Spesies terancam

  • (daftar)
  • (daftar)
Terancam
  • Terancam kritis (CR)
  • Genting (EN)
  • Rentan (VU)
  • (daftar)
  • (daftar)
  • (daftar)
Risiko Rendah
  • Hampir terancam (NT)
  • Bergantung konservasi (CD)
  • Berisiko rendah (LC)
  • (daftar)
  • (daftar)

Kategori lain
  • Kekurangan data (DD)
  • Tidak dievaluasi (NE)
  • (daftar)

Tajuk terkait

Singkatan kategori Daftar Merah IUCN (versi 3.1, 2001)
  • l
  • b
  • s
Harimau Sumatra, status konservasi: kritis

Spesies terancam adalah populasi makhluk hidup (spesies atau subspesies terpisahkan evolusi) yang berada dalam risiko kepunahan karena jumlahnya sedikit, maupun terancam punah akibat perubahan kondisi alam atau hewan pemangsa.

Berbagai negara di dunia memiliki undang-undang perlindungan istimewa bagi habitat atau spesies terancam, yang berisi pelarangan perburuan, pembatasan pengembangan lahan, atau penetapan daerah cagar alam dan suaka margasatwa. Jumlah spesies yang terancam sebenarnya lebih banyak dari jumlah spesies yang didaftar dan mendapat perlindungan hukum. Di alam bebas terdapat lebih banyak lagi spesies yang lebih dulu punah sebelum sempat dicatat, atau berpotensi menjadi musnah tanpa pernah berhasil mendapatkan perhatian manusia.

Laju kepunahan spesies sepanjang 150 tahun belakangan ini sangat memprihatinkan. Spesies mengalami evolusi dan punah secara alami sejak ratusan juta tahun yang lalu, tetapi laju kepunahan belakangan ini jauh lebih tinggi dari laju kepunahan rata-rata pada skala evolusi planet Bumi.[1] Laju kepunahan saat ini adalah 10 hingga 100 kali lipat laju kepunahan alami. Bila tingkat laju kepunahan berlanjut atau terus meningkat, jumlah spesies yang menjadi punah dalam dekade berikut bisa berjumlah jutaan.[2] Sebagian besar orang hanya berpikir hanya spesies mamalia berukuran besar dan burung yang terancam kepunahan, tetapi sebenarnya kestabilan seluruh ekosistem menjadi terganggu dengan punahnya spesies kunci pada salah satu rantai makanan.

Kepunahan

Manusia harus peduli terhadap kepunahan karena kepunahan berarti:

  • kehilangan suatu spesies sebagai entitas biologi
  • terganggunya kestabilan sebuah ekosistem
  • terancamnya spesies lain
  • kehilangan materi genetika dan biokimia yang tidak tergantikan.

Hilangnya satu spesies dari muka bumi berarti berkurangnya kekayaan alam, sekaligus menjadi isu moral bagi pihak yang berpendapat manusia sebagai penanggung jawab kelestarian lingkungan, sekaligus pihak yang mendukung hak hidup untuk semua spesies hewan. Kepunahan suatu spesies yang menjadi mangsa atau pemangsa dalam suatu ekosistem berdampak pada peningkatan atau penurunan jumlah populasi spesies lain. Begitu seterusnya, hingga semua spesies musnah dan ekosistem menjadi rusak dan tidak bisa kembali seperti semula. Selain itu, setiap spesies memiliki materi genetik yang unik yang tersimpan dalam DNA, dan menghasilkan bahan kimia yang unik sesuai instruksi genetik yang dimiliki. Bahan kimia dari tumbuhan, misalnya sangat berpotensi untuk digunakan sebagai senyawa obat-obatan dalam industri farmasi.

Kontroversi

Undang-undang spesies terancam sering mengundang kontroversi. Pihak-pihak tertentu sering mempertanyakan kriteria memasukkan suatu spesies ke dalam daftar spesies terancam, dan kriteria mencoret suatu spesies dari daftar spesies terancam setelah populasi spesies tersebut telah pulih. Selain itu, pemilik tanah sering mempertanyakan nasib tanah mereka setelah ditemukan spesies terancam yang dilindungi undang-undang.

Spesies yang dimasukkan ke dalam daftar spesies terancam justru sering makin dicari kolektor dan pemburu gelap. [3] Dampak seperti ini bisa dikurangi dengan melakukan penangkaran spesies terancam. Seperti di Republik Rakyat Tiongkok, penangkaran penyu berhasil mengurangi perburuan gelap terhadap spesies terancam. [4]

Status Konservasi

Status konservasi dari suatu spesies terancam adalah indikator kemungkinan spesies ini bisa terus bertahan hidup. Penetapan status konservasi bukan hanya berdasar jumlah populasi yang tersisa, melainkan juga peningkatan atau penurunan jumlah populasi dalam periode tertentu, laju sukses penangkaran, ancaman yang diketahui, dan sebagainya. Status konservasi yang paling dikenal di seluruh dunia adalah IUCN Red List.

Rencana Aksi Keanekaragaman Hayati adalah program internasional untuk melindungi spesies dan habitat teracam yang diratifikasi 188 negara. Di Indonesia, program ini disebut Strategi dan Rencana Aksi Keanekaragaman Hayati Indonesia (IBSAP) yang pertama kali dibuat tahun 1993 dengan nama rencana Aksi Keanekaragaman hayati untuk Indonesia atau Biodiversity Action Plan Indonesia (BAPI).[5]

IUCN Red List

Harimau Siberia, status konservasi: kritis

Kategori Terancam akan Kepunahan dalam IUCN Red List berada di antara kategori Sangat Terancam akan Kepunahan dan Rentan. Beberapa kategori IUCN:

Daftar sebagian kecil spesies terancam

Daftar berikut ini memuat sebagian kecil saja spesies-spesies terancam dari keseluruhan spesies terancam yang diketahui dan tidak diketahui. Jumlah spesies yang punah setiap tahun justru beberapa kali lipat lebih besar dari jumlah spesies yang bisa dimasukkan ke dalam daftar spesies terancam.

Daftar berikut ini tidak lengkap, bantulah kami melengkapinya.

Mamalia

Orang utan Kalimantan, status konservasi: Genting
Tumpukan tengkorak Bison Amerika. Pada tahun 1890 hanya tersisa 750 ekor bison

Burung

Jalak Bali, status konservasi: kritis
  • Aceros waldeni
  • Alauda razae
  • Anas laysanensis
  • Angsa Hawaiian (Branta sandvicensis)
  • Anodorhynchus glaucus
  • Anodorhynchus leari
  • Bintayung Christmas (Fregata andrewsi)
  • Brachyramphus brevirostris
  • Buteo ridgwayi
  • Corvus hawaiiensis
  • Cozumel Thrasher (Toxostoma guttatum)
  • Crypturellus saltuarius
  • Cyanopsitta spixii
  • Dara Laut Berjambul (Sterna bernsteini)
  • Dendrocygna arborea
  • Diomedea amsterdamensis
  • Foudia rubra
  • Gallicolumba platenae
  • Gallirallus owstoni
  • Geopsittacus occidentalis
  • Geronticus eremita
  • Grus americana
  • Grus leucogeranus
  • Elang Jawa
  • Gyps bengalensis
  • Gyps indicus
  • Ibis Karau (Pseudibis davisoni)
  • Jalak Bali (Leucopsar rothschildi)
  • Kakapo (Strigops habroptila)
  • Kakatua Filipina (Cacatua haematuropygia)
  • Kakatua Puerto Rico (Amazona vittata)
  • Kakatua-kecil Jambul-kuning (Cacatua sulphurea)
  • Kiwi (Apteryx australis, A. hastii, A. owenii)
  • Kondor California (Gymnogyps californianus)
  • Kuau-kerdil Kalimantan (Polyplectron schleiermacheri)
  • Maleo Senkawor (Macrocephalon maleo)
  • Mergus octosetaceus
  • Mimodes graysoni
  • Neophema chrysogaster
  • Neospiza concolor
  • Nipponia nippon
  • Numenius borealis
  • Numenius tenuirostris
  • Oceanites maorianus
  • Oxyura leucocephala
  • Pelatuk Maharaja (Campephilus imperialis)
  • Pelatuk paruh gading (Campephilus principalis)
  • Picoides borealis
  • Pithecophaga jefferyi
  • Pitta gurneyi
  • Podiceps taczanowskii
  • Po'o-uli (Melamprosops phaeosoma)
  • Psittacula eques
  • Pterodroma hasitata
  • Pterodroma madeira
  • Pterodroma magentae
  • Rhinoptilus bitorquatus
  • Rhynochetos jubatus
  • Sapheopipo noguchii
  • Tachybaptus rufolavatus
  • Takahē (Porphyrio hochstetteri)
  • Thalassarche eremita
  • Thaumatibis gigantea
  • Tokhtor Sumatra (Carpococcyx viridis)
  • Tympanuchus cupido attwateri
  • Vanellus gregarius

Reptilia

Komodo, status konservasi: rentan
  • Alligator China (Alligator sinensis)
  • Alsophis antiguae
  • Ameiva polops
  • Bradypodion taeniabronchum
  • Buaya Kuba (Crocodylus rhombifer)
  • Gambelia silus
  • Komodo (Varanus komodoensis)
  • Kura-kura darat bintang Burma (Geochelone platynota)
  • Kura-kura sungai Amerika Tengah (Dermatemys mawii)
  • Lepidochelys kempii
  • Oligosoma grande
  • Oligosoma otagense
  • Penyu abu-abu (Lepidochelys olivacea)
  • Penyu belimbing (Dermochelys coriacea)
  • Penyu hijau (Chelonia mydas)
  • Penyu sisik (Eretmochelys imbricata)
  • Penyu tempayan (Caretta caretta)
  • Sphaerodactylus micropithecus
  • Uma inornata
  • Xantusia riversiana

Amfibia

  • Ambystoma californiense
  • Ambystoma tigrinum stebbinsi
  • Bufo baxteri
  • Bufo californicus
  • Bufo houstonensis
  • Eurycea rathbuni
  • Eurycea sosorum
  • Hyalinobatrachium fleischmanni
  • Litoria olongburensis
  • Litoria Spenceri
  • Nyctimystes dayi
  • Philoria frosti
  • Plethodon shenandoah
  • Rana muscosa

Ikan

Arwana Asia, status konservasi: kritis

Artropoda

  • Astacopsis gouldi
  • Austropotamobius pallipes
  • Palaemonias alabamae
  • Palaemonias ganteri

Moluska

  • Kanab Ambersnail (Oxyloma haydeni kanabensis)

Tumbuhan

  • Abies beshanzuensis
  • Ceroxylon quindiuense
  • Clianthus puniceus
  • Cupressus dupreziana
  • Metasequoia glyptostroboides
  • Palem anggur Chili (Jubaea chilensis)
  • Perangkap lalat Venus (Dionaea muscipula)
  • Pinus Wollemi (Wollemia nobilis)
  • Anggrek Sandal

Lihat pula

Catatan kaki

  1. ^ J.H.Lawton and R.M.May, Extinction rates, Oxford University Press, Oxford, UK
  2. ^ S.L. Pimm, G.J. Russell, J.L. Gittleman and T.M. Brooks, The Future of Biodiversity, Science 269: 347-350 (1915)
  3. ^ Courchamp, Franck. "Rarity Value and Species Extinction: The Anthropogenic Allee Effect". PLoS Biology. Diakses tanggal 19 Desember.  Parameter |accessyear= yang tidak diketahui mengabaikan (|access-date= yang disarankan) (bantuan); Parameter |coauthors= yang tidak diketahui mengabaikan (|author= yang disarankan) (bantuan); Periksa nilai tanggal di: |accessdate= (bantuan)[pranala nonaktif permanen]
  4. ^ Dharmananda, Subhuti. "Endangered Species issues affecting turtles and tortoises used in chinese medicine". Institute for Traditional Medicine, Portland, Oregon. Diakses tanggal 19 Desember.  Parameter |accessyear= yang tidak diketahui mengabaikan (|access-date= yang disarankan) (bantuan); Periksa nilai tanggal di: |accessdate= (bantuan)[pranala nonaktif permanen]
  5. ^ "Tanya jawab mengenai IBSAP". Berita Bumi. 20-09-2005. Diarsipkan dari versi asli (html) tanggal 2007-09-27. Diakses tanggal 12 Februari.  Parameter |accessyear= yang tidak diketahui mengabaikan (|access-date= yang disarankan) (bantuan); Periksa nilai tanggal di: |accessdate=, |date= (bantuan)
  6. ^ Binatang-Binatang Langka di Indonesia
  7. ^ Status Konservasi IUCN Red List
  8. ^ I_B.pdf Keanekaragaman Hayati[pranala nonaktif permanen]

Pranala luar

  • Organisasi
    • (Indonesia) WWF-Indonesia Diarsipkan 2020-06-04 di Wayback Machine.
    • (Indonesia) Conservation International Indonesia Diarsipkan 2007-02-01 di Wayback Machine.
    • (Indonesia) Yayasan Terumbu Karang Indonesia
    • (Indonesia) ProFauna Indonesia Diarsipkan 2006-04-17 di Wayback Machine.
    • (Indonesia) Jaringan Jurnalis Advokasi Lingkungan
    • (Inggris) The World Conservation Union (IUCN)
    • (Inggris) Konvensi tentang Keanekaragaman Hayati Diarsipkan 2006-08-29 di Wayback Machine.
    • (Inggris) Conservation Breeding Specialist Group, IUCN
    • (Inggris) The World Wide Fund for Nature
  • Laporan
    • (Inggris) Conservation Breeding Specialist Group, IUCN: CBSG “PHVA” Reports (Laporan Penilaian Kelayakan Habitat dan Populasi) Diarsipkan 2008-02-19 di Wayback Machine.
    • (Inggris) Endangered Species & Wetlands Report Diarsipkan 2019-07-13 di Wayback Machine. Buletin tentang Endangered Species Act dan lahan basah
    • (Inggris) Kisah sukses Endangered Species Act
    • (Inggris) Laporan Congressional Research Service (CRS) tentang spesies terancam Diarsipkan 2008-04-22 di Wayback Machine.
  • Basis data
    • (Inggris) U.S. Fish & Wildlife Service. Threatened and Endangered Species System (TESS) Diarsipkan 2003-06-20 di Wayback Machine.
    • (Inggris) Basis data CITES
    • (Inggris) Spesies terancam menurut benua, wilayah, dan negara
  • Konservasi spesies terancam
    • (Inggris) Konservasi Anjing Liar Afrika
    • (Inggris) Proyek Harimau Sundarbans
    • (Inggris) Karnivora asli di selatan Pegunungan Rocky Diarsipkan 2006-09-28 di Wayback Machine.
    • (Inggris) CBC Digital Archives Spesies terancam di Kanada
  • Artikel dan buku
    • (Inggris) Everything you wanted to know about endangered species Diarsipkan 2008-08-27 di Wayback Machine. Situs majalah New Scientist.
    • (Inggris) "Science counts species on brink". (Nov 17, 2004). BBC News.
    • (Inggris) Biodiversity and Conservation Diarsipkan 2011-07-19 di Wayback Machine. Buku online oleh Peter J. Bryant
    • (Inggris) In situ conservation of livestock and poultry Buku online FAO
  • l
  • b
  • s
Kebun binatang, akuarium, dan kandang burung
Jenis kebun binatang
Suaka margasatwa • Taman hiburan satwa • Akuarium publik • Kandang burung • Gelanggang beruang • Bonbin Kupu-kupu • Dolfinarium • Oseanarium • Herpetarium • Insektarium • Pusat alam • Taman mamalia laut • Menajeria • Safari malam • Taman safari • Bonbin timang • Pusat reptil • Serpentarium • Bonbin Virtual • Vivarium • Bonbin
Konservasi
Keanekaragaman hayati • Spesies terancam • Kepunahan • Konservasi ex-situ • Konservasi in-situ
Daftar
Akuaria • Topik konservasi • Dolfinarium • Kebun binatang • Organisasi kebun binatang
Topik lain
Penangkaran hewan • Pelatihan binatang • Pengayaan perilaku • Pembiakan tangkar • Bonbin beku • Kebun manusia • Taman pameran • Rumah nokturnal • Konservasi kehidupan liar • Penjaga kebun binatang • Zoologi
Portal • Proyek • Kategori • Commons
Pengawasan otoritas Sunting ini di Wikidata
Perpustakaan nasional
  • Amerika Serikat
  • Republik Ceko
Lain-lain
  • Microsoft Academic