Stasiun Tulangan

Stasiun Tulangan
Kereta Api Indonesia
J11

Stasiun Tulangan dilihat dari arah timur, 2021
Lokasi7°27′55″S 112°39′5″E / 7.46528°S 112.65139°E / -7.46528; 112.65139Koordinat: 7°27′55″S 112°39′5″E / 7.46528°S 112.65139°E / -7.46528; 112.65139
Ketinggian+4 m
Operator
  • KAI Commuter
Letak
km 33+064 lintas Surabaya Kota–Sidoarjo–Tulangan–Tarik–Madiun–Solo Balapan[1]
Jumlah peron3 (satu peron sisi dan dua peron pulau yang sama-sama tinggi; tidak ada peron pulau di antara jalur 2 dan 3)
Jumlah jalur4 (jalur 3: sepur lurus)
LayananCommuter Line Jenggala
Konstruksi
Jenis strukturAtas tanah
Gaya arsitekturFuturistik 2000
Informasi lain
Kode stasiun
KlasifikasiIII/kecil[2]
Sejarah
Dibuka16 Oktober 1880
Tanggal penting
Dibuka kembali12 November 2014
Operasi layanan
Stasiun sebelumnya Stasiun berikutnya
Sidoarjo
Terminus
Commuter Line Jenggala
Sidoarjo–Mojokerto, p.p.
Tarik
ke arah Mojokerto
Fasilitas dan teknis
FasilitasParkir Cetak tiket mandiri Ruang/area tunggu Pemesanan langsung di loket Pusat informasi Musala Toilet Jalur difabel Pos kesehatan Ruang menyusui Isi baterai 
Tipe persinyalanElektrik tipe Sinyal Interlocking Len-02 (2014-sekarang)
Diagram lintasan stasiun
Legenda
ke Prambon
Jalan Raya
Tulangan
ke Sidoarjo
Lokasi pada peta
Peta
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Info templat
Bantuan penggunaan templat ini

Stasiun Tulangan (TLN) merupakan stasiun kereta api kelas III/kecil yang terletak di Kemantren, Tulangan, Sidoarjo; termasuk dalam Daerah Operasi VIII Surabaya dan dibawah pengelolaan KAI Commuter. Angka letak ketinggian stasiun ini adalah +4 m, sedangkan di sisi samping bangunan stasiun tertulis +14 m. Stasiun ini sangat mudah dijangkau karena terletak di sebelah timur perlintasan sebidang Jalan Raya Kemantren menuju pusat Kecamatan Tulangan. Stasiun Tulangan berjarak 22,1 km arah barat dari Sidoarjo.

Sejarah

Stasiun ini dahulu sudah ada bersamaan dengan selesainya pembangunan jalur KA Tarik–Sidoarjo pada tanggal 16 Oktober 1880,[3] tetapi sempat ditutup mulai tahun 1972. Pada tahun 2009 stasiun ini mulai dibangun kembali dengan konsep minimalis modern oleh Direktorat Jenderal Perkeretaapian seiring dengan diaktifkannya kembali jalur tersebut. Bangunan lama stasiun yang merupakan peninggalan era Staatsspoorwegen telah dirobohkan karena lahannya terkena dampak pembangunan bangunan utama, jalur, dan peron baru.[4] Stasiun ini resmi diaktifkan kembali oleh DJKA bersamaan dengan diluncurkannya KA Jenggala yang melewati jalur tersebut pada tanggal 12 November 2014.[5]

Direncanakan jalur ini akan langsung menyambung ke Stasiun Gununggangsir sebagai jalur baru untuk relokasi jalur Porong yang terancam tenggelam karena terjadinya bencana lumpur Lapindo.[6]

Ke arah barat stasiun ini, sebelum Stasiun Tarik, terdapat Stasiun Prambon yang juga ditutup pada tahun 1972 bersama jalur kereta apinya saat itu, tetapi stasiun tersebut tidak ikut diaktifkan kembali bersama jalur tersebut.

Bangunan dan tata letak

Awalnya stasiun ini hanya memiliki dua jalur kereta api, tetapi sekarang jalurnya sudah ditambah menjadi empat dengan jalur 3 merupakan sepur lurus.

Jalur 4 Sepur belok
Peron pulau
Jalur 3 Sepur lurus arah Tarik
Jalur 2 Sepur belok sekaligus sepur raya arah Sidoarjo
J Commuter Line Jenggala, tujuan Sidoarjo (Sidoarjo)
Peron pulau
Jalur 1 (Tarik) J Commuter Line Jenggala, tujuan Sidoarjo dan tujuan Mojokerto (Sidoarjo)
Peron sisi
G Bangunan utama stasiun

Layanan kereta api

Komuter (Commuter Line)

Nama kereta api Relasi perjalanan Keterangan
J Jenggala Sidoarjo Mojokerto Via Tulangan

Galeri

  • Pintu masuk Stasiun Tulangan, 2020
    Pintu masuk Stasiun Tulangan, 2020
  • Tampak depan Stasiun Tulangan dan tempat parkir, 2016
    Tampak depan Stasiun Tulangan dan tempat parkir, 2016
  • Kereta Api Jenggala diberangkatkan kembali dari Stasiun Tulangan
    Kereta Api Jenggala diberangkatkan kembali dari Stasiun Tulangan

Referensi

  1. ^ Subdit Jalan Rel dan Jembatan (2004). Buku Jarak Antarstasiun dan Perhentian. Bandung: PT Kereta Api (Persero). 
  2. ^ a b Buku Informasi Direktorat Jenderal Perkeretaapian 2014 (PDF). Jakarta: Direktorat Jenderal Perkeretaapian, Kementerian Perhubungan Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 1 Januari 2020.  Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
  3. ^ Staatsspoorwegen (1921–1932). Verslag der Staatsspoor-en-Tramwegen in Nederlandsch-Indië 1921-1932. Batavia: Burgerlijke Openbare Werken. Pemeliharaan CS1: Format tanggal (link)
  4. ^ Okezone. "Rel KA Alternatif Sidoarjo, Baru Selesai 10 Km : Okezone News". https://news.okezone.com/. Diakses tanggal 2018-03-26.  Hapus pranala luar di parameter |newspaper= (bantuan)
  5. ^ "PT KAI Operasikan KA Jenggala Mojokerto-Sidoarjo | Investor Daily". id.beritasatu.com. Diakses tanggal 2018-03-26. 
  6. ^ "KAI Berencana Buka Jalur Baru di Sidoarjo | Republika Online". Republika Online. Diakses tanggal 2018-03-26. 
Stasiun sebelumnya Piktogram dari KA Jarak Jauh Lintas Kereta Api Indonesia Stasiun berikutnya
Prambon
ke arah Tarik
Tarik–Sidoarjo Sidoarjo
Terminus