Filsafat modern

Sejarah
filsafat Barat
Bagian dari "Sekolah Athena" oleh Raphael (Raffaelo Sanzio, 1483-1520)
Fresko Mazhab Athena karya Rafael
Filsafat Barat
Berdasarkan era
  • Pra-Sokrates
  • Kuno
  • Abad pertengahan
  • Renaisans
  • Modern
  • Kontemporer
Berdasarkan abad
  • 16
  • 17
  • 18
  • 19
  • 20
Lihat pula
Filsafat religius
  • Kristen
  • Yahudi
  • Islam
Filsafat Timur
  • l
  • b
  • s
René Descartes

Filsafat modern adalah pembagian dalam sejarah Filsafat Barat yang menjadi tanda berakhirnya era skolastisisme.[1][2] Waktu munculnya filsafat modern adalah abad ke-17 hingga awal abad ke-20 di Eropa Barat dan Amerika Utara.[3] Filsafat Modern ini pun dimulai sejak munculnya rasionalisme lewat pemikiran Descartes, seorang filsuf terkemuka pada zaman Modern.[3][4]

Latar Belakang

Masa modern menjadi identitas di dalam filsafat Modern.[1] Pada masa ini rasionalisme semakin dipikirkan.[1] Tidak gampang untuk menentukan mulai dari kapan Abad Pertengahan berhenti.[1] Namun, dapat dikatakan bahwa Abad Pertengahan itu berakhir pada abad 15 dan 16 atau pada akhir masa Renaisans.[1] Masa setelah Abad Pertengahan adalah masa Modern.[2] Sekalipun, memang tidak jelas kapan berakhirnya Abad Pertengahan itu.[2] Akan tetapi, ada hal-hal yang jelas menandai masa Modern ini, yaitu berkembang pesat berbagai kehidupan manusia Barat, khususnya dalam bidang kebudayaan, ilmu pengetahuan, dan ekonomi.[2][5] Usaha untuk menghidupkan kembali kebudayaan klasik Yunani-Romawi.[2] Kebudayaan ini pulalah yang diresapi oleh suasana kristiani. Di bidang Filsafat, terdapat aliran yang terus mempertahankan masa Klasik.[2] Aliran-aliran dari Kungfu dan mazhab Stoa menjadi aliran-aliran yang terus dipertahankan.[6] Pada masa Renaissance ini tidak menghasilkan karya-karya yang penting.[6]

Satu hal yang menjadi perhatian pada masa Renaissance ini adalah ketika kita melihat perkembangan pemikirannya.[1] Perkembangan pada masa ini menimbulkan sebuah masa yang amat berperan di dalam dunia filsafat.[1] Inilah yang menjadi awal dari masa modern.[1] Timbulnya ilmu pengetahuan yang modern, berdasarkan metode eksperimental dan matematis.[1] Segala sesuatunya, khususnya di dalam bidang ilmu pengetahuan mengutamakan logika dan empirisme.[1] Aristotelian menguasai seluruh Abad Pertengahan ini melalui hal-hal tersebut.[1]

Pada masa Modern terjadi perkembangan yang pesat pada bidang ekonomi.[2] Hal ini terlihat dari kota-kota yang berkembang menjadi pusat perdagangan, pertukaran barang, kegiatan ekonomi monoter, dan perbankan.[2] Kaum kelas menengah melakukan upaya untuk bangkit dari keterpurukan dengan mengembangkan suatu kebebasan tertentu.[2] Kebebasan ini berkaitan dengan syarat-syarat dasar kehidupan.[2] Segala macam barang kebutuhan bisa dibeli dengan uang.[2] Makanisme pasar pun sudah mulai mengambil peranan penting untuk menuntut manusia untuk rajin, cerdik, dan cerdas.[2] Dari sudut pandang sosio-ekonomi menjelaskan bahwa individu berhadapan dengan tuntutan-tuntutan baru dan praktis yang harus dijawab berdasarkan kemampuan akal budi yang mereka miliki.[2] Kemampuan ini tanpa harus mengacu kepada otoritas lain, entah itu dari kekuasaan gereja, tuntutan tuan tanah feodal, maupun ajaran muluk-muluk dari para filsuf.[2]

Dari sudut pandang sejarah Filsafat Barat melihat bahwa masa modern merupakan periode dimana berbagai aliran pemikiran baru mulai bermunculan dan beradu dalam kancah pemikiran filosofis Barat.[1] Filsafat Barat menjadi penggung perdebatan antar filsuf terkemuka.[1] Setiap filsuf tampil dengan gaya dan argumentasinya yang khas.[1] Argumentasi mereka pun tidak jarang yang bersifat kasar dan sini, kadang tajam dan pragmatis, ada juga yang sentimental.[1] Sejarah filsafat pada masa modern ini dibagi ke dalam tiga zaman atau periode, yaitu: zaman Renaissans (Renaissance), zaman Pencerahan Budi (Aufklarung), dan zaman Romantik, khususnya periode Idealisme Jerman.[1]

Ada beberapa tokoh yang menjadi perintis yang membuka jalan baru menuju perkembangan ilmiah yang modern.[1] Mereka adalah Leonardo da Vinci (1452-1519), Nicolaus Copernicus (1473-1543), Johannes Kepler (1571-1630) dan Galileo Galilei (1564-1643).[1] Sedangkan Francis Bacon (1561-1623) merupakan filsuf yang meletakkan dasar filosofisnya untuk perkembangan dalam bidang ilmu pengetahuan.[1] Dia merupakan bangsawan Inggris yang terkenal dengan karyanya yang bermaksud untuk menggantikan teori Aristoteleles tentang ilmu pengetahuan dengan teori baru.[1]

Sekalipun demikian, Rene Descartes merupakan filsuf yang paling terkenal pada masa filsafat modern ini.[1] Rene Descartes (1596-1650) diberikan gelar sebagai bapa filsafat modern.[1] Dia adalah seorang filsuf Perancis.[1] Descartes belajar filsafat pada Kolese yang dipimpin Pater-pater Yesuit di desa La Fleche.[1] Descartes menulis sebuah buku yang terkenal, yaitu Discours de la method pada tahun 1637.[1] Bukunya tersebut berisi tentang uraian tentang metode perkembangan intelektuilnya.[1] Dia dengan lantang menyatakan bahwa tidak merasa puas dengan filsafat dan ilmu pengetahuan yang menjadi bahan pendidikannya.[1] Dia juga menjelaskan bahwa di dalam dunia ilmiah tidak ada sesuatu pun yang dianggapnya pasti.[1] Segala sesuatu dapat dipersoalkan dan pada kenyataannya memang dipersoalkan juga.[1]

Tokoh-tokoh Filsafat Modern

Empirisisme

Filsafat Politik

Idealisme

Eksistensialisme

Fenomenologi

Pragmatisme

Filsafat Analitis

Lihat pula

Referensi

  1. ^ a b c d e f g h i j k l m n o p q r s t u v w x y z aa ab ac Bertens, Kees (1976). Ringkasan Sejarah Filsafat. Yogyakarta: Kanisius. hlm. 42-89. ISBN 9789794130834. 
  2. ^ a b c d e f g h i j k l m n Tjahjadi, Simon Petrus L. (2004). Petualangan Intelektual: Konfrontasi dengan Para Filsuf dari Zaman Yunani hingga Zaman Modern. Pustaka Filsafat. Yogyakarta: Kanisius. hlm. 175–184. ISBN 9789792104608. 
  3. ^ a b Baird, Forrest E. (2008). From Plato to Derrida. Upper Saddle River, New Jersey: Pearson Prentice Hall. ISBN 0-13-158591-6.  Parameter |coauthors= yang tidak diketahui mengabaikan (|author= yang disarankan) (bantuan)
  4. ^ Borchert, Donald M. (1996). The Encyclopedia of Philosophy (dalam bahasa bahasa Inggris). Simon & Schuster Macmillan. hlm. 127–128. ISBN 9780028646299. Pemeliharaan CS1: Bahasa yang tidak diketahui (link)
  5. ^ Hunnex, Milton D. (1986). Chronological and Thematic Charts of Philosophies and Philosophers (dalam bahasa bahasa Inggris). Grand Rapids, MI: Zondervan. hlm. 3-21. ISBN 9780310462811. Pemeliharaan CS1: Bahasa yang tidak diketahui (link)
  6. ^ a b Bertens, Kees (1988). Sejarah Filsafat Yunani. Yogyakarta: Kanisius. hlm. 127–169. ISBN 979-413-351-5. 

Pranala luar

  • (Inggris) Filsafat modern di Indiana Philosophy Ontology Project
  • l
  • b
  • s
Cabang
Tradisional
Jenis
Mazhab
Zaman
Kuno
Tiongkok
Yunani-Romawi
India
Persia
Abad pertengahan
padding-top:0.2em;line-height:1.1em;font-weight:normal;
Eropa
Asia Timur
India
Islam
Yahudi
  • Yahudi-Islam
Modern
padding-top:0.2em;line-height:1.1em;font-weight:normal;
tokoh
Ideal / Material
Lainnya
Kontemporer
padding-top:0.2em;line-height:1.1em;font-weight:normal;
Analitis
Kontinental
Lainnya
Posisi
Estetika
  • Formalisme
  • Institusionalisme
  • Tanggapan estetik
Etika
Kehendak bebas
Metafisika
Epistemologi
Pikiran
Normativitas
Ontologi
Realitas
  • Filsafat menurut wilayah
  • Daftar terkait filsafat
Wilayah
Daftar
  • Garis besar
  • Indeks
  • Tahun
  • Masalah
  • Aliran
  • Glosarium
  • Filsuf
  • Gerakan
  • Publikasi
  • Portal
  • Kategori
  • ProyekWiki
  • Perubahan
Pengawasan otoritas Sunting ini di Wikidata
Perpustakaan nasional
  • Amerika Serikat
  • Latvia
  • Jepang
  • Republik Ceko
Lain-lain
  • Microsoft Academic