Tari Baris Wayang

Tari baris wayang adalah tarian tradisional yang berasal dari Denpasar, Bali khususnya Banjar Lumintang yang dipertunjukkan pada upacara di Pura Dalem Manik Lumintang. Tarian ini merupakan salah satu dari tujuh tari bebarisan asal Denpasar yang diyakini telah ada sejak abad ke-16. Sesuai namanya, tarian ini ditampilkan dengan menggunakan properti berupa wayang yang dimainkan oleh para penari pria. Selain menari, para penari juga ikut bernyanyi kidng dengan diiringi musik gambelan batel.[1][2]

Saat tarian ini dimainkan, biasanya para penari akan bergerak menuruti kata hatinya tanpa ekspresi namun dengan tetap mengikuti pakem yang ada. Perjanjian antara Sira Arya Notor Wandira dengan Ki Buyut Lemintang (Penglingsir Desa Lemintang dahulu) menjadi latar belakang dari terbentuknya tarian tradisional yang satu ini. Dalam perjanjian tersebut dijelaskan bahwa jika Sira Arya Notor Wandira berhasil menjadi raja di Badung, maka Ki Buyut akan mempersembahkan putra mahkotanya beserta kesenian wali dalam bentuk sanghyang yakni tari baris wayang.[3]

Referensi

  1. ^ Antara (2018-08-08). Nariswari, Rita, ed. "Ini 4 Warisan Budaya Tak Benda Indonesia Baru yang Asli Denpasar". Tempo.co. Diakses tanggal 2019-02-21. 
  2. ^ wakhyuningngarsih (2018-10-24). "Beberapa Varian Tari Baris yang Terdapat Di Kota Denpasar". Balai Pelestarian Nilai Budaya Bali, NTB, NTT (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2019-02-21. 
  3. ^ "KIDUNG SUDAMA AWALI TARI BARIS WAYANG". metrobali.com (dalam bahasa Inggris). 2012-06-27. Diakses tanggal 2019-02-21. 


  • l
  • b
  • s