Topos, Lebong

Topos
Kecamatan
Kantor Camat Topos
Kantor Camat Topos
Negara Indonesia
ProvinsiBengkulu
KabupatenLebong
Pemerintahan
 • CamatZerly
Populasi
 • Total- jiwa
Kode Kemendagri17.07.06
Kode BPS1707011
Desa/kelurahan1 kelurahan
7 desa

Topos adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Lebong, Bengkulu, Indonesia. Dengan luas 20,67% dari luas total Kabupaten Lebong, Topos adalah kecamatan terluas kedua, setelah Pinang Belapis.[1]

Kondisi wilayah

Geografi

Topos memiliki topografi yang tidak rata dengan perpaduan hamparan dan perbukitan. Bagian timur kecamatan ini merupakan bagian dari Rangkaian Bukit Barisan dan hampir sepenuhnya tertutup hutan lebat.[2] Tutupan hutan di wilayah Topos diperkirakan mencapai 2/3 dari luas kecamatan. Sementara bagian barat agak lebih landai dan termasuk dalam bagian Luak atau Lembah Lebong, yang dialiri oleh Sungai Ketahun. Pada daerah hamparan yang subur inilah, tujuh dari delapan desa/kelurahan di Topos terletak.[2]

Sungai Ketahun yang sejak zaman kolonial dipakai untuk menggerakkan turbin PLTA Tes sekaligus salah satu sungai terpenting bagi masyarakat Rejang ini berhulu di sekitar Tebo Panjang, sebuah bukit di wilayah Topos. Posisi Topos sebagai kepala atau hulu sungai membuat daerah yang dipercaya sebagai tanah leluhur dan tanah bertuah bagi peradaban Rejang tersebut terasa lebih sakral.[3] Hal ini disebabkan oleh kepercayaan Rejang lama bahwa daerah perbukitan yang berhawa sejuk, diselimuti kabut sebagai pertanda iklim yang sehat, serta dikelilingi oleh hutan menghijau, adalah tempat yang paling ideal bagi perkembangan fisik dan psikis. Selain itu, hulu atau kepala air atau sungai dinilai lebih bertuah ketimbang muara atau mulut sungai.[3]

Batas-batas

Kecamatan ini memiliki batas-batas administratif sebagai berikut.[2]

Administrasi

Kantor camat Topos berada di Kelurahan Topos. Jabatan camat saat ini diisi oleh Zerly,[4] yang menerima mandat melalui serah terima jabatan pada 8 Oktober 2021.[5]

Kondisi sosial

Suku bangsa

Penduduk asli wilayah ini adalah suku Rejang,[6] khususnya masyarakat adat Marga Jurukalang,[7] yang berakar dari komunitas yang didirikan oleh Bikau Bembo di Sukau Nêgrai. Topos dipercaya sebagai salah satu kutai (desa otonom) tertua di Tanah Rejang.[8] Meskipun sebenarnya terdapat kutai-kutai lain yang lebih tua, bahkan di wilayah adat tempat Topos berada, Jurukalang.

Dari wilayah Kecamatan Topos yang sekarang, masyarakat Rejang Jurukalang mulai berpencar dan mendirikan perkampungan-perkampungan baru di luar mulo jijai atau asal-muasalnya. Usaha mendirikan atau merintis perkampungan baru dikenal sebagai mênyusuk. Susuk atau sosok sendiri merujuk pada rintisan permukiman yang dibangun dengan membuka hutan.

Pada masa lalu, seluruh anggota masyarakat Rejang menganggap orang Rejang dari Topos sebagai penggambaran manusia Rejang ideal yang sesungguhnya. Orang Topos dipandang sebagai sosok Rejang yang kuat dan bermental baja, tidak korup, dan tangguh secara moral.[3]

Referensi

  1. ^ BPS Kabupaten Lebong 2021, hlm. 1, 3.
  2. ^ a b c BPS Kabupaten Lebong 2021, hlm. 4.
  3. ^ a b c Leslie 1998, hlm. 229.
  4. ^ "Camat Topos Usulkan Mobil PBK". BE TV - Rakyat Bengkulu. 4 Februari 2022. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-02-11. Diakses tanggal 11 Februari 2022. 
  5. ^ "Sertijab, Camat Topos Gerakkan Rasa Peduli Sesama". Radar Lebong. 9 Oktober 2021. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-02-11. Diakses tanggal 11 Februari 2022. 
  6. ^ LeBar 1976, hlm. 188.
  7. ^ Koninklijk Instituut voor Taal-, Land- en Volkenkunde (Netherlands) 1967, hlm. 495.
  8. ^ Basrin 2018, hlm. 33.

Daftar pustaka

Buku

  • Basrin, Erwin (2018). Kusdinar, Pramasty Ayu, ed. Jurukalang Tanah yang Terlupakan: Menelisik Dominasi Penguasaan Tanah di Marga Jurukalang (PDF). Bengkulu: Akar Foundation. hlm. 9, 100. Diakses tanggal 9 Desember 2021.  Parameter |origin-year= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
  • BPS Kabupaten Lebong (September 2021). Kecamatan Topos dalam Angka 2021. Tubei: BPS Kabupaten Lebong. hlm. xviii + 108. ISBN 978-623-7972-33-4. 
  • LeBar, Frank M. (1976). Insular Southeast Asia: Sumatra. 2 v. Insular Southeast Asia: Ethnographic Studies. New Haven, Connecticut: Human Relations Area Files (HRAF), Universitas Yale. hlm. 188. ]
  • Leslie, Charles M., ed. (1998). Asian Medical Systems, A Comparative Study. New Delhi, India: Motilal Banarsidass Publishers. hlm. 229. ISBN 9788120815360.  Parameter |origin-year= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)

Jurnal

  • Koninklijk Instituut voor Taal-, Land- en Volkenkunde (Netherlands) (1967). "Anthropologica" (dalam bahasa Belanda). 123. Leiden: M. Nijhoff. 


Ikon rintisan

Artikel bertopik kecamatan di Indonesia ini adalah sebuah rintisan. Anda dapat membantu Wikipedia dengan mengembangkannya.

  • l
  • b
  • s