Pakta Umar

artikel ini merupakan bagian dari seri
Umar bin Khattab
Umar
Jabatan
Islam Sunni
Khulafaur Rasyidin
634–644

Keluarga
  • Khattab bin Nufail (ayah)
  • Abdullah bin Umar (anak laki-laki)
  • Zaid bin Umar (anak laki-laki)
  • Ubaidillah bin Umar (anak laki-laki)
  • Ashim bin Umar (anak laki-laki)
  • Hafshah binti Umar (anak perempuan)
Pandangan
Artikel terkait
  • Kategori
  •  Portal Islam
  • l
  • b
  • s

Pakta Umar (juga disebut sebagai Perjanjian Umar, Traktat Umar atau Hukum Umar; Arab: شروط عمر or عهد عمر atau عقد عمر), adalah sebuah traktat apokrifa antara kaum Muslim dan Nasrani dari Siria, Mesopotamia,[1] atau Yerusalem[2] yang meraih status sahih dalam fikih. Pakta tersebut menjelaskan hak dan pembatasan bagi non-Muslim (dhimmi, atau "ahli kitab," sebuah jenis kelas kaum yang dilindungi dan diakui oleh Islam yang meliputi Yahudi, Nasrani, Zoroastrian, dan beberapa keyakinan lainnya yang diakui[3]) yang tinggal di bawah kekuasaan Islam.

Pihak penyetuju perjanjian

Pakta Umar disetujui oleh Umar bin Khattab dan para penduduk Yerusalem. Pada saat kedatangan Umar bin Khattab, nama Yerusalem tidak digunakan untuk menamai wilayah di sekitar Baitul Maqdis. Nama yang digunakan adalag Elia. Sehingga isi dokumen pada Pakta Umar menggunakan nama Elia.[4]

Catatan

  1. ^ Roggema 2009, hlm. 361.
  2. ^ Meri 2005, hlm. 205.
  3. ^ Cohen, Mark (1994). Under Crescent and Cross: the Jews in the Middle Ages. Princeton, NJ: Princeton University Press. hlm. 52. 
  4. ^ Zaghrut, Fathi (April 2022). Tragedi-Tragedi Besar dalam Sejarah Islam. Jakarta Timur: Pustaka Al-Kautsar. hlm. 194. ISBN 978-979-592-978-9.  Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)

Referensi

  • Thomas, David; Roggema, Barbara (30 November 2009). Christian-Muslim Relations: A Bibliographical History (600-900). BRILL. ISBN 978-90-04-16975-3. Diakses tanggal 18 November 2012. 
  • Meri, Josef W. (2005). Medieval Islamic Civilization. Routledge. ISBN 9780415966900. 
  • Roggema, Barbara (2009). The Legend of Sergius Baḥīrā: Eastern Christian Apologetics and Apocalyptic in Response to Islam. BRILL. ISBN 978-90-04-16730-8. Diakses tanggal 28 December 2012. 
  • Peri, ʻOded (2001). Christianity Under Islam in Jerusalem: The Question of the Holy Sites in Early Ottoman Times. BRILL. ISBN 978-90-04-12042-6. Diakses tanggal 28 December 2012. 
  • Mark R. Cohen, and Norman A Stillman, “The Neo-Lachrymose Conception of Jewish-Arab History,”
  • Abu-Munshar, Maher Y. (2007-09-15). Islamic Jerusalem and its Christians: a history of tolerance and tensions. Tauris Academic Studies. ISBN 9781845113537. 

Pranala luar

  • Text of one version of the Pact, in arabic and translated into French, commentary and translation by Ahmed Oulddali (2012).