Pesut mahakam

Pesut mahakam
Orcaella brevirostris

Pesut Mahakam di Sungai Mekong, Kamboja
Ukuran dibanding manusia
Status konservasi
Genting
IUCN15419
Taksonomi
KladBilateria
$0Nephrozoa
SuperfilumDeuterostomia
FilumChordata
$0Olfactores
SubfilumVertebrata
InfrafilumGnathostomata
MegaclassOsteichthyes
SuperkelasSarcopterygii
KladDipnotetrapodomorpha
KladTetrapodomorpha
SuperkelasTetrapoda
KladReptiliomorpha
KladAmniota
KladSynapsida
KladEupelycosauria
KladSphenacodontia
KladSphenacodontoidea
KladTherapsida
KladEutheriodontia
KladCynodontia
KladEpicynodontia
KladEucynodontia
KladProbainognathia
KladMammaliamorpha
KladMammaliaformes
KelasMammalia
SubkelasTheria
KladEutheria
InfrakelasPlacentalia
MagnorderBoreoeutheria
SuperordoLaurasiatheria
KladScrotifera
GrandorderFerungulata
KladPanKladEuungulata
KladEuungulata
SuperordoParaxonia
OrdoArtiodactyla
KladArtiofabula
KladCetruminantia
KladCetancodontamorpha
UpaordoWhippomorpha
KladCetaceamorpha
InfraordoCetacea
ParvorderOdontoceti
KladDelphinida
SuperfamiliDelphinoidea
FamiliDelphinidae
SubfamiliOrcininae
GenusOrcaella
SpesiesOrcaella brevirostris
Owen, 1866
Distribusi

Peta sebaran genus Orcaella
Lihat: Irrawaddy Dolphin
Geographic Range Map
EndemikIndonesia
  • l
  • b
  • s

Pesut mahakam (Orcaella brevirostris) adalah sejenis hewan mamalia yang sering disebut lumba-lumba air tawar yang berstatus terancam punah. Pesut ini dinamakan pesut mahakam karena banyak ditemukan di perairan Sungai Mahakam, tetapi kalangan peneliti barat lebih mengenal hewan ini dengan nama Irrwaakbarddy Dolphin. Pesut memiliki populasi global sebanyak 6000 ekor, berdasarkan data tahun 2018 populasi hewan ini tinggal 80 ekor saja di perairan sungai-sungai di Kalimantan dan menempati urutan tertinggi dari daftar satwa Indonesia yang terancam punah.[2][3] Namun populasi hewan ini justru mengalami peningkatan di Kamboja.[4] Hewan ini dibedakan dari sepupunya Pesut Australia menurut bentuk tengkorak dan siripnya.

Tidak seperti mamalia air lain yakni lumba-lumba dan paus yang hidup di laut, pesut mahakam hidup di sungai-sungai daerah tropis. Populasi satwa langka yang dilindungi undang-undang ini terutama terdapat pada tiga sungai besar di Asia Tenggara yakni Sungai Mahakam, Sungai Mekong, dan Sungai Irrawaddy.[5]

Di Indonesia, hewan ini bisa ditemukan di banyak muara-muara sungai di Kalimantan, tetapi sekarang pesut menjadi satwa langka. Selain di Sungai Mahakam, pesut ditemukan pula ratusan kilometer dari lautan, yakni di wilayah Kecamatan Kota Bangun, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. Habitat hewan pemangsa ikan dan udang air tawar ini dapat dijumpai pula di perairan Danau Jempang (15.000 ha), Danau Semayang (13.000 ha), dan Danau Melintang (11.000 ha).[6]

Pesut mahakam mempunyai kepala berbentuk bulat (seperti umbi) dengan kedua matanya yang kecil (mungkin merupakan adaptasi terhadap air yang berlumpur). Tubuh pesut berwarna abu-abu sampai wulung tua, lebih pucat dibagian bawah serta tidak memiliki pola khas. Sirip punggungnya kecil dan membundar di belakang pertengahan punggung. Dahinya tinggi dan berbentuk bundar, tidak ada moncong seperti lumba-lumba lain. Sirip dadanya lebar membundar.[7][8]

Pesut mahakam bergerak dalam kawanan kecil. Walaupun pandangannya tidak begitu tajam dan kenyataan bahwa pesut hidup dalam air yang mengandung lumpur, tetapi pesut merupakan 'pakar' dalam mendeteksi dan menghindari rintangan-rintangan. Kemungkinan hewan ini menggunakan gelombang ultrasonik untuk mendapatkan lokasi gema seperti yang dilakukan oleh kerabatnya lumba-lumba laut.[9]

Di Kalimantan, populasi hewan ini terus menyusut akibat habitatnya terganggu, terutama makin sibuknya lalu-lintas perairan Sungai Mahakam, serta tingginya tingkat erosi dan pendangkalan sungai akibat pengelolaan hutan di sekitarnya. Kelestarian Pesut mahakam juga diperkirakan terancam akibat terbatasnya bahan makanan berupa udang dan ikan, karena harus bersaing dengan para nelayan di sepanjang Sungai Mahakam.[10]

Rujukan

  1. ^ "Orcaella brevirostris (Owen in Gray, 1866)". ITIS Report. Integrated Taxonomic Information System. hlm. Taxonomic Serial No.: 180471. Diakses tanggal 2008-12-27. 
  2. ^ Taufik, Rahmad. "Waduh, Populasi Pesut Mahakam Tersisa 80 Ekor, 64 Persen Mati Akibat Ini". Tribunnews.com. Diakses tanggal 2019-05-03. 
  3. ^ "Satwa Langka Lumba-lumba Air Tawar Terlihat di Kalimantan Barat - Semua Halaman - National Geographic". nationalgeographic.grid.id. Diakses tanggal 2021-10-22. 
  4. ^ "Jumlah Pesut Mahakam di Indonesia Turun, di Kamboja Justru Naik". kumparan. Diakses tanggal 2019-05-03. 
  5. ^ "Irrawaddy Dolphin | Species | WWF". World Wildlife Fund (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2019-05-03. 
  6. ^ "Pesut Mahakam Mati Terjerat". Mongabay Environmental News (dalam bahasa Inggris). 2014-04-26. Diakses tanggal 2019-05-03. 
  7. ^ "Marine Species Identification Portal : Irrawaddy dolphin - Orcaella brevirostris". species-identification.org. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-10-06. Diakses tanggal 2019-05-06. 
  8. ^ Jul 10, BioExpedition |; Dolphins |, 2012 |. "Irrawaddy Dolphin - Animal Facts and Information" (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2019-05-06. 
  9. ^ "Pesut Mahakam, Sang Legenda yang Kian Langka". Mongabay Environmental News (dalam bahasa Inggris). 2014-09-08. Diakses tanggal 2019-05-03. 
  10. ^ "Mengenal Ikan Pesut Mahakam – Mamalia Air Asli Kalimantan Timur | Bibitikan.net". www.bibitikan.net. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-05-03. Diakses tanggal 2019-05-03. 

Pranala luar

  • Legenda Pesut Diarsipkan 2009-01-30 di Wayback Machine.
  • Pesut Mahakam terancam punah
  • Grup Fesbuk Pesut Mahakam
Pengidentifikasi takson


  • l
  • b
  • s
Ordo Cetacea yang masih hidup
Subordo Mysticeti (Paus balin)
Balaenidae
Balaena
  • Paus kepala busur (B. mysticetus)
Eubalaena
  • Paus sikat selatan (E. australis)
  • Paus sikat Atlantik Utara (E. glacialis)
  • Paus sikat Pasifik Utara (E. japonica)
Balaenopteridae
Balaenoptera
  • Paus tombak (B. acutorostrata)
  • Paus minke antarktika (B. bonaerensis)
  • Paus sei (B. borealis)
  • Paus bryde (B. brydei)
  • Paus bryde kerdil (B. edeni)
  • Paus biru (B. musculus)
  • Paus omura (B. omurai)
  • Paus sirip (B. physalus)
Megaptera
  • Paus bungkuk (M. novaeangliae)
Eschrichtiidae
Eschrichtius
  • Paus kelabu (E. robustus)
Neobalaenidae
Caperea
  • Paus sikat kerdil (C. marginata)
Subordo Odontoceti (Paus bergigi)
Delphinidae
Cephalorhynchus
  • Lumba-lumba commerson (C. commersonii)
  • Lumba-lumba chili (C. eutropia)
  • Lumba-lumba heaviside (C. heavisidii)
  • Lumba-lumba hector (C. hectori)
Delphinus
  • Lumba-lumba moncong panjang (D. capensis)
  • Lumba-lumba moncong pendek (D. delphis)
Feresa
  • Paus pemangsa kerdil (F. attenuata)
Globicephala
  • Paus-pilot sirip-pendek (G. macrorhynchus)
  • Paus-pilot sirip-panjang (G. melas)
Grampus
  • Lumba-lumba risso (G. griseus)
Lagenodelphis
  • Lumba-lumba fraser (L. hosei)
Lagenorhynchus
  • Lumba-lumba sisi-putih atlantik (L. acutus)
  • Lumba-lumba moncong-putih (L. albirostris)
  • Lumba-lumba peale (L. australis)
  • Lumba-lumba jam pasir (L. cruciger)
  • Lumba-lumba sisi-putih pasifik (L. obliquidens)
  • Lumba-lumba kehitaman (L. obscurus)
Lissodelphis
  • Lumba-lumba paus kanan utaran (L. borealis)
  • Lumba-lumba paus kanan (L. peronii)
Orcaella
  • Pesut mahakam (O. brevirostris)
  • Pesut australia (O. heinsohni)
Orcinus
  • Paus pembunuh (O. orca)
Peponocephala
  • Paus kepala melon (P. electra)
Pseudorca
  • Paus pemangsa palsu (P. crassidens)
Sotalia
  • Tukuksi (S. fluviatilis)
  • Lumba-lumba guyana (S. guianensis)
Sousa
  • Lumba-lumba bongkok indopasifik (S. chinensis)
  • Lumba-lumba bongkok samudera hindia (S. plumbea)
  • Lumba-lumba bongkok atlantik (S. teuszii)
Stenella
  • Lumba-lumba tutul pantropis (S. attenuata)
  • Lumba-lumba klimeni (S. clymene)
  • Lumba-lumba bergaris (S. coeruleoalba)
  • Lumba-lumba tutul (S. frontalis)
  • Lumba-lumba pemintal (S. longirostris)
Steno
  • Lumba-lumba bergigi kasar (S. bredanensis)
Tursiops
  • Lumba-lumba hidung botol indopasifik (T. aduncus)
  • Lumba-lumba hidung botol australia (T. australis)
  • Lumba-lumba hidung botol (T. truncatus)
Monodontidae
Delphinapterus
  • Paus beluga (D. leucas)
Monodon
  • Paus narwal (M. monoceros)
Phocoenidae
Neophocaena
  • Lelumba-hitam tak bersirip (N. phocaeniodes)
  • Lelumba-hitam tak bersirip bergerigi sempit (N. asiaorientalis)
Phocoena
  • Lelumba-hitam kacamata (P. dioptrica)
  • Lelumba-hitam pelabuhan (P. phocoena)
  • Lelumba-hitam bakita (P. sinus)
  • Lelumba-hitam burmeister (P. spinipinnis)
Phocoenoides
  • Lelumba-hitam dall (P. dalli)
Physeteridae
Physeter
  • Paus sperma (P. macrocephalus)
Kogiidae
Kogia
  • Paus nayan (K. breviceps)
  • Paus sperma kerdil (K. simus)
Iniidae
Inia
  • Lumba-lumba sungai araguaia (I. araguaiaensis)
  • Lumba-lumba sungai amazon (I. geoffrensis)
Lipotidae
Lipotes
  • Baiji (L. vexillifer)
Platanistidae
Platanista
  • Lumba-lumba sungai asia selatan (P. gangetica)
Pontoporiidae
Pontoporia
  • Lumba-lumba la plata (P. blainvillei)
Ziphiidae
(Hyperoodontidae)
Berardius
  • Paus moncong raksasa arnoux (B. arnuxii)
  • Paus moncong raksasa baird (B. bairdii)
Hyperoodon
  • Paus hidung botol utara (H. ampullatus)
  • Paus hidung botol selatan (H. planifrons)
Indopacetus
  • Paus hidung botol tropis (I. pacificus)
Mesoplodon
  • Paus berparuh sowerby (M. bidens)
  • Paus berparuh andrews (M. bowdoini)
  • Paus berparuh hubbs (M. carlhubbsi)
  • Paus berparuh blainville (M. densirostris)
  • Paus berparuh gervais (M. europaeus)
  • Paus berparuh bergigi-ginkgo (M. ginkgodens)
  • Paus berparuh gray (M. grayi)
  • Paus berparuh hector (M. hectori)
  • Paus bergigi-tali (M. layardii)
  • Paus berparuh true (M. mirus)
  • Paus berparuh perrin (M. perrini)
  • Paus berparuh kerdil (M. peruvianus)
  • Paus berparuh stejneger (M. stejnegeri)
  • Paus bergigi-sekop (M. traversii)
Tasmacetus
  • Paus berparuh shepherd (T. sheperdi)
Ziphius
  • Paus berparuh cuvier (Z. cavirostris)
Pengidentifikasi takson