Han Groenewegen

Infobox orangHan Groenewegen

Biografi
Kelahiran(nl) Johannes Martinus Groenewegen
27 Oktober 1888
Kematian4 April 1980 (91 tahun)
Jakarta
Data pribadi
PendidikanRoyal Academy of Art
Kegiatan
Pekerjaanarsitek
Karya kreatif
Karya terkenal
  • Heilig Hartkerk
  • (1884) Paroki Katedral Medan
  • (1949) Bioskop Menteng
Keluarga
Pasangan nikahAnna Groenewegen
Rumah Sakit Santa Elisabeth di Medan adalah salah satu karya pertama dari Groenewegen di Hindia Belanda.

Johannes Martinus (Han) Groenewegen (27 Oktober 1888 – 4 April 1980) dulu adalah seorang arsitek asal Belanda yang aktif di Belanda dan Hindia Belanda (kini Indonesia) mulai dekade 1920-an hingga 1960-an.

Biografi

Gereja Katolik Hati Kudus Yesus di Schiedam adalah salah satu karya pertama dari Groenewegen di Belanda.

Han Groenewegen bekerja di Den Haag sebagai arsitek lepas mulai tahun 1920 hingga 1927.[1] Setelah mendirikan biro arsiteknya sendiri, ia biasanya bekerja untuk kontraktor R. Rutgers di Den Haag.[2] Salah satu karya pertamanya di Belanda adalah Gereja Hati Kudus Yesus di Schiedam. Saat Depresi Besar, Groenewegen pergi dari Belanda untuk mendirikan biro arsiteknya sendiri di Hindia Belanda.[1] Sejumlah arsitek lain juga pergi ke Hindia Belanda pada saat yang sama, salah satunya Albert Aalbers. Groenewegen lalu tiba di Medan, Sumatra pada tahun 1927 dan mulai mengerjakan perencanaan untuk Rumah Sakit Santa Elisabeth (1929-1930).[3] Ia aktif di Medan mulai tahun 1927 hingga 1942.[4] Seperti Schoemaker di Bandung, Gronewegen dapat dianggap sebagai perwakilan modernis Nieuwe Bouwen di Medan.[4] Proyek yang kemudian dikerjakan oleh Groenewegen antara lain perluasan Gereja Katedral Medan (1928),[5] gedung Asuransi Arnhem (kini Museum Perjuangan TNI, 1930), Gereja Katolik Cina di Polonia (1934),[1] Sekolah Putri Beatrix (kini Sekolah Kristen Immanuel, 1938),[4] kolam renang Medan (1939),[6][7] dan Oranjeschool (1941).[4] Namun, tidak seperti sejumlah koleganya, Groenewegen tetap tinggal di Indonesia pasca negara tersebut merdeka.

Pasca perang, Groenewegen pindah ke Jakarta pada tahun 1947. Sesaat setelah perang, ia mengerjakan perencanaan induk rekonstruksi.[1] Salah satu bangunan pertama yang dirancang oleh Groenewegen di Jakarta adalah bioskop Menteng di Jl. Jawa (1949-1950, kini telah dihancurkan).[8] Rancangannya yang lain di Jakarta adalah rumah dinas untuk De Javasche Bank (1952), Rumah Sakit Sumber Waras di Grogol (1957), sebuah krematorium (1958), kedutaan besar Belanda di Indonesia (1960 dan 1966). Mulai tahun 1957, Groenewegen bekerja sama dengan arsitek F. Silaban, salah satunya untuk merancang kantor pusat Bank Indonesia di Jakarta.[9] Ia lalu juga bekerja sebagai dosen arsitektur. Groenewegen akhirnya meninggal pada bulan April 1980 di Rumah Sakit Sumber Waras yang ia rancang.[1]

Groenewegen juga merancang sejumlah bangunan di luar Medan dan Jakarta, seperti Rumah Sakit Sumber Waras di Padang (1956-1957), bioskop Savoy di Bukittinggi (1957), dan Museum Seni Modern di Bali (1959).[2]

Filosofi rancangan

Bioskop Menteng di Jl. Jawa.

Groenewegen sangat dipengaruhi oleh prinsip dari Amsterdam School. Setelah tinggal dan bekerja Indonesia, Groenewegen mulai memasukkan elemen arsitektur Indies ke dalam rancangannya.

Referensi

  1. ^ a b c d e Akihary 1990, hlm. 72.
  2. ^ a b Akihary 1990, hlm. 109.
  3. ^ Leushuis 2011, hlm. 67.
  4. ^ a b c d Loderichs 1997, hlm. 25.
  5. ^ "Gereja Katedral Santa Maria Tak Bernoda Asal". 
  6. ^ Loderichs 1997, hlm. 122.
  7. ^ "Zwembad Medan" [Medan Swimming Pool]. Colonial architecture & townplanning (dalam bahasa Belanda). TU Delft. 2016. Diarsipkan dari versi asli tanggal April 3, 2016. Diakses tanggal April 3, 2016.  Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
  8. ^ Gemeentemuseum Helmond 1990, hlm. 32-3.
  9. ^ Akihary 1990, hlm. 85.

Rujukan

  • Akihary, Huib (1990). Architectuur & Stedebouw in Indonesië 1870/1970. Zutphen: De Walburg Pers. ISBN 9072691024. 
  • Het Indische bouwen: architectuur en stedebouw in Indonesie : Dutch and Indisch architecture 1800-1950. Helmond: Gemeentemuseum Helmond . 1990. Diakses tanggal March 30, 2015. 
  • Leushuis, Emile (2011). Gids historische stadswandelingen Indonesië [Guide historic city tours Indonesia] (dalam bahasa Belanda). Amsterdam: KIT Publishers. ISBN 9789460221620. Diarsipkan dari versi asli tanggal March 7, 2016. 
  • Loderichs, M.A. (November 1997). Medan - Beeld van een stad [Medan - Pictures of a city] (dalam bahasa Belanda). Purmerend: Asia Maior. ISBN 9074861105. 
  • Widodo, Johannes. "Medan: The Advent of a North Sumatran Modern City". Medan Heritage. Sumatra Heritage Trust. Diakses tanggal 19 May 2016. 

Pranala luar

  • "List of Medan Heritage (gives good list, however building information needs to be properly sourced)". Medan - Understanding Heritage. Badan Warisan Sumatra Heritage Trust. 2016. Diarsipkan dari versi asli tanggal March 20, 2016. Diakses tanggal March 20, 2016.  Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
  • l
  • b
  • s
Rumah adat
Jawa
  • Alun-alun
  • Rumah Jawa
  • Joglo
  • Keraton
  • Panggangpe
  • Pendopo
  • Rumah kalang
  • Saka guru
  • Tumpang sari
  • Bali
    Minangkabau
    Batak
    Dayak
    Sunda
    Sumatera Selatan
    Daerah lain
    Hindu-Buddha
    Islam
    Kolonial Belanda
    Awal
    Modern
    Lainnya
    Pasca-kolonial
    & kontemporer
    1950-an–1970-an
    1970-an–sekarang
    • Arsitektur kontemporer Indonesia
    Kategori
    Pengawasan otoritas Sunting ini di Wikidata
    Umum
    • Integrated Authority File (Jerman)
    • ISNI
      • 1
    • VIAF
      • 1
    • WorldCat
    Perpustakaan nasional
    • Prancis (data)
    • Amerika Serikat
    • Belanda
    Kamus biografi
    • Belanda
    Lain-lain
    • SUDOC (Prancis)
      • 1