Kawasan Karst Maros-Pangkep

Kawasan Karst Maros-Pangkep
Negara Indonesia
Titik tertinggi Gunung Bulusaraung
 - elevasi 1.353 ft (412 m)
Geology Karst / Batu kapur / Batu gamping
04°42′49″S 119°55′13″E / 4.71361°S 119.92028°E / -4.71361; 119.92028Koordinat: 04°42′49″S 119°55′13″E / 4.71361°S 119.92028°E / -4.71361; 119.92028[1]Luas46.200 hektare (462 km2)Pihak pengelolaBadan Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Sulawesi Selatan
Lanskap dari puncak Gunung Bulusaraung 1.353 mdpl, titik tertinggi di Kawasan Karst Maros-Pangkep, Desa Tompo Bulu, Kabupaten Pangkep (Bagian 1)
Lanskap dari puncak Gunung Bulusaraung 1.353 mdpl, titik tertinggi di Kawasan Karst Maros-Pangkep, Desa Tompo Bulu, Kabupaten Pangkep (Bagian 2)

Kawasan Karst Maros-Pangkep (disingkat KKMP) adalah sebuah kawasan karst yang terletak secara administratif di dua kabupaten di Provinsi Sulawesi Selatan, yakni Kabupaten Maros dan Kabupaten Pangkep. Kawasan ini merupakan sebuah rangkaian pegunungan atau perbukitan karst yang berada di utara Maros dan selatan Pangkep, Sulawesi Selatan, Indonesia. Titik tertinggi Kawasan Karst Maros-Pangkep berada di puncak Gunung Bulusaraung yang berada di ketinggian 1.353 mdpl. Kawasan ini memiliki luas ± 46.200 ha atau 462 km².[1] Wilayah seluas ± 22.800 ha pada kawasan ini masuk kedalam wilayah Taman Nasional Bantimurung-Bulusaraung (TN Babul) yang memiliki jumlah luas ± 43.750 ha.[1] Dengan luas tersebut, Kawasan Karst Maros-Pangkep menjadi kawasan karst terluas di Indonesia dan terluas kedua di dunia setelah karst yang ada di Guangzhou, Cina. KKMP memiliki tipe tower karst sejenis di Cina Selatan & Vietnam, KKMP selain dimanfaatkan sebagai bahan galian untuk bahan bangunan & bahan baku semen, dimanfaatkan nilai jasa lingkungannya (environmental services) seperti sumberdaya air, keanekaragaman hayati, keunikan bentang alam, objek wisata alam, situs arkeologi, dan areal peribadatan

Indonesia memiliki potensi bentang alam karst sekitar 154.000 km² atau sekitar 0,08% dari luas daratan Indonesia. Sulawesi Selatan memiliki kawasan karst yang tersebar di beberapa wilayah kabupatennya. Namun yang paling terkenal adalah kawasan karst yang terletak di Kabupaten Maros dan Kabupaten Pangkep. Kawasan Karst Maros-Pangkep (KKMP) merupakan yang terbesar dan terindah kedua di dunia setelah kawasan karst di Cina. Keunikan kawasan karst Maros Pangkep yang tidak terdapat pada kawasan-kawasan karst lainnya di Indonesia karena mempunyai bentang alam yang unik dan khas yang biasa disebut menara karst (tower karst). Di kawasan itu, bukit-bukit kapur menjulang tinggi dengan tebing yang menantang. Bahkan bersama kawasankarst di Pegunungan Sewu, kawasan karst Maros-Pangkep diusulkan sebagai situs warisan budaya dunia (World Heritage) kepada UNESCO. Namun sayangnya kawasan karst Maros-Pangkep belum dapat menjadi situs warisan budaya dunia. Untunglah saat ini, sebagian besar kawasan karst Maros-Pangkep telah ditetapkan menjadi taman nasional dan telah menjadi satu-satunya kawasan taman nasional karst di Indonesia.[1]

Informasi yang tersedia mengenai kawasan Karst Maros-Pangkep di Sulawesi Selatan dianggap paling lengkap mengenai data kawasan karst. Tentunya karena kawasan tersebut statusnya sudah menjadi taman nasional. Ekosistem karst yang memiliki banyak nilai, membuat banyak sektor yang berkepentingan membuat kebijakan dalam pengelolaan yang terkadang tarik ulur dan berseberangan dengan sektor yang lain. Selain itu, karena tingginya kebutuhan untuk bahan bangunan, membuat kawasan karst menjadi sangat rentan untuk ditambang. Untuk melindungi dan melestarikan kawasan karst, diperlukan informasi yang cukup mengenai kawasan karst yang ada.[1]

Kawasan karst Maros-Pangkep terbentang seluas 43.750 ha yang terdiri dari areal penambangan seluas 20.000 ha dan 23.750 ha lainnya menjadi bagian dari 43.750 ha kawasan konservasi Taman Nasional Bantimurung-Bulusaraung. Pembagian tersebut dilakukan karena pada saat akan diusulkan menjadi taman nasional, di kawasan ini sudah banyak perusahaan yang mendapat izin melakukan kegiatan penambangan, diantaranya PT Semen Bosowa Maros, PT Semen Tonasa Pangkep, dan puluhan perusahaan lain yang menambang marmer dan batu kapur. Penambangan yang dilakukan di kawasan Karst Maros-Pangkep ini merupakan ancaman terhadap ekosistem dan kelestarian situs gua prasejarah dan tinggalan budaya prasejarah yang tersimpan di dalamnya. Salah satu aspek ekosistem yang terancam adalah ketersediaan air tanah di sekitar kawasan karst. Dari tinjauan hidrologis, daerah karst berpotensi sebagai wadah cadangan air. Hal ini terlihat pada beberapa gua yang di dalamnya terdapat sungai bawah tanah. Disamping itu, di kawasan ini dijumpai sejumlah sumber air berupa sungai besar dan sebagian bermuara di Air Terjun Bantimurung. Selain dikhawatirkan mengancam ketersediaan air, aktivitas penambangan juga dikhawatirkan dapat menghilangkan bukti-bukti sejarah karena gua-gua tersebut menyimpan sejumlah artefak sisa peradaban manusia masa prasejarah.[2]

Kawasan Karst Maros-Pangkep sudah ditunjuk sebagai kawasan Taman Nasional melalui Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 398/Menhut/11/2004, tanggal 18 Oktober 2004, tentang Perubahan Fungsi Cagar Alam, Taman Wisata Alam, Hutan Lindung, Hutan Produksi Terbatas, dan Hutan Produksi Tetap menjadi Taman Nasional Bantimurung-Bulusaraung di Kabupaten Maros dan Kabupaten Pangkep, Provinsi Sulawesi Selatan, seluas ± 43.750 ha. Kawasan tersebut sebelumnya terdiri dari kawasan Cagar Alam seluas ± 10.282,65 ha, Taman Wisata Alam seluas ± 1.624,25 ha, Hutan Lindung seluas ± 21.343,10 ha, Hutan Produksi Terbatas seluas ± 145 ha dan Hutan Produksi Tetap seluas ± 10.355 ha.[2]

Sejarah kawasan

  1. Agustus–Oktober 1857, Alfred Russel Wallace (Naturalis asal Inggris) melakukan eksplorasi di Maros dan mempublikasikannya dalam buku “The Malay Archipelago”.
  2. 1902-1903, Fritz Sarasin dan Paul Sarasin (Naturalis dan Etnolog asal Swiss) melakukan kajian prasejarah di gua-gua di Maros dan mempublikasikannya dalam buku Reisen in Celebes: Ausgefhrt in Den Jahren 1893-1896 Und 1902-1903;
  3. 1970–1980, di Kawasan Karst Maros-Pangkep telah ditunjuk/ditetapkan 5 kawasan konservasi seluas ± 11.906,9 ha, yaitu TWA Bantimurung, TWA Gua Pattunuang, CA Bantimurung, CA Karaenta, dan CA Bulusaraung;
  4. 1989, Kantor Wilayah Departemen Kehutanan Sulawesi Selatan mengusulkan Taman Nasional Hasanuddin;
  5. 1993, Kongres XI International Union of Speleology merekomendasikan Kawasan Karst Maros-Pangkep sebagai Warisan Dunia;
  6. 1995, NCP (National Conservation Plan) memuat calon Taman Nasional Hasanuddin seluas 86.682 ha;
  7. 1997, Seminar Lingkungan Karst PSL-Unhas merekomendasikan perlindungan Kawasan Karst Maros-Pangkep;
  8. 1999, Unit KSDA Sulsel I & Unhas melaksanakan penilaian potensi calon Taman Nasional Hasanuddin;
  9. Mei 2001, The Asia-Pasific Forum on Karst Ecosystems and World Heritage merekomendasi konservasi Kawasan Karst Maros-Pangkep.
  10. 12–13 November 2001, Bapedal Regional III menyelenggarakan Simposium Karst Maros-Pangkep merekomendasikan Kawasan Karst Maros-Pangkep sebagai Taman Nasional maupun World Heritage Site;
  11. 2002, Dalam rangka perubahan fungsi kawasan hutan, Tim Terpadu dibentuk oleh Pemprov Sulsel;
  12. 2002-2004, Tim terpadu melaksanakan tugasnya sampai dengan terbitnya rekomendasi dari Bupati, DPRD & Gubernur
  13. 18 Oktober 2004, Menteri Kehutanan menerbitkan keputusan Nomor: SK.398/Menhut-II/2004 tentang Perubahan Fungsi Kawasan Hutan pada Kelompok Hutan Bantimurung Bulusaraung seluas ± 43.750 ha terdiri dari Cagar Alam seluas ± 10.282,65 ha, Taman Wisata Alam seluas ± 1.624,25 ha, Hutan Lindung seluas ± 21.343,10 ha, Hutan Produksi Terbatas seluas ± 145 ha, dan Hutan Produksi Tetap seluas ± 10.335 ha yang terletak di Kabupaten Maros dan Pangkep, Provinsi Sulawesi Selatan menjadi Taman Nasional Bantimurung-Bulusaraung.

Geologi

Karst Maros-Pangkep merupakan Formasi Tonasa yang berumur Eosen Akhir hingga Miosen Tengah (40 juta hingga 15 juta tahun yang lalu). Formasi Tonasa ini tersusun oleh batugamping pejal, bioklastik, kalkarenit, koral dan kalsirudit. Sebaran Formasi Tonasa ini menurut Moyra Wilson membentuk Paparan Karbonat Tonasa yang menyebar dari selatan hingga utara (± 100 km).

  1. Nasara Area, Jeneponto berupa batugamping berlapis, napal
  2. Pattunuang Asue Area, Maros berupa Wackestones
  3. Central Area, Pangkep berupa Wackestones
  4. Biru Area, Bone
  5. Ralla Area, Barru berupa batugamping, napal

Sebagian TN Babul

Penunjukan sebagian kawasan Karst Maros-Pangkep dan kawasan Hutan Pegunungan Bulusaraung menjadi taman nasional melalui proses yang cukup panjang. Proses tersebut dimulai pada tahun 1993 oleh desakan UNESCO kepada Pemerintah Indonesia untuk segera melindungi ekosistem karst melalui penetapan kawasan konservasi, untuk selanjutnya diusulkan menjadi Situs Warisan Dunia (World Heritage Site). Kawasan Karst Maros -Pangkep memiliki keistimewaan dibandingkan dengan kawasan karst lainnya, diantaranya:

  • Membentang sepanjang dua wilayah administratif kabupaten, yaituKabupaten Maros dan Kabupaten Pangkep;
  • Memiliki lanskap yang indah, berbentuk seperti tower yang tidak ada duanya di dunia;
  • Koridor sangat panjang;
  • Memiliki nilai dan sumber daya arkeologi yang tinggi;
  • Memiliki ornamen gua yang indah dan terkenal di dunia;
  • Memiliki nilai jual yang tinggi untuk ekowisata alam;
  • Memiliki ratusan gua, walaupun baru 58 gua yang baru tereksplorasi biotanya oleh UPI;
  • Memiliki biodiversitas tertinggi se-Asia Tropika;
  • Diusulkan untuk menjadi "natural world heritage" (warisan alam dunia) sejak tahun 1998.[2]

Lihat pula

Referensi

  1. ^ a b c d e Ahmad, Amran; A. Siady Hamzah (2016). Database Karst Sulawesi Selatan 2016 (PDF). Makassar: Badan Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Sulawesi Selatan.  Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
  2. ^ a b c Tim Direktori Maros-Pangkep (2007). Direktori Potensi Wisata Budaya Di Kawasan Karst Maros-Pangkep Sulawesi Selatan Indonesia (PDF). Makassar: Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala Makassar. hlm. 31–33. ISBN 978-979-17021-0-2.  Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
  • l
  • b
  • s
Topik Maros
Politik & Pemerintahan
Eksekutif
Legislatif
Yudikatif
Pemilu
  • Bawaslu Maros
  • KPU Maros
  • DKPP Maros
  • Panwascam Bantimurung
  • Panwascam Bontoa
  • Panwascam Camba
  • Panwascam Cenrana
  • Panwascam Lau
  • Panwascam Mallawa
  • Panwascam Mandai
  • Panwascam Maros Baru
  • Panwascam Marusu
  • Panwascam Moncongloe
  • Panwascam Simbang
  • Panwascam Tanralili
  • Panwascam Tompobulu
  • Panwascam Turikale
  • Pileg Indonesia 1955 di Kabupaten Maros
  • Pileg Indonesia 1971 di Kabupaten Maros
  • Pileg Indonesia 1977 di Kabupaten Maros
  • Pileg Indonesia 1982 di Kabupaten Maros
  • Pileg Indonesia 1987 di Kabupaten Maros
  • Pileg Indonesia 1992 di Kabupaten Maros
  • Pileg Indonesia 1997 di Kabupaten Maros
  • Pileg Indonesia 1999 di Kabupaten Maros
  • Pileg Indonesia 2004 di Kabupaten Maros
  • Pileg Indonesia 2009 di Kabupaten Maros
  • Pileg Indonesia 2014 di Kabupaten Maros
  • Pileg Indonesia 2019 di Kabupaten Maros
  • Pilkada Maros 1979
  • Pilkada Maros 1984
  • Pilkada Maros 1989
  • Pilkada Maros 1994
  • Pilkada Maros 1999
  • Pilkada Maros 2005
  • Pilkada Maros 2010
  • Pilkada Maros 2015
  • Pilkada Maros 2020
  • Pilkades Maros serentak 2012
  • Pilkades Maros serentak 2013
  • Pilkades Maros serentak 2018
  • Pilpres Indonesia 2004 di Kabupaten Maros
  • Pilpres Indonesia 2009 di Kabupaten Maros
  • Pilpres Indonesia 2014 di Kabupaten Maros
  • Pilpres Indonesia 2019 di Kabupaten Maros
  • PKD di Kabupaten Maros
  • PPK Bantimurung
  • PPK Bontoa
  • PPK Camba
  • PPK Cenrana
  • PPK Lau
  • PPK Mallawa
  • PPK Mandai
  • PPK Maros Baru
  • PPK Marusu
  • PPK Moncongloe
  • PPK Simbang
  • PPK Tanralili
  • PPK Tompobulu
  • PPK Turikale
  • PPS di Kabupaten Maros
Kota
Lambang Kabupaten Maros
Sejarah
Pra-kemerdekaan
  • Afdeling Maros
  • Arung Camba
  • Arung Cenrana
  • Arung Gantarang Matinggi
  • Arung Laiya
  • Arung Mallawa
  • Arung Wanua Waru
  • Federasi Gallarang Appaka
  • Federasi Lebbotengngae
  • Federasi Toddo Limayya Ri Marusu
  • Gallarang Bira
  • Gallarang Biringkanaya
  • Gallarang Moncongloe
  • Gallarang Sudiang
  • Karaeng Bontoa
  • Karaeng Lau
  • Karaeng Loe Ri Pakere
  • Karaeng Marusu
  • Karaeng Simbang
  • Karaeng Tanralili
  • Karaeng Turikale
  • Kerajaan Bontoa
  • Kerajaan Marusu
  • Kerajaan Raya
  • Kerajaan Simbang
  • Kerajaan Tanralili
  • Kerajaan Turikale
  • Norder Districten
  • Onderafdeling Maros
  • Perang Marusu
  • Pertempuran Kadieng
  • Swapraja Maros
Pasca kemerdekaan
Lokasi Terkenal dan Wisata
Wisata Sejarah dan Religi
Wisata Kota
Pantai dan Laut
Gua dan Gunung
Air Terjun dan Permandian
Agrowisata
Hutan, Taman Nasional, dan Taman Bumi
Cagar Alam
Transportasi
Darat
Sungai
  • Dermaga I Rammang-Rammang
  • Dermaga II Rammang-Rammang
  • Dermaga Tebbang Orai
  • Jembatan Sungai Maros I
  • Jembatan Sungai Maros II
  • Jembatan Sungai Pute
  • Perahu Jolloro'
Laut
  • Dermaga Binanga Sangkara
  • Dermaga Bonto Bahari
  • Pelabuhan Perikanan Bonto Bahari
  • Pelabuhan Rakyat Kuri Lompo
Udara
Seni & Budaya
Bahasa dan Kesusastraan
Drama dan Tarian
  • Drama Legenda Toakala
  • Tari Bunting Berua
  • Tari Ganrang Bulo
  • Tari Kalabbirang
  • Tari Kalubampa
  • Tari Makkampiri
  • Tari Mamuri-Muri
  • Tari Mapeepe'-pepe'
  • Tari Mappadendang
  • Tari Pa'raga
  • Tari Salonreng
  • Tari Tubaranina Marusu
Upacara Adat
  • Appalili
  • Dengka Ase Lolo
  • Katto Bokko
  • Mallangiri
  • Mappadendang
  • Massuro Baca
  • Maudu Pattene
Cerita Rakyat
  • Batu Teddung
  • Bujung Liang
  • Bulusipong
  • Dampang Salenrang
  • Gua Mimpi
  • Hikayat Chi Pheng dari Negeri Cina
  • I Nyunyi
  • Ikan Keramat Penghuni Mata Air Bantimurung
  • Kampung Labuaja
  • Kembar Buaya
  • Kessi Mawang Salo Maros
  • Legenda Kolam Jamala
  • Legenda Toakala
  • Longga
  • Nene' Pakanre
  • Parakang
  • Pattunuang Asue
  • Peppo
Lainnya
Festival Maros & Event Maros
  • Bantimurung Culinary Night Festival
  • Festival Gema Ramadan Maros
  • Festival Gendang dan Kecapi
  • Festival dan Kongres Anak Maros
  • Festival Gendang dan Kecapi
  • Maros 10K 2018
  • Maros Half Marathon 2019
  • Pameran Museum Daerah Kabupaten Maros 2021
Kuliner
Makanan
Minuman
Jajanan
Olahraga
  • Asosiasi Futsal Kabupaten Maros
  • Hasil pertandingan Persim Maros
  • Persim Maros
  • Turnamen Sepakbola Bupati Maros Cup I (2013)
  • Turnamen Sepakbola Bupati Maros Cup II (2014)
  • Turnamen Sepakbola Bupati Maros Cup III (2015)
  • Turnamen Sepakbola Bupati Maros Cup IV (2016)
  • Turnamen Sepakbola Bupati Maros Cup V Maros (2017)
  • Turnamen Sepakbola Bupati Maros Cup VI (2018)
  • Turnamen Sepakbola Bupati Maros Cup VII (2019)
  • Stadion Merdeka Kassi Kebo
  • Turnamen Sepakbola Safana Cup
  • Bencana
    Bencana Alam
    • Banjir Maros 2013
    • Banjir Maros 2014
    • Banjir Maros 2016
    • Banjir Maros 2019
    Bencana non-alam
    Tokoh
    Fauna & Flora Endemik
    Fauna Endemik
    Flora Endemik
    Suku
    Suku Asli
    Suku Pendatang
    Keamanan, Ketertiban & Pertahanan
    Organisasi
    Organisasi Pemerintah Daerah
    • Badan Kesbangpol Maros
    • Basarnas Maros
    • BKD Maros
    • BKPSDM Maros
    • BPBD Maros
    • BPN Maros
    • BPS Maros
    • Dinkes Maros
    • Dinsos Maros
    • Disbudpar Maros
    • Disdik Maros
    • Disdukcapil Maros
    • Dishub Maros
    • Dishutbun Maros
    • Diskominfo Maros
    • Diskopindag Maros
    • Disnakertrans Maros
    • Dispenda Maros
    • Dispora Maros
    • DKPP Maros
    • DPKP Maros
    • DPPPA Maros
    • Kemenag Maros
    • PKK Kabupaten Maros
    Organisasi Non Pemerintah Daerah
    • AAI Maros
    • Aisyiyah Maros
    • APB Maros
    • APRI Maros
    • Askab PSSI Maros
    • Baznas Maros
    • BKKI Maros
    • BNK Maros
    • DDI Maros
    • Dekranasda Maros
    • ESI Maros
    • FKUB Maros
    • FPK Maros
    • Granat Maros
    • HMI Maros
    • HPPMI Maros
    • Ikanara Maros
    • KAHMI Maros
    • KAKI Maros
    • Karang Taruna Maros
    • KT Bantimurung
    • KT Bontoa
    • KT Camba
    • KT Cenrana
    • KT Lau
    • KT Mallawa
    • KT Mandai
    • KT Maros Baru
    • KT Marusu
    • KT Moncongloe
    • KT Simbang
    • KT Tanralili
    • KT Tompobulu
    • KT Turikale
    • Kekaraengan Turikale
    • KNPI Maros
    • KONI Maros
    • LBH Maros
    • Lira Maros
    • LMP Maros
    • Lorsa Maros
    • MUI Maros
    • Organda Maros
    • PGRI Maros
    • PMI Maros
    • PP Maros
    • Pramuka Maros
    • PWI Maros
    Lainnya
    Fasilitas Umum
    Ikon rintisan

    Artikel bertopik geografi ini adalah sebuah rintisan. Anda dapat membantu Wikipedia dengan mengembangkannya.

    • l
    • b
    • s
    Wikimedia Commons memiliki media mengenai Kawasan Karst Maros-Pangkep.