Judul | Ditulis | Catatan |
"1943" | 1943 | Diterbitkan dalam Pandji Poestaka, 1 Januari 1944 |
"?" | 24 Juli 1943 | Digabung dalam Kerikil-Kerikil Tajam dan yang Terampas dan yang Putus |
"Ajakan" | Februari 1943 | Digabung dalam Kerikil-Kerikil Tajam dan yang Terampas dan yang Putus; digunakan untuk pidato Anwar di radio pada tahun 1943 |
"Aku a""Aku" | Maret 1943 | Digabung dalam Kerikil-Kerikil Tajam dan yang Terampas dan yang Putus dan Deru Campur Debu; dikenal juga sebagai "Semangat" |
"Aku a""Aku" | 8 Juni 1943 | Digabung dalam Kerikil-Kerikil Tajam dan yang Terampas dan yang Putus |
"Aku Berada"("Aku Berada Kembali") | 1949 | Pertama kali diterbitkan dalam Serikat, 1949 |
"Aku Berkisar Antara Mereka" | 1949 | Pertama kali diterbitkan dalam Ipphos Report, Februari 1949 |
"Bercerai" | 7 Juni 1943 | Digabung dalam Kerikil-Kerikil Tajam dan yang Terampas dan yang Putus |
"Betina"'Betina'-nya Affandi" | 1946 | Pertama kali diterbitkan dalam Pantja Raja, 1 Januari 1947 |
"Buat Album D.S." | 1946 | Pertama kali diterbitkan dalam Pantja Raja, 1 Januari 1947; digabung dalam Deru Campur Debu |
"Buat Gadis Rasid" | 1948 | Pertama kali diterbitkan dalam Siasat, 2 Januari 1949; juga diterbitkan dalam Internasional, Januari 1949; digabung dalam Kerikil-Kerikil Tajam dan yang Terampas dan yang Putus; dikenal juga sebagai "Buat Gadis" |
"Buat Nyonya N." | 1949 | Pertama kali diterbitkan dalam Ipphos Report, Februari 1949 |
"Catastrophe" | 23 September 1945 | Pertama kali diterbitkan dalam Seroean Noesa, 1946; dalam bahasa Belanda; Jassin mempertanyakan keaslian puisi tersebut |
"Catetan Tahun 1946" | 1946 | Pertama kali diterbitkan dalam Pantja Raja, 1 Februari 1947; digabung dalam Deru Campur Debu dan Tiga Menguak Takdir |
"Cerita A""Cerita" | 9 Juni 1943 | Digabung dalam Kerikil-Kerikil Tajam dan yang Terampas dan yang Putus |
"Cerita Buat Dien Tamaela" | 1946 | Pertama kali diterbitkan dalam Pantja Raja, 15 November 1946; digabung dalam Deru Campur Debu dan Tiga Menguak Takdir |
"Cintaku Jauh di Pulau" | 1946 | Pertama kali diterbitkan dalam Pantja Raja, 1 Januari 1947; digabung dalam Deru Campur Debu dan Tiga Menguak Takdir |
"Dalam Kereta" | 15 Maret 1944 | |
"Dari Dia" | 1946 | Pertama kali diterbitkan dalam Pantja Raja, 1 Januari 1947 |
"Dendam" | 13 Juli 1943 | Digabung dalam Kerikil-Kerikil Tajam dan yang Terampas dan yang Putus |
"Derai-Derai Cemara" | 1949 | Pertama kali diterbitkan dalam Mutiara, 15 Mei 1949; juga diterbitkan dalam Internasional, Juni 1949; digabung dalam Kerikil-Kerikil Tajam dan yang Terampas dan yang Putus dan Tiga Menguak Takdir; terkadang diterbitkan tanpa judul |
"Dimesjid" | 29 Juni 1943 | Digabung dalam Kerikil-Kerikil Tajam dan yang Terampas dan yang Putus |
"Diponegoro" | Februari 1943 | Pertama kali diterbitkan dalam Kerikil-Kerikil Tajam dan yang Terampas dan yang Putus |
"Doa" | 13 November 1943 | Pertama kali diterbitkan dalam Pantja Raja, 15 November 1946; digabung dalam Deru Campur Debu |
"Hampa" | 14 Mei 1943 | Digabung dalam Kerikil-Kerikil Tajam dan yang Terampas dan yang Putus dan Deru Campur Debu |
"Hukum" | Maret 1943 | Digabung dalam Kerikil-Kerikil Tajam dan yang Terampas dan yang Putus |
"Ina Mia" | 1948 | Pertama kali diterbitkan dalam Siasat, 26 Desember 1948; digabung dalam Kerikil-Kerikil Tajam dan yang Terampas dan yang Putus |
"Isa" | 12 November 1943 | Pertama kali diterbitkan dalam Pantja Raja, 15 November 1946; digabung dalam Deru Campur Debu |
"Kabar dari Laut" | 1946 | Pertama kali diterbitkan dalam Pantja Raja, 15 Januari 1947; digabung dalam Deru Campur Debu |
"Kawanku dan Aku" | 5 Juni 1943 | Pertama kali diterbitkan dalam Pembangoenan, 10 Januari 1946; digabung dalam Kerikil-Kerikil Tajam dan yang Terampas dan yang Putus dan Deru Campur Debu |
"Kenangan" | 19 April 1943 | Digabung dalam Kerikil-Kerikil Tajam dan yang Terampas dan yang Putus |
"Kepada Kawan" | 30 November 1946 | Pertama kali diterbitkan dalam Pantja Raja, 1 Desember 1946 |
"Kepada Pelukis Affandi" | 1946 | Pertama kali diterbitkan dalam Pantja Raja, 1 Januari 1947; digabung dalam Deru Campur Debu |
"Kepada Peminta-Peminta" | Juni 1943 | Digabung dalam Kerikil-Kerikil Tajam dan yang Terampas dan yang Putus dan Deru Campur Debu; menurut Jassin, karya tersebut merupakan plagiat dari puisi "Tot den Arme" ("To the Poor") karya Willem Elsschot |
"Kepada Penyair Bohang" | 1945 | Pertama kali diterbitkan dalam Pantja Raja, 1 Januari 1947; digabung dalam Deru Campur Debu |
"Kesabaran" | April 1943 | Pertama kali diterbitkan dalam Pembangoenan, 10 Desember 1945; digabung dalam Kerikil-Kerikil Tajam dan yang Terampas dan yang Putus dan Deru Campur Debu |
"Kita Guyah("Kita Guyah Lemah") | Juli 1943 | Digabung dalam Kerikil-Kerikil Tajam dan yang Terampas dan yang Putus; digunakan untuk pidatonya secara terbuka pada tahun 1943 |
"Krawang-Bekasi" | 1948 | Pertama kali diterbitkan dalam Mimbar Indonesia, 20 November 1948; digabung dalam Kerikil-Kerikil Tajam dan yang Terampas dan yang Putus dan Tiga Menguak Takdir; juga dikenal sebagai "Kenang, Kenanglah Kami"; menurut Jassin, karya tersebut merupakan plagiat dari puisi "The Young Dead Soldiers" karya Archibald MacLeish |
"Kupu Malam dan Biniku" | Maret 1943 | Pertama kali diterbitkan dalam Pembangoenan, 25 Mei 1946; digabung dalam Kerikil-Kerikil Tajam dan yang Terampas dan yang Putus |
"Lagu Biasa" | Maret 1943 | Digabung dalam Kerikil-Kerikil Tajam dan yang Terampas dan yang Putus |
"Lagu Siul" | 28 November 1945 | Digabung dalam Deru Campur Debu; dalam dua bagian; bagian kedua is the same as "Tak Sepadan" |
"Malam a""Malam" | 1945 | Pertama kali diterbitkan dalam Pantja Raja, 1 Desember 1946; digabung dalam Kerikil-Kerikil Tajam dan yang Terampas dan yang Putus |
"Malam di Pegunungan" | 1947 | Pertama kali diterbitkan dalam Pantja Raja, 1 June 1947; digabung dalam Deru Campur Debu |
"Mari"("Mari") | 1949 | |
"Merdeka" | 13 Juli 1943 | Digabung dalam Kerikil-Kerikil Tajam dan yang Terampas dan yang Putus |
"Mirat Muda, Chairil Muda" | 1949 | Pertama kali diterbitkan dalam Ipphos Report, Februari 1949 |
"Mulutmu("Mulutmu Mencubit Mulutku") | 12 Juli 1943 | Digabung dalam Kerikil-Kerikil Tajam dan yang Terampas dan yang Putus |
"Nisan" | Oktober 1942 | Digabung dalam Kerikil-Kerikil Tajam dan yang Terampas dan yang Putus |
"Nocturno (Fragment)" | 1946 | Pertama kali diterbitkan dalam Pantja Raja, 1 Januari 1947; digabung dalam Deru Campur Debu |
"Orang Berdua" | 8 Januari 1946 | Pertama kali diterbitkan dalam Pembangoenan, 25 Januari 1946; digabung dalam Deru Campur Debu; juga berjudul "Dengan Mirat" |
"Pelarian" | Februari 1943 | Digabung dalam Kerikil-Kerikil Tajam dan yang Terampas dan yang Putus |
"Pemberian Tahu" | 1946 | Pertama kali diterbitkan dalam Siasat, 4 Januari 1947; kemudian termasuk dalam Kisah, Mei 1955; bagian dari artikel "Tiga Muka Satu Pokok" |
"Penerimaan" | Maret 1943 | Pertama kali diterbitkan dalam Pembangoenan, 10 Desember 1945; digabung dalam Kerikil-Kerikil Tajam dan yang Terampas dan yang Putus dan Deru Campur Debu |
"Penghidupan" | Desember 1942 | Digabung dalam Kerikil-Kerikil Tajam dan yang Terampas dan yang Putus |
"Perhitungan" | 16 April 1943 | Digabung dalam Kerikil-Kerikil Tajam dan yang Terampas dan yang Putus |
"Perjurit Jaga Malam" | 1948 | Pertama kali diterbitkan dalam Siasat, 2 Januari 1949; digabung dalam Kerikil-Kerikil Tajam dan yang Terampas dan yang Putus dan Tiga Menguak Takdir |
"Persetujuan dengan Bung Karno" | 1948 | Pertama kali diterbitkan dalam Mimbar Indonesia, 10 November 1948; digabung dalam Kerikil-Kerikil Tajam dan yang Terampas dan yang Putus |
"Puncak" | 1948 | Pertama kali diterbitkan dalam Siasat, 9 Januari 1949; juga diterbitkan dalam Internasional, Januari 1949; digabung dalam Kerikil-Kerikil Tajam dan yang Terampas dan yang Putus |
"Rumahku" | 27 April 1943 | Digabung dalam Kerikil-Kerikil Tajam dan yang Terampas dan yang Putus |
"Sajak Buat Basuki Resobowo" | 28 Februari 1947 | Pertama kali diterbitkan dalam Pantja Raja, 1 April 1947; digabung dalam Tiga Menguak Takdir; oertama kali diterbitkan dengan "Sorga" sebagai "Dua Sajak Buat Basuki Resobowo" |
"Sajak Putih" | 18 Januari 1944 | Digabung dalam Deru Campur Debu dan Tiga Menguak Takdir |
"Sebuah Kamar" | 1946 | Pertama kali diterbitkan dalam Pantja Raja, 1 Januari 1947; digabung dalam Deru Campur Debu |
"Selama Bulan"("Selama Bulan Menyinari Dadanya Jadi Pualam") | 1948 | Pertama kali diterbitkan dalam Siasat, 19 Desember 1948 |
"Selamat Tinggal" | 12 Juli 1943 | Digabung dalam Kerikil-Kerikil Tajam dan yang Terampas dan yang Putus dan Deru Campur Debu |
"Sendiri" | Februari 1943 | Digabung dalam Kerikil-Kerikil Tajam dan yang Terampas dan yang Putus |
"Senja di Pelabuhan Kecil" | 1946 | Pertama kali diterbitkan dalam Pantja Raja, 15 Januari 1947; digabung dalam Tiga Menguak Takdir |
"Sia-Sia" | Februari 1943 | Digabung dalam Kerikil-Kerikil Tajam dan yang Terampas dan yang Putus dan Deru Campur Debu |
"Siap-Sedia" | 1944 | Pertama kali diterbitkan dalam Asia Raja, 1944; kemudian diterbitkan dalam Keboedajaan Timoer II, 1944 |
"Situasi" | 1946 | Pertama kali diterbitkan dalam Pantja Raja, 15 November 1946 |
"Sorga" | 25 Februari 1947 | Pertama kali diterbitkan dalam Pantja Raja, 1 April 1947; digabung dalam Deru Campur Debu; pertama kali diterbitkan dalam "Sajak Buat Basuki Resobowo" sebagai "Dua Sajak Buat Basuki Resobowo" |
"Suara Malam" | Februari 1943 | Digabung dalam Kerikil-Kerikil Tajam dan yang Terampas dan yang Putus |
"Sudah Dulu("Sudah Dulu Lagi Terjadi Begini") | 1948 | Pertama kali diterbitkan dalam Siasat, 12 Desember 1948; digabung dalam Kerikil-Kerikil Tajam dan yang Terampas dan yang Putus |
"Taman" | Maret 1943 | Digabung dalam Kerikil-Kerikil Tajam dan yang Terampas dan yang Putus |
"Tuti Artic" | 1947 | Pertama kali diterbitkan dalam Pantja Raja, 1 Juni 1947; digabung dalam Deru Campur Debu |
"Yang Terampas dan Yang Luput" | 1949 | Pertama kali diterbitkan dalam Mutiara, 15 Mei 1949; juga diterbitkan dalam Karya (Mei 1949) dan Internasional (Juni 1949); digabung dalam Kerikil-Kerikil Tajam dan yang Terampas dan yang Putus dan Tiga Menguak Takdir; diterbitkan dengan tiga nama yang berbeda; nama alternatifnya adalah "Yang Terampas dan Yang Putus" dan "Buat Mirat" |