Kejahatan perang Sekutu pada Perang Dunia II

Kejahatan perang Sekutu mencakup dugaan dan bukti pelanggaran hukum perang oleh Sekutu semasa Perang Dunia II terhadap warga sipil atau personel militer Blok Poros.

Pada akhir Perang Dunia II, banyak penjahat perang Poros yang diadili. Sebagian di antaranya diadili di Pengadilan Nuremberg dan Pengadilan Tokyo. Namun demikian, pengadilan di Eropa dibentuk berdasarkan Piagam London yang hanya mengakui kejahatan perang oleh pelaku yang membawa kepentingan negara-negara Blok Poros.

Ada banyak kejahatan perang pasukan Sekutu yang langsung diselidiki oleh negara-negara Sekutu dan diteruskan ke pengadilan militer. Menurut para sejarawan, beberapa insiden yang seharusnya tergolong kejahatan perang malah tidak diselidiki oleh Sekutu, atau diselidiki namun pelakunya tidak dijatuhi hukuman.

Kebijakan

Sekutu Barat mengklaim bahwa militer mereka diwajibkan mematuhi Konvensi Den Haag dan Konvensi Jenewa dan melakukan perang sah untuk mempertahankan diri. Pelanggaran konvensi tersebut memang terjadi, salah satunya pemulangan paksa warga Soviet yang bersekongkol dengan pasukan Poros ke Uni Soviet setelah perang berakhir. Militer Uni Soviet juga beberapa kali melakukan kejahatan perang yang kabarnya diperintahkan oleh pemerintah pusat. Kejahatan-kejahatan ini mencakup perang agresi, pembunuhan massal dan genosida tawanan perang, dan menindas penduduk negara-negara yang ditaklukkannya.[1]

Antony Beevor menyebut bahwa pemerkosaan terhadap perempuan Jerman semasa pendudukan Sekutu di Jerman merupakan "fenomena pemerkosaan massal terbesar sepanjang sejarah," dan memperkirakan bahwa sedikitnya 1,4 juta perempuan diperkosa di Prusia Timur, Pomerania, dan Silesia. Ia menegaskan bahwa perempuan Rusia, Belorusia, dan Ukraina yang dibebaskan dari kerja paksa di Jerman juga dilecehkan secara seksual.[2]

Sejumlah sejarawan seperti Jörg Friedrich menyatakan bahwa pengeboman udara terhadap permukiman dan bangunan bersejarah di wilayah musuh, termasuk kota Cologne, Hamburg, dan Dresden, Biara Monte Cassino di Italia pada Pertempuran Monte Cassino,[3] Tokyo, Nagoya, Osaka, dan khususnya pengeboman atom di Hiroshima dan Nagasaki, oleh Sekutu Barat dapat digolongkan sebagai kejahatan perang. Rangkaian pengeboman tersebut mengakibatkan kehancuran total sejumlah kota dan bangunan dan menewaskan puluhan ribu warga sipil..[4][5][6] Namun demikian, hukum kemanusiaan internasional positif atau adat terkait peperangan udara belum ada sebelum dan semasa Perang Dunia II.[7] Artinya, pada waktu itu pengeboman strategis tidak dianggap kejahatan perang secara resmi. Atas alasan ini pula, tidak ada perwira Jepang dan Jerman yang diadili di pengadilan kejahatan perang Sekutu atas serangan udara di Shanghai, Chongqing, Warsaw, Rotterdam, dan kota-kota di Britania Raya saat The Blitz berlangsung.[8]

Lihat pula

  • Pembantaian Bleiburg
  • Pembantaian Komunis di Serbia 1944–1945
  • Pembantaian Foibe
  • Daftar pembantaian
  • Keadilan pemenang
  • Kerja paksa warga Jerman di Uni Soviet
  • Kerja paksa warga Jerman setelah Perang Dunia II
  • Partisan Soviet, kejahatan terhadap warga sipil di Finlandia
  • Taken by Force (buku)
  • Dukungan Churchill untuk serangan kimia terhadap kota-kota di Jerman

Catatan

  • Moody, W. (2003), Hell's Folly, Trafford Publishing, hlm. 128 (footnote), diakses tanggal September 6, 2010 

Kutipan

  1. ^ Davies, Norman (2005). "War crimes". The Oxford Companion to World War II. Oxford: Oxford University Press. hlm. 983–984. ISBN 978-0-19-280670-3. 
  2. ^ Antony Beevor (1 May 2002), "'They raped every German female from eight to 80'", theguardian.com, The Guardian 
  3. ^ Kershaw, Alex, "Monte Cassino, Ten Armies in Hell", World War II Magazine, September/October 2013, p. 73
  4. ^ Harding, Luke (22 October 2003). "Germany's forgotten victims". The Guardian. London. Diakses tanggal 21 January 2010. 
  5. ^ Bloxham, David "Dresden as a War Crime", in Addison, Paul & Crang, Jeremy A. (eds.). Firestorm: The Bombing of Dresden. Pimlico, 2006. ISBN 1-84413-928-X. Chapter 9 p. 180
  6. ^ Davies, Norman (2005). "War crimes". The Oxford Companion to World War II. Oxford: Oxford University Press. hlm. 983–984. ISBN 978-0-19-280670-3. 
  7. ^ Javier Guisández Gómez (June 30, 1998). "The Law of Air Warfare". International Review of the Red Cross (323): 347–363. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-12-21. Diakses tanggal 2015-09-02. 
  8. ^ Terror from the Sky: The Bombing of German Cities in World War II. Berghahn Books. 2010. hlm. 167. ISBN 1-8454-5844-3. 

Referensi

  • Addison (editor), Paul; Crang (editor), Jeremy A (2006). Firestorm: The Bombing of Dresden. Pimlico. ISBN 1-84413-928-X. Pemeliharaan CS1: Teks tambahan: authors list (link)
  • Bischoff, Gunter; Ambrose, Stephen (1992), "Introduction", dalam Bischoff, Gunter; Ambrose, Stephen, Eisenhower and the German POWs, New York: Louisiana State University Press, ISBN 0-8071-1758-7 
  • Flint, Edwards R (2009). The development of British civil affairs and its employment in the British Sector of Allied military operations during the Battle of Normandy, June to August 1944. Cranfield, Bedford: Cranfield University; Cranfield Defence and Security School, Department of Applied Science, Security and Resilience, Security and Resilience Group. 
  • Gómez, Javier Guisández (1998). "30 June 1998 International Review of the Red Cross no 323, p.347-363: The Law of Air Warfare" (PDF). International Review of the Red Cross. 
  • Meyer, Kurt (2005) [1957]. Grenadiers: The Story of Waffen SS General Kurt "Panzer" Meyer. Stackpole Books, U.S.; New Ed edition. ISBN 0-8117-3197-9. 
  • Gerster, Robin (2008), Travels in Atomic Sunshine. Australia and the Occupation of Japan, Melbourne: Scribe, ISBN 978-1-921215-34-6 
  • Meyer, Hubert (2005) [1994]. The 12th SS: The History of the Hitler Youth Panzer Division: Volume I. Mechanicsburg: Stackpole Books. ISBN 978-0-8117-3198-0. 
  • Overy, Richard (2006). "The Post-War Debate". Firestorm: The Bombing of Dresden (PDF). 
  • Stacey, Colonel Charles Perry; Bond, Major C.C.J. (1960). Official History of the Canadian Army in the Second World War: Volume III. The Victory Campaign: The operations in North-West Europe 1944–1945. The Queen's Printer and Controller of Stationery Ottawa. 
  • Stacey, Colonel Charles Perry (1982). A date with history: Memoirs of a Canadian historian. Deneau. ISBN 978-0-88879-086-6. 
  • USAF Historical Division, Research Studies Institute Air University. "Historical Analysis of the 14–15 Bombing of Dresden". Air Force Historical Studies Office. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2011-07-22. Diakses tanggal 2015-09-02. 

Bacaan lanjutan

  • Harris, Justin Michael. "American Soldiers and POW Killing in the European Theater of World War II" [1]
  • l
  • b
  • s
Peserta
Arena Pertempuran
Eropa (Front Barat · Front Timur) · Asia-Pasifik (Laut Pasifik · Tiongkok Raya · Asia Tenggara · Pasifik Barat Daya · Samudra Hindia) · Mediterania dan Timur Tengah (Afrika Utara · Afrika Timur · Syiria · Mesopotamia · Persia) · Amerika · Samudra Antlatik
Urutan waktu
Pra PD II · 1939 · 1940 · 1941 · 1942 · 1943 · 1944 · 1945