Persebaya Surabaya

Persebaya Surabaya
Nama lengkapPersatuan Sepak Bola Surabaya
JulukanBajul Ijo, Green Force
Berdiri18 Juni 1927; 96 tahun lalu (1927-06-18), sebagai S.I.V.B
StadionGelora Bung Tomo
(Kapasitas: 46.806[1])
PemilikPT. Persebaya Indonesia[2]
PresidenAzrul Ananda
PelatihIrlandia Utara Paul Munster
LigaLiga 1
Situs webSitus web resmi klub
Kelompok suporterBonek
Kostum kandang
Kostum tandang
Kostum Alternatif
Musim ini

Persebaya Surabaya


Tim utama

Tim wanita

Tim satelit

Tim U-20

Tim U-18

Tim U-16

Persatuan Sepak Bola Surabaya (disingkat Persebaya) adalah sebuah klub sepak bola profesional Indonesia yang berbasis di Kota Surabaya, Jawa Timur. Saat ini Persebaya berkompetisi Liga 1 Indonesia. Persebaya berdiri pada 18 Juni 1927 sebagai Soerabajasche Indonesische Voetbal Bond (SIVB).

Persebaya pernah mengubah namanya menjadi Persebaya 1927 akibat dari konflik Dualisme Persebaya Surabaya yang terjadi pada tahun 2010 hingga 2017 yang menyebabkan keanggotaan Persebaya di PSSI dibekukan.[3] Setelah persoalan dualisme Persebaya selesai, status keanggotaan Persebaya dipulihkan kembali ketika kongres tahunan PSSI pada tanggal 8 Januari 2017 di Bandung.[4]

Sejarah

Persebaya didirikan oleh M. Pamoedji (28 Februari 1905 – 23 Oktober 1951)[5] pada tanggal 18 Juni 1927 di Surabaya, Hindia Belanda dengan nama awalnya Soerabajasche Indonesische Voetbal Bond (SIVB).[6] Pamoedji yang juga merupakan Residen Surabaya[7] itu mendirikan SIVB adalah bertujuan untuk menampung para pemain-pemain sepak bola penduduk pribumi demi menyaingi dominasi klub sepak bola Soerabajasche Voetbal Bond (SVB) yang telah berdiri sejak tahun 1901 yang pemilik dan para pemain-pemainnya merupakan orang-orang Belanda yang tinggal di Surabaya pada waktu itu.

Era Perserikatan

Pada tanggal 19 April 1930, M. Pamudji mewakili SIVB hadir dalam pertemuan antar pengurus klub-klub sepak bola seluruh Hindia Belanda yang bertempat di Societeit Hadiprojo Yogyakarta (sekarang Wisma Soeratin). Perwakilan klub-kub yang hadir antara lain VIJ Jacatra (sekarang Persija), BIVB Bandung (sekarang Persib), MIVB (sekarang PPSM Magelang), MVB (sekarang PSM Madiun), VVB (sekarang Persis Solo) dan PSM (sekarang PSIM Yogyakarta). Dalam pertemuan itu dideklarasikan pembentukan sebuah organisasi induk sepak bola yang diberi nama Persatoean Sepakraga Seloeroeh Indonesia disingkat PSSI, yang kemudian pada kongres PSSI di Solo tahun 1950 diganti namanya menjadi Persatuan Sepak bola Seluruh Indonesia (PSSI) hingga sekarang.[8]

Setahun setelah terbentuknya PSSI, kemudian diadakan kompetisi tahunan antar kota atau yang secara resmi disebut Kejuaraan Nasional PSSI disingkat Kejurnas PSSI atau juga disebut Kejurnas Perserikatan. Setelah mengikuti beberapa musim kompetisi, SIVB yang saat itu diperkuat oleh beberapa pemain keturunan Tionghoa yang merupakan mantan pemain-pemain dari klub Tiong Hoa Soerabaja berhasil masuk final kompetisi Perserikatan di musim ke-8 atau tepatnya musim kompetisi 1939 yang dilaksanakan di Solo, tetapi hanya mampu meraih runner-up setelah kalah dari VIJ Jacatra.[9] Dan keberadaan pemain-pemain Tionghoa di Persebaya berlanjut hingga tahun 1970an.[9]

Pada musim kompetisi ke-11 di tahun 1942, SIVB kembali mencapai final untuk kedua kalinya tetapi belum berhasil menjadi juara karena kalah melawan Persis Solo pada pertandingan final yang dilaksanakan di Bandung.[butuh rujukan]

Pada tahun 1938 ketua umum SIVB dijabat oleh Dr. Soewandi, dan pada era kepemimpinan Dr. Soewandi ini nama Soerabajasche Indonesische Voetbal Bond (SIVB) diganti menjadi Persatuan Sepak Bola Indonesia Soerabaja (Persibaja).[10] Pada tahun 1959, nama Persibaja sekali lagi diubah menjadi Persatuan Sepak Bola Surabaya (Persebaya) dan digunakan hingga sekarang.[11]

Di era Perserikatan, Persebaya merupakan salah satu tim raksasa di Indonesia selain PSMS Medan, PSM Makassar, Persib Bandung dan Persija Jakarta. Persebaya berhasil menjadi juara Perserikatan pada musim 1951, 1952, 1978, 1987/88 dan lima kali menduduki peringkat kedua pada kompetisi musim 1964–65, 1971, 1973, 1986–87, dan 1989–90.

Era Liga Indonesia

Sebuah pin berbentuk logo Persibaja, 1950.

Pada tahun 1994, dua kompetisi sepak bola di Indonesia yaitu Perserikatan dan Galatama dilebur menjadi satu. Kompetisi hasil gabungan Perserikatan dan Galatama ini diberi nama Divisi Utama Liga Indonesia dengan pembagian dua wilayah yakni barat dan timur. Di musim pertama Divisi Utama pada tahun 1994, Persebaya yang tergabung di dalam wilayah timur hanya mampu finish diurutan ke-9 klasemen.[12]

Pada musim kompetisi 2002, Persebaya terdegradasi ke Divisi Satu setelah hanya mampu finish di urutan ke-11 klasemen wilayah timur. Tetapi Persebaya hanya perlu waktu satu musim kompetisi untuk promosi dan kembali ke Divisi Utama setelah berhasil menjadi juara Divisi Satu musim 2003.[13]

Setelah kembali ke kompetisi Divisi Utama, Persebaya berhasil menjadi juara setelah meraih poin tertinggi klasemen akhir pada kompetisi musim 2004 yang menggunakan sistem satu wilayah.[14]

Stadion

Stadion Gelora Bung Tomo

Stadion Gelora Bung Tomo adalah sebuah stadion serbaguna di Surabaya, Indonesia yang merupakan bagian dari kompleks olahraga Surabaya Sport Center. Stadion ini dibuka pada 6 Agustus 2010.[15] Keseluruhan komplek olahraga sedang dibangun. Stadion ini digunakan untuk pertandingan sepak bola dan menjadi basis baru bagi Persebaya Surabaya, menggantikan Stadion Gelora 10 November. Stadion Gelora Bung Tomo sendiri dapat menampung 46.806 penonton setelah renovasi. Stadion Gelora Bung Tomo direnovasi pada tahun 2019 - 2020 untuk penyelenggaraan Piala Dunia U-20 2023.

Kontroversi

Pertandingan

Dalam perjalanan sejarahnya, Persebaya beberapa kali mengalami kejadian kontroversial. Saat menjuarai Kompetisi Perserikatan musim 1987/88, Persebaya pernah memainkan pertandingan yang terkenal dengan istilah Sepak Bola Gajah karena mengalah kepada Persipura Jayapura 0-12,[16] untuk menyingkirkan saingan mereka PSIS Semarang yang pada kompetisi musim 1986–87 mengalahkan Persebaya di pertandingan final. Taktik ini setidaknya membawa hasil dan Persebaya berhasil menjadi juara perserikatan musim 1987/88 dengan mengalahkan Persija 3-2 di pertandingan final.[17]

Pada Liga Indonesia musim 2002, Persebaya melakukan aksi mogok tanding saat menghadapi PKT Bontang dan diskors pengurangan nilai. Kejadian tersebut menjadi salah satu penyebab terdegradasinya Persebaya ke Divisi I. Tiga tahun kemudian atau pada Liga Indonesia musim 2005, Persebaya menggemparkan publik sepak bola nasional saat mengundurkan diri pada babak delapan besar sehingga memupuskan harapan PSIS Semarang dan PSM Makassar untuk lolos ke final. Atas kejadian tersebut Persebaya diskors 16 bulan tidak boleh mengikuti kompetisi Liga Indonesia. Namun, skorsing diubah direvisi menjadi hukuman degradasi ke Divisi I Liga Indonesia.

Dualisme

Pada musim 2009/2010 merupakan awal mula Dualisme Persebaya Surabaya. Persebaya Surabaya (PT Persebaya Indonesia) mengalami degradasi ke Divisi Utama akibat dipaksa melakukan pertandingan ulang sebanyak 3 kali melawan Persik Kediri dengan tempat yang berbeda yaitu di Kediri, Yogyakarta,[18] dan Palembang.[19] Pada pertandingan ulang ketiga pihak Persebaya menolak melakukan pertandingan ulang, pihak manajemen tidak terima dan tidak mau ikut kompetisi Divisi Utama kemudian mengikuti liga independen "Liga Primer Indonesia" dari sebelumnya bernama Persebaya Surabaya (PT Persebaya Indonesia) diubah menjadi Persebaya 1927 (PT Persebaya Indonesia).

Memanfaatkan slot Persebaya di Divisi Utama musim selanjutnya, Wisnu Wardhana mengambil alih Persikubar Kutai Barat dan mendaftarkannya sebagai Persebaya untuk mengikuti Kompetisi Divisi Utama. Walaupun menyandang nama resmi Persebaya, tim bentukan Wisnu Wardhana tersebut tidak terlalu mendapat tempat di hati Bonek (Suporter Persebaya), mereka lebih setia untuk mendukung Persebaya "asli" yang terpaksa mengganti nama mereka menjadi Persebaya 1927 akibat dualisme kompetisi, dan Liga Primer Indonesia tidak diakui sebagai kompetisi resmi PSSI.

Persikubar Kutai Barat yang diambil Wisnu Wardhana dan diubah nama menjadi Persebaya Surabaya (kini Bhayangkara FC) untuk bisa mengikuti Liga Indonesia, kemudian berhasil promosi kembali ke Liga Super Indonesia pada musim 2014. Kemudian pada musim 2015 sayangnya liga diberhentikan setelah tidak diakui oleh Pemerintah dan kemudian Indonesia di sanksi oleh FIFA.

Pada musim 2015, Persebaya 1927 (PT Persebaya Indonesia) memenangkan gugatan hak paten nama dan logo Persebaya,[20] sehingga secara otomatis legalitas Persebaya Surabaya adalah dibawah PT. Persebaya Indonesia. Hal ini mengakibatkan Persebaya Surabaya versi Wisnu Wardhana harus mengubah nama menjadi Bonek FC. Setahun kemudian, Bonek FC kembali mengubah nama menjadi Surabaya United atas desakan Bonek yang tidak mau namanya dipakai untuk klub yang tidak merepresentasikan mereka (Bonek tetap setia mendukung Persebaya 1927).

Pada musim 2016 Surabaya United melakukan merger dengan PS Polri dan kemudian kembali mengubah namanya menjadi Bhayangkara Surabaya United dan berlanjut sampai dengan mengikuti kompetisi Indonesia Soccer Championship, di paruh kedua kompetisi tepat pada bulan Mei 2016 Polri resmi membeli 100% saham Bhayangkara Surabaya United dan menghapus nama belakang klub sehingga sekarang bernama Bhayangkara FC, pada bulan yang sama hasil rapat Exco yang digelar di Solo, Persebaya 1927 disahkan kembali sebagai anggota PSSI dan akan disahkan pada Kongres Luar Biasa (KLB) di Makassar dan akan diperbolehkan mengikuti kompetisi kembali dengan memulai dari Divisi Utama musim 2017 (sekarang dikenal dengan nama Liga 2). Namun, pada kongres PSSI yang dilakukan di Jakarta pada 10 November 2016 membatalkan agenda pengesahan tersebut. Ketua PSSI terpilih, Edy Rahmayadi menjanjikan akan menyelesaikan permasalahan Persebaya pada kongres selanjutnya di Bandung.

Sesuai hasil kongres PSSI di Bandung, Persebaya Surabaya kembali memulai kompetisi di level kedua yaitu di Liga 2 musim 2017, dan langsung berhasil menjadi juara dengan mengalahkan PSMS Medan di final, lalu promosi ke Liga 1.

Pada pada musim kompetisi level tertinggi di tahun 2018 Persebaya berhasil menduduki peringkat 5 di klasemen akhir Liga 1.

Pada jeda kompetisi, sambil menunggu Kompetisi Liga 1 2019 digulirkan, Persebaya mengikuti turnamen pramusim Piala Presiden 2019, dan berhasil menjadi runner-up.[21]

Antem

Song for Pride
Lagu Antem Persebaya Surabaya

Bermasalah memainkan berkas ini? Lihat bantuan media.

Persebaya memiliki Antem atau lagu kebanggaan yang berjudul Song for Pride. Antem tersebut biasanya dikumandangkan di stadion ketika pertandingan kandang Persebaya akan dimulai dan setelah pertandingan berakhir.[22]

Manajemen & staff pelatih

Manajemen

Posisi Nama
Presiden Indonesia Azrul Ananda
Manajer Indonesia Yahya Alkatiri (nonaktif)
Asisten Manajer Indonesia Sidik Tualeka
Pengarah Operasional Indonesia Puji Agus
Pengarah Periklanan Indonesia Lucia Cicilia
Direktur Akademi Indonesia Saleh Hanifah
Sekretaris Indonesia Ram Surahman
Ketua Koperasi Indonesia Maurits Pangkay
Pengawas Koperasi Indonesia H. Hayadi
Bendahara Koperasi Indonesia Ali Smid
Sekretaris Koperasi Indonesia Anjar

Staff Pelatih

Posisi Nama
Pelatih Kepala Irlandia Utara Paul Munster[23]
Pelatih Kiper Indonesia Benyamin van Breukelen
Pelatih Fisik Indonesia Muhammad Amiludin[24]
Analis Pertandingan Indonesia Rochmat Setiawan
Tim Dokter Indonesia dr. Ahmad Ridhoi
Tim Fisioterapis Indonesia Dani Maulana Nugraha
Indonesia Anggara Dwi Samudra
Kitman Indonesia Basori
Indonesia Sutrisno
Pelatih U-20 Indonesia Sony Setiawan
Pelatih U-18 Indonesia Achmad Rosyidin
Pelatih U-16 Indonesia Mat Halil

Daftar pelatih dari masa ke masa

Dari musim 1987-sekarang

Nama Dari Sampai Prestasi
Indonesia Rusdy Bahalwan 1987 1993 Liga Indonesia 1996-1997
Indonesia Mudayat 1993 1995
Bulgaria Aleksandar Kostov 1995 1996
Indonesia Rusdy Bahalwan 1996 1999
Indonesia Riono Asnan 1999 1999
Brasil Jacksen F. Tiago 1999 2000
Indonesia Rudy William Keltjes 2000 2001
Indonesia Rusdy Bahalwan 2001 2002
Indonesia M. Zein Alhadad 2002 2003 Divisi 1 2003
Brasil Jacksen F. Tiago 2003 2005 Liga Indonesia 2004
Indonesia Freddy Muli 2005 2006
Brasil Gildo Rodriguez 2006 2006
Serbia Dejan Antonić 2006 2007 Divisi 1 2006
Indonesia Ibnu Grahan 2007 2007
Indonesia Suhatman Imam 2007 2007
Indonesia Freddy Muli 2008 2008
Moldova Arcan Iurie 2008 2008
Indonesia Aji Santoso 2008 2008
Indonesia Danurwindo 2009 2010
Indonesia Rudy William Keltjes 2010 2010
Indonesia Aji Santoso 2010 2011
Portugal Divaldo Alves 2011 2012
Indonesia Ibnu Grahan 2012 2013
Brasil Fabio Oliveira 2013 2013
Tidak aktif 2013 2016
Indonesia Iwan Setiawan 2017 2017 Piala Dirgantara 2017
Argentina Alfredo Vera 2017 2018 Liga 2 2017
Indonesia Djajang Nurjaman 2018 2019
Austria Wolfgang Pikal 2019 2019
Indonesia Aji Santoso 2019 2023 Liga 1 2019
Piala Gubernur Jatim 2020
Spanyol Josep Gombau 2023 2023
Indonesia Uston Nawawi 2023 2024
Irlandia Utara Paul Munster 2024 sekarang

Informasi Pemain

Daftar Pemain Persebaya Surabaya di Liga 1 Indonesia Musim 2023/2024

Per 05 April 2024.[25]

Catatan: Bendera menunjukkan tim nasional sesuai dengan peraturan FIFA. Pemain dapat memiliki lebih dari satu kewarganegaraan non-FIFA.

No. Pos. Negara Pemain
21 GK Indonesia IDN Ernando Ari
52 GK Indonesia IDN Andhika Ramadhani
1 GK Indonesia IDN Lalu Rizki
15 GK Indonesia IDN Miftakhul Yunan
64 GK Indonesia IDN Aditya Arya
26 DF Brasil BRA Yan Victor
42 DF Indonesia IDN Arief Catur
5 DF Serbia SRB Dusan Stevanovic
17 DF Indonesia IDN Roy Ivansyah
23 DF Indonesia IDN Kadek Raditya
25 DF Indonesia IDN Mikael Tata
73 DF Indonesia IDN Rifqi Arya
3 DF Indonesia IDN Reva Adi Utama
No. Pos. Negara Pemain
32 DF Indonesia IDN Riswan Lauhin
96 MF Indonesia IDN Muhammad Hidayat
8 MF Indonesia IDN Andre Oktaviansyah
28 DF Indonesia IDN Alfan Suaib
36 MF Indonesia IDN Ripal Wahyudi
68 MF Indonesia IDN Toni Firmansyah
30 FW Brasil BRA Róbson Duarte
9 FW Brasil BRA Paulo Henrique
99 FW Brasil BRA Bruno Moreira
6 FW Indonesia IDN Muhammad Iqbal
11 FW Indonesia IDN Chandra Waskito
20 FW Indonesia IDN Wildan Ramdhani

Dipinjamkan

Para pemain berikut ini sebelumnya telah bermain untuk Persebaya di kompetisi pramusim dan saat ini dipinjamkan ke tim lain:

Catatan: Bendera menunjukkan tim nasional sesuai dengan peraturan FIFA. Pemain dapat memiliki lebih dari satu kewarganegaraan non-FIFA.

No. Pos. Negara Pemain
CF Indonesia IDN Ferdinand Sinaga (ke Persiraja Banda Aceh sampai -)
CF Indonesia IDN Denny Agus (ke Deltras Sidoarjo sampai Akhir Musim)
MF Indonesia IDN Risky Dwiyan (ke Persiba Balikpapan sampai Akhir Musim)

Nomor yang Dipensiunkan

Nomor 19 secara resmi dipensiunkan klub Persebaya sebagai tanda penghormatan kepada Eri Irianto, pemain Persebaya yang meninggal dunia ketika bertanding melawan PSIM Yogyakarta pada 3 April 2000.[26][27][28]

Catatan: Bendera menunjukkan tim nasional sesuai dengan peraturan FIFA. Pemain dapat memiliki lebih dari satu kewarganegaraan non-FIFA.

No. Pos. Negara Pemain
19 MF Indonesia IDN Eri Irianto (1998-2000)

Suporter

Bonek di Stadion Gelora Bung Tomo pada lanjutan pertandingan Liga 1 ketika melawan Arema FC, 6 Mei 2018.
Berkas:Koreo Bonek 2018.jpg
Koreografi yang ditampilkan oleh Bonek pada pertandingan persahabatan antara Persebaya vs PSIS, 2018.

[29] Bonek akronim dari Bondho Nekat adalah nama sebutan untuk pendukung Persebaya. Bonek juga merupakan salah satu kelompok suporter sepak bola terbesar dan terkenal fanatik di Indonesia.[30]

Rivalitas

Persebaya merupakan salah satu klub tertua di Indonesia yang memiliki lawan-lawan tradisional sejak era perserikatan seperti Persija Jakarta, PSIS Semarang, Persib Bandung dan PSM Makassar, selain itu Persebaya juga memiliki rivalitas dengan tensi pertandingan yang tinggi yang disebut Derbi Super Jawa Timur yaitu ketika bertanding melawan Arema Malang yang sekarang bertransformasi menjadi Arema FC dan Arema Indonesia .[31]

Prestasi

Persebaya telah meraih banyak piala dan prestasi khususnya diperingkat nasional, berikut beberapa daftar prestasi Persebaya.

Nasional
Kompetisi Titel Musim
Perserikatan/Liga Indonesia 6 1951, 1952, 1978, 1987/88, 1996-97, 2004[32]
Divisi Satu/Liga 2 3 2003, 2006, 2017
Piala Utama 1 1990
Piala Jusuf (Makassar) 1 1970
Piala Surya (Surabaya) 3 1975, 1976, 1977
Piala Tugu Muda (Semarang) 1 1989
Piala Persija 1 1988
Piala Gubernur Jatim 2 2006, 2020
Piala Dirgantara 1 2017
Internasional
Kompetisi Titel Musim
Unity Cup 1 2011[33]

Kompetisi internasional

Kompetisi AFC

Kompetisi Musim Pencapaian
Piala Champions Asia/Liga Champions AFC 1997-98 Putaran pertama
2005 Babak grup
Piala Winners Asia 1999-2000 Putaran kedua

Musim

Klasemen Liga 1 Liga 1 2022–2023

Pos Tim
  • l
  • b
  • s
Main M S K MG KG SG Poin
10 Persija 32 10 12 10 46 40 +6 42
11 PSM 32 10 11 11 39 34 +5 41
12 Persebaya 32 9 12 11 31 43 −12 39
13 PSS 32 8 11 13 44 49 −5 35
14 RANS Nusantara 31 8 11 12 33 46 −13 35
Per pertandingan yang dimainkan pada 22 Maret 2024. Sumber: Liga 1 2023-2024
Kriteria penentuan peringkat: 1) Poin; 2) Rekor pertemuan; 3) Selisih gol; 4) Memasukkan gol; 5) Undian.[34]

Hasil Pertandingan

  • l
  • b
  • s
Kandang \ Tandang
AFC BUF BRT BFC BOR DWU MDR PBY PSB PSJ KDR PBO PSO PTA SMG PSM PSS RNS
Arema 1–3 0–4 0–0 0–1 2–1 1–1 0–1a 3–3 0–1 1–0 3–1 0–0 1–4 2–1 0–1
Bali United 3–2 2–1 2–1 1–2 3–1 2–1 0–0 1–0 1–1 2–0 3–2 3–0 2–0 3–2 0–1 1–2
Barito Putera 1–0 4–3 0–0 1–2 2–0 2–2 2–0 1–1 2–0 2–0 0–0 3–1 3–1 1–1
Bhayangkara 0–2 1–2 0–2 2–3 3–2 1–2 1–2 2–2 7–0 1–3 3–0 1–1 0–0 1–2
Borneo Samarinda 1–2 2–1 3–1 3–1 0–4 2–1 3–1 3–0 3–2 1–0 2–1 2–0 1–0 1–0 1–1
Dewa United 1–0 1–1 2–2 2–2 1–1 1–5 2–0 3–0 2–1 0–0 4–1 1–1 3–1 5–0
Madura United 1–2 4–1 0–0 1–2 3–0 0–1 2–0 3–2 4–3 3–2 1–0 2–0 0–0 2–2
Persebaya 3–1 1–1 1–0 2–1 0–3 0–0 2–3 1–1 1–2 1–1 1–0 1–1 1–0 2–1 2–2
Persib 2–2 0–0 1–1 0–0 2–2 1–1 3–1 2–1 0–2 2–0 2–2 5–0 3–0 0–0 4–1 2–1
Persija 2–2 1–1 1–1 4–1 4–1 1–0 1–1 a 2–0 4–0 1–0 1–1 1–1 1–0
Persik 5–2 1–0 3–1 2–0 1–1 0–0 4–0 4–0 1–2 1–2 5–2 2–0 1–1 1–1 1–1 4–3
Persikabo 1973 0–1 3–2 2–2 1–1 0–3 1–1 1–3 0–0 2–3 2–2 2–2 0–1 2–3 2–1
Persis 1–1 3–1 2–1 2–1 2–1 1–2 3–2 2–3 2–1 2–2 2–1 2–0 1–0 1–1 2–0
Persita 4–3 2–2 0–1 0–1 1–0 1–3 3–3 1–0 2–2 2–1 2–0 0–1 2–3 3–0
PSIS 1–0 3–1 0–0 2–2 2–0 1–2 2–1 2–1 0–2 4–0 2–1 1–0
PSM 2–0 1–1 1–1 1–2 0–2 0–0 4–2 2–3 1–2 3–1 1–0 4–0 3–1 2–1
PSS 4–1 0–1 2–1 3–1 0–1 2–3 1–1 0–0 1–3 2–2 2–2 3–3 2–2 1–1 1–0
RANS Nusantara 1–1 1–1 1–1 0–1 0–0 0–0 0–4 1–0 2–1 1–2 0–1 2–1 1–1 0–0
Sumber: BRI Liga 1 2023-24
Warna: Biru = tim tuan rumah menang; Kuning = seri; Merah = tim tamu menang.
Untuk pertandingan mendatang, huruf "a" menandakan adanya artikel mengenai persaingan antara dua tim peserta.


Berikut korporasi yang pernah menjadi sponsor Persebaya dari waktu ke waktu.

Korporasi Status Musim
Philips Sponsor utama 1997-1998
Telkom Sponsor utama 2002
JTV Sponsor utama 2003-2004
Agip 2004
Jawa Pos Sponsor utama 2005
Sponsor pendukung 2017-2018
AIM Biscuits Sponsor utama 2008-2010[a]
Bank Windu Sponsor utama 2010[b]
MNC Group Sponsor utama 2011-2012[c]
Fatigon Spirit Sponsor pendukung 2011-2012
beritajatim.com Sponsor pendukung 2011-2012
Metro Pantai Indah Kapuk Sponsor pendukung 2011-2012
Pelindo III Sponsor utama 2013
Kompas TV Sponsor pendukung 2013
Men's Biore Sponsor pendukung 2018
Ardiles Sponsor utama 2001-2002
Sponsor pendukung 2017-2018
Honda Surabaya Center Sponsor pendukung 2017-2018
GO-JEK Sponsor pendukung 2018-2019
MPM Honda Sponsor pendukung 2017-sekarang
Antangin Sponsor pendukung 2017-2019
Reliance Sponsor pendukung 2019
Safe Care Sponsor pendukung 2018-2019
Kopi Kapal Api Sponsor utama 2006-2007
2017-sekarang
Harian Surya Sponsor Pendukung 2018-2019
Nusanet Sponsor pendukung 2019-2020
Tribun Jatim Sponsor Pendukung 2019-2020
Universitas Muhammadiyah Surabaya Sponsor Pendukung 2020-2023
Vidio Sponsor Pendukung 2021-2022
Extra Joss Sponsor Pendukung 2021-Sekarang
Citicon Sponsor Pendukung 2023-Sekarang
Bonteh Sponsor Pendukung 2023-Sekarang
Antangin Sponsor Pendukung 2023-Sekarang
Nusa Board Sponsor Pendukung 2023-Sekarang

Apparel

Berikut adalah penyedia perlengkapan dan jersi Persebaya Surabaya dari waktu ke waktu.

Merk Asal Musim
Adidas  Jerman 1994-1997[d]
Nike  Amerika Serikat 1998
2001
Reebok  Britania Raya 1999-2000
Adidas  Jerman 2002-2004
Diadora  Italia 2005
2008-2009
Kelme  Spanyol 2007
Joma  Spanyol 2010-2011
Mitre  Britania Raya 2011-2012
MBB  Indonesia 2016
AZA[e]  Indonesia 2017-sekarang

Lihat juga

Catatan

  1. ^ Untuk kompetisi Liga Super Indonesia 2009–2010
  2. ^ Untuk kompetisi Piala Indonesia 2010
  3. ^ Untuk kompetisi Liga Prima Indonesia 2012
  4. ^ Apparel Adidas merupakan sponsor liga sekaligus supplier jersi tunggal kontestan Liga Indonesia pada waktu itu, jadi semua tim merk jersinya sama hanya templat dan warnanya yang berbeda.
  5. ^ Persebaya pakai jersey buatan sendiri. bola.net. Diakses tanggal 1/10/2019.

Referensi

  1. ^ Gus/C17/Ali (17/12/2020). Rohman, Ainur, ed. "Renovasi Tuntas, Kapasitas GBT Berkurang dan Belum Akan Disewakan". JawaPos.com.  Parameter |accsess-date= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan); Periksa nilai tanggal di: |date= (bantuan)
  2. ^ "Para bos dibelakang klub sepak bola di Liga 1". tirto.id. Diakses tanggal 1/10/2019.  Periksa nilai tanggal di: |access-date= (bantuan)
  3. ^ "Persebaya Ganti Nama Menjadi Persebaya 1927". detikcom. Diakses tanggal 1/10/2019.  Periksa nilai tanggal di: |access-date= (bantuan)
  4. ^ "Persebaya kembali diakui oleh PSSI". beritasatu.com. Diakses tanggal 30/09/2019.  Periksa nilai tanggal di: |access-date= (bantuan)
  5. ^ Mengenal Pamoedji, Sosok Pendiri Persebaya (Video). Surabaya: CNN Indonesia. 08/09/2015. Berlangsung pada 3:21. Diakses tanggal 04/03/2021.  Periksa nilai tanggal di: |access-date=, |date= (bantuan)
  6. ^ "Enam alasan mengapa Persebaya layak diperjuangkan". emosijiwaku.com. Diakses tanggal 1/10/2019.  Periksa nilai tanggal di: |access-date= (bantuan)
  7. ^ "Pamoedji, Visioner Pendiri Persebaya Surabaya". suarasurabaya.net. 2 September 2016. Diakses tanggal 26/05/2022.  Periksa nilai tanggal di: |access-date= (bantuan)
  8. ^ "Sejarah PSSI". pssi.org. Diakses tanggal 26-06-2021.  Periksa nilai tanggal di: |access-date= (bantuan)
  9. ^ a b F.S, Miftakhul, ed. (17 Januari 2017). "Lintasan Sejarah Kiprah Tionghoa di Persebaya". JawaPos.com. Diakses tanggal 29-06-2021.  Periksa nilai tanggal di: |access-date= (bantuan)
  10. ^ "Sejarah Persebaya dan Bonek Mania". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-06-27. Diakses tanggal 2022-06-05. 
  11. ^ Ashari, Hasyim. "Telisik Sejarah Klub Persebaya Surabaya, Berdiri sejak Masa Hindia Belanda". Celebrities.id. Diakses tanggal 2023-05-28. 
  12. ^ "Indonesia 1994-1995". RSSSF. 2009. Diakses tanggal 26-06-2021.  Periksa nilai tanggal di: |access-date= (bantuan)
  13. ^ "Divisi Satu Liga Indonesia 2003". Sejarah Persebaya.com. 03 Juli 2003. Diakses tanggal 26-06-2021.  Periksa nilai tanggal di: |access-date=, |date= (bantuan)
  14. ^ "Drama Perburuan Juara Liga Indonesia 2004". bola.com. 19 Mei 2020. Diakses tanggal 26-06-2021.  Periksa nilai tanggal di: |access-date= (bantuan)
  15. ^ (Indonesia) Detik Surabaya: Gelora Bung Tomo Diresmikan, Lalu Lintas Macet
  16. ^ Sepak bola gajah persebaya untuk selamatkan NKRI. emosijiwaku.com. Diakses tanggal 1/10/2019.
  17. ^ Prasetyo, Hery, ed. (26/03/2011). "Persebaya 1987-88, Juara dengan Sepak Bola Gajah". Kompas.com. Diakses tanggal 03 Mar 2022.  Periksa nilai tanggal di: |access-date=, |date= (bantuan)
  18. ^ Persebaya tuntuk kemenangan WO atas Persik. tempo.co. Diakses tanggal 1/10/2019.
  19. ^ Persik menang WO atas Persebaya. antaranews.com. Diakses tanggal 1/10/2019.
  20. ^ PT. Persebaya Indonesia menangkan hak atas Persebaya Surabaya. goal.com. 30 Juni 2016. Diakses tanggal 1/10/2019.
  21. ^ Vidi, Adyaksa (2019-04-13). Triyadi, Bogi, ed. "Gagal di Piala Presiden 2019, Persebaya Siapkan Langkah Strategis". Liputan6.com. Diakses tanggal 2019-07-14. 
  22. ^ "Song for Pride: Antara cinta, kebanggaan, kreativitas dan loyalitas". Greennord27.com. 07 Desember 2017. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-10-24. Diakses tanggal 14/06/2019.  Periksa nilai tanggal di: |accessdate=, |date= (bantuan)
  23. ^ "FABD appoints new technical director". Borneo Bulletin. 18 August 2022. Diarsipkan dari versi asli tanggal 5 December 2022. Diakses tanggal 18 August 2022.  Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
  24. ^ "Persebaya kedatangan pelatih fisik baru". Diakses tanggal 20 Juni 2019. 
  25. ^ "Tim Persebaya". Persebaya.id. Diakses tanggal 05 April 2024.  Periksa nilai tanggal di: |access-date= (bantuan)
  26. ^ "Eri Irianto, Sang Nomor 19 yang Abadi". Football Tribe Indonesia (dalam bahasa Inggris). 2019-04-04. Diakses tanggal 2019-07-14. 
  27. ^ "Eri Irianto, Pemilik Tendangan Geledek yang Gugur di Medan Perang". Football5star Berita Bola. 2019-04-16. Diakses tanggal 2019-07-14. 
  28. ^ "Keluarga Berterima Kasih, Nomor 19 Selamanya untuk Eri Irianto". www.persebaya.id (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2019-07-14. 
  29. ^ Ragil (6 Mei 2018). "Koreo Top Bonek saat Persebaya vs Arema Curi Perhatian Dunia". JPNN.com. Diakses tanggal 29-06-2021.  Periksa nilai tanggal di: |access-date= (bantuan)
  30. ^ "4 Kelompok Suporter Klub Indonesia yang Menciptakan 2 Kutub Panas". bola.com. 2 Mei 2020. Diakses tanggal 24/06/2021.  Periksa nilai tanggal di: |access-date= (bantuan)
  31. ^ "Super Derby Jatim, Arema FC vs Persebaya". Indosport.com. 6 November 2021. Diakses tanggal 17-12-2021.  Periksa nilai tanggal di: |access-date= (bantuan)
  32. ^ Bola.com. "5 Klub Indonesia dengan Gelar Juara Terbanyak dari Era Perserikatan, Galatama, hingga Liga 1". bola.com. Diakses tanggal 2022-05-28. 
  33. ^ Persebaya juara Unity Cup. kompas.com. Diakses tanggal 1/10/2019.
  34. ^ "Adendum Regulasi Kompetisi BRI Liga 1 – 2023/24" (PDF). assets.ligaindonesiabaru.com. PT Liga Indonesia Baru. Diarsipkan (PDF) dari versi asli tanggal 30 Oktober 2023. 

Pranala luar

Wikimedia Commons memiliki media mengenai Persebaya Surabaya.
  • (Indonesia) Sepak bola Surabaya punya cerita. historia.id. Diakses tanggal 30/09/2019.
  • (Indonesia) Persebaya dalam Pusaran Masa. historia.id. Diakses tanggal 30/09/2019.
  • (Indonesia) Surabaya dan sepak bolanya. historia.id. Diakses tanggal 30/09/2019.
  • Hasil Pertandingan Persebaya - Hasil Pertandingan Terkini dari Persebaya
  • l
  • b
  • s
Liga 1
Klub 2023–2024
Mantan klub
Musim
  • l
  • b
  • s
Skuad Persebaya Surabaya
Musim 2022
Pemain depan
Pemain tengah
Pemain belakang
  • 32 Riswan Lauhin
  • 3 Reva Adi Utama Kapten
  • 73 Rifqi Arya
  • 25 Mikael Tata
  • 23 Kadek Raditya
  • 17 Roy Ivansyah
  • 5 Dusan Stevanovic
  • 42 Arief Catur
  • 26 Yan Victor
Penjaga gawang
Musim klub
Pelatih kepala: Paul Munster
  • l
  • b
  • s
Tim sepak bola di Jawa Timur
Musim 2022
Liga 1
Liga 2
Liga 3
Tidak ikut
kompetisi
Dibubarkan/
non aktif