Intimidasi terhadap pemilih

Bagian dari seri Politik
Pemungutan suara
Proses
Surat suara
  • Surat suara jarak jauh
  • Surat suara tambahan
  • Surat suara contoh
Calon dan pemilih
  • Calon
  • Daftar calon
  • Daerah pemilihan
  • Hak suara
    • Hak suara universal
Istilah
Penghitungan suara
  • Suara rakyat
  • Pemungutan suara manual
  • Mesin pemungutan suara
Sistem pemilihan
Sistem distrik
  • Pemenang undi terbanyak
  • Sistem dua putaran
  • Putaran kedua instan
  • Kemenangan mutlak
  • Kemenangan mutlak partai
  • Usual judgment
Sistem proporsional dan semiproporsional
  • Tunggal tak teralihkan
  • Kumulatif
  • Sistem binomial
  • Daftar partai
  • Tunggal teralihkan
  • Spare vote
Sistem campuran
  • Proporsional anggota campuran
  • Sistem anggota tambahan
  • Tunggal campuran (peralihan suara positif)
  • Skorporo (peralihan suara negatif)
  • Teralihkan bersurat suara campuran
  • Alternatif plus
  • Proporsional anggota ganda
  • Proporsional perdesaan–perkotaan
  • Bonus mayoritas
  • Paralel (mayoritas anggota campuran)
Strategi
  • Berdasarkan isu
  • Calon berpartai majemuk
  • Partai majemuk
  • Partai tunggal
  • Bersiasat
  • Vote pairing
Menentang pemilihan
Pola dan akibat
  • Efek ekor jas
  • Segmen pemilih
  • Paradoks pemungutan suara
  • Kampanye pasif
  • Pemisahan suara
  • Apati politik
  • Kelelahan pemilih
  • Tingkat partisipasi pemilih
Suara protes
  • Penyalahgunaan surat suara kosong
  • Pemberian suara lebih dari sekali
  • Pencabutan hak suara terpidana
  • Serangan fajar (jual beli suara)
  • Intimidasi terhadap pemilih
  • Perdebatan keabsahan hak pilih
Pencegahan
 Portal Politik
  • l
  • b
  • s

Intimidasi terhadap pemilih adalah penggunaan pengaruh untuk menekan seseorang agar memilih atau tidak memilih. Intimidasi dapat mengambil banyak bentuk, baik secara halus maupun agresif. Bentuk-bentuk intimidasi yang halus antara lain dapat berupa gerak tubuh atau kata-kata yang dilontarkan saat menjelang pemungutan suara, penggunaan atribut partai atau kandidat di tempat pemungutan suara, atau narasi-narasi yang menyudutkan kelompok minoritas. Sementara bentuk-bentuk intimidasi yang agresif antara lain dapat berupa ancaman fisik serta ancaman ekonomi—seperti ancaman kehilangan pekerjaan, penghasilan kerja, atau jabatan.[1]

Referensi

  1. ^ "Intimidasi dan Pengusikan Hak Memilih di Pemilu Indonesia". Rumah Pemilu. 
Ikon rintisan

Artikel bertopik politik ini adalah sebuah rintisan. Anda dapat membantu Wikipedia dengan mengembangkannya.

  • l
  • b
  • s