Stasiun Notog

Stasiun Notog

Bangunan utama Stasiun Notog, 2019
Lokasi7°29′1″S 109°12′34″E / 7.48361°S 109.20944°E / -7.48361; 109.20944Koordinat: 7°29′1″S 109°12′34″E / 7.48361°S 109.20944°E / -7.48361; 109.20944
Ketinggian+25 m
Operator
Letak
km 358+378 lintas Jakarta-Cikampek-Cirebon Prujakan-Prupuk-Purwokerto-Kroya[1]
Jumlah peron2 (satu peron sisi dan satu peron pulau yang sama-sama agak rendah)
Jumlah jalur4 (jalur 2 dan 3: sepur lurus)
LayananHanya untuk penyusulan antarkereta api
Konstruksi
Jenis strukturAtas tanah
Informasi lain
Kode stasiun
KlasifikasiIII/kecil[2]
Fasilitas dan teknis
Tipe persinyalan
  • Elektrik tipe Westinghouse Rail Systems' Train Radio and Advanced Control (Westrace) (1999–2019) [3][4]
  • Elektrik tipe Sinyal Interlocking Len-02 (2019 s.d. sekarang)
Diagram lintasan stasiun
Legenda
ke Purwokerto
Jl. Balai Desa Notog
terowongan
jalur ganda KA
eks
Notog
terowongan lama
BH 1440
ke Kebasen
Lokasi pada peta
Peta
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Info templat
Bantuan penggunaan templat ini

Stasiun Notog (NTG) merupakan stasiun kereta api kelas III/kecil yang terletak di Notog, Patikraja, Banyumas. Stasiun yang terletak pada ketinggian +25 m ini termasuk dalam Daerah Operasi V Purwokerto.

Di antara stasiun ini dan Stasiun Kebasen, jalur rel akan menembus dua terowongan kereta api, yakni Terowongan Notog (260 m) dan Terowongan Kebasen (79 m), serta melintasi jembatan panjang yang menyeberangi sungai terbesar di Jawa Tengah, yaitu Sungai Serayu. Kedua terowongan tersebut merupakan terowongan lengkung yang dibangun pada tahun 1915 oleh perusahaan kereta api Hindia Belanda, Staatsspoorwegen (SS).[5]

Awalnya Stasiun Notog hanya memiliki tiga jalur kereta api dengan jalur 2 merupakan sepur lurus. Setelah pembangunan jalur ganda pada petak lintas antara stasiun ini dan Stasiun Purwokerto, jumlah jalurnya menjadi empat. Jalur 2 dijadikan sebagai sepur lurus untuk arah Purwokerto saja, jalur 3 dijadikan sebagai sepur lurus hanya untuk arah Kroya, dan jalur 4 ditambahkan di sisi barat stasiun sebagai sepur belok baru. Bangunan lama stasiun ini yang merupakan peninggalan Staatsspoorwegen tetap dipertahankan.[6][7] Selain itu, persinyalan elektrik lama produksi Westinghouse Rail Systems yang telah beroperasi sejak 1999 sudah digantikan dengan yang terbaru produksi PT Len Industri.

Dengan dimulainya uji coba jalur ganda pada 28 Januari 2019[6][7] serta pemindahan trase jalur ke Terowongan Notog baru dan dua jembatan di utara terowongan itu per 15 Februari 2019,[8] maka secara otomatis rute jalur, jembatan, dan terowongan yang lama ditutup serta dijadikan cagar budaya.[9] Berikutnya, per 5 Maret 2019, jalur ganda lintas Purwokerto-Kroya sudah tersambung dan resmi dioperasikan sehingga di stasiun ini sudah tidak ada lagi persilangan antarkereta api yang dilayani. Saat ini tidak ada kereta api yang berhenti di stasiun ini, kecuali jika terjadi penyusulan antarkereta api.

Insiden

Pada 21 Januari 1981 Kereta api Senja IV bertabrakan dengan Kereta api Tatarmaja yang disebabkan oleh kelalaian baik dari kru kedua kereta api tersebut maupun dari petugas Stasiun ini dan Stasiun Kebasen sendiri.

Pada tanggal 18 Januari 2018, pukul 01.25, kereta api ketel anjlok di Stasiun Notog. Kereta berjalan dari Stasiun Tegal menuju depo BBM Stasiun Maos. Anjlokan ini mengakibatkan perjalanan kereta api melewati Purwokerto terlambat empat jam.[10]

Galeri

Panorama Stasiun Notog

  • Stasiun Notog, dilihat dari arah barat
    Stasiun Notog, dilihat dari arah barat
  • Jalur menuju Stasiun Purwokerto
    Jalur menuju Stasiun Purwokerto
  • Kereta BBM, Stasiun Notog dan Jalur menuju Stasiun Kebasen
    Kereta BBM, Stasiun Notog dan Jalur menuju Stasiun Kebasen

Catatan kaki

  1. ^ Subdit Jalan Rel dan Jembatan (2004). Buku Jarak Antarstasiun dan Perhentian. Bandung: PT Kereta Api (Persero). 
  2. ^ a b Buku Informasi Direktorat Jenderal Perkeretaapian 2014 (PDF). Jakarta: Direktorat Jenderal Perkeretaapian, Kementerian Perhubungan Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 1 Januari 2020.  Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
  3. ^ Susanti, D.M. (Januari 2008). Kajian atas Pengelolaan Pengetahuan dalam Pengoperasian Teknologi Persinyalan Kereta Api (Studi Kasus Daop 2 Bandung) (Tesis S2). Program Magister Studi Pembangunan, Sekolah Arsitektur, Pengembangan, dan Perencanaan Kebijakan, Institut Teknologi Bandung. 
  4. ^ Sugiana, A.; Lee, Key-Seo; Lee, Kang-Soo; Hwang, Kyeong-Hwan; Kwak, Won-Kyu (2015). "Study on Interlocking System in Indonesia" (PDF). Nyeondo Hangugcheoldohaghoe Chungyehagsuldaehoe Nonmunjib (Korean Society for Railway) (46). 
  5. ^ Majalah Kereta Api Edisi Maret 2009, 32: 12-15
  6. ^ a b Heksantoro, Rinto. "Uji Coba Jalur Ganda, Perjalanan KA Jalur Selatan Terganggu". detikcom. Diakses tanggal 2019-01-31. 
  7. ^ a b Arnani, Mela. Galih, Bayu, ed. "Jalur Ganda Kroya-Kebasen Diuji, 10 Kereta Ini Alami Keterlambatan". Kompas.com. Diakses tanggal 2019-01-31. 
  8. ^ Anugrah, Arbi. "Double Track Stasiun Kroya-Purwokerto Sudah Beroperasi". detikcom. Diakses tanggal 2020-02-15. 
  9. ^ Chandra, Ardan Adhi. "Terowongan Jalur Ganda KA Tembus Bukit di Banyumas Siap Operasi 2018". detikcom. Diakses tanggal 2018-02-02. 
  10. ^ "Kereta Pengangkut BBM Anjlok, Keberangkatan Jakarta dan Yogyakarta Terganggu". Pikiran Rakyat. 2018-01-18. Diakses tanggal 2018-04-19. 
Stasiun sebelumnya Piktogram dari KA Jarak Jauh Lintas Kereta Api Indonesia Stasiun berikutnya
Purwokerto
ke arah Prupuk
Prupuk–Kroya Kebasen
ke arah Kroya

Koordinat: 7°29′10″S 109°12′48″E / 7.4860185°S 109.2133968°E / -7.4860185; 109.2133968{{#coordinates:}}: tidak bisa memiliki lebih dari satu tag utama per halaman


  • l
  • b
  • s