Bahasa Pala

Bahasa Pala
Palaumnili
WilayahAnatolia
EtnisSuku Pala
Kepunahansekitar 1300 SM
Rumpun bahasa
  • Indo-Eropa
    • Anatolia
      • Pala
Sistem penulisan
Aksara paku dan Hieroglif Anatolia
Kode bahasa
ISO 639-3plq
LINGUIST List
plq
Glottologpala1331[1]
Status pemertahanan
Punah

EXSingkatan dari Extinct (Punah)
Terancam

CRSingkatan dari Critically endangered (Terancam Kritis)
SESingkatan dari Severely endangered (Terancam berat)
DESingkatan dari Devinitely endangered (Terancam)
VUSingkatan dari Vulnerable (Rentan)
Aman

NESingkatan dari Not Endangered (Tidak terancam)
ICHEL Red Book: Extinct

Pala diklasifikasikan sebagai bahasa yang telah punah (EX) pada Atlas Bahasa-Bahasa di Dunia yang Terancam Kepunahan

Referensi: [2][3]
 Portal Bahasa
L • B • PW   
Sunting kotak info  Lihat butir Wikidata  Info templat
Tentang artikel
Pemberitahuan
Templat ini mendeteksi bahwa artikel bahasa ini masih belum dinilai kualitasnya oleh ProyekWiki Bahasa dan ProyekWiki terkait dengan subjek.

Terjadi [[false positive]]? Silakan laporkan kesalahan ini.

07.16, Jumat, 10 Mei, 2024 (UTC) •
hapus singgahan
Sebanyak 1.308 artikel belum dinilai
Artikel ini belum dinilai oleh ProyekWiki Bahasa
Cari artikel bahasa
Cari artikel bahasa
 
Cari berdasarkan kode ISO 639 (Uji coba)
 
Kolom pencarian ini hanya didukung oleh beberapa antarmuka
Artikel bahasa sembarang
Halaman bahasa acak

Bahasa Pala adalah bahasa Indo-Eropa yang telah punah, memiliki bukti tertulis berupa prasasti aksara paku yang ditemukan di Hattusa, ibu kota Kerajaan Het dari Zaman Perunggu. Pala, mungkin pernah dituturkan di Anatolia utara, dan umumnya dianggap sebagai salah satu dari empat cabang utama rumpun bahasa Anatolia, bersama dengan bahasa Het (Anatolia tengah), uwia (Anatolia selatan), dan Lidia (Anatolia barat).

Nama Pala dalam bahasa Het adalah palaumnili, berarti "bangsa Pala"; Pala mungkin berada di barat laut daerah inti Het, jadi di barat laut Turki saat ini. Wilayah itu dikuasai oleh bangsa Kaska pada abad ke-15 SM, dan bahasa tersebut kemungkinan tidak lagi digunakan sehari-hari sejak saat itu.

Sumber

Seluruh naskah-naskah berbahasa Pala hanya mencakup CTH 751-754 dalam pustaka bangsa Het yang disusun oleh Emmanuel Laroche; sebagai tambahan, teks-teks Het di tempat lain mengutip bagian-bagian dalam bahasa Pala yang mengacu pada dewa cuaca bernama Zaparwa (Ziparwa dalam bahasa Het), dewa terkemuka di tanah Pala.[4] Secara khusus, CTH 750, sebuah festival di Het untuk Ziparwa dan dewa-dewa terkait, termasuk bagian-bagian yang menyatakan, "Wanita tua mengucapkan kata-kata roti dalam bahasa Pala," atau secara bergantian "kata-kata makanan", meskipun tidak ada bagian bahasa Pala yang dikutip . Teks-teks berbahasa Pala semuanya dari konteks agama, berisi konten ritual dan mitologis.[5] Selain Zaparwa, para penutur Palaumnili menyembah dewa matahari bernama Tiyaz (Tiwaz dalam bahasa Luwia ), dewi Suku Hatti bernama Kataḫzip/wuri, dan beberapa lainnya.

Morfologi

Dalam segi morfologi, bahasa Pala merupakan bentuk yang cukup khas dari Indo-Eropa. Bahasa Het Kuno memiliki akhiran tunggal genitivus -aš pada sekitar tahun 1600 SM (bandingkan dengan *-os dalam bahasa Proto-Indo-Eropa); di mana aksara paku Luwia malah menggunakan akhiran kata sifat -ašša/i-. Bahasa Pala, di perbatasan utara keduanya, seperti Hieroglif Luwia yang digunakan belakangan, memiliki imbuhan akhir genitivus -aš dan imbuhan tengah kata sifat -aša-. Palaic juga menunjukkan perbedaan gender yang sama seperti yang terlihat di bahasa Het, yaitu hidup vs mati; dan memiliki bentuk kata ganti yang mirip.

Referensi

  1. ^ Hammarström, Harald; Forkel, Robert; Haspelmath, Martin, ed. (2023). "Palaic". Glottolog 4.8. Jena, Jerman: Max Planck Institute for the Science of Human History. Pemeliharaan CS1: Tampilkan editors (link)
  2. ^ "UNESCO Interactive Atlas of the World's Languages in Danger" (dalam bahasa bahasa Inggris, Prancis, Spanyol, Rusia, and Tionghoa). UNESCO. 2011. Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 April 2022. Diakses tanggal 26 Juni 2011. Pemeliharaan CS1: Bahasa yang tidak diketahui (link)
  3. ^ "UNESCO Atlas of the World's Languages in Danger" (PDF) (dalam bahasa Inggris). UNESCO. 2010. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 31 Mei 2022. Diakses tanggal 31 Mei 2022. 
  4. ^ Burney, Charles (2004). Historical Dictionary of the Hittites. Scarecrow Press. hlm. 223. ISBN 0810865645. 
  5. ^ Carruba, O. Das Palaische. Texte, Grammatik, Lexikon. Wiesbaden: Harrassowitz, 1970. StBoT 10.

Bacaan lebih lanjut

  • Melchert, H. Craig. "Notes on Palaic". In: Zeitschrift Für Vergleichende Sprachforschung 97, no. 1 (1984): 22-43. Accessed June 23, 2021. http://www.jstor.org/stable/40848728.

Pranala luar

  • "Digital etymological-philological Dictionary of the Ancient Anatolian Corpus Languages (eDiAna)". Ludwig-Maximilians-Universität München. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-02-25. Diakses tanggal 2017-03-14.  Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
  • Catalog of Hittite Texts
  • Genitive Case and Possessive Adjective in Anatolian by Craig Melchert
  • Sasseville, David. ""To show" in Hittite and Palaic Ritual". In: Altorientalische Forschungen 46 (2019): 22−32. https://doi.org/10.1515/aofo-2019-0003
  • Görke, Susanne & Sasseville, David. "Palaisch: Eine indogermanische Kleinkorpussprache in Zentralanatolien" In: Antike Welt 1/2021. pp. 6-7.
  • Portal Asia
  • Portal Turki