Kapal selam Sekutu dalam Perang Pasifik

Kapal perusak Jepang Yamakaze terkena torpedo, difoto melalui periskop dari kapal selam Amerika USS Nautilus SS-168 pada 25 Juni 1942.

Kapal selam Sekutu digunakan secara luas selama Perang Pasifik dan merupakan kontributor utama kekalahan Kekaisaran Jepang.

Selama perang, kapal selam dari Angkatan Laut Amerika Serikat bertanggung jawab atas 55% kerugian kapal dagang Jepang; angkatan laut Sekutu lainnya juga memperbanyak jumlah kerugian.[1] Perang terhadap pengiriman barang-barang Jepang adalah satu-satunya faktor paling menentukan dalam jatuhnya perekonomian Jepang.

Kapal selam Sekutu juga menenggelamkan sejumlah besar transportasi pasukan Tentara Jepang Kekaisaran (TKJ), menewaskan ribuan tentara Jepang dan menghambat penyebaran bala bantuan TKJ selama pertempuran di pulau-pulau Pasifik. Mereka juga melakukan patroli pengintaian, mendaratkan pasukan khusus dan gerilya serta melakukan tugas pencarian dan penyelamatan.[2] Mayoritas kapal selam yang terlibat berasal dari Angkatan Laut AS, disusul oleh Angkatan Laut Kerajaan sedangkan Angkatan Laut Belanda berkontribusi dengan jumlah kapal yang sedikit.

Referensi

  1. ^ Euan Graham (2006). Japan's sea lane security, 1940–2004: a matter of life and death?. Routledge. ISBN 978-0-415-35640-4. 
  2. ^ Blair, Clay, Jr. Silent Victory (Bantam, 1947), pp.508, 521–2, 568, 574, 576, 609, 646, 724, 745–6, 784, 806, 818, 825, 827, 829, 842, 865–6, & 868–9.