Manajemen hutan

Deforestasi di hutan Amazon terjadi di sepanjang akses jalan yang dibangun di kawasan hutan

Manajemen hutan adalah cabang ilmu kehutanan yang menghubungkan aspek administratif, ekonomi, hukum, dan sosial dengan aspek ilmiah dan teknis seperti silvikultur, perlindungan hutan, dan dendrologi. Manajemen hutan juga mencakup estetika, penangkapan ikan air tawar, rekreasi ruang terbuka, manajemen resapan air, satwa liar, dan hasil hutan kayu maupun non-kayu.[1] Manajemen bisa berdasarkan pada konservasi, ekonomi, maupun kombinasi keduanya. Metode manajemen meliputi ekstraksi kayu, aforestasi, reforestasi, pembangunan akses jalan ke dalam hutan, dan pencegahan kebakaran hutan.

Pengelolaan

Kesadaran masyarakat terhadap pentingnya keberadaan hutan telah menyebabkan peralihan fungsi hutan secara ekonomi dari sumber penghasil uang dari kayu menjadi usaha pelestarian sumber daya alam, termasuk pelestarian satwa liar, hutan primer, keanekaragaman hayati, manajemen kawasan resapan air, juga rekreasi. Keberadaan keanekaragaman hayati seperti burung, mamalia, amfibi, dan satwa liar lainnya terpengaruh oleh rencana dan tipe pengelolaan hutan.[2] Permodelan sistem informasi geografis telah dikembangkan untuk melakukan inventarisasi hutan dan perencanaan manajemen.[3] Hasil permodelan dapat dipublikasikan ke masyarakat.

Tipe pengelolaan hutan dapat bervariasi, yaitu tidak menyentuh suatu kawasan hutan sama sekali dan membiarkannya tumbuh secara alami, hingga pengelolaan silvikultural secara intensif dengan pemantauan secara periodik. Pengelolaan hutan akan meningkat ketika digunakan untuk mencapai kriteria ekonomi (peningkatan hasil kayu dan non-kayu) dan kriteria ekologi tertentu (pelestarian spesies, sekuestrasi karbon).[4]

Lihat pula

Referensi

  1. ^ "Glossary of Forestry Terms in British Columbia" (pdf). Ministry of Forests and Range (Canada). 2008-03. Diakses tanggal 2009-04-06.  Periksa nilai tanggal di: |date= (bantuan)
  2. ^ * Philip Joseph Burton. 2003. Towards sustainable management of the boreal forest 1039 pages
  3. ^ Mozgeris, G. (2008) “The continuous field view of representing forest geographically: from cartographic representation towards improved management planning”. S.A.P.I.EN.S. 1 (2)
  4. ^ Classification of Forest Management Approaches: A New Conceptual Framework and Its Applicability to European Forestry Philipp S. Duncker 1, Susana M. Barreiro 2, Geerten M. Hengeveld 3, Torgny Lind 4, William L. Mason 5, Slawomir Ambrozy 6 and Heinrich Spiecker 1|http://www.ecologyandsociety.org/vol17/iss4/art51/

Bahan bacaan terkait

  • Shindler, Bruce (1999). "Shifting Public Values for Forest Management: Making Sense of Wicked Problems". Western Journal of Applied Forestry. Society of American Foresters. 14 (1): 28–34. ISSN 0885-6095. Diakses tanggal 2008-08-25.  Parameter |month= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan); Parameter |coauthors= yang tidak diketahui mengabaikan (|author= yang disarankan) (bantuan)
  • l
  • b
  • s
Tipe hutan
Bedasarkan status
Bedasarkan fungsi
Bedasarkan iklim
Lain-lain
Ekologi dan
manajemen
Lingkungan
Industri kayu
Pekerjaan
Kebijakan and
organisasi
Organisasi kehutanan
Kebijakan kehutanan
Lain-lain
  • Sekolah menengah kejuruan
  • Universitas
Acara
  • Arbor Day
  • Big Tree Plant (UK)
  • Billion Tree Campaign
  • Great Green Wall (Africa)
  • International Day of Forests
  • International Year of Forests
  • Million Tree Initiative
  • Three-North Shelter Forest Program (China)
  • World Forestry Congress