Manipol USDEK

Poster untuk materi sosialisasi Manipol/USDEK, 1961

Manipol/USDEK adalah dasar dari pemerintahan Demokrasi Terpimpin di Indonesia. Manipol/USDEK merupakan akronim dari Manifesto Politik (yaitu, pidato Presiden Soekarno berjudul Penemuan Kembali Revolusi Kita yang dibacakan pada Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-14 tanggal 17 Agustus 1959) / Undang-Undang Dasar 1945, Sosialisme Indonesia, Demokrasi Terpimpin, Ekonomi Terpimpin, dan Kepribadian Indonesia[1] yang oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara dijadikan sebagai Garis-garis Besar Haluan Negara, sehingga harus dijunjung tinggi, dipupuk, dan dijalankan oleh semua bangsa Indonesia.

Sebuah buku tentang Manipol/USDEK mengumpamakan bahwa Pancasila dan Manifesto Politik/USDEK bak Alquran dan Hadis sahih yang merupakan satu kesatuan, maka Pancasila dan Manifesto Politik/USDEK pun merupakan "satu kesatuan yang sama".[2]

Lihat pula

  • Algemeene Studie Club (ASC), (1926).
  • Marhaenisme, (1926-1927).
  • Perserikatan Nasional Indonesia, 4 Juli (1927).
  • Indonesia Menggugat, (1930)
  • Fikiran Ra'jat, (1932).
  • Pancasila, (1945).
  • Manifesto politik, Undang-Undang Dasar 1945, Sosialisme Indonesia, Demokrasi Terpimpin, Ekonomi Terpimpin, dan Kepribadian Indonesia (Manipol-Usdek), (1959).
  • Games of the New Emerging Forces (Ganefo), (1962).
  • Sarinah, (1963)

Referensi

Wikisumber memiliki naskah asli yang berkaitan dengan artikel ini:
Manifesto Politik Republik Indonesia
  1. ^ Printono (1960). Manipol/Usdek. Dua-R. hlm. 78. 
  2. ^ Soekarno (1965). Djuhartono, Kangseng Gan, ed. Wedjangan revolusi, karya Bung Karno. Sebuah kamus ilmu perdjuangan untuk rakjat, disusun menurut alfabet oleh sebuah team perangkai: Djuhartono [dan] Gan Kangseng. Jajasan Penjebar Pantja-Sila. hlm. 307. 


  • l
  • b
  • s