Indon

Indon adalah sebuah istilah singkat yang mengacu kepada negara dan rakyat Indonesia yang populer hingga tahun 1960-an.[1] Di Indonesia sendiri, pada dekade tersebut menyingkat kata 'Indonesia' menjadi 'Indon.' ataupun 'Indon' adalah hal umum[2] yang terdapat pada judul/isi berita, sastra, surat, dan catatan kaki.[2] Namun, sejak dekade 2000-an kata Indon berubah menjadi konotasi negatif dan dianggap sebagai sebuah perkataan umpatan.[3] Namun kata Indon tetap masih populer digunakan masyarakat Malaysia untuk menyebut orang Indonesia. Sebab, istilah tersebut tidak disebut sebagai penghinaan terhadap orang Indonesia di Malaysia. Istilah Indon di Malaysia digunakan melalui nama pendek Indonesia iaitu Indonesia.

Walaupun rata-rata masyarakat Indonesia sekarang suka menyingkat nama Indonesia menjadi Indo (Indonesia), bahkan di Malaysia tidak menyingkatnya karena istilah Indo mengacu pada India dan juga Indo digunakan bagi orang peranakan Indonesia-Belanda (Orang Indo) dari kata Indo-Europeanen.

Sejarah

Penggunaan awal istilah ini adalah dalam The Encyclopedia Americana oleh Bernard S. Cayne, Robert S Anderson, Sue R Brandt (1829).[4] Setelah Indonesia merdeka, istilah singkat Indon digunakan untuk membedakan dengan istilah Indo yang merujuk India,[5] seperti Indo-Arya, Indo-Eropa, Indo-Iran, dan Indochina. Sebagian media Indonesia menggunakan istilah ini pada tahun 1963 sampai 1982 untuk menyingkat Indonesia.[6][7][8][9] Jauh sebelum itu, pada masa orde lama istilah Indon sering digunakan untuk menyingkat kata Indonesia itu sendiri. Dalam buku BAHASA DAN BUDAJA yang diterbitkan oleh Lembaga Bahasa dan Budaja, Universitas Indonesia (1952)[2] memuat berbagai tulisan dan catatan kaki mengenai penggunaan singkatan Indon yang lazim digunakan untuk menyingkat Indonesia.

Munculnya pendefinisian Indon sebagai karakter bangsa Indonesia yang berkonotasi negatif ini berawal melesatnya perkembangan internet di Indonesia pada dekade 2000-an dan anggapan di kalangan nasionalis untuk tidak menyingkat penggunaan Indonesia. Puncaknya pada tahun 2006, Pemerintah Indonesia menentang dan melarang penggunaan istilah Indon baik di dalam maupun luar negeri.[10]

Kontroversi

Di Malaysia penggunaan istilah Indon telah lama digunakan yang merujuk negara dan rakyat Indonesia. Setelah adanya pelarang penggunaan istilah singkat Indon pada 2006, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Kuala Lumpur telah melayangkan surat protes kepada media massa setempat yang masih menggunakan istilah ini meski dinilai memiliki konotasi negatif. Sehubungan dengan itu, pihak Pemerintah Indonesia melalui Sekretaris I Penerangan & Humas KBRI, menjelaskan bahwa pihaknya sudah menyampaikan protes secara resmi kepada duta besar Malaysia di Indonesia pada 13 Mei 2007. Pemerintah Malaysia kemudian mengambil tindakan dengan mengeluarkan larangan penggunaan istilah ini secara resmi oleh Kementerian Penerangan Malaysia pada 24 Mei 2007.[11] Di tahun 2009, Maggi Malaysia menggunakan kata Indon pada produk mi instan mereka dan hal ini menuai protes dari KBRI di Kuala Lumpur. Menurut hasil survei Nestle (Malaysia), kata "Indon" sangat populer serta merupakan sesuatu yang positif dan potensial bagi pemasaran kepada generasi muda berusia 15-24 tahun dan 25-29 tahun.[12]

Di Filipina, Australia, dan Singapura penggunaan istilah singkat Indon kadang kala digunakan untuk memberitakan mengenai Indonesia.[13][14][15] Namun, hanya Australia yang mendapat protes KBRI pada tahun 2016, setelahnya munculnya berita di media daring dengan judul 'Timor Praises Indon Over Sea Border Talks' yang ditayangkan pada 2 September 2016. Penggunaan istilah 'Indon' itu kemudian menjadi bahan diskusi para mahasiswa yang tinggal di Brisbane. Mereka mendesak pihak KBRI untuk mengambil langkah konkret guna mengingatkan media tersebut agar tidak menggunakan istilah tersebut di masa mendatang. Masyarakat Indonesia telah menganggap istilah 'Indon' berkonotasi negatif dan dianggap sebagai ejekan atau hinaan terhadap mereka. Dalam bahasa Melayu Pontianak, 'Indon' artinya pelacur. Sebutan 'Indon' berarti Indonesia disebut bangsa pelacur.[16]

Referensi

  1. ^ Urban Dictionary
  2. ^ a b c Bahasa dan Budaja. Lembaga Bahasa dan Budaja, Universitas Indonesia. 1952. hlm. 8-10, 28. Diakses tanggal 20 November 2020. 
  3. ^ Winarno, Hery H. (14 Maret 2013). "Reportase dari Sabah: Sebut Indonesia, bukan Indon". Merdeka.com. Merdeka. Diakses tanggal 21 April 2014. 
  4. ^ Bernard S. Cayne, Robert S Anderson, Sue R Brandt; The Encyclopedia Americana; New York: Americana Corporation, 1829
  5. ^ "Namanya Mirip, Apakah Nama Indonesia Berhubungan dengan India?". Bobo.id. Diakses tanggal 20 November 2020. 
  6. ^ Pemerintah Darurat Republik Indonesia, Mestika Zed, Angkatan '45 (Organization). Dewan Harian Daerah Sumatera Barat
  7. ^ Indonesian abstracts Madjelis Ilmu Pengetahuan Indonesia; Council for Sciences of Indonesia, 1963
  8. ^ The Indonesian quarterly; Centre for Strategic and International Studies; Yayasan Proklamasi, Centre for Strategic and International Studies, 1981
  9. ^ Published by Institute for Economic and Social Research, Education and Information., 1982 - Google books.
  10. ^ Larangan Menyebut "Indon"
  11. ^ Burhani, Ruslan (24 Mei 2007). Burhani, Ruslan, ed. "Malaysia Sebarkan Keberatan RI Atas Sebutan "Indon"". ANTARA News. ANTARA News. Diakses tanggal 27 Desember 2010. 
  12. ^ Mi Instan Indon Menuai Protes.
  13. ^ Indon commandos nab JI chief - The Manila Times
  14. ^ Boat sinks off Indon coast, 30 missing - Sydney Morning Herald
  15. ^ Amnesty criticises Indon death penalty ruling - Brisbane Times
  16. ^ KBRI Memprotes Sebutan Indon dalam Berita - Media Indonesia

Pranala luar

  • flagPortal Indonesia
  • flagPortal Malaysia