Kota Kudus, Kudus

6°48′09″S 110°50′38″E / 6.80250°S 110.84389°E / -6.80250; 110.84389Koordinat: 6°48′09″S 110°50′38″E / 6.80250°S 110.84389°E / -6.80250; 110.84389Negara IndonesiaProvinsiJawa TengahKabupatenKudusJumlah Satuan PemerintahanDaftar
Desa: 16
Kelurahan: 9
Dukuh: 34Pemerintahan
 • CamatAndrias Wahyu Adi Setiawan • Sekretaris CamatSonhajiLuas
 • Total11,22 km2 (4,33 sq mi)Populasi
 (30 Juni 2023[1])
 • Total91.391 • Kepadatan8.166/km2 (21,150/sq mi)Demografi
 • DemonimOrang Kudus
Wong Kudus • Agama
Islam 92,53%
Kristen 7,25%
- Protestan 4,84%
- Katolik 2,41%
Buddha 0,20%
Hindu 0,01%
Lainnya 0,01%
[1] • BahasaIndonesia (resmi)
Jawa (dominan)Zona waktuUTC+07:00 (WIB)Kode posKode area telepon+62 291Pelat kendaraanK xxxx B**/K*Kode Kemendagri33.19.02[2]Kode SNI 7657:2023KDSSitus webkudus.kuduskab.go.id

Kecamatan Kudus (Jawa: ꦏꦸꦢꦸꦱ꧀ Pegon: قدوس) (ditulis juga sebagai Kota Kudus) adalah sebuah kecamatan dan ibu kota yang menjadi pusat pemerintahan dan perekonomian dari Kabupaten Kudus di provinsi Jawa Tengah, Indonesia.

Etimologi

Menurut Ricklefs, Kudus merupakan satu-satunya kota di Jawa yang menggunakan nama dari bahasa Arab.[3]

Kata "Kudus" berasal dari bahasa Arab yaitu Al-Quds (Arab: القُدس) yang artinya suci, bersih. Penggunaan nama ini diawali dengan berdirinya Masjid Menara Kudus yang merupakan peninggalan Sunan Kudus. Batu pertama dari masjid ini berasal dari Masjid Al-Aqso di Yerusalem sehingga masjid ini dinamakan sebagai Al-Manar atau Al-Aqso. Sehingga, daerah sekitar masjid ini dinamakan sebagai Al-Quds, meniru nama kota Yerusalem yang dikenal sebagai Baitul Maqdis atau Al-Quds.

Sejarah

Pada tanggal 8 Desember 1951, terjadi pertempuran antara TNI dengan pasukan eks Batalyon 426. Pertempuran ini menandai dimulainya Pemberontakan Eks Batalyon 426. Selama pertempuran, pasukan eks Batalyon 426 meluncurkan mortar dan beberapa diantarnya jatuh ke alun-alun kota. Pertempuran berlangsung sampai sore hari ketika hujan deras turun di Kudus sehingga menyebabkan pasukan eks Batalyon 426 melarikan diri dari kota menuju ke arah selatan.[4]

Geografi

Kecamatan ini berada di dataran rendah dan berada pada ketinggian 31 meter di atas permukaan laut. Kecamatan Kota Kudus beriklim tropis, dengan curah hujan 94 mm per tahun dan suhu 22-39 °C.

Batas Wilayah

Berikut merupakan batas-batas wilayah dari kecamatan ini, yaitu:

Utara Kecamatan Dawe
Timur Kecamatan Jekulo
Selatan Kecamatan Jati
Barat Kecamatan Kaliwungu

Desa/kelurahan

Demografi

Jumlah penduduk Kecamatan Kota adalah 91.137 jiwa (tahun 2013) yang terdiri atas 44.452 jiwa penduduk laki-laki dan 47.285 jiwa penduduk berjenis kelamin perempuan. Tingkat kepadatan penduduk Kecamatan Kudus adalah 8.162 jiwa / km2. Sementara pada Sensus Penduduk Indonesia 2020, penduduk Kota Kudus berjumlah 89.480 jiwa, dengan kepadatan 8.546 jiwa/km². Sebagian besar penduduk Kecamatan Kudus bermata pencaharian sebagai buruh industri dan sektor swasta.

Penduduk asli kota Kudus adalah suku Jawa, dan ada juga suku pendatang dari wilayah lain. Kemudian, berdasarkan data Badan Pusat Statistik kabupaten Kudus 2021 mencatat bahwa penduduk Kota Kudus memiliki beragam kepercayaan atau agama yang dianut. Adapun persentasi agama yang dianut menurut agama yang dianut ialah Islam 92,53%, kemudian Kristen 7,25%, dimana Protestan 4,84% dan Katolik 2,41%. Sebagian lagi beragama Buddha 0,20%, kepercayaan Saman 0,01% dan Hindu 0,01%.[1] Sementara rumah ibadah yang di kota Kudus yakni masjid 68 bangunan, musholah 207 bangunan, gereja Protestan 21 bangunan, gereja Katolik 1 bangunan dan klenteng 1 bangunan.

Pariwisata

Tempat wisata di Kecamatan Kota Kudus, yaitu:

Wisata Keluarga

alun-alun yang dibangun masa Sunan Kudus
  • Alun-Alun Kudus Baru (Simpang Tujuh), di Desa Barongan
alun-alun yang dibangun Bupati Kudus
tempat rekreasi dan taman bermain untuk keluarga.
Selain sebagi gedung olahraga juga dilengkapi dengan kolam renang dan arena pemancingan.

Wisata Sejarah

terletak satu komplek dengan makam dan masjid Sunan Muria. Menara Kudus yang berarsitektur hindu ini menjadi ikon Kabupaten Kudus.
Konon menurut cerita, masjid ini hendak dibangun seperti masjid Menara kudus tetapi tatkala sedang dibangun ada orang yang sempat melihat roh jahat (kamanungsang), sehingga akhirnya pembangunan masjid tersebut dibatalkan.
  • Museum Sunan Kudus, di Desa Kauman
tempat menyimpan peninggalan-peninggalan Sunan Kudus

Wisata Religi

salah satu dari Walisongo yang menyiarkan agama islam di tanah Jawa
merupakan Kakak kandung R.A. Kartini, yang memberi inspirasi agar Kartini membela kaum wanita
Merupakan guru Sunan Kudus dan sesepuh dari Kota Kudus yang berasal dari China dengan nama asli The Ling Sing

Wisata Belanja

Referensi

  1. ^ a b c "Visualisasi Data Kependudukan - Kementerian Dalam Negeri 2023" (Visual). www.dukcapil.kemendagri.go.id. Diakses tanggal 16 Desember 2023. 
  2. ^ "Kode Kemendagri di Kecamatan Kota Kudus". Kode Wilayah Administrasi Kecamatan Kota Kudus.  Tidak memiliki atau membutuhkan |url= (bantuan)
  3. ^ M.C. Ricklefs, KOMENTAR MENGENAI NAMA YOGYAKARTA, 2015, dalam Peter Carey, Asal Usul Nama Yogyakarta Malioboro, 2015, ISBN 978-602-9402-62-9
  4. ^ Kodam VII/Diponegoro, Kodam VII/Diponegoro (1968). Sedjarah TNI-AD Kodam VII/Diponegoro. Semarang: Jajasan Penerbit Diponegoro. hlm. 94.