Wayang Sasak

Wayang Sasak yang berasal dari Lombok.

Wayang Sasak adalah jenis wayang kulit yang berkembang di Lombok. Pemberian nama "Sasak" atau "Menak Sasak" sangat dipengaruhi oleh cerita Wong Menak yang juga berkembang di Lombok. Seperti halnya wayang golek di Tanah Pasundan, keberadaan wayang di Lombok juga sangat dipengaruhi oleh penyebaran agama Islam di sana.

Sejarah

Terdapat beberapa sumber lisan mengenai sejarah wayang Sasak. Menurut Amaq Satriah, dahulu di sebuah kampung yang bernama Rambitan di bagian selatan Lombok terdapat seorang wali yang dikenal dengan sebutan "Wali Nyato".

Menurut cerita, semasa kanak-kanak dia pergi ke pulau Jawa untuk menonton pertunjukan wayang. Bersama dengan teman-temannya ia berangkat dari Rambitan pada waktu isya dan pulang ke Lombok keesokan harinya sebelum matahari terbit. Setibanya di rumah, ia menceritakan kepada teman-temannya yang tidak ikut ke Jawa tentang cerita wayang yang ditontonnya.

Setelah beranjak dewasa, ia mencoba untuk menggelar pentas wayang, meskipun dalam bentuk yang sangat sederhana. Pada waktu itu, tiap tokoh wayang hanya terbuat dari ranting-ranting pohon. Pertunjukan wayang tersebut umumnya bercerita tentang guru dan murid yang mengamalkan ilmu agama Islam.[1]

Referensi

  1. ^ Wayang Sasak (Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan)

Pranala luar

  • Wayang Sasak (researchgate.net)
  • Wayang Sasak di YouTube
  • l
  • b
  • s
Wayang
Wayang kulit
  • Wayang purwa
  • Wayang madya
  • Wayang gedog
  • Wayang dupara
  • Wayang Cirebon
  • Wayang wahyu
  • Wayang suluh
  • Wayang kancil
  • Wayang calonarang
  • Wayang krucil
  • Wayang ajen
  • Wayang Sasak
  • Wayang sadat
  • Wayang parwa
  • Wayang arja
  • Wayang gambuh
  • Wayang cupak
Wayang kayu
Wayang bambu
Wayang wong
Lain-lain


Ikon rintisan

Artikel bertopik budaya ini adalah sebuah rintisan. Anda dapat membantu Wikipedia dengan mengembangkannya.

  • l
  • b
  • s