Rencana penyerangan kantor kedutaan besar di Singapura

Bagian dari seri artikel mengenai
Sejarah Singapura
Sejarah awal Singapura (pra-1819)
  • Kerajaan Singapura (1299–1398)
Pendirian Singapura modern (1819–1826)
Negeri-Negeri Selat (1826–67)
Koloni mahkota (1867–1942)
Pertempuran Singapura (1942)
Pendudukan Jepang (1942–45)
  • Sook Ching (1942)
Masa setelah perang (1945–62)
  • Dewan Legislatif Pertama (1948–1951)
  • Tragedi Nadra (1950)
  • Dewan Legislatif Kedua (1951–1955)
  • Kerusuhan Anti-Pelayanan Nasional (1954)
Pemerintahan dalam negeri sendiri (1955–1962)
  • Kerusuhan bus Hock Lee (1955)
Penggabungan dengan Malaysia (1962–65)
  • Referendum penggabungan (1962)
  • Operasi Coldstore (1963)
  • Kerusuhan ras Singapura (1964)
  • Pengeboman MacDonald House (1965)
Republik Singapura (1965–sekarang)
  • Deklarasi Perbara (Perbara) (1967)
  • Kerusuhan rasial Singapura 1969 (1969)
  • Krisis polusi asap Singapura (1972–sekarang)
  • Insiden Laju (1974)
  • Operasi Spectrum (1987)
  • Krisis keuangan Asia Timur (1997)
  • Rencana penyerangan kantor kedutaan besar (2001)
  • Wabah SARS (2003)
  • Kerusuhan Little India (2013)
  • Portal Singapura
  • l
  • b
  • s

Rencana penyeranagn kantor kedutaan besar di Singapura adalah sebuah rencana pada 2001 oleh Jemaah Islamiyah (JI) untuk meledakkan misi diplomatik dan menyerang personil Amerika Serikat, Australia, Britania Raya, dan Israel yang berbasis di Singapura. Terdapat juga beberapa target lainnya. Rencana tersebut terendus pada Desember 2001 dan sekitar 15 orang ditangkap di Singapura dalam sebulan. Penyelidikan dan penyidikan lebih lanjut mampu melacak 26 orang lainnya dari 2002 sampai 2005. Pada 2006, 37 dari mereka masih ditahan tanpa diadili, di bawah Undang-Undang Keamanan Dalam Negeri. Empat orang telah dibebaskan atas perintah pembatasan.

Cabang JI di Singapura

Cabang JI Singapura dimulai pada awal 1993, saat Ibrahim Maidin pulang dari pelatihan militer di Afghanistan dan kemudian dilantik menjadi pemimpin JI di Singapura. Dengan mendirikan kelas-kelas keagamaan, Maidin mulai merekrut anggota lainnya ke dalam organisasi JI.[1]

Dalam Sastra

Sebuah buku yang berjudul "Bullets and Train" berisi tentang rencana teroris Al-Qaeda di Singapura.[2]

Referensi

  1. ^ Jeremy Zakis, and Steve Macko (12 Januari 2002). "Major Terrorist Plot in Singapore Discovered; al-Qaeda Believed Well Established in the Asian Region". EmergencyNet News. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2007-11-04. Diakses tanggal 2016-06-09. 
  2. ^ http://www.goodreads.com/book/show/22814735-bullets-and-train