Abu Mahdi al-Muhandis

Wakil Ketua Pasukan Mobilisasi PopulerMasa jabatan
15 Juni 2014 – 3 Januari 2020 Informasi pribadiLahir
Jamal Jafaar Mohammed Ali Ebrahimi

(1954-07-01)1 Juli 1954
Abu Al-Khaseeb, Kegubernuran Basra, IrakMeninggal3 Januari 2020(2020-01-03) (umur 65)
Bandar Udara Internasional Baghdad, Baghdad, IrakSebab kematianSerangan udaraKebangsaanIrak, IranPartai politikPartai Dakwah IslamKarier militerPihak IrakDinas/cabangPasukan Mobilisasi PopulerMasa dinas1979–2020PangkatKomandanPertempuran/perangPerang Iran-Irak
Perang Irak
Perang Saudara Irak (2014–2017)
Pemberontakan ISIS di Irak (2017–sekarang) 
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Jamal Jafaar Muhammad Ali Āl Ibrahim (Arab: جمال جعفر محمد علي آل إبراهيم, 1 Juli 1954 – 3 Januari 2020), dikenal dengan kunya Abu Mahdi al-Muhandis (Arab: أبو مهدي المهندس – secara harafiah, adalah insinyur), seorang komandan politik dan militer Irak-Iran. Pada saat kematiannya, ia adalah wakil ketua Pasukan Mobilisasi Populer (Al-Hashd Al-Sha'abi) yang terlibat dalam kegiatan melawan Negara Islam Irak dan kelompok militan Levant. Organisasi yang dia awasi dilaporkan memiliki hubungan dekat dengan Angkatan Quds, bagian dari Angkatan Bersenjata Republik Islam Iran.

Dia adalah komandan milisi Kata'ib Hizbullah, dan sebelum itu bekerja dengan Korps Pengawal Revolusi Islam Iran melawan rezim Saddam Hussein.

Tuduhan terorisme dilontarkan terhadapnya atas aktivitasnya di Kuwait pada 1980-an. Ia dijatuhi hukuman mati di absentia oleh pengadilan di Kuwait karena keterlibatannya dalam pemboman Kuwait tahun 1983. Muhandis termasuk dalam daftar teroris yang ditunjuk Amerika Serikat.

Dia terbunuh oleh serangan udara AS yang ditargetkan di Bandara Internasional Baghdad pada 3 Januari 2020, yang juga menewaskan Komandan Pengawal Revolusi Iran Qasem Soleimani.[1][2]

Referensi

  1. ^ "Iraqi Army still ineffective despite U.S. training". Newsweek. Reuters. 4 June 2016. 
  2. ^ Glanz, James; Santora, Marc (7 February 2007). "Iraqi lawmaker was convicted in 1983 bombings in Kuwait that killed 5". The New York Times. Diakses tanggal 17 August 2015.