Ilmu kedokteran nano

Ilustrasi bagaimana partikel nano "mengincar" sel kanker untuk kemudian digunakan sebagai visualisasi, terapi, dan penyembuhan kanker.

Ilmu kedokteran nano (nanomedicine) adalah aplikasi medis dari teknologi nano. Istilah nanomedicine sendiri dapat berarti obat-obatan yang dibentuk dalam skala nano. Ilmu kedokteran nano mencakup aplikasi medis dari material nano hingga biosensor nano. Satu pertentangan terhadap ilmu kedokteran nano yaitu mengenai toksisitas dan dampak lingkungan dari material nano.

Aplikasi kedokteran dari material nano

Dua bentuk penggunaan material nano sebagai obat-obatan sudah diuji pada tikus percobaan, yaitu berupa selubung nano emas (gold nanoshell) yang digunakan untuk mendiagnosa dan mengobati kanker, dan liposom sebagai pembantu (adjuvant) vaksin dan sarana untuk menghantarkan obat.[1][2] Detoksifikasi juga aplikasi lain dari nanomedicine yang telah diuji di tikus percobaan.[3] Material dan teknologi nano memungkinkan implan untuk dibuat berukuran sangat kecil dan mencegah penolakan oleh tubuh.[4]

Fungsi penghantaran obat (drug delivery) menjadi lebih baik karena material nano saat ini mampu dimodifikasi secara detail sehingga mampu diatur untuk melepas obat ketika menyentuh benda tertentu, seperti sel kanker. Hal ini diperlukan agar konsumsi obat-obatan tidak menimbulkan efek samping berlebih.[5][6]

Kemampuan material nano untuk berinteraksi pada sel tertentu menjadikannya bermanfaat dalam banyak hal, termasuk visualisasi di bidang kedokteran. Zat pewarna (dye) yang terbuat dari senyawa tertentu dapat dibuat bereaksi dengan sel penyakit seperti sel kanker, yang kemudian menghasilkan perpendaran (fluoresensi) untuk memudahkan pendeteksian.[7]

Lihat pula

  • Sensor nano
  • Teknologi biomedis

Referensi

  1. ^ "Nanospectra Biosciences inc. Publications". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013-07-15. Diakses tanggal 2013-07-23. 
  2. ^ Mozafari, M.R. (ed), 2006. Nanocarrier Technologies: Frontiers of Nanotherapy (Chapters 1 and 2) pages 10–11.
  3. ^ Bertrand N, Bouvet C, Moreau P and Leroux JC. (2010). "Transmembrane pH-Gradient Liposomes To Treat Cardiovascular Drug Intoxication". ACS Nano 4 (12): 7552–7558.
  4. ^ Boisseau, P.; Loubaton, B. (2011). "Nanomedicine, nanotechnology in medicine". Comptes Rendus Physique 12 (7): 620.
  5. ^ LaVan DA, McGuire T, Langer R. (2003). "Small-scale systems for in vivo drug delivery". Nat Biotechnol. 21 (10): 1184–1191.
  6. ^ Cavalcanti A, Shirinzadeh B, Freitas RA Jr, Hogg T. (2008). "Nanorobot architecture for medical target identification". Nanotechnology 19.
  7. ^ Coffey, Rebecca (August 2012). "20 Things You Didn't Know About Nanotechnology". Discover 31 (6): 96.
  • l
  • b
  • s
Nanoteknologi
Garis besar
  • Sejarah
  • Organisasi
  • Budaya populer
  • Garis besar
Dampak dan penerapan
  • Ilmu kedokteran nano
  • Nanotoksikologi
  • Nanoteknologi hijau
  • Peraturan
Nanomaterial
  • Fulerena
  • Tabung nano karbon
  • Nanopartikel
    • pencirian
Swarakit molekuler
Nanoelektronika
  • Elektronika skala molekuler
  • Nanolitografi
Mikroskopi kuar pemindai
Nanoteknologi molekuler
  •  Portal Teknologi
  • l
  • b
  • s
Bidang utama teknologi
Bidang
Bangunan dan Konstruksi
Biomedis
Energi
Industri
Informasi dan Komunikasi
Lingkungan
Militer
Pendidikan
Pertanian
Transportasi
Ilmu terapan lainnya
Bidang ilmu teknik lainnya
Komponen
Skala
Sejarah
Teori dan konsep
Lainnya


Ikon rintisan

Artikel bertopik kedokteran atau medis ini adalah sebuah rintisan. Anda dapat membantu Wikipedia dengan mengembangkannya.

  • l
  • b
  • s