Alalabang

Alalabang adalah salah satu bentuk seni pertunjukan tradisi di Kabupaten Sumenep yang memadukan antara seni macapat, wayang, dan topeng dhalang.

Asal Kata

Alalabang (bahasa Madura) berasal dari kata labang yang artinya pintu. Alalabang maksudnya datang dari pintu ke pintu. Jenis kesenian yang menyajikan sastra lisan dari satu rumah ke rumah yang lain. Bentuk keseniannya bermacam-macam ada yang menyanyi tanpa iring-iringan musik, ada juga melantunkan syair-syair agama dengan pukulan 3 buah gendhang rebana, dan ada berupa rombongan anak-anak kecil, 2 anak di depan berpakaian pengantin sedang yang lainnya bertindak sebagai penyanyi cilik. Masing-masing wilayah mempunyai bentuk alalabang yang berbeda. Lebih-lebih rombongan alalabang, akan banyak menyedot penonton, ketika para rombongan itu membawakan sebuah kesenian topeng dhalang.[1]

Waktu Kegiatan

Pada musim panen kesenian ini akan ramai mendapat undangan untuk unjuk kebolehannya, karena saat itu masyarakat pedesaan bersuka ria atas nikmat yang dikarunia Tuhan. Biasanya jauh sebelum kesenian alalabang ini didatangkan, masyarakat menyelenggarakan acara tasyakuran, dengan mendatangkan beberapa tokoh masyarakat dan agama, untuk turut berdoa serta bersyukur atas hasil penen yang melimpah, dan dalam hal ini mereka menyebutnya along-polong hingga beberapa hari berselang, didatangkanlah jenis kesenian alalabang.

Konsep panggungnya menggunakan layar topeng dalang diiringi musik saronen, siter, saron, gender, dan seperangkat gamelan. Salenthem, gendang, siak (kecrek). Jenis Gending: kennnong tello’, sarama’an, giroan (gending kasar), dan kejungan. Sementara tokoh topeng yang ditampilkan Anoman, pasusukan anoman, Indrajit dan pasukan Indrajit, serta Trijata. Nayaga dan para pemain termasuk dalang dan apneges tidak langsung berada di panggung. Saat musik gamelan dan saronen mulai dibunyikan rombongan musik diiringi dengan bacaan tembang, para pemain berjalan menuju ke arena pementasan.[2]

Referensi

  1. ^ "Menilik Kembali Kesenian Alalabang « Media Madura". Archive.is. 2011-03-15. Archived from the original on 2012-12-11. Diakses tanggal 2014-06-15. Pemeliharaan CS1: Url tak layak (link)
  2. ^ Hidayat Raharja (2008-04-24). "TULISAN-TULISANKOE: Alalabang, Reaktualisasi Tradisi Lisan Ditengah Gempuran Kesenian Populer". Hidayatraharja.blogspot.com. Diakses tanggal 2014-06-15. 
  • l
  • b
  • s
Topik Sumenep
Bupati: Achmad Fauzi — Wakil Bupati: Dewi Khalifah
Politik & Pemerintahan
Daftar Bupati Sumenep • Daftar Sekretaris Daerah Kabupaten Sumenep  • DPRD Sumenep
Lambang Kabupaten Sumenep
Sejarah
Kadipaten Sumenep • Kabupaten Sumenep • Arti nama •
Lokasi terkenal
Keraton Sumenep • Masjid Jamik Sumenep • Asta Tinggi Sumenep • Tanean Lanjhang • Pantai Lombang • Pantai Slopeng • Benteng VOC Kalimo'ok • Kepulauan Kangean • Kepulauan Masalembu
Transportasi
Bandar Udara Trunojoyo • Pelabuhan Batu Guluk  • Pelabuhan Kalianget  • Terminal Arya Wiraraja
Seni & Budaya
Karapan Sapi • Tari Moang Sangkal • Tari Gambu • Saronen • Tan-pangantanan • Ojhung • Upacara Adat Nyadar • Upacara Adat Penganten Ngekak Sangger • Sape Sonok • Tong-tong • Mamapar Gigi • Alalabang
Pendidikan
Tempat ibadah
Masjid Jamik Sumenep • Tempat Ibadah Tri Dharma Pao Sian Lin Kong • Gereja Bethel Indonesia • Gereja Pantekosta di Indonesia • GPIB Pancaran Kasih • Gereja Pantekosta Serikat Indonesia • Gereja Sidang Persekutuan Injili Indonesia • Gereja M.G.K. Paroki Sumenep
Media
Madura Channel • TV SIS • S3TV • stasiun radio
Kecamatan
Ambunten • Arjasa • Batang Batang • Batuan • Batuputih • Bluto • Dasuk • Dungkek • Ganding • Gapura • Gayam • Giligenteng • Guluk-Guluk • Kalianget • Kangayan • Kota Sumenep • Lenteng • Manding • Masalembo • Nonggunong • Pasongsongan • Pragaan • Raas • Rubaru • Sapeken • Saronggi • Talango


Ikon rintisan

Artikel bertopik budaya ini adalah sebuah rintisan. Anda dapat membantu Wikipedia dengan mengembangkannya.

  • l
  • b
  • s