Stasiun Sunggal

Stasiun Sunggal
Sunggal
Lokomotif BB 203 78 02 menarik kereta api Sri Lelawangsa melewati bekas Stasiun Sunggal.
Lokasi3°36′16″N 98°36′17″E / 3.6043582°N 98.6047526°E / 3.6043582; 98.6047526Koordinat: 3°36′16″N 98°36′17″E / 3.6043582°N 98.6047526°E / 3.6043582; 98.6047526
Operator
Letak
km 8+900 lintas Medan—Binjai[1]
Jumlah jalur3 (Jalur 1 yang tersisa)
Konstruksi
Jenis strukturAtas tanah
Informasi lain
Kode stasiun
Sejarah
Dibuka1 Mei 1887
Ditutup1990-an
Tanggal penting
Dibuka kembaliTBA
Diagram lintasan stasiun
Legenda
ke Diski
Jl. Stasiun
bangunan lama
Sungai Kampung Lalang
Jl. Klambir 5
ke Helvetia
Lokasi pada peta
Peta
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Info templat
Bantuan penggunaan templat ini

Stasiun Sunggal (SUN) adalah stasiun kereta api nonaktif yang terletak di wilayah Desa Kampung Lalang, Kecamatan Sunggal, Kabupaten Deli Serdang; termasuk ke dalam Divisi Regional I Sumatera Utara dan Aceh. Stasiun ini dibuka pada tanggal 1 Mei 1887, bersama dengan pembukaan jalur kereta api Medan—Timbang Langkat (sekarang Binjai).[3]

Pada saat terjadi Pertempuran Medan Area, stasiun ini diduduki oleh Front Barat Medan Area, bersama dengan Asam Kumbang, Tuntungan, Glugur Rimbun, Tanjung Selamat, Kampung Lalang, Titi Gantung, hingga Kelambir Lima.[4]

Bangunan stasiun yang sampai saat ini masih ada diyakini merupakan bangunan yang dibangun kembali oleh Deli Spoorweg Maatschappij setelah Pertempuran Medan Area usai. Bangunan stasiun yang semula bertiang besi dan berdinding kayu digantikan dengan bangunan beton yang wujudnya mirip perhentian/halte, serta memiliki tuas sinyal mekanik.[5]

Untuk mendukung proyek jalur kereta api layang Medan—Binjai, stasiun ini masuk dalam daftar pembangunan kembali. Dalam kontrak senilai Rp172 miliar yang telah disepakati dengan kontraktor, Hutama Karya, pembangunan jalur layang Medan—Binjai mulai dilaksanakan pada tanggal 9 Mei 2022 dan diselesaikan dalam kurun waktu 900 hari. Di samping membangun stasiun sebagai stasiun layang, Pemerintah Kota Medan juga mengusulkan stasiun baru di wilayah Kecamatan Medan Helvetia.[6]

Galeri

  • Informasi tentang pembangunan Stasiun Helvetia dan Stasiun Sunggal.
    Informasi tentang pembangunan Stasiun Helvetia dan Stasiun Sunggal.

Referensi

  1. ^ Subdit Jalan Rel dan Jembatan (2004). Buku Jarak Antarstasiun dan Perhentian. Bandung: PT Kereta Api (Persero). 
  2. ^ Buku Informasi Direktorat Jenderal Perkeretaapian 2014 (PDF). Jakarta: Direktorat Jenderal Perkeretaapian, Kementerian Perhubungan Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 1 Januari 2020.  Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
  3. ^ Weijerman, A. W. E. (1904). Geschiedkundig overzicht van het ontstaan der spoor- en tramwegen in Nederlandsch-Indië. Javasche Boekhandel & Drukkerij. 
  4. ^ Jakobi, Tengku Abdul Karim (1992). Aceh Daerah Modal: Long March ke Medan Area. Yayasan Seulawah RI-001. hlm. 112.  Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
  5. ^ de Jong, Michiel van Ballegoijen (2001). Stations en Spoorbruggen op Sumatra. de Bataafse Leeuw: Amsterdam.  Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
  6. ^ "Wali Kota Medan Dukung Penuh Pembangunan Jalur Layang KA Medan-Binjai". Republika Online. 2022-06-17. Diakses tanggal 2022-08-01. 
Stasiun sebelumnya Piktogram dari KA Jarak Jauh Lintas Kereta Api Indonesia Stasiun berikutnya
Diski
ke arah Besitang
Besitang–Medan Helvetia
ke arah Medan


  • l
  • b
  • s