatif kering.[7][8]


    Data iklim Larantuka, Nusa Tenggara Timur, Indonesia
    Bulan Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des Tahun
    Rata-rata tertinggi °C (°F) 31.1
    (88)
    31.4
    (88.5)
    31.8
    (89.2)
    32.5
    (90.5)
    33
    (91)
    32.4
    (90.3)
    31.7
    (89.1)
    31.8
    (89.2)
    32.4
    (90.3)
    33
    (91)
    33.8
    (92.8)
    32.6
    (90.7)
    32.29
    (90.05)
    Rata-rata harian °C (°F) 28.1
    (82.6)
    28.1
    (82.6)
    28.2
    (82.8)
    28.5
    (83.3)
    28.7
    (83.7)
    28.1
    (82.6)
    27.3
    (81.1)
    27
    (81)
    27.5
    (81.5)
    28.5
    (83.3)
    29.5
    (85.1)
    28.9
    (84)
    28.2
    (82.8)
    Rata-rata terendah °C (°F) 25
    (77)
    24.7
    (76.5)
    24.7
    (76.5)
    24.6
    (76.3)
    24.4
    (75.9)
    23.7
    (74.7)
    22.8
    (73)
    22.2
    (72)
    22.7
    (72.9)
    24
    (75)
    25.3
    (77.5)
    25.2
    (77.4)
    24.11
    (75.39)
    Curah hujan mm (inci) 344
    (13.54)
    320
    (12.6)
    258
    (10.16)
    120
    (4.72)
    71
    (2.8)
    35
    (1.38)
    28
    (1.1)
    13
    (0.51)
    21
    (0.83)
    51
    (2.01)
    138
    (5.43)
    293
    (11.54)
    1.692
    (66,62)
    Rata-rata hari hujan 19 18 16 10 6 3 2 1 2 5 11 17 110
    % kelembapan 83 84 82 79 75 72 68 66 67 70 76 80 75.2
    Rata-rata sinar matahari harian 4.9 4.1 6.0 6.8 6.9 7.0 7.2 7.8 8.0 7.7 6.9 5.0 6.53
    Sumber #1: BMKG[10] & Weatheronline[11]
    Sumber #2: BPS.go.id[12]

    Pemerintahan

    Bupati

    Potret Nama Mulai Menjabat Selesai Menjabat Wakil
    Doris Alexander Rihi

    (Penjabat)

    22 Mei 2022 Petahana Lowong

    Dewan Perwakilan

    Berikut ini adalah komposisi anggota DPRD Kabupaten Flores Timur dalam empat periode terakhir.

    Partai Politik Jumlah Kursi dalam Periode
    2004-2009 2009-2014 [13] 2014-2019 [14] 2019-2024 [15]
    PKB 0 Steady 0 Kenaikan 3 Kenaikan 4
    Gerindra (baru) 2 Kenaikan 5 Penurunan 4
    PDI-P 5 Penurunan 3 Kenaikan 4 Kenaikan 7
    Golkar 7 Penurunan 5 Steady 5 Penurunan 4
    NasDem (baru) 4 Steady 4
    PKS 1 Steady 1 Penurunan 0 Steady 0
    Perindo (baru) 1
    PPP 1 Penurunan 0 Kenaikan 1 Penurunan 0
    PAN 1 Steady 1 Steady 1 Kenaikan 4
    Hanura (baru) 2 Steady 2 Steady 2
    Demokrat 1 Kenaikan 3 Steady 3 Penurunan 0
    PBB 1 Steady 1 Penurunan 0 Steady 0
    PKPI 0 Kenaikan 1 Kenaikan 2 Penurunan 0
    Pelopor 3 Penurunan 0
    PPDI 3 Penurunan 1
    PDS 2 Penurunan 1
    Patriot 2 Penurunan 0
    PNBK 1 Steady 1
    PDK 1 Penurunan 0
    Buruh 1 Penurunan 0
    PKPB 0 Kenaikan 2
    PKDI (baru) 1
    PPRN (baru) 1
    PBR 0 Kenaikan 1
    PPI (baru) 1
    PDP (baru) 1
    PMB (baru) 1
    Jumlah Anggota 30 Steady 30 Steady 30 Steady 30
    Jumlah Partai 14 Kenaikan 19 Penurunan 10 Penurunan 8


    Kecamatan

    Kabupaten Flores Timur terdiri dari 19 Kecamatan, 21 Kelurahan, dan 229 Desa. Pada tahun 2017, jumlah penduduknya mencapai 280.178 jiwa dengan luas wilayah 1.813,20 km² dan sebaran penduduk 154 jiwa/km².[16][17]

    Daftar kecamatan dan kelurahan di Kabupaten Flores Timur, adalah sebagai berikut:

    Kode
    Kemendagri
    Kecamatan Jumlah
    Kelurahan
    Jumlah
    Desa
    Status Daftar
    Desa/Kelurahan
    53.06.17 Adonara 8 Desa
    53.06.08 Adonara Barat 18 Desa
    53.06.18 Adonara Tengah 13 Desa
    53.06.10 Adonara Timur 2 19 Desa
    Kelurahan
    53.06.14 Demon Pagong 7 Desa
    53.06.13 Ile Boleng 21 Desa
    53.06.16 Ile Bura 7 Desa
    53.06.04 Ile Mandiri 8 Desa
    53.06.11 Kelubagolit 12 Desa
    53.06.03 Larantuka 18 2 Desa
    Kelurahan
    53.06.15 Lewolema 7 Desa
    53.06.06 Solor Barat 1 14 Desa
    Kelurahan
    53.06.07 Solor Timur 17 Desa
    53.06.19 Solor Selatan 7 Desa
    53.06.05 Tanjung Bunga 16 Desa
    53.06.02 Titihena 14 Desa
    53.06.12 Witihama 16 Desa
    53.06.09 Wotan Ulu Mado 12 Desa
    53.06.01 Wulanggitang 11 Desa
    TOTAL 21 229

    Demografi

    Suku bangsa

    Para penduduk pribumi adalah suku Lamaholot berbahasa Lamaholot sebagai basantara serta bahasa dan dialek setempat seperti bahasa Adonara. Dalam kabupaten ini mereka hidup berdampingan dengan kelompok-kelompok pendatang Bugis, Makassar, Buton, serta keturunan Tionghoa-Indonesia.[18]

    Tradisi

    Masyarakat Flores Timur terikat dengan adat-istiadat serta tata cara yang telah menjadi tradisi dari generasi ke generasi yang menjadikannya sebagai masyarakat yang sangat menghargai etnis, budaya, agama dan ras yang lain di dalam tatanan kehidupan dan bermasyarakat.

    Agama

    Agama di Kabupaten Flores Timur[3]
    Agama persen
    Katolik
      
    78,14%
    Islam
      
    20,44%
    Protestan
      
    1,39%
    Hindu
      
    0,03%

    Sebagian besar penduduk beragama Kristen sebesar 79,53% dimana mayoritas adalah Katolik 78,14% dan Protestan 1,39%. Kemudian yang menganut agama Islam juga cukup banyak yakni 20,44%, dan sebagian kecil memeluk agama Hindu 0,03%, dan umumnya adalah warga yang berasal dari Bali.[3]

    Mata Pencaharian

    Pariwisata

    Objek Wisata

    • Upacara Keagamaan Paskah-"Semana Santa", dimana penduduk kota biasa melakukan perarakan membawa Patung Yesus dan Bunda Maria sebagai Pelindung dan Penyelamat umat manusia umumnya dan masyarakat Larantuka khususnya untuk diarak mengelilingi kota Larantuka.
    • Pembuatan Tenun Ikat atau semacam kain yang proses pembuatan sampai menjadi kain yang siap dipakai menggunakan cara tradisional.
    • Wisata Bahari, yaitu menikmati pantai dan pulau yang indah atau juga melakukan kegiatan seperti scuba, snorkeling atau renang karena pantai dan laut yang terhampar semuanya masih perawan dan belum dirusak oleh tangan ataupun limbah, baik industri ataupun rumah tangga.
    • Pertapaan Trappist Lamanabi di Desa Lamanabi, Tanjung Bunga, dikenal sebagai tempat wisata rohani bagi mereka yang mencari kesunyian untuk retret.[19]
    • Danau Waibelen, Batu Payung, Batu Bertulis, Pantai Painghaka yang di sebut Situs Sejarah semuanya ini terletak di Desa Waibao - Riangpuho.

    Peristiwa

    Bencana alam 4 April 2021

    Pada tanggal 4 April 2021 dini hari, yang bertepatan dengan hari Minggu Paskah, telah terjadi bencana longsor dan banjir bandang di pulau Adonara, kabupaten Flores Timur, yang menimpa 3 kecamatan.[20] Ketiga kecamatan tersebut ialah kecamatan Ile Boleng dengan titik bencana di desa Lamanele, kemudian kecamatan Adonara Timur dengan titik bencana di kelurahan Waiwerang Kota dan desa Waiburak, dan kecamatan Wotan Ulumado dengan titik bencana terdampak ialah desa Oyang Barang.[20]

    Tanggal 5 April 2021 sekitar pukul 19.00 WIB, kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letjen TNI Doni Monardo, kepada media menyampaikan bahwa korban yang telah ditemukan berjumlah 84 orang, dan masih dalam proses pencarian sebanyak 71 orang. Sementara itu, ada 15 orang mengalami luka-luka dan 938 kepala keluarga atau 2.655 jiwa mengungsi.[21]

    Referensi

    1. ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-10-21. Diakses tanggal 2020-10-19. 
    2. ^ a b "Visualisasi Data Kependudukan - Kementerian Dalam Negeri 2023" (Visual). www.dukcapil.kemendagri.go.id. Diakses tanggal 14 Januari 2024. 
    3. ^ a b c "Jumlah Pemeluk Agama di NTT 2019" (PDF). www.ntt.kemenag.go.id. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2021-05-11. Diakses tanggal 22 September 2020. 
    4. ^ "Indeks Pembangunan Manusia menurut Kabupaten/Kota (Umur Harapan Hidup Hasil Long Form SP2020) 2021-2023". www.ntt.bps.go.id. Diakses tanggal 14 Januari 2024. 
    5. ^ "APBD 2018 ringkasan update 04 Mei 2018". 2018-05-04. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-07-06. Diakses tanggal 2018-10-27. 
    6. ^ "Kabupaten Flores Timur Dalam Angka 2021" (pdf). www.florestimurkab.bps.go.id. BPS Kabupaten Flores Timur. hlm. 8, 42. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-05-31. Diakses tanggal 6 April 2021. 
    7. ^ a b "Flores Timur". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-07-02. Diakses tanggal 2020-08-20. 
    8. ^ a b "Kab. Flores Timur" (PDF). Diarsipkan (PDF) dari versi asli tanggal 2021-01-22. Diakses tanggal 2020-08-20. 
    9. ^ a b "Profil Flores Timur" (PDF). Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2021-01-20. Diakses tanggal 2020-09-30. 
    10. ^ "Buletin Prakiraan Musim Hujan 2022-2023 Provinsi NTT – Normal Curah Hujan Kabupaten Flores Timur Zona Musim 481 & 484 periode 1991-2020". BMKG – Stasiun Klimatologi Lasiana Kupang. September 2022. hlm. 22. Diakses tanggal 30 September 2022. 
    11. ^ "Larantuka, Indonesia". Weatheronline. Diakses tanggal 31 Desember 2020. 
    12. ^ "Iklim Flores Timur". BPS.go.id. Diakses tanggal 31 Agustus 2020. 
    13. ^ Perolehan Kursi DPRD Flores Timur 2009-2014
    14. ^ Perolehan Kursi DPRD Flores Timur 2014-2019
    15. ^ Perolehan Kursi DPRD Flores Timur 2019-2024[pranala nonaktif permanen]
    16. ^ "Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan". Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 Desember 2018. Diakses tanggal 3 Oktober 2019. 
    17. ^ "Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 72 Tahun 2019 tentang Perubahan atas Permendagri nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan". Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 25 Oktober 2019. Diakses tanggal 15 Januari 2020. 
    18. ^ Melalatoa, M. Junus (1995). Ensiklopedia Suku Bangsa di Indonesia. Jilid L-Z (pdf). Jakarta: Depdikbud RI. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-08-12. Diakses tanggal 2022-08-15. 
    19. ^ Lukas Narek (December 16, 2013), Eidi Krina Jason Sembiring, ed., "Pertapaan Lamanabi, Wisata Rohani di Ujung Flores Timur", nasional.sindonews.com, diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-06-30, diakses tanggal 2016-06-02 
    20. ^ a b Prastiwi, Devira; Liputan6.com. Rinaldo; Prastiwi, Devira, ed. "8 Perkembangan Terkini Banjir Bandang di Flores Timur NTT". Liputan6.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-05-31. Diakses tanggal 6 April 2021. 
    21. ^ Iswinarno, Chandra (6 April 2021). "Dua Hercules Dikerahkan TNI AU Pasok Bantuan ke Korban Bencana Flores Timur". Suara.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-04-06. Diakses tanggal 6 April 2021. 

    Pranala luar

    • l
    • b
    • s
    Provinsi
    Kabupaten
    Kota
    Pengawasan otoritas Sunting ini di Wikidata
    Umum
    • VIAF
      • 1
    • WorldCat
    Perpustakaan nasional
    • Amerika Serikat