Positivisme

 
Sosiologi
Diagram Analisis Jejaring Sosial
Diagram Analisis Jejaring Sosial
Portal
Teori dan Sejarah

Positivisme · Antipositivisme
Fungsionalisme · Teori konflik
Strukturalisme · Interaksi simbolik · Jarak menengah · Matematis
Teori kritis · Sosialisasi
Struktur dan agen

Metode penelitian

Kuantitatif · Kualitatif
Komputasional · Etnografi

Topik dan Cabang

agama · budaya · demografi
ekonomi · hukum · ilmu · industri
internet · jejaring sosial · jenis kelamin
kejahatan · kelas · keluarga
kesehatan · kota · lingkungan
pendidikan · pengetahuan · penyimpangan
psikologi sosial · medis
mobilitas · politik · ras & etnisitas
rasionalisasi · sekularisasi · stratifikasi

  Kategori dan daftar 

Jurnal · Penerbitan · Garis besar
Daftar sosiolog · Indeks

  • l
  • b
  • s

Positivisme adalah aliran filsafat yang menyatakan bahwa pengetahuan yang benar hanya berasal dari ilmu alam dan tidak berkaitan dengan metafisika.[1] Dalam bidang ilmu sosiologi, antropologi, dan bidang ilmu sosial lainnya, istilah positivisme sangat berkaitan erat dengan istilah naturalisme dan dapat dirunut asalnya ke pemikiran Auguste Comte pada abad ke-19. Comte berpendapat, positivisme adalah cara pandang dalam memahami dunia dengan berdasarkan sains. Menurut Comte, teori sains dapat disusun mulai dari tingkat yang sederhana dan universal yang selanjutnya sampai kepada tahapan yang lebih kompleks dan terbatas. Susunan tingkatan ini dapat terus dikembangkan sehingga masing-masing sains yang baru akan tergantung pada tahap sebelumnya. Penganut paham positivisme meyakini bahwa hanya ada sedikit perbedaan (jika ada) antara ilmu sosial dan ilmu alam, karena masyarakat dan kehidupan sosial berjalan berdasarkan aturan-aturan, demikian juga alam.[2]

Positivisme secara etimologi berasal dari kata positive, yang dalam bahasa filsafat bermakna sebagai suatu peristiwa yang benar-benar terjadi, yang dapat dialami sebagai suatu realitas. Ini berarti, yang disebut sebagai positif bertentangan dengan sesuatu yang hanya ada di dalam angan-angan (impian), atau terdiri dari sesuatu yang hanya merupakan konstruksi atas kreasi kemampuan untuk berpikir dari akal manusia. Dapat disimpulkan bahwa pengertian positivisme secara terminologi berarti suatu paham yang dalam "pencapaian kebenaran"-nya bersumber dan berpangkal pada kejadian yang benar-benar terjadi. Segala hal di luar itu, sama sekali tidak dikaji dalam positivisme. Intinya, positivisme membatasi diri pada pengalaman objektif saja.[3]

Lihat pula

  • Asas-asas positivisme logis terbagi menjadi 4 bagian: 1. empirisme, 2. positivisme, 3. Logika, 4. Kritik Ilmu
  • Positivisme pada hakikatnya juga adalah ajaran sosial atau pandangan dunia, yang menganggap mungkin bahwa masyarakat yang lebih baik itu dapat dibentuk. Ilmu pengetahuan, dalam pandangan Comte, patut menjadi pemimpin dalam usaha ini. para pengikut positivisme logis menganut kayakinan ini. hal ini tercermin dalam pemakaian kata 'positivisme' dalam nama aliran filsafat ilmu pengetahuan.
  • Positivisme Logis

Referensi

  1. ^ Rahim, F. R., dan Sari, S. Y. (2019). Perkembangan Sejarah Fisika. Purwokerto: CV IRDH. hlm. 451. ISBN 978-623-7343-14-1.  Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)Pemeliharaan CS1: Banyak nama: authors list (link)
  2. ^ Nugroho, Irham (Desember 2016). "POSITIVISME AUGUSTE COMTE: ANALISA EPISTEMOLOGIS DAN NILAI ETISNYA TERHADAP SAINS" (PDF). CAKRAWALA. XI (2): 173. 
  3. ^ Bertens, Kees (1975). Ringkasan Sejarah Filsafat. Yogyakarta: PENERBIT KANISIUS. hlm. 72. ISBN 979-413-083-4.  Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)


Ikon rintisan

Artikel bertopik sosiologi ini adalah sebuah rintisan. Anda dapat membantu Wikipedia dengan mengembangkannya.

  • l
  • b
  • s