Misi Kristen untuk orang Batak

Ludwig Ingwer Nommensen

Misi Kristen untuk orang Batak atau Batak Mission, adalah salah satu gerakan yang mengupayakan penginjilan di Tanah Batak.[1] Nommensen adalah seorang penginjil yang berprestasi dalam penginjilan di Batak.[1] Atas usaha penginjil lainnya, agama Kristen mulai tersebar luas di Tanah Batak.[1] Salah satu sarana yang menunjang usaha penginjilan yang diberdayakan oleh para misionaris yang menginjili di Tanah Batak adalah dengan menggunakan jalur pendidikan.[1] Batak Mission mendirikan banyak sekolah dan menetapkan asas kesatuan Gereja dengan Sekolah.[1]

Di Bidang Kegerejaan dan Kehidupan Rohani

Batak Mission menjadikan gereja dan sekolah menjadi satu.[1] Kesatuan ini tidak hanya menyangkut segi organisasi tetapi juga rohani. Pengetahuan dan nilai-nilai yang diberikan sejalan dengan ajaran gereja sehingga tidak terjadi perpecahan diri dari para murid, hal ini berdampak bagi segala segi.

Pertambahan anggota Gereja[1]

Melalui Sekolah injil disebarkan. Banyak anggota murid sekolah yang awalnya belum kristen sekarang menjadi kristen. Setelah mereka lulus sekolah mereka melanjutkan menyebarkan injil ke lingkungan keluarga mereka. Hal ini membantu penambahan anggota gereja.

Pembinaan watak dan kerohanian warga gereja

Batak mission tidak ingin bila kekristenan orang Batak hanya bersifat nominal dan dangkal saja.[1] Mereka ingin supaya orang Batak itu sungguh menghayati pendidikan. Demi cita-cita tersebut maka Batak mission menanamkan suatu metode dalam pendidikannya. Pertama memberikan porsi pendidikan religius yang lebih banyak. Kedua menerapkan disiplin yang ketat dengan menerapakan pembinaan dan gemblengan. Usaha Batak mission memang berat dan susah mengukur keberhasilannya tetapi beberapa indikator saat itu menilai dampak positif dari usaha ini dalam kehidupan warga gereja atau masyarakat kristen Batak. Buktinya masyarakat batak yang dulunya jorok dan tidak sopan mulai berubah bersih dan bertata sopan dan lagi muncul semangat penginjilan dari masyarakat Batak itu sendiri.

Pengadaan pengerja Gereja

Dengan pendidikan, Batak mission menciptakan tenaga bantuan dari pribumi untuk gereja. Dengan ini perkembangan kekristenan menjadi lebih baik karena orang pribumi sudah mulai bisa mandiri mengurus gereja.[1]

Kemandirian membiayai

Melalui pendidikan, masyarakat Tapanuli diajak untuk sadar akan kebutuhan pembiayaan dalam penginjilan. Mereka diajak untuk mau menyumbangkan dana kepada gereja melalui pembinaan. Atas usahanya Batak Mission telah berhasil membuat masyarakat Tapanuli tersebut mampu membiayai gereja mereka.[1]

Di Bidang Sosial-ekonomi

Para zending batak mission berulang kali menandaskan bahwa tujuan utama kedatangan mereka adalah memberitakan Injil untuk memberi landasan kerohanian baru bagi orang Batak, dan mendirikan Gereja Batak yang mandiri. Sekalipun demikian tidak dapat dimungkiri bahwa usaha pendidikan yang dilakukan Batak mission pastilah memengaruhi kehidupan sosial dan ekonomi di Tapanuli. Berikut dampak dari bidang sosial-ekonomi:[1]

Peningkatan status sosial

Pada dasarnya tradisi Batak menganggap bahwa semua orang adalah keturuanan raja. Walaupun demikian tetap saja dalam lingkungan masyarakat Batak saat itu, masyarakat terbagi dalam sebuah golongan sosial. Melalui pendidikan, Batak mission menciptakan sebuah generasi baru yang berpendidikan yang mulai menghilangkan golongan-golongan sosial dalam masyarakat.[1]

Peningkatan kesejahteraan ekonomis

Dengan pendidikan, Batak mission menciptakan lulusan yang siap kerja. Mereka dapat menjadi pegawai pemerintah. Hal ini membuat peningkatan pada kesejahteraan ekonomi.[1]

Peningkatan status dan peranan kaum wanita

Batak mission telah memberi kesempatan kepada wanita Tapanuli untuk menerima pendidikan. Hal ini menyebabkan wanita memiliki ilmu yang sama dengan para pria. Pendidikan telah membuat wanita semakin dihormati. Para wanita ini menjadi cerdas dan siap untuk bekerja seperti pria.[1]

Lihat pula

  • Batak
  • Ludwig Ingwer Nommensen

Referensi

  1. ^ a b c d e f g h i j k l m n (Inggris) Jan S. Aritonang. Sejarah Pendidikan Kristen. 1988.Jakarta: BPK Gunung Mulia . Hal. 382-393.
  • l
  • b
  • s
Batak Toba
Pembagian
  • Humbang
  • Samosir
  • Silindung
  • Toba
Tari Tortor
Sistem kekerabatan
Bahasa dan
kesusastraan
Kuliner
Falsafah
Upacara adat
Seni budaya dan
kerajinan
Alat musik
tradisional
Kepercayaan dan
agama
Mitologi
Pariwisata
Kategori
  • l
  • b
  • s
Huria Kristen Batak Protestan
Sejarah HKBP
RMG  • Misi Kristen untuk orang Batak  • I.L. Nommensen  • Krisis HKBP 1992-1998
HKBP ( Huria Kristen Batak Protestan )
Pimpinan
dan
Organisasi
Pimpinan
Departemen
Koinonia  • Marturia  • Diakonia
Lainnya
Rapat Pendeta  • Sinode Godang  • Majelis Pekerja Sinode (MPS)
Distrik
Misionaris dan
jemaat luar negeri
Zending
Daerah Sending
Jemaat
luar negeri
HKBP California Redlands  • HKBP Montclair Lutheran Colorado  • HKBP New York  • HKBP Fontana California
Lembaga
Yayasan,
Badan,
dan Aset
Pendidikan
Kesehatan
Rumah Sakit HKBP Balige  • Rumah Sakit HKBP Nainggolan  • HKBP AIDS Ministry
Panti
Panti Asuhan Elim  • Panti Karya Hephata
Badan
Badan Audit  • Badan Penelitian dan Pengembangan (BPP)  • Badan Penyelenggaraan Pendidikan  • Badan Usaha  • Badan Pemulihan Aset  • Badan Tanggap Bencana
Komisi, Komite, dan
Yayasan lainnya
Komisi Aturan dan Peraturan  • Komisi Pelaksanan Pelayanan Strategis  • Komisi Teologi  • Komisi Beasiswa  • Komisi Pelaksanan Pelayanan Strategis  • Komisi Keuangan  • Komite Gereja dan Masyarakat  • Yayasan Sopo Marpingkir  • Yayasan Nommensen Sigumpar
Biro
Biro Personalia  • Biro Jemaat  • Biro Hukum  • Biro Litbang  • Biro Dana Pensiun  • Bendahara Umum
Aset
Auditorium Seminarium Sipoholon  • Nommensen Christian Centre (NCC) Sipoholon  • Perkampungan Bibelvrouw Pensiun Ebeneser Sinaksak  • Perkampungan Pemuda Jetun Silangit  • Sopo Marpingkir Jakarta
Media Informasi
dan Komunikasi
Percetakan HKBP  • Radio Bonapasogit FM  • Suara HKBP  • SP Ina HKBP  • SP Pemuda HKBP
Lain-Lain
Agenda HKBP  • Buku Ende HKBP  • Buku Nyanyian HKBP  • Buku Logu
Portal:Kristen
  • iconPortal Kristen