Perencanaan perkotaan

Partizánske di Slovakia – sebuah contoh dari kota industri Eropa yang direncanakan, didirikan pada 1938 bersamaan dengan pabrik sepatu tempat semua penduduk dewasa dari kota itu secara praktis bekerja.

Perencanaan perkotaan adalah perencanaan tata ruang kota yang mencakup segala aspek kehidupan dalam masyarakat. Pendekatan yang digunakan dalam perencanaan kota yaitu pembuatan gambaran pola lingkungan fisik yang ada dan hubungan ruang kota dengan fungsi yang saling berkaitan.[1] Penyeenggaraan perencanaan kota dapat mendukung pembangunan berkelanjutan dalam bidang sosial, ekonomi, dan lingkungan hidup.[2]

Perencanaan perkotaan berhadapan dengan lingkungan binaan dari perspektif munisipal dan metropolitan. Profesi lainnya yang berhadapan dengan detail yang lebih kecil, disebut arsitektur dan desain urban. Perencanaan wilayah berhadapan dengan lingkungan yang masih lumayan besar, pada tingkatan yang kurang mendetail. Orang Mesir Hippodamus sering dianggap sebagai Bapak Perencanaan Kota, untuk desainnya Miletus, meskipun contoh kota terencana "permeate antiquity". Muslim diperkirakan merupakan asal ide penzonaan resmi (lihat haram dan hima dan lebih umum khalifa), atau stewardship di mana mereka timbul), meskipun penggunaan modern di Barat berawal dari ide Congres Internationaux d'Architecture Moderne. Perencanaan kota termasuk pengorganisasian, atau memengaruhi, distribusi penggunaan tanah dalam wilayah yang telah dibuat atau dimaksudkan untuk dibuat.

Persyaratan

Perencanaan perkotaan dilakukan sebagai suatu produk pembangunan sehingga proses tata ruang kota dilakukan secara terpadu. Perencanaan tata ruang terpadu meliputi perencanaan fisik, perencanaan spasial, kemitraan, dan kelengkapan sumber daya. Selain itu, perencanaan perkotaan dilandasi pada pemenuhan kepentingan masyarakat. Pertimbangan utama dalam perencanaan perkotaan adalah ketersediaan sumber daya dan tingkat keberhasilan dari perencanaan.[3]

Lingkup

Lingkup utama dari perencanaan perkotaan adalah perencanaan tata ruang dan kota. Penerapan perencanaan perkotaan memerlukan pemahaman tentang bentuk dan struktur kota sebagai landasan pengaplikasian teori. Bentuk kota merupakan pola bangunan dan sebaran kawasan yang tidak digunakan untuk pertanian. Kota dapat berbentuk linier, jaring, bintang, menjalar, menyebar, dan melingkar.[4] Sedangkan struktur kota adalah pola yang terbentuk dari sebaran kegiatan perkotaan. Struktur kota dapat berbentuk melingkar, bersektor, atau memusat .[3]

Peran

Perencanaan perkotaan berperan dalam mengendalikan perubahan di dalam kota yang terjadi secara terus menerus. Kota selalu mengalami perubahan sosial, perubahan politik, perubahan budaya dan perubahan ekonomi. Perubahan-perubahan yang terjadi selalu berkaitan dengan unsur ruang, kepentingan publik, dan keputusan dalam menanggapi perubahan. Karenanya, perencanaan kota dapat menjadi penentu dalam perkembangan dan pertumbuhan suatu kota.[5]

Perencanaan kota juga dapat menciptakan taraf hidup yang layak bagi masyarakat melalui kondisi kerja yang merata untuk semua lapisan masyarakat. Pemerataan biaya hidup akan membentuk keberagaman sosial yang memiliki kesatuan sosial. Perencanaan kota juga dapat membantu proses globalisasi yang tetap mempertahankan warisan budaya yang beragam. Selain itu, perencanaan kota juga mampu mewujudkan pemenuhan kebutuhan yang berbeda dari berbagai kelompok.[6]

Lihat pula

Pranala luar

  • Planum - The European Journal of Planning
  • American Planning Association - organization for professional planners
  • Royal Town Planning Institute - professional organisation of planners in UK and worldwide
  • Cyburbia Diarsipkan 2016-11-19 di Wayback Machine. - urban planning-related bulletin board and hierarchical link directory
  • PLANetizen - planning news
  • Urban Land Institute
  • Carfree.com
  • Urban Planners Society of Perú
  • City Comforts Diarsipkan 2005-12-24 di Wayback Machine.
  • The Association of American Geographers

Referensi

  1. ^ Prihatin, Daryanti dan Pramadha 2019, hlm. 31.
  2. ^ UN-Habitat 2015, hlm. 13.
  3. ^ a b Prihatin, Daryanti dan Pramadha 2019, hlm. 32.
  4. ^ Prihatin, Daryanti dan Pramadha 2019, hlm. 31-32.
  5. ^ Prihatin, Daryanti dan Pramadha 2019, hlm. 191.
  6. ^ UN-Habitat 2015, hlm. 14.

Daftar pustaka

  1. Prihatin, S. D., Daryanti, S., dan Pramadha, R. A. (2019). Aplikasi Teori Perencanaan: Dari Konsep ke Realita (PDF). Sleman: CV. Buana Grafika. ISBN 978-623-7358-33-6.  Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)Pemeliharaan CS1: Banyak nama: authors list (link)
  2. UN-Habitat (2015). Panduan Internasional tentang Perencanaan Kota dan Wilayah (PDF). Nairobi: United Nations Human Settlements Programme.  Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
  • l
  • b
  • s
Perencanaan perkotaan
Umum
Cabang-cabang
utama
Perkotaan
Pedesaan
  • Pembangunan pelestarian
  • Preservation development
  • Perumahan pedesaan
Wilayah
  • Ikatan Ahli Perencana
Lingkungan
Perencanaan transportasi
Pembangunan ekonomi
  • Pembangunan ekonomi masyarakat
Konsep/
teori
Gerakan
Teori
  • Perencanaan berbasis kerja sama
  • Akupuntur wilayah perkotaan
  • Pembaruan wilayah perkotaan
Jenis kota
  • Kota perusahaan / Monotown
  • Kota komuter
  • Kota Hantu
  • Kota global
  • Model desa
  • Komunitas terencana
  • Komunitas yang disengaja
  • Arkologi
Konsep
Manusia
Teoretisi/
praktisi
  • Thomas Adams
  • Donald Appleyard
  • Edmund Bacon
  • Guy Benveniste
  • Colin Buchanan
  • Daniel Burnham
  • Peter Calthorpe
  • Konstantinos Doxiadis
  • Andrés Duany
  • Patrick Geddes
  • Ebenezer Howard
  • Kevin A. Lynch
  • Ian McHarg
  • Clarence Perry
  • James Rouse
  • Clarence Stein
  • Raymond Unwin
  • Daftar teoretisi perkotaan
  • Daftar perencana perkotaan
Kritikus
Disiplin
terkait
  • Category Category
  • Index of urban planning articles
  • Daftar kota terencana
  • List of planning journals
  • Commons page Commons
  • l
  • b
  • s
Utama
Interdisipliner
Kategorisasi lainnya
  • Indeks
  • Jurnal
  • Ringkasan
  • Wikiversity