Bahasa Afrikaans

Bahasa Afrikaans
Pengucapan[afriˈkɑːns]
Dituturkan diAfrika Selatan, Namibia, Botswana, Zambia, Zimbabwe
Etnis
  • Afrikaners
  • Boers
  • Basters
  • Cape Coloureds
  • Melayu Cape
  • Griqua
  • Goffal
Penutur
7,2 juta (2023)[1]
18,8 juta penutur L2 diseluruh Afrika Selatan (2002)[2]
Rumpun bahasa
Bentuk awal
  • Franka
    • Belanda Kuno
      • Belanda Pertengahan
        • Belanda Modern
          • Bahasa Afrikaans
Sistem penulisan
[sunting di Wikidata]
Status resmi
Bahasa resmi di
Daftar
Diakui sebagai
bahasa minoritas di
Diatur olehDie TaalkommissieKode bahasaISO 639-1afISO 639-2afrISO 639-3afrGlottologafri1274[4]Linguasfer52-ACB-baQIDQ14196
Status konservasi
Punah

EXSingkatan dari Extinct (Punah)
Terancam

CRSingkatan dari Critically endangered (Terancam Kritis)
SESingkatan dari Severely endangered (Terancam berat)
DESingkatan dari Devinitely endangered (Terancam)
VUSingkatan dari Vulnerable (Rentan)
Aman

NESingkatan dari Not Endangered (Tidak terancam)
ICHEL Red Book: Not Endangered

Bahasa Afrikaans diklasifikasikan sebagai bahasa aman ataupun tidak terancam (NE) pada Atlas Bahasa-Bahasa di Dunia yang Terancam Kepunahan

C10
Kategori 10
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa telah punah (Extinct)
C9
Kategori 9
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa sudah ditinggalkan dan hanya segelintir yang menuturkannya (Dormant)
C8b
Kategori 8b
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa hampir punah (Nearly extinct)
C8a
Kategori 8a
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa sangat sedikit dituturkan dan terancam berat untuk punah (Moribund)
C7
Kategori 7
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa mulai mengalami penurunan ataupun penutur mulai berpindah menggunakan bahasa lain (Shifting)
C6b
Kategori 6b
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa mulai terancam (Threatened)
C6a
Kategori 6a
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa masih cukup banyak dituturkan (Vigorous)
C5
Kategori 5
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa mengalami pertumbuhan populasi penutur (Developing)
C4
Kategori 4
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa digunakan dalam institusi pendidikan (Educational)
C3
Kategori 3
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa digunakan cukup luas (Wider Communication)
C2
Kategori 2
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa yang digunakan di berbagai wilayah (Provincial)
C1
Kategori 1
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa nasional maupun bahasa resmi dari suatu negara (National)
C0
Kategori 0
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa merupakan bahasa pengantar internasional ataupun bahasa yang digunakan pada kancah antar bangsa (International)
10
9
8
7
6
5
4
3
2
1
0
EGIDS SIL EthnologueC1 National
Bahasa Afrikaans dikategorikan sebagai C1 National menurut SIL Ethnologue, artinya bahasa ini menjadi bahasa nasional maupun bahasa resmi dari suatu negara
[sunting di Wikidata]
Referensi: [5][6][7]

Informasi penggunaan templat turunan
Sampel
Informasi berkas Video yang lain 
Video dari seorang penutur yang berbicara dalam bahasa Afrikaans
Sampel teks
Pasal 1 Pernyataan Umum tentang Hak-Hak Asasi Manusia dalam bahasa Afrikaans. (Teks)
Alle menslike wesens word vry, met gelyke waardigheid en regte, gebore. Hulle het rede en gewete en behoort in die gees van broederskap teenoor mekaar op te tree.
Terjemahan: 
Semua orang dilahirkan merdeka dan mempunyai martabat dan hak-hak yang sama. Mereka dikaruniai akal dan hati nurani dan hendaknya bergaul satu sama lain dalam semangat persaudaraan.
Sampel teks lainnya
Sampel suara
noicon
(Bantuan • Berkas • Lainnya)
Lokasi penuturan
Peta yang menunjukkan persebaran penutur bahasa Afrikaans dengan area yang mayoritasnya menggunakan bahasa Afrikaans ditandai dengan biru sedangkan minoritas sebagai biru muda
Peta bahasa lain
Artikel ini mengandung simbol fonetik IPA. Tanpa bantuan render yang baik, Anda akan melihat tanda tanya, kotak, atau simbol lain, bukan karakter Unicode. Untuk pengenalan mengenai simbol IPA, lihat Bantuan:IPA.
 Portal Bahasa
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B • PW
Info templat
Bantuan penggunaan templat ini
Cari artikel bahasa
Cari artikel bahasa
 
Cari berdasarkan kode ISO 639 (Uji coba)
 
Kolom pencarian ini hanya didukung oleh beberapa antarmuka
Artikel bahasa sembarang
Halaman bahasa acak


Bahasa Afrikaans (Afrikaans, [afriˈkɑːns]) adalah suatu bahasa Jermanik Barat yang dituturkan di Afrika Selatan dan Namibia. Bahasa ini pada awalnya adalah dialek yang dituturkan oleh para pendatang Afrikaner dan budak yang dibawa ke daerah Cape Town oleh Kompeni Hindia Belanda (Belanda: Verenigde Oost-Indische Compagniecode: nl is deprecated [VOC]) pada tahun 1652 dan 1705. Sebagian besar pendatang ini berasal dari Perserikatan Provinsi (sekarang Belanda), tetapi ada juga pendatang dari Jerman, Prancis, Skotlandia, dan beberapa negara lainnya. Para pekerja dan budak yang dibawa serta adalah orang-orang Hindia Belanda, orang-orang Khoi, dan Bushmen.

Penelitian oleh J. A. Heese menunjukan bahwa sampai tahun 1807, 39,8% nenek moyang dari penutur bahasa Afrikaans berkulit putih adalah orang Belanda, 35% Jerman, 14,6% Prancis, dan 7,2 persen orang berkulit nonputih. Dialek tersebut dikenal sebagai cape Dutch. Kemudian, bahasa Afrikaans juga dikenal sebagai "bahasa Belanda Afrika". Afrikaans dianggap sebagai Dialek Bahasa Belanda sampai dengan awal Abad 20 ketika bahasa tersebut mulai dikenal sebagai bahasa yang berbeda. Nama Afrikaans sebenarnya adalah istilah Bahasa Belanda untuk "Orang Afrika" atau "Bahasa Afrika".

Etimologi

Istilah "Afrikaans" diturunkan dari dalam bahasa Belanda, yaitu Afrikaansch (sekarang dieja Afrikaans)[8], berarti "bahasa Afrika".[9] Sebelumnya dikenal sebagai "bahasa Belanda Tanjung" (istilah yang juga digunakan untuk merujuk secara kelompok ke pemukim Tanjung awal) atau "Belanda Dapur" (istilah menghina yang digunakan untuk merujuk ke Afrikaans pada hari-hari sebelumnya). Namun, itu juga telah banyak digambarkan sebagai bahasa kreol berbasis Belanda atau kreol sebagian.[10]

Sejarah

Bahasa Afrikaans secara linguistik berhubungan dekat dengan Bahasa Belanda abad ke-17, dan Bahasa Belanda modern. Penutur kedua bahasa tersebut dapat saling mengerti tanpa kesulitan. Bahasa lain yang berhubungan dengan Bahasa Afrikaans adalah Bahasa Saksen Rendah yang dituturkan di Jerman utara dan Belanda, Bahasa Jerman, dan Bahasa Inggris. Kosakata Cape Dutch semakin berbeda dengan kosakata Bahasa Belanda seiring waktu berjalan, karena kata-kata serapan yang diambil dari para pendatang Eropa lainnya, budak-budak India Timur, dan bahasa daerah Afrika. Materi tercetak pada kalangan Afrikaner pada awalnya hanya menggunakan bahasa Belanda Eropa. Menjelang pertengahan abad ke-19, makin banyak terbitan yang muncul dalam Bahssa Afrikaans, yang masih dianggap sebagai dialek pada waktu itu. Buku tata bahasa dan kamus Bahasa Afrikaans pertama diterbitkan pada tahun 1875 oleh Genootskap vir Regte Afrikaners (Perkumpulan Afrikaner Asli) di Cape Town. Pada tahun 1925 Afrikaans diproklamasikan sebagai bahasa yang berbeda dari bahasa Belanda. Sampai tanggal tersebut bahasa resmi di Uni Afrika Selatan adalah Bahasa Inggris dan Belanda. setelah itu, bahasa Belanda digantikan dengan bahasa Afrikaans. Di samping kosakata, perbedaan paling mendasar bahasa ini dari bahasa Belanda adalah tata bahasanya yang lebih teratur, yang mungkin adalah hasil dari interferensi mutual oleh Bahasa Kreol Belanda yang dituturkan sejumlah besar penutur non-Belanda pada periode formasi bahasa tersebut pada pertengahan kedua abad ke-17. Pada 1710, jumlah budak melebihi pendatang baru, dan bahasa tersebut berkembang di antara penutur yang tidak mencatat atau mempelajari lebih lanjut dialek baru mereka.

Ada beberapa teori tentang bagaimana Bahasa Afrikaans tercipta. Banyak ahli linguistik yakin bahwa Bahasa Afrikaans dipengaruhi oleh Bahasa Kreol yang didasarkan dari Dialek Belanda Selatan. Sangat susah namun untuk mencari tahu bagaimana pengaruh ini berlangsung mengingat hampir tidak ada materi tertulis dalam Bahasa Kreol Belanda, hanya beberapa kalimat ditemukan pada buku yang tidak berhubungan yang biasanya bukan ditulis oleh penutur Bahasa Afrikaans.

Walaupun banyak dari Kosakata Bahasa Afrikaans diambil dari Bahasa Belanda dialek Holland Selatan, Bahasa Afrikans juga mengandung kata yang diambil dari Bahasa Melayu Hindia Belanda, Bahasa Portugis, Bahasa Prancis, Bahasa Khoisan, Bahasa Inggris, Bahasa Xhosa dan banyak bahasa lainnya. Dengan itu banyak kata dalam Bahasa Afrikaans berbeda dari Bahasa Belanda, seperti contoh di bawah ini:

Afrikaans Belanda Indonesia
piesang banaan pisang
lemoen sinaasappel jeruk
suurlemoen citroen limun
baie heel, erg banyak
boontoe top, doodlopend buntu
Wikipedia juga mempunyai edisi Bahasa Afrikaans
Lihat entri bahasa afrikaans di kamus bebas Wiktionary.

Lihat pula

Referensi

Catatan kaki

  1. ^ Templat:Ethnologue19
  2. ^ Webb (2002), 14:78.
  3. ^ Aarons & Reynolds, "South African Sign Language" in Monaghan (ed.), Many Ways to be Deaf: International Variation in Deaf Communities (2003).
  4. ^ Hammarström, Harald; Forkel, Robert; Haspelmath, Martin, ed. (2023). "Afrikaans". Glottolog 4.8. Jena, Jerman: Max Planck Institute for the Science of Human History. Pemeliharaan CS1: Tampilkan editors (link)
  5. ^ "UNESCO Interactive Atlas of the World's Languages in Danger" (dalam bahasa bahasa Inggris, Prancis, Spanyol, Rusia, and Tionghoa). UNESCO. 2011. Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 April 2022. Diakses tanggal 26 Juni 2011. Pemeliharaan CS1: Bahasa yang tidak diketahui (link)
  6. ^ "UNESCO Atlas of the World's Languages in Danger" (PDF) (dalam bahasa Inggris). UNESCO. 2010. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 31 Mei 2022. Diakses tanggal 31 Mei 2022. 
  7. ^ "Bahasa Afrikaans". www.ethnologue.com (dalam bahasa Inggris). SIL Ethnologue. 
  8. ^ The changed spelling rule was introduced in article 1, rule 3, of the Dutch "orthography law" Wet voorschriften schrijfwijze Nederlandsche taal of 14 February 1947. In 1954 the Word list of the Dutch language which regulates the spelling of individual words including the word Afrikaans was first published.
  9. ^ "Afrikaans". Online Etymology Dictionary. Douglas Harper. Diakses tanggal 24 January 2020. 
  10. ^ Afrikaans was historically called Cape Dutch; see Deumert & Vandenbussche 2003, hlm. 16, Conradie 2005, hlm. 208, Sebba 1997, hlm. 160, Langer & Davies 2005, hlm. 144, Deumert 2002, hlm. 3, Berdichevsky 2004, hlm. 130.
    Afrikaans is rooted in seventeenth century dialects of Dutch; see Holm 1989, hlm. 338, Geerts & Clyne 1992, hlm. 71, Mesthrie 1995, hlm. 214, Niesler, Louw & Roux 2005, hlm. 459.
    Afrikaans is variously described as a creole, a partially creolised language, or a deviant variety of Dutch; see Sebba 2007, hlm. 116.

Daftar pustaka

  • Adegbija, Efurosibina E. (1994), "Language Attitudes in Sub-Saharan Africa: A Sociolinguistic Overview", Multilingual Matters, ISBN 9781853592393, diakses tanggal 10 November 2008 
  • Alant, Jaco (2004), Parlons Afrikaans (dalam bahasa Prancis), Éditions L'Harmattan, ISBN 9782747576369, diakses tanggal 3 June 2010 
  • Baker, Colin; Prys Jones, Sylvia (1997), Encyclopedia of bilingualism and bilingual education, Multilingual Matters Ltd., ISBN 9781853593628, diakses tanggal 19 May 2010 
  • Berdichevsky, Norman (2004), Nations, language, and citizenship, Norman Berdichevsky, ISBN 9780786427000, diakses tanggal 31 May 2010 
  • Batibo, Herman (2005), "Language decline and death in Africa: causes, consequences, and challenges", Oxford Linguistics, Multilingual Matters Ltd, ISBN 9781853598081, diakses tanggal 24 May 2010 
  • Booij, Geert (1999), "The Phonology of Dutch.", Oxford Linguistics, Oxford University Press, ISBN 0-19-823869-X, diakses tanggal 24 May 2010 
  • Booij, Geert (2003), "Constructional idioms and periphrasis: the progressive construction in Dutch." (PDF), Paradigms and Periphrasis, University of Kentucky, diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 3 May 2011, diakses tanggal 19 May 2010  Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
  • Bowerman, Sean (2004), "White South African English: phonology", dalam Schneider, Edgar W.; Burridge, Kate; Kortmann, Bernd; Mesthrie, Rajend; Upton, Clive, A handbook of varieties of English, 1: Phonology, Mouton de Gruyter, hlm. 931–942, ISBN 3-11-017532-0 
  • Brachin, Pierre; Vincent, Paul (1985), The Dutch Language: A Survey, Brill Archive, ISBN 9004075933, diakses tanggal 3 November 2008 
  • Bromber, Katrin; Smieja, Birgit (2004), "Globalisation and African languages: risks and benefits", Trends in Linguistics, Walter de Gruyter, ISBN 9783110180992, diakses tanggal 28 May 2010 
  • Brook Napier, Diane (2007), "Languages, language learning, and nationalism in South Africa", dalam Schuster, Katherine; Witkosky, David, Language of the land: policy, politics, identity, Studies in the history of education, Information Age Publishing, ISBN 9781593116170, diakses tanggal 19 May 2010 
  • Conradie, C. Jac (2005), "The final stages of deflection – The case of Afrikaans "het"", Historical Linguistics 2005, John Benjamins Publishing Company, ISBN 9027247994, diakses tanggal 29 May 2010 
  • Den Besten, Hans (2012), "Speculations of [χ]-elision and intersonorantic [ʋ] in Afrikaans", dalam van der Wouden, Ton, Roots of Afrikaans: Selected Writings of Hans Den Besten, John Benjamins Publishing Company, hlm. 79–93, ISBN 978-90-272-5267-8 
  • Deumert, Ana (2002), "Standardization and social networks – The emergence and diffusion of standard Afrikaans", Standardization – Studies from the Germanic languages, John Benjamins Publishing Company, ISBN 9027247471, diakses tanggal 29 May 2010 
  • Deumert, Ana; Vandenbussche, Wim (2003), "Germanic standardizations: past to present", Trends in Linguistics, John Benjamins Publishing Company, ISBN 9027218560, diakses tanggal 28 May 2010 
  • Deumert, Ana (2004), Language Standardization and Language Change: The Dynamics of Cape Dutch, John Benjamins Publishing Company, ISBN 9027218579, diakses tanggal 10 November 2008 
  • de Swaan, Abram (2001), Words of the world: the global language system, A. de Swaan, ISBN 9780745627489, diakses tanggal 3 June 2010 
  • Domínguez, Francesc; López, Núria (1995), Sociolinguistic and language planning organizations, John Benjamins Publishing Company, ISBN 9027219516, diakses tanggal 28 May 2010 
  • Donaldson, Bruce C. (1993), A grammar of Afrikaans, Walter de Gruyter, ISBN 9783110134261, diakses tanggal 28 May 2010 
  • Egil Breivik, Leiv; Håkon Jahr, Ernst (1987), Language change: contributions to the study of its causes, Walter de Gruyter, ISBN 9783110119954, diakses tanggal 19 May 2010 
  • Geerts, G.; Clyne, Michael G. (1992), Pluricentric languages: differing norms in different nations, Walter de Gruyter, ISBN 9783110128550, diakses tanggal 19 May 2010 
  • Gooskens, Charlotte (2007), "The Contribution of Linguistic Factors to the Intelligibility of Closely Related Languages" (PDF), Journal of Multilingual and Multicultural Development, Volume 28, Issue 6 November 2007, University of Groningen, hlm. 445–467, diakses tanggal 19 May 2010 
  • Heeringa, Wilbert; de Wet, Febe (2007), The origin of Afrikaans pronunciation: a comparison to west Germanic languages and Dutch dialects (PDF), University of Groningen, hlm. 445–467, diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 29 April 2011, diakses tanggal 19 May 2010  Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
  • Herriman, Michael L.; Burnaby, Barbara (1996), Language policies in English-dominant countries: six case studies, Multilingual Matters Ltd., ISBN 9781853593468, diakses tanggal 19 May 2010 
  • Hiskens, Frans; Auer, Peter; Kerswill, Paul (2005), The study of dialect convergence and divergence: conceptual and methodological considerations. (PDF), Lancaster University, diakses tanggal 19 May 2010 
  • Holm, John A. (1989), Pidgins and Creoles: References survey, Cambridge University Press, ISBN 9780521359405, diakses tanggal 19 May 2010 
  • Jansen, Carel; Schreuder, Robert; Neijt, Anneke (2007), "The influence of spelling conventions on perceived plurality in compounds. A comparison of Afrikaans and Dutch." (PDF), Written Language & Literacy 10:2, Radboud University Nijmegen, diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 29 April 2011, diakses tanggal 19 May 2010  Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
  • Kamwangamalu, Nkonko M. (2004), "The language planning situation in South Africa", dalam Baldauf, Richard B.; Kaplan, Robert B., Language planning and policy in Africa, Multilingual Matters Ltd., ISBN 9781853597251, diakses tanggal 31 May 2010 
  • Langer, Nils; Davies, Winifred V. (2005), Linguistic purism in the Germanic languages, Walter de Gruyter, ISBN 9783110183375, diakses tanggal 28 May 2010 
  • Lass, Roger (1984), "Vowel System Universals and Typology: Prologue to Theory", Phonology Yearbook, Cambridge University Press, 1: 75–111, doi:10.1017/S0952675700000300, JSTOR 4615383 
  • Lass, Roger (1987), "Intradiphthongal Dependencies", dalam Anderson, John; Durand, Jacques, Explorations in Dependency Phonology, Dordrecht: Foris Publications Holland, hlm. 109–131, ISBN 90-6765-297-0 
  • Machan, Tim William (2009), Language anxiety: conflict and change in the history of English, Oxford University Press, ISBN 9780191552489, diakses tanggal 3 June 2010 
  • McLean, Daryl; McCormick, Kay (1996), "English in South Africa 1940–1996", dalam Fishman, Joshua A.; Conrad, Andrew W.; Rubal-Lopez, Alma, Post-imperial English: status change in former British and American colonies, 1940–1990, Walter de Gruyter, ISBN 9783110147544, diakses tanggal 31 May 2010 
  • Mennen, Ineke; Levelt, Clara; Gerrits, Ellen (2006), "Acquisition of Dutch phonology: an overview", Speech Science Research Centre Working Paper WP10, Queen Margaret University College, diakses tanggal 19 May 2010 
  • Mesthrie, Rajend (1995), Language and Social History: Studies in South African Sociolinguistics, New Africa Books, ISBN 9780864862808, diakses tanggal 23 August 2008 
  • Mesthrie, Rajend (2002), Language in South Africa, Cambridge University Press, ISBN 9780521791052, diakses tanggal 18 May 2010 
  • Myers-Scotton, Carol (2006), Multiple voices: an introduction to bilingualism, Blackwell Publishing, ISBN 9780631219378, diakses tanggal 31 May 2010 
  • Niesler, Thomas; Louw, Philippa; Roux, Justus (2005), "Phonetic analysis of Afrikaans, English, Xhosa and Zulu using South African speech databases" (PDF), Southern African Linguistics and Applied Language Studies, 23 (4): 459–474, doi:10.2989/16073610509486401, diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 21 December 2012  Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan); Parameter |s2cid= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
  • Palmer, Vernon Valentine (2001), Mixed jurisdictions worldwide: the third legal family, Vernon V. Palmer, ISBN 9780521781541, diakses tanggal 3 June 2010 
  • Page, Melvin Eugene; Sonnenburg, Penny M. (2003), Colonialism: an international, social, cultural, and political encyclopedia, Melvin E. Page, ISBN 9781576073353, diakses tanggal 19 May 2010 
  • Proost, Kristel (2006), "Spuren der Kreolisierung im Lexikon des Afrikaans", dalam Proost, Kristel; Winkler, Edeltraud, Von Intentionalität zur Bedeutung konventionalisierter Zeichen, Studien zur Deutschen Sprache (dalam bahasa Jerman), Gunter Narr Verlag, ISBN 9783823362289, diakses tanggal 3 June 2010 
  • Réguer, Laurent Philippe (2004), Si loin, si proche ...: Une langue européenne à découvrir : le néerlandais (dalam bahasa Prancis), Sorbonne Nouvelle, ISBN 9782910212308, diakses tanggal 3 June 2010 
  • Sebba, Mark (1997), Contact languages: pidgins and creoles, Palgrave Macmillan, ISBN 9780312175719, diakses tanggal 19 May 2010 
  • Sebba, Mark (2007), Spelling and society: the culture and politics of orthography around the world, Cambridge University Press, ISBN 9781139462020, diakses tanggal 19 May 2010 
  • Simpson, Andrew (2008), Language and national identity in Africa, Oxford University Press, ISBN 9780199286751, diakses tanggal 31 May 2010 
  • Stell, Gerard (2008–2011), Mapping linguistic communication across colour divides: Black Afrikaans in Central South Africa, Vrije Universiteit Brussel, diakses tanggal 2 June 2010 
  • Swanepoel, J. F. (1927), The sounds of Afrikaans. Their Dialectic Variations and the Difficulties They Present to an Englishman (PDF), Longmans, Green & Co 
  • Thomason, Sarah Grey; Kaufman, Terrence (1988), Language Contact, Creolization, and Genetic Linguistics, University of California Press (dipublikasikan tanggal 1991), ISBN 0-520-07893-4 
  • Webb, Victor N. (2002), Language in South Africa: the role of language in national transformation, reconstruction and development, IMPACT: Studies in Language and Society, 14, John Benjamins Publishing Company, doi:10.1075/impact.14, ISBN 9789027297631 
  • Webb, Victor N. (2003), "Language policy development in South Africa" (PDF), Centre for Research in the Politics of Language, University of Pretoria, diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 9 December 2003  Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
  • Namibian Population Census (2001), Languages Spoken in Namibia, Government of Namibia, diarsipkan dari versi asli tanggal 16 May 2010, diakses tanggal 28 May 2010  Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
  • Wissing, Daan (2016), "Afrikaans phonology – segment inventory", Taalportaal, diarsipkan dari versi asli tanggal 15 April 2017, diakses tanggal 16 April 2017  Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
  • CIA (2010), The World Factbook (CIA) — Namibia, Central Intelligence Agency, diakses tanggal 28 May 2010 

Pustaka lanjutan

  • Grieshaber, Nicky. 2011. Diacs and Quirks in a Nutshell – Afrikaans spelling explained. Pietermaritzburg. ISBN 978-0-620-51726-3; e-ISBN 978-0-620-51980-9.
  • Roberge, P. T. (2002), "Afrikaans – considering origins", Language in South Africa, Cambridge, England: Cambridge University Press, ISBN 0-521-53383-X 
  • Thomas, C. H. (1899), "Boer language", Origin of the Anglo-Boer War revealed, London, England: Hodder and Stoughton