Leninisme

Artikel ini merupakan bagian dari
seri mengenai:
Komunisme
Bintang merah
Konsep
Filosofi Marxis
Ekonomi Marxian
Materialisme historis
Nilai lebih
Mode produksi
Perjuangan kelas
Masyarakat Tanpa Kelas
Internasionalisme proletariat
Revolusi Dunia
Aspek
Negara komunis
Partai komunis
Revolusi komunis
Simbolisme komunis
Komunisme dan agama
Sejarah komunisme
Jenis
Marxisme
Leninisme
Trotskyisme
Maoisme
Luxemburgisme
Titoisme
Stalinisme
Castroisme
Guevarisme
Hoxhaisme
Juche
Komunisme sayap kiri
Dewan komunisme
Komunisme anarkis
Komunisme agamis
Komunisme Eropa
Komunisme dunia
Komunisme tanpa negara
Komunisme nasional
Komunisme primitif
Komunisme ilmiah
Marxisme Otonomis
  • l
  • b
  • s

Dalam filosofi Marxis, Leninisme merupakan bagian dari teori politik organisasi demokratis suatu partai politik revolusioner dan pencapaian demokrasi langsung kediktatoran proletariat sebagai awal dari sosialisme. Paham yang dikembangkan dan dinamai berdasarkan nama pemimpin Revolusi Rusia, Vladimir Lenin (18701924), ini terdiri atas teori politik dan ekonomi sosialis yang dikembangkan dari Marxisme dan penafsiran pribadi Lenin terhadap teori Marxis yang sesuai dengan kondisi sosial masyarakat agraris di Kekaisaran Rusia (17211917). Dalam praktik revolusi, Leninisme membalik urutan filosofi Marxis mengenai ekonomi di atas politik sehingga memungkinkan terjadinya revolusi politik yang dipimpin oleh partai pelopor revolusioner daripada harus menunggu terjadinya revolusi kelas buruh di perkotaan secara spontan sebagaimana yang dinyatakan dalam Marxisme.[1]

Pasca-Revolusi Oktober 1917, Leninisme merupakan varian yang dominan dari Marxisme yang selanjutnya menjadi ideologi resmi demokrasi Soviet (melalui dewan pekerja) di Republik Sosialis Federasi Soviet Rusia sebelum melebur ke dalam Uni Soviet pada tahun 1922.[2] Sebagai istilah ilmu politik, Leninisme mulai digunakan secara umum pada tahun 1922, hanya beberapa saat setelah Lenin terserang stroke yang membuatnya tidak lagi aktif berpartisipasi dalam Partai Komunis Rusia. Dua tahun kemudian, tepatnya pada Kongres V Komintern, Juli 1924, Grigory Zinoviev mempopulerkan penggunaan istilah Leninisme.

Penerus

Vladimir Lenin (1920).

Pasca-meninggalnya Lenin, Josef Stalin dan Leon Trotsky saling perang ideologi di dalam Partai Komunis Uni Soviet. Pada tahun 1924, Stalin mengajukan tesis Sosialisme di Satu Negara, yaitu bahwa Uni Soviet harus membangun sosialisme di dalam negeri sambil mendukung pemerintahan revolusioner di seluruh belahan dunia. Trotsky menganggap bahwa sosialisme di satu negara tidak mungkin diterapkan dan Uni Soviet seharusnya mendukung terjadinya revolusi di negara-negara maju. Stalin dan para pendukungnya menyebut argumen Trotsky tersebut sebagai Trotskyisme untuk menekankan bahwa Sosialisme di Satu Negara merupakan kelanjutan teoretis dari Leninisme. Selanjutnya, para pendukung Stalin menyebut tesis itu sebagai Marxisme-Leninisme dan para penentangnya menyebutnya sebagai Stalinisme. Teori Stalin pada akhirnya berhasil memenangkan perang ideologi tersebut dan diadopsi menjadi kebijakan negara, sedangkan Leon Trotsky diusir dari Uni Soviet.

Di Republik Tiongkok, Partai Kuomintang dibentuk sebagai partai Leninis walaupun ideologinya sangat antikomunis dan bersayap kanan.[3]

Di Republik Rakyat Tiongkok, Partai Komunis Tiongkok mengklaim bahwa mereka dibentuk sebagai partai pelindung revolusioner Leninis yang berlandaskan Maoisme (pemikiran Mao Zedong), pengembangan terhadap Marxisme-Leninisme, dan dasar teoretis pergerakan revolusioner di dunia ketiga.

Kaum Leninis kontemporer melihat globalisasi sebagai kelanjutan dari imperialisme di mana kapitalis negara-negara maju memperlakukan buruh di negara-negara berkembang dan maju secara sewenang-wenang dengan upah yang kecil, hari kerja yang panjang, dan kondisi lingkungan kerja yang keras.

Lihat pula

Referensi

  1. ^ Kritik Lenin terhadap Kapitalisme Global
  2. ^ The New Fontana Dictionary of Modern Thought Third Edition (1999) hlm. 476–477
  3. ^ Jonathan Fenby (2005). Chiang Kai Shek: China's Generalissimo and the Nation He Lost. Carroll & Graf Publishers. hlm. 504. ISBN 0786714840. Diakses tanggal 2010-11-28. 

Pranala luar

Karya Vladimir Lenin

  • (Indonesia) Apa yang Harus Dikerjakan?
  • (Indonesia) Negara dan Revolusi
  • (Inggris) Imperialisme, Tingkat Tertinggi Kapitalisme
  • (Inggris) Arsip Karya-Karya Lenin di Marxists.org
  • (Inggris) Konferensi Pertama Komintern

Pranala lain

  • Leninisme
  • Buku elektronik mengenai Leninisme
  • Marcel Liebman mengenai Lenin dan demokrasi Diarsipkan 2011-09-27 di Wayback Machine.
  • Nukilan "Leninisme dan Kapitalisme Negara" Diarsipkan 2008-04-16 di Wayback Machine. dari karya Noam Chomsky
  • Pertanyaan Organisatoris tentang Demokrasi Sosial Rusia oleh Rosa Luxemburg
  • Filosofi Lenin oleh Karl Korsch
  • Lenin sebagai Seorang Filosof oleh Anton Pannekoek
  • Legenda Lenin oleh Paul Mattick
  • Matinya Kaum Buruh: Peninjauan Ulang Marx dan Lenin Diarsipkan 2011-08-05 di Wayback Machine. oleh Paul Craig Roberts