Stasiun Panunggalan

Stasiun Panunggalan

Stasiun Panunggalan, 2020
Foto ini diambil dari dalam kereta api Maharani
Lokasi7°9′8″S 111°3′38″E / 7.15222°S 111.06056°E / -7.15222; 111.06056Koordinat: 7°9′8″S 111°3′38″E / 7.15222°S 111.06056°E / -7.15222; 111.06056
Ketinggian+47 m
Operator
Letak
km 26+788 lintas Gundih-Gambringan-Bojonegoro-Surabaya Pasarturi[1]
Jumlah peron3 (satu peron sisi dan dua peron pulau yang sama-sama agak tinggi; masing-masing terhubung dengan jalan setapak, namun tidak ada peron pulau di antara jalur 2 dan 3)
Jumlah jalur4 (jalur 2 dan 3: sepur lurus)
LayananHanya untuk penyusulan antarkereta api.
Konstruksi
Jenis strukturAtas tanah
Informasi lain
Kode stasiun
KlasifikasiIII/kecil[2]
Fasilitas dan teknis
Tipe persinyalan
  • Mekanik tipe Siemens & Halske semiotomatis (s.d. 2014)
  • Elektrik tipe Sinyal Interlocking Len-02 (2014-sekarang)
Diagram lintasan stasiun
Legenda
ke Jambon
ke Kradenan
Lokasi pada peta
Peta
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Info templat
Bantuan penggunaan templat ini

Stasiun Panunggalan (PNL) adalah stasiun kereta api kelas III/kecil yang terletak di Jatiharjo, Pulokulon, Grobogan. Stasiun yang terletak pada ketinggian +47 meter ini termasuk dalam Daerah Operasi IV Semarang. Meski bernama Panunggalan, secara administratif stasiun ini terletak di agak jauh di sebelah barat daya Desa Panunggalan.

Awalnya stasiun yang bangunannya terletak di sisi utara jalur rel ini hanya memiliki dua jalur kereta api dengan jalur 2 merupakan sepur lurus. Setelah jalur ganda segmen Jambon-Sulur resmi dioperasikan pada bulan Februari 2014,[3] ditambahkan masing-masing satu jalur lurus dan jalur belok di sisi selatan stasiun sehingga jumlah jalurnya bertambah menjadi empat. Jalur 2 hanya dijadikan sebagai sepur lurus untuk arah Semarang saja, sedangkan jalur lurus baru tersebut menjadi jalur 3 sebagai sepur lurus untuk arah Surabaya. Selain itu, sistem persinyalan diubah menggunakan jenis elektrik.

Dahulu ke arah timur stasiun ini, sebelum Stasiun Kradenan, terdapat Halte Cerewek yang kini sudah tidak aktif.[4]

Saat ini tidak ada kereta api yang berhenti di stasiun ini, kecuali jika terjadi penyusulan antarkereta api.

Referensi

  1. ^ Subdit Jalan Rel dan Jembatan (2004). Buku Jarak Antarstasiun dan Perhentian. Bandung: PT Kereta Api (Persero). 
  2. ^ a b Buku Informasi Direktorat Jenderal Perkeretaapian 2014 (PDF). Jakarta: Direktorat Jenderal Perkeretaapian, Kementerian Perhubungan Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 1 Januari 2020.  Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
  3. ^ Sumbar, Antara (2014-03-12). "Wamenhub Tekankan Keamanan Pengoperasian Rel Ganda Pantura". ANTARA News. Diakses tanggal 2020-06-15. 
  4. ^ Officieele Reisgids der Spoor en Tramwegen en Aansluitende Automobieldiensten op Java en Madoera. Staatsspoor en Tramwegen Particuliere Spoor en Tramweg-Maatschappijen. 1931. hlm. 164–166. 
Stasiun sebelumnya Piktogram dari KA Jarak Jauh Lintas Kereta Api Indonesia Stasiun berikutnya
Jambon
ke arah Gambringan
Gambringan–Surabaya Pasarturi Kradenan

Koordinat: 7°09′10″S 111°03′38″E / 07.1527500°S 111.0606222°E / -07.1527500; 111.0606222{{#coordinates:}}: tidak bisa memiliki lebih dari satu tag utama per halaman


  • l
  • b
  • s