Danau Dendam Tak Sudah

3°48′11″S 102°18′33″E / 3.802972°S 102.309222°E / -3.802972; 102.309222Koordinat: 3°48′11″S 102°18′33″E / 3.802972°S 102.309222°E / -3.802972; 102.309222Terletak di negaraIndonesiaArea permukaan67 hektareKepulauanSumatraPermukimanKota Bengkulu, BengkuluPeta

Danau Dendam Tak Sudah adalah sebuah danau yang terletak di Provinsi Bengkulu. Danau ini berlokasi di Kelurahan Dusun Besar, Kecamatan Singaran Pati, Kota Bengkulu, Provinsi Bengkulu. Danau Dendam Tak Sudah memiliki luas keseluruhan 559 ha dan luas permukaan 68 ha.[1][2][3][4]

Sejarah

Danau Dendam Tak Sudah diperkirakan terbentuk dari aktivitas gunung berapi di daerah tersebut. Dengan mengingat penting dan strategisnya keberadaannya, pada tahun 1936, Danau Dendam Tak Sudah ditetapkan sebagai cagar alam dengan luas 11,5 hektare oleh Pemerintah Hindia Belanda. Kemudian, pada tahun 1979, kawasan cagar alam ini dipeluas menjadi 430 hektare. Pada tahun 1999, wilayah cagar alam diperluas lagi menjadi 577 hektare.[4]

Flora dan fauna

Danau Dendam Tak Sudah memiliki beberapa jenis flora khas, di antaranya anggrek matahari, plawi, bunga bakung, gelam, terentang, sikeduduk, brosong, ambacang rawa, dan pakis. [butuh rujukan] Selain flora, terdapat pula beberapa fauna khas, seperti kera ekor panjang, lutung, burung kutilang, babi hutan, ular phyton, siamang, siput dan berbagai jenis ikan termasuk ikan langka, seperti kebakung, dan palau.[2]

Legenda

Ada beberapa legenda yang beredar di masyarakat sekitar berhubungan dengan keberadaan Danau Dendam Tak Sudah. Di antaranya legenda buaya buntung, Keramat Pintu Air, Keramat Danau, lintah raksasa, hingga dam tak sudah.

Buaya buntung

Menurut cerita warga setempat, buaya dari Danau Dendam Tak Sudah, bertarung melawan buaya asal Lampung, Provinsi Lampung di Sungai Musi, Palembang, Sumatera Selatan. Dalam pertarung tersebut, buaya Danau Dendam Tak Sudah berhasil mengalahkan buaya asal Lampung. Hanya saja, dalam pertarungan itu, buaya alas Danau Dendam Tak Sudah kehilangan ekor. Konon pada saat itu, buaya buntung Danau Dendam Tak Sudah bersumpah pada buaya asal Lampung, dengan kutukan, "Kalau main ke Danau Dendam Tak Sudah tidak akan dikasih makan". Konon sejak adanya dendam buaya tersebut, maka danau disebut warga setempat menyebutnya dengan 'Danau Dendam Tak Sudah'.

Warga sekitar Danau Dendam Tak sudah percaya bahwa buaya yang buntung itu sering muncul menjelang perayaan hari besar, seperti Hari Raya Idul Fitri. Oleh karena itu, menjelang hari Idul Fitri, warga yang mendirikan pondok jualan di sekitar Danau Dendam Tak Sudah selalu menghentikan mencari ikan, berjualan, serta kegiatan lain.

Tidak hanya itu, kemunculan buaya ke permukaan danau juga dikaitkan dengan bencana yang melanda Kota Bengkulu. Ketika Bengkulu diguncang gempa 7,3 Skala Richter (SR) tahun 2000 dan gempa besar berkekuatan 7,9 SR tahun 2007, buaya buntung dikabarkan muncul kepermukaan danau.[2]

Lintah raksasa

Konon, dahulu kala ada sepasang kekasih yang cintanya tidak direstui orang tua. Mereka yang tengah mabuk asmara memutuskan bunuh diri dengan loncat ke danau. Sejak saat itu, masyarakat Bengkulu percaya ada dua ekor lintah raksasa yang hidup di danau dan merupakan jelmaan sepasang kekasih tersebut. Mereka terus hidup dengan menyimpan rasa dendam lantaran cinta yang tak kesampaian.[1][3]

Keramat Pintu Air

Danau yang saat ini menjadi kawasan Cagar Alam Dusun Besar (CADB) ini juga memiliki kuburan keramat bernama keramat ’Sapu Jagat’ atau keramat Pintu Air. Menurut cerita yang disampaikan secara turun-temurun, keramat tersebut merupakan keramat orang sakti, yang memilki ilmu. Nama keramat tersebut oleh warga Suku Lembak, disebut keramat 'Keramat Pitu Ayo', yang berarti Keramat Pintu Air. Ada juga warga Suku Lembak menyebut nama keramat itu dengan nama Keramat 'Jalan ke Ayo'. Sayangnya, nama penghuni keramat tersebut, belum diketahui secara persis. Mengingat sejarah keramat tersebut, sudah ada sebelum penjajah datang ke Kota Bengkulu.

Setiap ada kegiatan lomba azan, lomba shalat, hingga panen, masyrakat menyempatkan diri hadir ke keramat tersebut. Khusus terkait panen, masyarakat membawa kue apem ke keramat sebagai bentuk syukur atas hasil panen padi yang melimpah.

Pada zaman penjajahan Inggris, pasukan kolonial sempat gagal menyerbu warga Suku Lembak akibat dihalau oleh Keramat Sapu Jagat. Menurut Kepercayaan warga, penghuni keramat ketika itu menurunkan hujan abu sehingga menghalangi penyerbuan.[2]

Keramat Danau

Selain Keramat Sapu Jagat, juga terdapat Keramat Danau di danau yang memiliki luas 577 hektare (Ha) dengan luas permukaan danau sekitar 67 Ha ini. Konon, Keramat Danau ini dijaga oleh Harimau Hitam dan Rusa Kelabu. Pada suatu ketika, dilakukan pembangunan jalan di sekitar Keramat Danau yang terkena kemarau. Namun, ketika proyek dikerjakan, alat berat yang digunakan tidak bisa bisa berjalan. Oleh karena itu, proyek pembangunan jalan dialihkan ke tempat lain. Cerita lain mengungkapkan, kehadiran Harimau Hitam dan Rusa Kelabu pernah disaksikan warga. Setelah menyaksikan kedua penghuni tersebut, warga bersangkutan tidak dapat tidur selama lima hari lima malam. orang tersebut baru dapat tidur setelah dilakukan syukuran di Keramat Danau.[2]

Dam tak sudah

Kisah lain terkait nama yang cukup aneh di telinga tersebut terkait dengan pembangunan dam oleh Pemerintah Kolonial Belanda. Konon, koloni membangun bendungan untuk menampung banjir. Tapi, hingga penjajahan berakhir, bendungan itu tak kunjung usai dan ditinggalkan begitu saja. Akibatnya, luka dan dendam penduduk Bengkulu tak berkesudahan. Ada juga yang mengaitkan nama Dendam Tak Sudah berasal dari Dam Tak Sudah.[1][2][3]

Referensi

Catatan Kaki

  1. ^ a b c Legenda Dendam Tak Berkesudahan di Danau Cantik Bengkulu, Cnnindonesia.com
  2. ^ a b c d e f Misteri Buaya & Harimau Hitam Penunggu Danau di Bengkulu, Okezone.com
  3. ^ a b c Menguak Panorama Indah Danau 'Dendam Tak Sudah', Vivanews.com
  4. ^ a b Menguak Legenda Danau Dendam Tak Sudah, Viva.co.id

Pranala luar

  • Danau Dendam Tak Sudah[pranala nonaktif permanen], Bengkuluprov.go.id
  • Panorama Indah di Danau Dendam Tak Sudah, Okezone.com
  • Danau Dendam Tak Sudah, Benteng Warga Bengkulu, Kompas.com
  • 4 Destinasi dengan Legenda Keren di Indonesia, Detik.com

Lihat pula

  • l
  • b
  • s
Danau-danau di Sumatra
Aceh
Sumatera Utara
Sumatera Barat
Bengkulu
  • Danau Dendam Tak Sudah
  • Danau Gedang
  • Danau Mas
  • Danau Telaga Tujuh Warna
  • Danau Tes
  • Riau
    -
    Kepulauan Riau
    • Danau Biru
    Jambi
  • Danau Dipati Ampat
  • Danau Pauh
  • Danau Kerinci
  • Danau Kaco
  • Danau Duo
  • Danau Gunung Tujuh
  • Danau Lingkat
  • Danau Belibis
  • Danau Kecik
  • Danau Nyalo
  • Danau Sipin
  • Sumatera Selatan
  • Danau Airhitam
  • Danau Jembawan
  • Danau Lubuk Deling
  • Danau Ranau (perbatasan dengan Lampung)
  • Danau Teloko
  • Lampung
  • Danau Jepara
  • Danau Ranau (perbatasan dengan Sumsel)
  • Danau Suoh
  • Danau Asam Suoh
  • Kepulauan
    Bangka Belitung
    -
    Danau-danau di Jawa
    Jakarta
    -
    Jawa Barat
    Banten
  • Danau Biru Cisoka
  • Jawa Tengah
    Yogyakarta
    -
    Jawa Timur
    Danau-danau di Kalimantan
    Kalimantan Barat
  • Danau Bekuan
  • Danau Belida
  • Danau Genali
  • Danau Luar
  • Danau Sentarum
  • Danau Tang
  • Kalimantan Tengah
  • Danau Bambenan
  • Danau Cembulu
  • Danau Ganting
  • Danau Gatel
  • Danau Kenamfui
  • Danau Limut
  • Danau Matur
  • Danau Mepara
  • Danau Raya
  • Danau Sembuluh
  • Danau Terusan
  • Danau Tete
  • Kalimantan Selatan
  • Danau Bangkau
  • Danau Bitin
  • Kalimantan Timur
    Kalimantan Utara
    -
    Bali
    NTB
  • Danau Segara Anak
  • Danau Batu Jai
  • Danau Tambara
  • NTT
  • Danau Ireaku Suntan
  • Danau Kelimutu
  • Danau Lobo Helaba
  • Danau Lobo Latamaku
  • Danau Lobo Mamanu
  • Danau Lobo Paka
  • Danau Lobo Ubaroe
  • Danau Ramuk Penang
  • Danau Ramuk Weekelilit
  • Danau Ramuk Weenga
  • Danau Ramuk Weewini
  • Danau Ramuk Weewola
  • Danau Rana Acu
  • Danau Rana Gopang
  • Danau Rana Mbata
  • Danau Rana Sawe
  • Danau Rana Tonjong
  • Danau Sano Nggoang
  • Kawah Sirung
  • Danau Tamma Hambuli
  • Danau Tamma Hobabakul
  • Danau Tamma Kaburadi
  • Danau Tamma Kalitawi
  • Danau Tamma Karal
  • Danau Tamma Kudu
  • Danau Tamma Pahulubandil
  • Danau Tamma Pajurung
  • Danau Tamma Panggin
  • Danau Tamma Walahambaku
  • Danau Tiwu Bowu
  • Danau Waibelen
  • Danau-danau di Sulawesi
    Sulawesi Barat
    -
    Sulawesi Utara
    Sulawesi Tengah
    Sulawesi Selatan
    Sulawesi Tenggara
    Gorontalo
    Danau-danau di Kepulauan Maluku dan Papua
    Maluku
  • Danau Rana
  • Danau Tibu Tapala
  • Danau Tihu
  • Maluku Utara
    Papua Barat
  • Danau Anggi Giji
  • Danau Anggi Gida
  • Danau Yamur
  • Papua
  • Telaga Emfote
  • Danau Biru
  • Danau Dugundugu
  • Danau Habema
  • Danau Hijau
  • Danau Idenberg
  • Danau Ketel
  • Danau Larson
  • Danau Paniai
  • Danau Rombebai
  • Danau Sentani
  • Danau Tage
  • Danau Ti Bi
  • Danau Tigi
  • Danau Tonjidat
  • Danau Yawasi